9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

RIPUH

Oka RusminibyOka Rusmini
August 26, 2019
inEsai
RIPUH
33
SHARES

Edisi 26/8/2019

KOPLAK terdiam, pikirannya kacau balau. Perasaannya sulit dideteksi. Pokoknya seumur hidup baru kali ini Koplak merasakan perasaannya yang sangat tidak nyaman, sejak bangun pagi dadanya terasa sesak, sulit sekali bernafas. Entah dada yang mana, pokoknya sangat menganggu bahkan menarik nafas saja sulit. Pikiran Koplak pun berkelana, teringat kata-kata mendiang neneknya, seorang Ida Ayu dan sering sekali berkata, melahang nampih papineh – berusahalah menata hati dan pikiran biar tidak rusuh jiwa dan raga. Mungkin itu terjemahan bebasnya ala Koplak..

Kata-kata yang sering diucap perempuan tua yang sampai ajal menjemputnya Koplak masih merasakan hawa kebangsawanan yang melumuri perempuan tua itu, kecantikannya juga tidak pernah luntur. Koplak kadang membayangkan, pasti Neneknya itu perempuan paling cantik yang dimiliki desa mereka. Anehnya, perempuan secantik itu bersedia menemani Pekak, kakek Koplak sampai ajal menjemput sang Pekak, Nenek Dayu begitu biasanya Koplak memanggil perempuan tua itu, perempuan tua yang tidak mau dipanggil Odah. Katanya lebih baik dipanggil Nenek saja oleh cucu-cucunya kelak, juga oleh para menantunya.

Nenek Dayu bisa hidup santai bersama Pekak karena perempuan itu menurut perasaan dan pikiran Koplak hidup dijalananinya dengan ringan, mungkin karena itulah perempuan tua sekaligus satu-satunya perempuan paling cantik yang pernah dilihat Koplak semasa hidup. Kemitir pun kalah cantik. Nenek Dayu itu bukan tipe pengatur, Kemitir tipe pengatur.

Dada sebelah kanan terasa sakit, Koplak menarik nafas dalam-dalam. Tidak menolong, gerakan yoga yang diajarkan Kemitir justru membuat dada yang sebelah kiri juga makin sakit. Koplak semakin gelisah, keringat dingin mulai memandikan tubuhnya. Koplak menggigil. Lalu, semua berubah gelap!

***

Begitu membuka mata Koplak sudah bertemu dengan wajah Kemitir, bukan wajah nenek Dayu yang menyejukkan, wajah Kemitir terlihat besus, judes Koplak paham dari gerak mata Kemitir, Koplak paham banyak hal yang akan dibicaakan perempuan itu. Koplak pura-pura memejamkan mata, wajah Kemitir masih di depan wajahnya.

Akhirnya Koplak menyerah, ketika anak perempuan semata wayangnya itu belum juga membuka mulut, dia justru berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di depan. Koplak menarik nafas pelan-pelan, takut sekali dengan rasa sakit yang terasa menguliti tubuhnya. Sakit apa aku ini? Usiaku belum 50 tahun, sakit apa yang mengulik tubuhku?Apa amah leak? Dimakan ilmu hitam?

Koplak menimbang sendiri sambil tetap memicingkan mata berusaha menerka, berusaha menebak kata-kata yang akan meluncur dari bibir Kemitir. Koplak tahu persis Kemitir pasti akan ceramah “kebudayaan” seperti biasa tentang aturan-aturan hidup dan lain-lain. Hyang Jagat! Koplak menenangkan diri.Mungkin karena hidup Kemitir penuh aturan tak ada lelaki yang pernah ditenteng Kemitir dihadapan Koplak. Koplak menggigit bibirnya. Memicingkan mata kanan, wajah Kemitir justru dalam kondisi marah kok justru makin Jegeg, cantik ya?

“Bape, Bapak tahu kenapa saat ini berada di rumah sakit?” Suara Kemitir hampir saja membuat lepas satu sulur sarafnya. Rumah sakit? Waduh-waduh bagaimana ini? Koplak menggigil.

“Apa dokter atau petugas medis yang lainnnya sudah memasukkan obat ke dalam tubuh, Bape?” tanya Koplak terbata-bata. Kemitir mengangguk cepat.

“Kemitir kan sudah sering berkata-kata pada Bape, minum obat yang rajin. Minum obat yang teratur.”

“Apa aku sakit jantung? Karena kemarin jantungku berhenti berdetak!” Jawab Koplak serius dan cepat. Kemitir mendelik.

“Tidak hanya jantung, ginjal, dan seluruh organ di dalam tubuh Bape juga bisa raib, kalau Bape masih bengkung, bandel. Mengerti apa yang Kemitir katakan?” Kemitir berkata serius. Koplak terdian. Dia teringat seorang Ibu yang hamil yang berada di Jakarta setelah periksa ke Puskesmas ternyata bukannya sembuh justru muntah-muntah, setelah ditelisik, diduga obat yang diberikan kadaluarsa. Koplak menggigil.

Tahukah Kemitir kalau belakangan ini setiap minum obat Koplak justru merasa takut dan cemas, bukannya sembuh justru menambah bebab. Bagaimana kalau obat diabetes yang biasa ditelan Koplak palsu? Bagaimana kalau kadaluarsa? Terus kalau Koplak mati berarti mati konyol! Siapa yang akan mengurus desanya, karena saat ini adalah jabatan Koplak yang kedua, jabatan yang tidak memiliki beban. Koplak terdiam memandang mata dan bibir Kemitir yang terus memberi ceramah.

Tahukah Kemitir kecemasannya? Rasa takut dalam dirinya? Bagaimana Kemitir tahu obat yang biasanya dibeli Koplak selalu obat generik. Kata teman Koplak kalau menggunakan kartu BPJS biasanya pelayanan agak lama. Koplak terdiam ketika Kemitir berkata.

“Merawat kesehatan itu mahal, jika sakit lebih mahal lagi. yang tertib minum obat, Bape. Bape kan bukan anak kecil lagi.” Kemitir mendelik menyodorkan obat kepada Koplak. Koplak justru berkeringat dingin. Pikirannya dipenuhi beragam rasa takut dan kuatir.

Kalau aku mati bagaimana? Tidak jantan mati karena meneguk obat kadaluarsa kan?! [T]

Tags: desaKoplakOka RusminiPolitiksosial
Previous Post

Status Medioker atawa Semenjana, Bukan Akhir Segalanya

Next Post

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

Oka Rusmini

Oka Rusmini

Ibu dari seorang anak lelaki. Yang mencoba memotret beragam kondisi sosial, budaya, dan politik di Indonesia dengan cara karikatural. Ala orang "Bali".

Next Post
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

by Teguh Wahyu Pranata,
May 7, 2025
0
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

Read more

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

by Sugi Lanus
May 7, 2025
0
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co