9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mesair-Mekayat, Seni Burdah Loloan yang Hampir Punah

Eka SabarabyEka Sabara
October 8, 2019
inKhas
Mesair-Mekayat, Seni Burdah Loloan yang Hampir Punah

Burdah Mesair - Mekayat Perkumpulan Burdah Mujahidin Kelurahan Loloan Barat

200
SHARES

Saat ini seni burdah sudah merupakan hal yang langka dan sangat jarang sekali dipertunjukkan di acara-acara tradisi di guyup bugis melayu yang ada di Kabupaten Jembrana. Dari beberapa jenis seni Burdah yang dahulu sempat semarak di Jembrana yaitu Burdah Grubuk dari Desa Air Kuning, Burdah Angguk dari Desa Pengambengan dan Burdah Mesair- Mekayat, dan hanya burdah mesair-mekayat yang saat ini masih tetap dipertahankan dan dilestarikan di Kelurahan Loloan Barat.

Kelurahan Loloan Barat tetap bertahan perkumpulan burdah yang sebagian besar anggotanya sudah berusia diatas umur 50 tahunan. Bahkan para anggotanya terlihat aktif melatih generasi muda dalam bermain seni burdah.

“Bang Yik Man”, yang bernama lengkap H. Sayyid Usman Al Qadri yang juga merupakan generasi keenam keturunan dari Syarif Tua tokoh pendiri Loloan, dengan telaten memimpin perkumpulan Burdah Loloan yang bernama Perkumpulan Burdah Mujahidin Loloan Barat.




Ketua Burdah Mujahidin Loloan Barat H. Sayid Usman Al Qadri
Pada acara prosesi Ngelenggang di rumah salah seorang warga di kampong Cempake Loloan Barat

Bang Yik Man, panggilan akrab ketua Burdar Loloan Barat sebagai satu-satunya tokoh seniman penggiat dan pelestari Burdah mesair mekayat di kabupaten Jembrana

Mengapa Burdah Loloan ini sangat unik, karena tetap eksis dan bahkan mengkader beberapa generasi muda untuk ikut berlatih seni gendang burdah dan rebana di kelurahan Loloan Barat. Serta ditengah perkembangan irama kesenian yang ada saat ini, para generasi muda tampaknya terpanggil untuk ikut berlatih dalam rangka melestarikan kesenian burdah mesair-mekayat khas Loloan Barat ini.

Disini penulis mencoba mengupas Seni Burdah Loloan yang khas dan unik karena mempunyai makna yang cukup bernilai filosofi dan historis. Dan juga untuk menambah wawasan tentang kesenian burdah yang sangat jarang sekali didengar maupun diminati para generasi muda.

Mengapa Burdah Loloan dikatakan khas dan saat ini sudah langka, karena memiliki makna mesair mekayat, sebuah seni pembacaan syair – syair yang dapat menambah nilai-nilai filosofi keimanan seseorang yang mendengarkan, dan makna mekayat merupakan seni pembacaan hikayat para pendahulu di masa keemasan, dengan tujuan agar calon jabang bayi yang akan dilahirkan mempunyai sifat-sifat para pahlawan pendahulu, sifat sholeh serta arif bijaksana, bila bayinya laki-laki dan jika bayi perempuan agar menjadi sholeha dan beriman kelak saat tumbuh dewasa.

Dahulu ketika masyarakat Bugis Melayu Loloan hatinya sedang dilanda sertadiliputi perasaan resah gelisah dan khawatir akan nasib anak keturunannya pada saat itu, maka para sesepuh memainkan Burdah mesair-mekayat, sehingga bagi yang mendengarkan hantinya menjadi tentram dan damai.

Pada awal masuknya kedatangan orang Bugis- Makassar dan Melayu di Bali Barat, beberapa situasi serta kondisi yang dihadapi saat itu, dimana di satu sisi melawan penjajah, disisi lain juga sebagai pasukan inti kerajaan Jembrana yang mengharuskan berada di posisi terdepan dalam membela kerajaan Jembrana dari serangan kerajaan dari luar di masa-masa kerajaan. Para Prajurit Bugis Makassar Melayu Loloan, sebelum terjun ke pertempuran, malam harinya memainkan burdah mesair dan mekayat untuk menambah semangat serta memberikan kekuatan dalam menghadapi peperangan tersebut.

Perkembangan selanjutnya seni burdah mesair mekayat dirangkai dengan dalam bentuk ekspresi pembacaan Qasidah dengan syair-syair burdah yang terdapat dalam kitab Al Barzanji yang diiringi dengan menabuh rebana ukuran besar (jenis alat musik berbentuk lingkaran kulit yang berdiameter 50 cm dengan pelapis sisi dari bahan kayu. Seni burdah dimainkan dengan 10 orang sampai 12 orang, dengan membaca kitab Al Barzanji secara bergiliran.



Burdah Angguk Desa Pengambengan Yang Saat Ini Sudah Punah

Kata BURDAH sendiri merupakan kata serapan dalam bahasa arab, yang berarti Selimut adalah Sholawat dan Syair yang memuji keagungan serta kemuliaan akhlaq Nabi Muhammad SAW sebagai sang ROSUL AKHIIRUZ  ZAMAN.

Sebenarnya arti kata Burdah itu sendiri yang berarti selimut berasal dari serapan kosakata Bardan dalam bahasa arab yang berarti Dingin, karena dingin maka haruslah berselimut. Seni Burdah merupakan suatu Qasidah yang berisi syair tentang pujian/ sholawat kepada Nabi Muhammad S.A.W. syair – syair burdah diciptakan oleh Imam al Busiri dari Mesir. Burdah Loloan dimasa lampau merupakan tradisi budaya yang dilaksanakan dengan memakai tetabuhan rebana sambil mesair mekayat yang dimainkan oleh para datuk-datuk sesepuh Loloan.

Para  sesepuh  dan  datuk  datuk  di  Loloan  membaca  syair  burdah  dan menabuh rebana yang bertujuan  memohon   dan   mengharapkan   agar   senantiasa   ALLAH   SWT menyelimuti dengan rahmat dan pertolongan – Nya, serta mengharapkan agar SANG NABI MUHAMMAD SAW menyelimuti dengan syafaat pertolongannya. 

Menabuh rebana pada awalnya adalah bukan untuk menghibur diri, melainkan ada hikmah tersendiri dibalik hentakan irama tetabuhan rebana, dapat menggugah semangat pendengar dan penonton dari pembacaan syair syair yang menceritakan riwayat para pahlawan yang syuhada gugur membela panji-panji agama. Sehingga dengan ditabuhnya rebana dapat lah membangkitkan keberanian jiwa laskar pejuang pemegang tongkat keberlangsungan syari’at NABI MUHAMMAD SAW.

Tradisi yang tetap melestarikan seni burdah pada saat ngelenggang yaitu suatu prosesi selamatan kandungan yang telah berusia tujuh bulan. Pelaksanaan prosesi ngelenggan ini dilaksanakan  dengan posisi menidurkan sang ibu yang sedang hamil diatas geladak lantai rumah panggung (tidak boleh ditempat tidur/kasur), hanya beralaskan selembar kain, seluruh tubuh dilulurkan boreh pada malam hari bersama dengan suaminya.


Pada keesokan sepasang suami istri dimandikan dengan air kembang   tujuh   rupa   oleh sanak keluarganya.   Keseluruhan prosesi ini diiringi oleh tabuha rebana dibacakan burdah dengan syair syair antara  lain Parsi, Pa’antah, Rabbuna, Sultan Pahang (pa’ang), Sultan Ma’alaf, Cik Pekih, Angin-angin, Sri Goyang, Tarikh Banyuwangi, Cokkean, Masruh Mambang. Syair syair yang dibacakan pada saat ngelenggang selain Al Burdah (Burdah Barzanji) juga syair Parsi.

Syair Burdah dengan irama tetabuhan rebana adalah cikal bakal media kesenian budaya yang bernafaskan Islam diwilayah Jembrana, hingga saat ini yang masih terus mencoba bertahan dari arus zaman. Saat ini eksis dan berkembang di kelurahan Loloan Barat. Semarak dari kegiatan Burdah dapat terjadipada situasi dan kepentingan yang berbeda beda dari pihak yang mengundang perkumpulan burdah ini.

Tradisi dan seni Burdah Loloan telah menjadi cikal bakal seni dan budaya yang mampu menambah khazanah kebudayaan yang ada di Jembrana.[T]

Tags: burdahjembranaKampung LoloanMuslimseni muslim
Previous Post

Solidaritas Senja #1 – Merajut Solidaritas, Membuka Perbincangan

Next Post

Film Pendek “The Umbrella”, Satu Tembakan Untuk Sebuah Kisah

Eka Sabara

Eka Sabara

Tinggal di Jembrana

Next Post

Film Pendek “The Umbrella”, Satu Tembakan Untuk Sebuah Kisah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co