21 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Mengetik berita sambil minum kopi

Mengetik berita sambil minum kopi

Kecanduan Kopi Itu Berat, Kayak I and U Forever

Putu Lilik Surya Ariani by Putu Lilik Surya Ariani
July 21, 2019
in Esai
59
SHARES

Kamu itu aneh, pahit dan penampilannya tak menarik. Dulu tak ada niat sedikit pun untuk mendekati dan menjadikanmu bagian dari hidupku. Maafkan aku yang dulu sok jual mahal sama kamu. Ah kopi kamu memang menggoda, hingga aku tak bisa lepas dari candumu. Wkwkwk, lebih romantis ya ketimbang sama suami, apaan sih?

Puji syukur aku panjatkan kehadapan Tuhan karena berkesempatan menulis cacatan ini, yang sebenarnya sudah lama ingin ku ceritakan pengalamanku dengan si kopi. Jadi tradisi minum kopi memang tidak pernah ada matinya, baik di Bali, Indonesia bahkan di dunia.

Kopi adalah hal yang paling gampang dicari dimana saja dan kapan saja. Mulai dari kopi emperan warung yang harganya Rp 30 ribu per gelas hingga kopi yang disajikan di kafe atau tempat nongkrong kece kekinian dengan harga hingga ratusan ribu per cangkir.

Kegiatan minum kopi juga nampaknya ikut melekat dalam tradisi. Minuman kopi adalah minuman wajib yang disajikan di setiap upacara yang digelar di Bali dengan melibatkan masa baik dari keluarga, krama dadya hingga krama desa. Mulai dari upacara piodalan atau dewa yadnya, pitra yadnya, manusia yadnya dan bhuta yadnya.

Awal aku tahu kopi saat umurku masih balita. Kebiasaan minum kopi memang sudah tertanam di keluargaku. Ayah dan ibuku sebenarnya menjadi dalang utama bagaimana saat ini aku kecanduan kopi. Kebiasaan mereka ngopi dua kali sehari saat pagi dan siang hari meski segelas berdua, membuatku tak jarang mencicipi satu dua sendok teh kopi yang sudah diseduh dan dicampur gula pasir.

Tapi itu hanya kelakuan iseng awalnya. Apalagi saat beranjak remaja dan dewasa, kegengsian mulai muncul semakin kuat. Apalagi bagiku, kegiatan ngopi itu masuk dalam ranah pergaulan orang tua. Kedekatanku dengan kopi terjadi sekitar empat tahun lalu, setelah memulai hidup berumah tangga. Suamiku yang dulu biasa ngopi tiap hari, tetapi belakangan dia berpindah ke  lain hati dan lebih memilih minuman kesukaannya yang mungkin menurutnya lebih enak dari kopi.

Kopiku sambangi pertama kali karena terpaksa. Gara-gara mata ngantuk dan penat di sore hari dan masih harus menyelesaikan pekerjaan. Ternyata saat minum kopi pertama kali, dampaknya luar biasa. Mata mendadak jadi jreng dan penat dan pegal di badan langsung hilang. Kelancaran ide pun disambut seimbanga dengan kecepatan jari menekan keyboard di laptop.

Awalnya hanya white kopi, lama kelamaan aku mencoba serbuk kopi hitam Robusta yang sangat legend di Buleleng (inisial B, biar ga endorse ya) dan ternyata rasanya enak. Ah sudahlah tak peduli mau dibilang cetu  (cenik tua) karena minum kopi hitam, karena memang sudah tua. Pertama kali minum kopi hitam satu gelas dengan campuran dua sendok kecil kopi dan dua sendok gula pasir, ada jantung yang berdebar cepat tak karuan, tangan pun terasa sangat ringan selain mata juga dibuat melotot.

Aku sempat khawatir apakah reaksi ini biasa. Kutanya pada suamiku yang dulu pernah kecanduan kopi. Ternyata memang begitu katanya untuk pemula. Karena memberi efek positif setelah meminumnya, segelas kopi hitam pun setia mendampingi menyelesaikan deadline. Ternyata mengkonsumsi kopi setiap hari setelah aku baca beberapa refrensi  tidak berbahaya, asalkan tak berlebihan. Katanya menurut artikel yang pernah kubaca, maksimal asupan kopi yang standar masuk ke dalam tubuh jangan lebih dari 400 miligram atau setara dengan 4 gelas kopi seduh.

Kopi yang begitu familiar ini pun ternyata memiliki manfaat yang sangat banyak dalam dunia kesehatan meskipun disebut sebagai zat adiktif atau zat yang bisa menyebabkan kecanduan. Seperti menjauhkan dari mata kantuk, juga dengan cepat dapat mengembalikan semangat yang dipengaruhi oleh kandungan kafein setelah menyerbu saraf otak.

Bahkan mengkonsumsi kopi secara wajar dan teratur, dapat menekan resiko diabetes dan penyakit jantung, antioksidan dan mengontrol berat badan (kalau yang ini aku belum buktikan karena masih belum ke kiri juga timbangan).

Kopi juga sangat ampuh menghilangkan sakit kepala. Ini kenyataan percaya deh, aku sering membuktikan. Resep ini lebih manjur dari sejumlah obat sakit kepala ternama di negeri ini. Tetapi kopi juga kadang kala bisa membuat sakit kepala (kalau di Bali orang menyebutnya puruh). Biasanya kondisi ini sering kali terjadi saat pecandunya tak dapat minum kopi dalam sehari. Tapi tenang sakit kepala yang tidak jelas itu akan segera hilang saat satu sruputan kopi masuk ke mulut.

Tetapi jangan juga mabuk kopi. Kandungan kafein yang masuk ke tubuh berlebihan juga akan berdampak pada kebiasaan tidur. Aku yang biasa ngopi sore hari biasanya tak bisa tidur awal. Paling banter baru bisa tidur tengah malam. Sebenarnya kedepan aku bercita-cita ingin membuka tempat nongkrong dan kopi shop. Apalagi saat ini kedai kopi memang sedang ngetren.

Kopi itu banyak jenisnya, tapi yang ku tahu baru tiga saja, kopi Robusta, Arabica dan Luwak. Kalau di Buleleng ketiga kopi dihasilkan oleh petani kopi. Kopi juga merupakan komoditas unggulan pertaniannya. Bahkan sampai saat ini ada 13.327 hektar, dengan varietas kopi Robusta sebanyak 10.473 hektar dan 2.854 hektar sisanya adalah lahan kopi varietas Arabica. 

Tentu sayang kalau produksi kopi Buleleng yang tak kalah dari kopi daerah lain tak dibaca peluangnya oleh pengusaha untuk mengumpulkan punci-pundi rupiah. Apalagi serbuk kopi yang sudah diolah menjadi berbagai macam olahan pangan, minuman dan juga bahan kecantikan bisa memiliki nilai lebih tinggi. Tapi entahlah, ini baru khayalan saja,…. Masalah nanti terealisasi itu urusan suamiku baginda kang mas. [T]

Tags: bulelengcintakopiminum kopi
Putu Lilik Surya Ariani

Putu Lilik Surya Ariani

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Esai

Magesah, Beda Negaroa Beda Bleleng

DULU tatkala masih menetap di Jembrana, saya dan teman-teman punya kebiasaan tertentu. Setiap sore kami selalu magesah alias ngobrol. Magesah bisa kami lakukan ...

February 17, 2019
Celebrity, Salah Satu Perahu bermotor (jukung) Khusus Penumpang. Sumber foto: objekwisatanusapenida.blogspot.com
Opini

Metamorfosis Moda Transportasi Laut Nusa Penida: Dari Perahu Meolah, Bermesin, hingga Fast Boat

Apa jadinya jika Nusa Penida (NP), Kabupaten Klungkung, Bali, tanpa moda transportasi laut? Wah, bisa jadi masyarakat NP akan statis. ...

June 5, 2020
Salah satu angkot yang masih tersisa di Buleleng
Esai

Angkot Singaraja-Seririt, Kenangan Saat SMK dan Harapan Kini

Penulis: Gede Febry Dirgantara ________ Ini kenangan tahun 2005, pada masa saya mulai bersekolah menengah tingkat atas tepatnya di SMK ...

December 22, 2020
Gowes di jalur Desa Siakin, Kintamani dan -Desa Les, Tejakula
Khas

Dulu & Kini | Desa Les dan Siakin – Jalan Hutan Terasa Dekat, Jalan Aspal Terasa Jauh

Desa Les dan Desa Siakin adalah dua desa bertetangga, meski masing-masing masuk dalam wilayah kabupaten yang berbeda. Desa Les masuk ...

January 19, 2021
Ilustrasi
Opini

Apakah Masih Mungkin Mengalahkan PDI Perjuangan di Tabanan?

Pertanyaan pada judul tulisan ini agaknya sudah basi ketika saya kemukakan hari ini. Pilkada Tabanan sudah selesai, pemenangnya sudah diketahui, ...

December 16, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In