2 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Siswa Seperti Apa Masuk SMKN Bali Mandara? – Inilah Ceritanya…

Eka Prasetya by Eka Prasetya
May 19, 2019
in Esai
123
SHARES

SEKITAR pukul 12.30 Selasa (14/5) siang, ponsel saya bergetar. Segera saja saya mengecek pesan yang masuk. Ternyata pesan itu berasal dari I Komang Mudita, salah seorang guru di SMKN Bali Mandara.

Ia mengirimkan pesan berikut sebuah foto lembaran surat undangan. Dalam surat itu, pihak sekolah mengundang saya menjadi interviewer pada acara boot camp yang diselenggarakan sekolah.

Acara boot camp sendiri sebuah acara krusial pada proses penerimaan peserta didik baru di SMAN maupun SMKN Bali Mandara. Siswa yang diterima di sekolah Bali Mandara, akan terlihat pada boot camp.

Tahun ini, merupakan tahun ketiga saya menjadi interviewer di SMKN Bali Mandara. Beberapa rekan wartawan lain juga ada yang menjadi interviewer di SMKN Bali Mandara maupun SMAN Bali Mandara.

Selama tiga tahun ini, berbagai cerita sudah saya dengar dari calon siswa di SMKN Bali Mandara. Bila tiap tahun saya melakukan interview terhadap 15 orang siswa, artinya hingga kini saya sudah mendengar 45 cerita berbeda dari para siswa.

Setiap kali saya mendapat kepercayaan menjadi interviewer di SMKN Bali Mandara, saya berusaha melakukan tugas sebaik-baiknya. Mengingat sekolah ini didedikasikan bagi warga miskin yang ingin mengubah nasibnya. Siswa yang sekiranya layak, pasti akan mendapat nilai yang besar dalam proses interview.

Cerita yang saya dengar bermacam-macam. Mulai dari cerita yang demikian ambisius untuk menembus sekolah, cerita yang lucu, maupun cerita yang menyedihkan. Tentu saja sebagian besar cerita yang menyedihkan.

Tiap kali interview, saya selalu menemui siswa yang menangis. Bahkan tangis mereka sudah pecah ketika mereka baru saja masuk ruang interview. Calon siswa menangis bukan karena kami yang melakukan interview itu punya wajah menyeramkan. Tapi mereka menangis karena menceritakan kondisi keluarga yang serba sulit.

Hal ini tentu saja menyulitkan. Waktu ideal melakukan interview antara 15-20 menit. Namun bila ada siswa yang menangis saat proses interview, maka waktunya bisa molor menjadi 30-45 menit.

Berbagai cerita unik pun pernah saya dengar. Misalnya saja ada siswa yang kehilangan sahabat, sejak keluarganya jatuh miskin. Semenjak itu pula siswa ini menjadi seorang introvert. Tak percaya pada siapa pun lagi. Ia berusaha masuk ke SMKN Bali Mandara, untuk memulihkan keluarganya dari titik nadir. Termasuk memulihkan kondisi psikisnya sejak beberapa tahun terakhir.

Ada pula calon siswa yang punya delapan saudara kandung. Siswa ini tinggal di sebuah desa yang ada di kaki Gunung Agung. Untuk menemukan rumahnya perlu waktu 1 jam jalan kaki. Nah siswa ini adalah satu dari dua saudaranya yang punya pendidikan SMP. Selebihnya putus sekolah saat kelas 3 SD, atau saat sudah mahir baca-tulis-hitung.

Sekolah di Bali Mandara adalah satu-satunya harapan. Kalau tidak diterima, ia tidak akan sekolah. “Sekolah jauh, tidak ada biaya. Kalau tidak diterima ya nanti bantu bapak cari tuak jaka,” ujar siswa itu polos.

Cerita lainnya juga tak kalah menarik. Seorang calon siswa dengan terpaksa mendaftar ke SMKN Bali Mandara. Keluarganya begitu miskin. Siswa ini berasal dari keluarga broken home. Ibunya bekerja sebagai buruh cuci atau buruh setrika dengan penghasilan tak menentu. Siswa ini dipaksa ibunya sekolah di Bali Mandara, demi mengubah taraf hidup keluarga. Namun siswa ini justru tidak sanggup hidup berasrama di Bali Mandara.

“Saya nggak kuat masuk asarama. Lebih baik saya nggak sekolah, daripada sekolah di sini,” ujar siswa itu. Siswa ini lebih memilih menuntaskan pendidikannya hingga SMP saja, lalu bekerja sebagai buruh serabutan. Baginya ikut boot camp hanya untuk menyenangkan ibunya.

Sebuah cerita ambisius juga sempat saya dengar. Seorang siswi, begitu ingin sekolah di SMKN Bali Mandara. Jurusan yang ia cari, sungguh anti-mainstrem di kalangan perempuan. Biasanya siswi hanya mencari jurusan Teknik Komputer Jaringan atau jurusan Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB). Namun siswi satu ini justru memilih jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO).

Siswi ini mengaku sudah biasa melakukan servis sepeda motor. Mulai dari ganti oli, tambal ban, maupun ganti ban motor. “Ganti ban truk juga saya bisa pak. Tapi masih dibantu bapak. Saya ingin buktikan kalau perempuan itu bukan makhluk lemah,” ujar siswi itu berapi-api.

Sisanya cerita-cerita normatif seputar kemiskin, keterbatasan pendapatan, jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal, maupun keluarga yang berantakan. Sejujurnya hingga kini, dari 45 siswa yang pernah saya interview itu, saya tak tau siapa saja yang akhirnya diterima di SMKN Bali Mandara.

Hingga kini dokumen interview dan resume wawancara para calon siswa masih saya simpan dengan baik. Tak pernah pula saya tanyakan pada pihak sekolah, siapa saja yang diterima. Biarlah itu menjadi sebuah rahasia. Saya yakin, setiap orang berhak mendapat pendidikan yang layak. Sekalipun mereka berasal dari keluarga miskin.  [T]

Tags: PendidikansekolahsiswaSMK Bali Mandara
Eka Prasetya

Eka Prasetya

Menjadi wartawan sejak SMA. Suka menulis berita kisah di dunia olahraga dan kebudayaan. Tinggal di Singaraja, indekost di Denpasar

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi

Puisi-puisi IGA Darma Putra | Kematian Siapa Hari Ini?

by IGA Darma Putra
February 28, 2021
Grup Band Birama asal Badung
Kilas

Birama Hadir Lewat “Tresna Sing Meganti”

Birama, salah satu band asal Badung yang terlahir dari sebuah perkumpulan kecil akhirnya berikrar dan komitmen untuk mewarnai blantika musik ...

January 13, 2020
Foto Sugi Lanus
Esai

Sulitkah Membaca Lontar? – Catatan Harian Sugi Lanus

Saya sering berjumpa orang yang menanyakan hal yang sama: Sulitkah membaca lontar? Jawabannya: Tidak. Membaca itu gampang. Menjadi tidak gampang ...

October 19, 2019
Foto: Yogi Sancaya
Esai

Senja di Taman Kota, Saksi Kebahagiaan Semesta

 AWAN berbalut jingga, terik matahari perlahan menghangat seraya menuruni lengkung langit. Penuh dengan ketenangan yang menyiratkan waktu istirahat untuk para ...

February 2, 2018
Kilas

“Bisikan Rindu” dari Ocha

Lama tidak mengeluarkan karya rekaman baru, biduanita Ocha akhirnya muncul kembali dengan satu lagu baru berjudul “Bisikan Rindu”. Lagu pop ...

December 5, 2020
Ilustrasi: Nuriarta
Opini

“Customer” dan Tukang Perintah – Karikatural Politik

BICARA politik Indonesia pasti tak akan pernah habis. Selalu saja ada yang baru, bahkan lebih sering muncul lucunya ketimbang seriusnya. ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jro Alap Wayan Sidiana memanjat pohon kelapa di Desa Les, Buleleng
Khas

Jro Alap, Kemuliaan Tukang Panjat Kelapa di Desa Les

by Nyoman Nadiana
March 2, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi tatkala.co | Vincent Chandra
Esai

Di Nusa Penida, Ada Gadis Menikah dengan Halilintar

by I Ketut Serawan
March 1, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (156) Dongeng (11) Esai (1418) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (103) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In