Orang tak akan peduli dengan kekuranganmu bila kau mampu menunjukkan dengan maksimal apa yang kurang dalam dirimu.
Mungkin dari pentas keliling yang sudah dilakukan sebelumnya, kalimat inilah yang membuat saya pribadi semakin berani untuk bergerak dalam pementasan teater pada Minggu, 6 Oktober 2019 di FBS Undiksha Singaraja dalam serangkaian Pelatihan Dasar Teater 2019 yang diadakan oleh UKM Teater Kampus Seribu Jendela.
Pementasan naskah “Jro Ketut, Tom Jerry, Dan Kisah-Kisah Seumpanya” karya Manik Sukadana ini merupakan pementasan keempat setelah pementasan-pementasan yang telah dilaksanakan di tiga kabupaten di Bali sebelumnya, yakni di Kabupaten Jembrana, Denpasar dan juga Karangasem.
Teater ini berkisah tentang pergulatan tidak terhenti antara kucing dan tikus dalam nyanyian dan permainan Meong-meong. Juga tentang kisah lain dari Tom Jerry serta kaitannya dengan hubungan rumit keluarga Ngah Karni.
Dalam pementasan teater ini saya berperan sebagai Dadong Suri. Dong Suri yang saya perankan ada di antara hubungan perseteruan antara Ngah Karni dan kakaknya, Yan Aman.
Pada pementasan kali ini, saya memberi bekal diri saya sendiri kritikan-kritikan juga saran-saran yang sudah diberikan dari pementasan sebelumnya. Hal ini saya gunakan sebagai acuan untuk bisa memaksimalkan diri dalam pementasan yang sekarang. Cukup banyaknya perubahan gerak dalam pementasan kali ini, membuat saya juga teman-teman pemain lainnya semakin bisa menyesuaikan diri dengan gerak yang akan ditampilkan.
Dari penyesuaian gerak terhadap respon tubuh dari masing-masing pemain, kami semakin bisa mengepresikan tubuh serta wajah untuk bisa lebih bebas bergerak sesuai kemampuan tubuh masing-masing.
Selain itu, di setiap pementasan sebelumnya, saya selalu memikirkan pandangan orang lain tentang tubuh saya yang cukup terekspos. Saya selalu membayangkan bagaimana orang lain menertawakan bagian tubuh saya seperti lengan yang besar terpampang dengan begitu jelasnya.
Pemikiran inilah yang menjadikan saya pribadi kaku dalam bergerak di setiap pementasan. Saya selalu berusaha untuk bisa menutupinya dengan rambut yang tergerai dan alhasil menjadikan gerak yang ingin saya tunjukan menjadi tidak maksimal.
Namun kini, perlahan saya mencoba lebih memahami diri sendiri kembali. saya mulai mengerti bahwa apa yang saya takutkan tak akan terjadi bila saya mampu menunjukan seluruh kemampuan yang sudah saya latih dengan percaya diri.
Saya meyakini bahwa pementasan yang maksimal akan bisa mengalahkan kekurangan pada diri masing-masing pemain, dan tentu saja apa yang saya yakini ini menjadi titik pacu saya untuk bisa menunjukan yang terbaik.
“Bedakan aku diri dan aku aktor!” Kalimat ini selalu saya rapalkan bila saya merasa takut akan kekurangan yang saya miliki. Bagaikan jimat aji-aji sakti, kalimat ini bisa mensugesti diri saya untuk lebih berani tampil tanpa memperdulikan pikiran-pikiran yang selalu saya pikirkan di setiap kali pementasan akan berlangsung. Masih sangat segar diingatan saya, bahwa kita harus mampu menjadi seseorang yang berbeda diatas panggung serta memfokuskan diri menjadi peran yang akan kita lakoni.
Hal inilah yang sekiranya saya tangkap dari diskusi keaktoran bersama Sumahardika dalam Pelatihan Dasar Teater 2019 yang dilaksanakan pada Jumat, 20 September 2019. Hal ini tentu memberi saya motivasi besar untuk tetap bergerak maksimal walau dengan kekurangan sekalipun. Karena yang saya yakini lagi, kekurangan kita tak akan berarti dan tak akan terlihat bila kita mampu menunjukan kemampuan kita dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
Ini juga semakin saya yakini setelah melihat dan mendengar dengan jelas respon penonton saat menonton pementasan saya dan teman-teman pemain lainnya. Tak sedikitpun saya melihat atau mendengar penonton saling berbisik saat saya tampil dengan tubuh yang cukup terekspos ini.
Penonton saya lihat cukup serius memperhatikan alur permainan yang sedang saya dan teman-teman lainnya tunjukkan. Tentunya hal inilah yang membuat saya semakin percaya bila kekurangan itu bukanlah hal yang bisa membuat kita takut untuk mengekpresikan diri. Tetapi, kekurangan akan menjadi suatu kelebihan bila kita mampu mensyukuri, menikmati dan menampilkan nya dengan percaya diri. [T]