21 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Acara

Obituari Penyair Reina Caesilia

tatkala by tatkala
May 18, 2019
in Acara
18
SHARES

Pembacaan Karya, Musikalisasi & Dialog di Bentara Budaya Bali — Sabtu, 18 Mei 2019, pukul 19.00 WITA

—

Penyair Reina Caesilia, adalah nama akrab dari Caesilia Nina Yanuariani, hingga berpulangnya pada 2 April 2019, belum sempat menerbitkan buku antologi tunggal puisinya. Dilahirkan di Surakarta, 29 Januari 1965 tapi besar di Singaraja hingga tamat di SMAN 1 kota tersebut, sosok pendiam ini sesungguhnya terbilang produktif menciptakan karya-karya puisi dan esai sedini masa SMA-nya.

Sebagai penyair, Reina terbilang gigih, aktif bergaul dalam berbagai komunitas sastra serta kerap menghadiri berbagai pertemuan, termasuk di Jatijagat Kampung Puisi (JKP) Bali di bawah arahan Umbu Landu Paranggi. Puisi-puisinya terbit di berbagai media serta terangkum dalam berbagai kumpulan bersama, semisal “Saron” (2018), “Klungkung: Tanah Tua Tanah Cinta” (2016), “Dari Negeri Poci 6: Negeri Laut” (2015), “Dendang Denpasar Nyiur Sanur” (2013), “Pedas Lada Pasir Kuarsa” (2009) dll.

Bakatnya mulai terasah dengan perhatian yang lebih sungguh setelah terlibat di dalam tahapan pawai, kompetisi dan budaya di Bali Post, di mana Umbu Landu Paranggi sebagai mentor atau redaktur yang tak segan memuat karya-karyanya secara “solo run” atau sendiri dengan sejumlah karya pilihan yang unggul.

Jauh sebelum mengemuka perdebatan perihal feminisme dalam susastra Indonesia, Reina, melalui karya-karya puisinya yang bersudut pandang perempuan, telah meluapkan gugatan terhadap budaya patriarki yang dirasa tidak adil dan menghalangi kebebasan berekspresinya sebagai kreator.

Karya-karyanya tak hanya bersifat soliloqui, yang soliter, melainkan juga menyuratkan pesan-pesan yang bersifat solider, sebentuk kepedulian pada hal-hal sosial—namun tetap diungkap dengan bahasa yang segar penuh metafor.

Dibandingkan angkatan kompetisinya di Bali Post, puisi-puisi Reina Caesilia tak sedikit yang bersifat naratif dengan deskripsinya yang terjaga. Hal ini mengingatkan sisi dirinya yang sempat mendalami secara sungguh bidang jurnalistik sebagai wartawan hingga posisi redaktur dari mulai di Bali Post, Nusa Bali hingga media-media online belakangan.

Sosoknya yang terbilang pendiam dan penyendiri namun juga kukuh dan keras atau tegas, tergambar pada keputusannya untuk meninggalkan posisi-posisi di berbagai media, termasuk keputusannya untuk berpindah jurusan dari Sastra Inggris ke Sastra Indonesia, di Fakultas Sastra Universitas Udayana, bahkan kemudian memilih keluar (tidak tamat). Ia kemudian menyelesaikan sarjana (S1) di FIKOM Universitas Dwijendra, Denpasar.

Karya-karya dan sosok Reina Caesilia akan dibahas oleh sastrawan Wayan Jengki Sunarta, adapun kiprah dan pergaulan kreatifnya akan ditimbang oleh penulis dan pengamat seni budaya Hartanto Yudo Prastyo. Termasuk bahasan pentingnya sebentuk Lembaga Solidaritas bagi peseduluran susastra di Bali.

Obituari adalah sebuah program yang diniatkan sebagai penghormatan pada dedikasi, totalitas dan capaian para seniman lintas bidang, serta aktif membangun atmosfir pergaulan kreatif yang produktif, diantara melalui partisipasinya pada agenda seni budaya di Bentara Buday Bali.

Selain menghadirkan kembali karya-karya unggul yang bersangkutan, dibincangkan juga warisan kreativitas sang seniman, berikut sumbangsihnya pada kemajuan seni budaya.

Program Obituari ini ditandai pula acara testimoni dari rekan dan sahabat, yang merefleksikan kehangatan persahabatan serta pergaulan kreatif mereka selama ini. Bentara Budaya Bali pernah menggelar acara Obituari bagi penyair Wayan Arthawa, pelukis Wahyoe Wijaya, kurator seni rupa Thomas Freitag, koreografer dan penari I Nyoman Sura, pematung I Ketut Muja, serta kartunis dan cerpenis I Wayan Sadha, aktor teater Kaseno, pelukis Tedja Suminar, maestro tari Ida Bagus Oka Blangsinga dan sastrawan NH. Dini.

Para Pembicara

Hartanto Yudho Prastyo lahir di Surakarta, 1958 dan tinggal di Denpasar. Ia pernah bekerja sebagai wartawan majalah Matra. Menulis sejak SMP, karya-karyanya dimuat Bali Post, Nusa Tenggara, Suara Karya, majalah Hai dan Jurnal Kebudayaan CAK. Puisinya terbit dalam antologi Ladrang (1995). Belakangan menjadi “petani” di Bali Utara.

Wayan “Jengki” Sunarta, lahir di Denpasar, 1975. Menyelesaikan pendidikan di Jurusan Antropologi Budaya, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Menulis sejak awal tahun 1990-an, karya-karyanya dimuat Bali Post, Kompas, Koran Tempo dan Media Indonesia.

Puisi-puisinya terhimpun dalam antologi bersama seperti Nyanyian Fajar(1993), Getar (1995), Kidung Kawijayan (1996). Buku puisi tunggalnya Pada Lingkar Putingmu (2005), Impian Usai (2007), Malam Cinta (2008) dan terkini Petualang Sabang(2018). Meraih penghargaan Widya Pataka oleh Gubernur Bali (2007). [T] [*]

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Foto: Mursal Buyung
Opini

Generasi Pelurus Bangsa

  KITA sudah lama terlelap dalam hingar bingar berita dan terbutakan oleh kasus-kasus yang lagi-lagi menyebutkan kata korupsi. Seperti sudah ...

February 2, 2018
Tanaman di pekarangan frumah
Esai

Kultur Menanam, Kultur Siapa?

Masa pandemi banyak memunculkan kesadaran baru bagi pemuda. Misalnya bagaimana berbagai sistem yang tadinya tampak digdaya ternyata begitu rapuh dan ...

February 21, 2021
Ilustrasi tatkala.co | Vincent Chandra
Esai

Di Nusa Penida, Ada Gadis Menikah dengan Halilintar

Di Nusa Penida, ada gadis menikah dengan halilintar. Ah, Anda pasti geleng-geleng kepala dan mengatakan “imposibel”! Itu tidak mungkin! Namun, ...

March 1, 2021
Lontar Aji Swamandala yang menganjurkan pengunduran Tawur Kasanga untuk dilakukan pada Tilem Kadasa, sebulan kemudian, seadainya Tilem Kasanga jatuh pada periode Uncal Balung, atau sebelum  Buda Pahang, 35 hari setelah Galungan. [Foto Sugi Lanus]
Esai

Tawur Kasanga versus Uncal Balung (2) – Pertarungan Rezim Kalender Sasih dan Kalender Pawukon

Ada dua rezim kalender di Bali: 1. Kalender Sasih (Perhitungan merujuk pada Purnama dan Tilem ) 2. ...

March 21, 2020
Foto: Edo Hary Purnawan
Opini

Di Jalan Politik, Apa yang Tak Mungkin untuk Eka Wiryastuti?

  “Boleh panggil saya Pak Adi, boleh juga Pak Eka!” kata Nyoman Adi Wiryatama kepada saya, suatu hari di tahun ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In