7 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Sugi Lanus

Sugi Lanus

Kenapa Setiap Keluar Bali Disebut ke Jawa? – Catatan Harian Sugi Lanus

Sugi Lanus by Sugi Lanus
October 14, 2019
in Esai
67
SHARES

/1/

Selama ini masyarakat Bali, khususnya anak-anak yang lahir setelah kemerdekaan, bertanya kenapa semua yang datang dari luar Bali disebut “uli jawa” (dari jawa). Orang Bali berangkat ke luar pulau Bali selalu disebut ke jawa padahal tujuannya bisa jadi ke Jerman, tetap saja dibilang ke jawa — ini dialami paman saya konon selalu disebut masekolah (belajar) di jawa, padahal kenyataannya di Jerman.

/2/

Generasi ini tidak paham bahasa Jawa Kuno. Termasuk saya dulunya tidak paham. Setelah belajar bahasa Jawa Kuno baru paham, ternyata bukan “jawa”, tapi “yawa”.

/3/

“Yawa” artinya “luar”. Kebalikannya adalah “jero” artinya “dalam”. Ini sama dalam bahasa Bali sekarang ada istilah “jaba-jro” (luar-dalam). Suara dana huruf “y” dan “j” sulit sering saling menggantikan, luluh. Demikian juga suara dan huruf “w” dan “b”. Biasa saling menggantikan —interchangeable.

/4/

Jejak “yawa” yang artinya “luar” ada pada banyak contoh sastra atau kitab Jawa Kuno yang awal. Seperti, sebagai contoh, kutipan kitab Saṅ Hyaṅ Kamahāyānikan: “Nihan ta vaneh pājara mami ri kita, ikaṅ śarīra i jro i yava stupa-prāsāda. Kunaṅ ta ṅaranya ikaṅ akṣara: namaḥ siddhaṃ.” (Ini adalah ajaran lainku padamu, di dalam diri dan di luar diri ada stupa-prāsāda. Juga aksara yang bernama: namaḥ siddhaṃ).

/5/

Jika orang-orang tua dulu menyebut ke luar Bali, entah ke Jawa, Sumatera, atau Jerman, sesungguhnya mereka cerdas atau melek bahasa Jawa Kuno atau Kawi. Bukan bodoh orientasi tidak tahu ada pulau lain selain Jawa. “Luas ke jawa”, artinya “Pergi ke luar”. “Nak jawa”, artinya: “orang luar”. “Yawa/jawa/jaba” artinya luar. Lawannya adalah “”jro” (dalam)

/6/

Seringkali kita tertawa, tanpa mencari asal usulnya, mengganggap orang dulu tidak paham kepulauan lain selain Jawa, dan mengolok-olok kalau orang-orang tua keliru menyebut semua orang dari luar adalah “nak jawa”, atau pergi keluar Bali semuanya “ke jawa”. Itulah yang benar. Leluhur kita biasa berperahu ke Jawa, dan ke pulau lainnya, seperti kakek moyang kami contohnya, yang hidup di pesisir Buleleng tahu betul pulau-pulau lain di utara Bali, berjumpa dan berdampingan dengan bangsa-suku Mandar dan Bugis, bahkan dari Maluku dan Tidore semenjak jaman dahulu kala. Mereka tahu geografi Nusantara dengan sangat baik.

/7/

Kalau kini anak-anak muda menyalahkan orang tua menyebut “luar” sebagai “jawa”, maka yang sesunguhnya terjadi adalah generasi sekarang terputus dengan bahasa Kawi. Mungkin kebanyakan makan makanan jawa, tontonan jawa, dan penyedap jawa (micin), maka tak mampulah melihat mana “yawa” mana “jro”.

/8/

“Sing nawang kaja-kelod” (kehilangan orientasi utara-selatan), mungkin bisa dibelikan kompas. Tapi kalau kehilangan orientasi “yawa-jro” (luar dan dalam) apa yang kita bisa belikan? Kemana mencari kehilangan pedoman itu?

Catatan Harian Sugi Lanus, 14 Oktober 2019

Tags: baligeografijawajawa kuno
Sugi Lanus

Sugi Lanus

pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi: salah satu karya dalam pameran seni rupa di Undiksha Singaraja, 7 Mei 2018
Puisi

Puisi-puisi Eny Sukreni | Lima Macam Kecemasan

by Eny Sukreni
March 6, 2021
Ilustrasi diolah dari beberapa sumber di google
Opini

Bela Rakyat, Padahal Rakyat Lebih Bangga Lihat Mahasiswa Tamat

HALO agan-agan mahasiswa di seluruh pelosok negeri ini. Bagaimana kabar agan-agan semua? Apakah sudah ikut demo 121? Atau mungkin agan-agan ...

February 2, 2018
Opini

Laga Tunda Calon Kepala Daerah

Senyum saya seketika terbentuk sesaat setelah melihat dua barang yang berisi tanda gambar salah satu partai politik dan nama seseorang ...

April 29, 2020
Persiapan pameran Ngawiwit, perupa Tabanan
Esai

Pameran Ngawiwit, Spirit Gunung Batukau dan Perupa Tabanan

Gunung Batukau dalam tatwa rohani Bali merupakan salah satu lingganing utama dari Tri Maha Lingga Bali . Keberadaan Gunung Batukau ...

October 14, 2019
Esai

TELUR

edisi 25/11/19 KOPLAK menggaruk kepalanya yang tidak gatal selalu saja banyak hal-hal di negeri ini yang membuatnya patah jantung. Seluruh ...

November 25, 2019
AFP/Getty Images/BBC.com
Peristiwa

Kemana Angin Berhembus? – Di Balik Hikayat Lawatan Raja Salman ke Negeri-negeri Bawah Angin

KEMANA angin berhembus? Pertanyaan ini diam-diam meliputi pikiran kita yang belakangan dibooming framing seru di media massa: lawatan raja Arab ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Ketua Tim Literasi SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M.Pd. dan Kepala Sekolah SMAK Harapan, Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd.
Kilas

Kupetik Puisi di Langit | Buku Puisi dari SMAK Harapan

by tatkala
March 5, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

Saṃpradāya Kuno Sampaikah ke Nusantara?*

by Sugi Lanus
March 4, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (158) Dongeng (11) Esai (1422) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (198) Opini (480) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (104) Ulasan (337)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In