23 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Suradira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti

Putu Arya Nugraha by Putu Arya Nugraha
May 23, 2019
in Esai
34
SHARES

“Satu mata untuk satu mata hanya akan berakhir membuat seluruh dunia buta.” (Sang Jiwa Agung, Mahatma Gandhi)

.

Satu perkelahian atas nama kebencian, yang membakar hati & melalap akal sehat telah mengoyak ketenangan Kota Verona di sore yang hangat itu. Untuk kesekian kalinya, anggota dua keluarga besar yang bermusuhan, Montague dan Capulet, telah merepotkan aparat kota di Italia yang indah itu. Ancaman pemberlakuan hukuman mati oleh Pangeran Verona bagi perusuh tak jua membuat mereka jera. Juga jalinan kisah cinta yang sedemikian bergemuruh di antara dua hati anak manusia dari kedua keluarga itu, Romeo dan Julia, tak kuasa meredakan api dendam yang telanjur membara. Mengapa kebencian begitu sulit dibasmi? Mengapa jiwa-jiwa yang bengis telah menggelapkan mata hingga berujung pada sebuah tragedi paling menyesakkan hati dunia?

Dendam dan kebencian telah sedemikian banyak tercatat dalam sejarah manusia. Ia tak cuma permainan kata-kata para penyair dan pujangga yang berkat kekuatan intuisinya telah mengundang begitu banyak air mata berlinang dalam kesedihan paling menyayat. Adakah karena kebencian itu lebih maskulin? Lebih jantan, lalu ia kerap memberikan kemenangan?

Kemenangan berarti musuh binasa. Itulah yang tercatat dalam kitab Pararaton. Bercak darah melekat pada setiap penggulingan penguasa di kerajaan Singasari. Kebencian dan dendam disulut oleh kematian akuwu Tumapel, Tunggul Ametung, di tangan pengawalnya sendiri, Ken Arok. Ken Arok yang muda dan ugal-ugalan, berbekal keris pesanan khususnya dari Mpu Gandring, tak hanya merenggutkan nyawa junjungannya itu. Ia juga memperistri istri Tunggul Ametung, Ken Dedes, menguasai Tumapel bergelar Rajasa Sang Amurwabhumi dan melepaskan diri dari Kediri. Kekuasaan sering kali menerlenakan.

Ia tak pernah menyadari dengan baik jika sejarah akan selalu berulang. Pun sejarah tentang dendam dan kebencian. Maka Ken Arok pun dihabisi dan dilemparkan dari singgasananya oleh Anusapati, anak tirinya sendiri, putra Ken Dedes dengan tunggul Ametung. Begitulah seterusnya, dendam dan kebencian tak henti mengusung sejarah, Anusapati binasa oleh anak Ken Arok dengan seorang selir. Dan seterusnya, dan seterusnya.

Holokaus, dikenal pula sebagai Shoah, adalah genosida terhadap kira-kira enam juta penganut Yahudi Eropa selama Perang Dunia II, suatu program pembunuhan sistematis yang didukung oleh negara Jerman Nazi, dipimpin oleh Adolf Hitler, dan berlangsung di seluruh wilayah yang dikuasai oleh Nazi. Kini, orang-orang Yahudi dalam gerakan Zionisme, merasa tak salah melanggar dan merampas hak-hak warga Palestina guna membangun sebuah tanah air kaum Yahudi.

Darah dan air mata berceceran di mana-mana. Bahkan di antara kaum seumat seperti perang tak berkesudahan di Suriah. Juga puing-puing peradaban dunia adi luhung yang hancur lantaran peperangan di Irak. Keindahan dan keagungan peradaban Mesopotamia atau Palmyra yang kita kagumi di buku-buku sejarah sejak bangku sekolah dasar, kini cuma kenangan.

Namun demikian, dunia hingga kini tetap lestari. Kasih sayang yang sedemikian lembut namun membawa serta kekuatan yang begitu heroik telah mengimbangi dendam dan kebencian dengan caranya sendiri.   

  Ada sebuah amsal yang begitu elok dalam falsafah Jawa yang berbunyi “Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti”. Tutur ini kurang lebih punya makna, segala amarah dan angkara murka akan luluh di hadapan ketenangan dan kelembutan hati. Gagasan ini bahkan inplisit telah diafirmasi secara universal oleh kekuatan-kekuatan Tuhan yang maha sempurna dalam berbagai tradisi umat manusia di dunia. Menegaskan, semata-mata kasih sayang itulah kekuatan terbesar yang membawa kelestarian peradaban insani.

Saat menjelang akhir perang Bharatayuda, Yudistira harus melawan Prabu Salya yang memiliki aji-aji Candra Birawa. Berupa raksasa yang kalau dibunuh akan hidup lagi bahkan jumlahnya menjadi berlipat ganda. Bima yang kekar dan Arjuna yang terampil, dibuat kewalahan olehnya. Setiap dipukul dengan gada oleh Bima, atau dipanah oleh Arjuna, jumlahnya malah makin berlipat ganda.

Akhirnya Candra Birawa berhadapan dengan Yudistira, raja yang dikenal berhati putih tiada noda setitik pun. Tidak pernah marah apalagi berperang. Raksasa-raksasa Candra Birawa tidak dilawan. Bahkan didiamkan saja. Namun inilah yang telah mengalahkannya dan akhirnya kembali kepada tuannya.


BACA KOLOM DOKTER YANG LAIN

KLIK DI SINI


Begitu pula ketika Nabi Muhammad senantiasa dijelek-jelekkan salah seorang pengemis buta, namun justru Muhammad dengan rutin memberinya makan dan menyuapinya. Sikap lemah lembut Muhammad inilah kemudian menyadarkan pengemis itu dari kegelapan.  Dalam kitab Matius 5, disebutkan “Tetapi Aku berkata kepadamu, janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu“.

Inilah sikap kasih terhadap sesama yang telah mengispirasi insan-insan hebat di bumi ini. Yang membuat Santo Maximilian Kolbe menyerahkan nyawanya sendiri sebagai pengganti nyawa tawanan yang lain. Kasih seperti inilah juga membuat yang terberkati bunda Theresa dari Kalkuta merawat orang-orang yang miskin, sakit, dan tidak diinginkan. Maka jangan pernah ragu, kasih dan ketenangan hati, sekecil apapun ia, adalah tunas-tunas pepohonan rindang kelestarian dunia. [T]

Tags: filsafatkemanusiaanperangrenungan
Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Kegiatan mahasiswa KKN Undiksha 2016 di Desa Batunya, Baturiti, Tabanan.#Foto: dok Surya Pratama
Esai

Prof. Sudiana: KKN Dulu dan Kini Beda, Yang Sama ya Kisah Cinlok

KULIAH Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dulu dan sekarang itu sangat jauh berbeda. Sekitar tahun 1970-an hingga 1980-an KKN benar-benar program ...

June 9, 2019
Esai

Gunung Agung, Abu, Debu-debu Masa Lalu dan Segala Tafsir Tentangnya

Judul kali ini saya tulis agak panjang. Soalnya beberapa teman katanya suka yang agak panjang. Kata mereka yang panjang membuatnya ...

May 28, 2019
Ilustrasi: Google
Esai

Krisis Identitas; Jadi Siapa, Bukan Jadi Apa

Setelah lama tak bersua di Tatkala, saya menjadi ragu dengan jati diri saya sebagai salah satu donatur di salah satu ...

May 19, 2019
Salah satu penampilan musikalisasi puisi di ajang Festival Seni Pelajar Jembrana 2019
Khas

Festival Seni Pelajar Jembrana, Ekspresi Anak Muda Negaroa

Festival Seni Pelajar Jembrana adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas Kertas Budaya yang kegiatannya diisi dengan berbagai macam lomba dan ...

October 19, 2019
Foto: koleksi penulis
Esai

Seperti di Tampaksiring, Pura Mengening Ada juga di Payangan – Apakah itu Berhubungan?

JIKA ditanya kepada wisatawan manacanegara atau lokal tempat-tempat pelancongan bernuansa spiritual yang bagus di wilayah Gianyar, pastilah sebagian besar menjawab ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ni Nyoman Sri Supadmi
Esai

Teknologi Berkembang, Budaya Bali Tetap Lestari

by Suara Perubahan
January 23, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1355) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In