20 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Foto ilustrasi: Mursal Buyung

Foto ilustrasi: Mursal Buyung

Sisa Hujan Semalam

Ni Luh Meisa Wulandari by Ni Luh Meisa Wulandari
December 12, 2019
in Esai
98
SHARES

Semalam kota ini diguyur hujan lebat, suara petir saling bersahutan. Petir adalah kilatan cahaya yang berbunyi keras di langit, datang ketika hujan lebat atau mendung yang gelap. Petir terjadi karena ada perbedaan antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Aku usap air hujan yang menetes di wajahku. Inginku mengelak meredam gemuruh.

Bagiku tak ada bahagia yang terlalu dan tak ada sedih yang sewajarnya. Entah bagaimana caranya, entah bagaimana menjelaskannya. Siapa yang mau perduli dan siapa yang mau mengerti. Aneh, aku malah merasa dunia ini sepertinya sedang berhenti. Dunia menjadi terlalu sempit dan sederhana, ketika aku hanya menghabiskan waktuku untuk hal-hal yang aku senangi. Biar bagaimanapun mana ada manusia yang ingin hidup sendiri. Meskipun ada, tapi rasanya sungguh mustahil. Dan sulit menemukan jawabannya tidak mustahil.

Akan tetapi mengenai perihal kemustahilan, dunia ini mengajarkan sesuatu pada kita, bahwa kita mesti percaya yang sebaliknya. Kedua hal ini mengajarkan pedoman hidup. Ini tentang bagaimana memilah baik dan buruk, benar dan salah, bahkan bertahan saat senang dan susah. Aku belajar bahwa apa yang sedang aku rencanakan dan apa yang aku cita-citakan, ternyata bisa saja berjalan tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Namun, aku rasa aku harus tetap tenang dan belajar untuk berlega hati.

Kau, aku, rindu dan waktu. Kau dan aku selayaknya dua insan yang sedang terjebak dalam sebuah perjalanan. Rindu adalah wadah untuk belajar kesabaran. Dan waktu adalah tatkala aku dan kamu mampu mebaca arti rindu itu. Tetapi, kali ini aku menyerah pada rindu yang berisik, menikmati malamku yang sepi dengan sebuah lilin yang menyala pada sumbunya. Ia menjadi temanku tatkala aku ingin menghabiskan waktuku sendiri. Bergulat dengan diri sendiri, sembari berpikir dan merenung, mengenai perkataan yang terlontar begitu saja. Atau perbuatan yang tak semestinya dilakukan.

Satu-satunya cara untuk bertahan adalah dengan berjuang. Sudah sulit akan menjadi teramat sulit apabila hanya satu orang yang mau berjuang, atau yang satunya tiba-tiba ingin membalikkan perahu yang sedang berlayar. Memang terasa sulit, akan tetapi jika nanti sudah sampai tujuan. Percayalah bahwa hal yang telah membuat kesal, akan menjadi alasan mengapa dulu pernah bertahan. Untuk itu mari kita berjuang. Dan aku tak akan melepas tanganmu, meninggalkanmu seorang diri dalam kesunyian yang tak bertepi itu. Kesunyian itu layaknya sebuah benda yang tak bisa dibuka. Semakin kau ingin membukanya, maka hanya kesunyian yang lebih besarlah yang akan kau temui.

Padahal, jika kau selami dunia nyata sebenarnya tak seburuk itu. Jika kau menemukan seseorang yang mampu menyentuh henti jantungmu. Maka, mereka yang datang hanyalah menemukan kemungkinan-kemungkinan. Dan sebuah seni untuk menikmatinya adalah dengan dijalani bersama.

Kau dan aku sedang meramu ragu. Kau dan aku adalah sepasang, yang sayangnya sama-sama sedang kehilangan arah. Aku dengan diriku, sedang kau dengan upayamu mencari damai. Banyak pertanyaan yang semestinya dijawab. Namun, karena percuma ditanyakan, dijawab pun tak akan paham. Dan seolah-olah pikiranlah yang bertanya sekaligus menjawabnya sendiri. Hingga timbul menjadi fragmen-fragmen kecil yang tak beraturan.

Mengapa kata dan rasa cukup,diciptakan? Jika memang pada akhirnya kita tidak akan pernah merasa cukup. Setelah penat menyengat seharian, hujan pun turun. Hati manusia sulit untuk diselami. Terlalu banyak menyimpan rahasia, bahkan terlampau sulit jika hanya diungkap dengan kata-kata. Kau tahu bagaimana caranya melepas amarah dan sebaliknya aku hanya bisa diam dengan melupakan amarahku.

Terimakasih sudah membentuk ketahanan untuk melihat kebaikan semua orang. Mengajarkan bagaimana untuk tidak menikmati sesuatu tanpa paham arti sebenarnya. Karena sejatinya manusia senang menerima ketidaktahuan ketika hal yang salah terlampau menyenangkan untuk dimakan mentah-mentah. [T]

Tags: alamhujanilmuPengetahuan
Ni Luh Meisa Wulandari

Ni Luh Meisa Wulandari

Lahir di Batur Tengah, 9 Mei 1998. Kini mahasiswa Jurusaan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Esai

Sastra, Membawa Tuhan untuk Kita Semua

Hanya lewat sastra dan seni kita dapat becanda dengan Tuhan. Hanya dengan filsafat kita jadi kaya pandang. Seberapa perlunya dengan ...

May 18, 2019
Wayan Redika, Slenco, 2012, Oil Acrylic on Canvas, 150x200 cm
Puisi

Angga Wijaya# Di Kamar Blues Masih Mengalun

DI KAMAR BLUES MASIH MENGALUN Dulu kita tak pernah percaya cinta "Cinta taik kucing!" katamu sambil mengacungkan botol bir ke ...

February 2, 2018
Peristiwa

“Layangan Mekorot” di Buleleng: Yang Kecil di Bumi, Yang Bertarung di Langit

  DI Buleleng jangan harap bertemu layang-layang besar dan indah seperti yang kerap ditonton dalam festival layang-layang di Padanggalak, Sanur, ...

February 2, 2018
Dalang Wicaksandita. /Foto: Santana
Khas

Wicaksandita: Mendalang, Menjaga Marwah Leluhur

  SECARA esensial, kesenian wayang kulit adalah media pencerahan. Melalui cerita epos terkenal Mahabarata dan Ramayana, wayang memberi sesuluh, memberi ...

February 2, 2018
Ilustrasi karya: IB Pandit Parastu
Cerpen

Menonton Video Klip Radiohead

  Cerpen: Muhamad Kusuma Gotansyah MALAM itu seseorang memenggal kepalaku di lorong sepi itu, kemudian mengambil kepalaku dan menaruhnya di ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Foto : Dok. Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan
Acara

Lomba Tari Bali dan Lomba Busana | Festival Budaya XI Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan

by tatkala
January 20, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Bangli Abad XII | Dan Potensi Masa Kini

by IGA Darma Putra
January 20, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1352) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (3) Khas (309) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In