15 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Panduan Nyepi ala Cangak

IGA Darma Putra by IGA Darma Putra
March 5, 2019
in Esai
4
SHARES

Sebelum internet dimatikan karena harus Nyepi, ada baiknya saya memberikan panduan untuk menyepi kepada khalayak luas maupun sempit.

Saya akan berusaha menghindari penjelasan berulang-ulang tentang empat janji diri beramai-ramai saat nyepi. Untuk sekadar mengingatkan, keempat itu adalah tidak pergi, tidak makan, tidak bekerja, tidak menyalakan api. Begitulah hasil hapal-hapalannya. Namanya saja hapalan, maka jangan heran jika nanti bisa terlupakan dengan sengaja.

Jangan lupa, kalau Nyepi itu adalah tahun baru. Namanya tahun baru Saka. Karena tahun baru, maka banyak yang merayakan. Merayakan tahun baru Saka dengan Nyepi.

Menurut seorang pakar, ada yang tidak nyambung antara kata merayakan dan Nyepi. Sebab keduanya mewakili ide yang berbeda. Perayaan baginya, mewakili ide tentang kemeriahan dan ramai-ramai. Sedangkan Nyepi tidak begitu. Nyepi adalah situasi yang disengaja untuk menjadi sepi. Gitu lho.

Memang akan ada banyak pengamat agama, budaya, yang melejit memberikan tafsir begini dan begitu tentang Nyepi. Ada yang bilang, bahwa menyepi berarti meng-Nol-kan kembali seluruh jagat setelah setahun bergerak. Tapi jagat mana yang berhenti bergerak? Kan Bumi yang konon bulat ini menurut para sekelompok ahli – saya sebut sekelompok, sebab ada ahli-ahli lain yang berpendapat bumi ini datar—terus berputar pada sumbunya sambil mengelilingi matahari.

Mungkin maksudnya adalah menghentikan sehari aktifitas penghuni Bumi. Penghuni Bumi memang begitu kesukaannya, selalu dicarinya penyebab dari luar dirinya atas segala jenis kejadian. Penghuni Bumi itu pun hanya satu pulau kecil. Karena merasa kecil, maka banyaklah yang sangat amat bangga dengan tradisinya itu. Meski kecil, sumbangannya terhadap dunia yang sangat besar itu tidak kalah besarnya.

Begitulah Nyepi dalam kepala kebanyakan orang. Selalu memikir-mikirkan Nyepi, malah kepalanya sendiri tidak sepi-sepi. Maka, ada juga yang berkata, kalau nyepi itu adalah waktunya introspeksi diri. Introspeksi diri ini, dibumbui dengan istilah mulat sarira. Padahal artinya tidak ruwet seperti kelihatannya. Arti mulat sarira adalah melihat tubuh. Sesederhana itu. Apanya yang ruwet dari melihat tubuh? Tidak ada yang ruwet. Cukup ambil cermin lalu lihat-lihatlah tubuh sendiri. Jangan bercermin dengan cermin buram.

Tidak kurang banyak yang ngomong, kalau Nyepi adalah cara menghargai alam semesta. Jadi polusi udara dan suara bisa dipersedikit karena Nyepi. Begitu konon menurut mereka yang terpelajar di bidangnya. Pokoknya, semua untuk kebaikan alam.

Yang paling mencengangkan di antara segala tafsir Nyepi, adalah bahwa Nyepi itu tidak melulu tentang alam semesta tapi juga tubuh. Nyepi jagat dan nyepi diri! Demikian tafsir lain yang mengejutkan dan juga mengharukan. Mendengarnya saja, pasti akan membuat haru biru menderu-deru. Air mata meleleh dibuatnya karena memikirkan tentang pandangan leluhur yang tidak kalah luhurnya.

Filsuf tidak akan melewatkan kesempatan Nyepi ini untuk merenung. Yang direnungkannya adalah nyepi atau kesepian. Kedua kata itu sama-sama dibangun oleh kata sepi, tapi maknanya tidak sama.

Nyepi berarti tindakan yang disengaja untuk menjadi sepi, sedangkan kesepian barangkali tidak. Mana ada orang sengaja membuat dirinya kesepian. Kesepian itu adalah hadiah dari pura-pura. Tidak kurang tidak lebih.

Agar tidak kesepian, berhentilah pura-pura. Nyepi menjadi momentum yang selalu dicari dan dinanti. Hanya saat nyepi, para pemburunya tidak dihantui pertanyaan-pertanyaan begini dan begitu oleh yang tidak suka memburu sepi. Jika ada yang bertanya tentang mengapa begini mengapa begitu, maka jawabannya sudah tersedia. Ya, karena Nyepi. Nyepi jagat dan nyepi diri. Begitu jawabannya.

Agar sukses, Nyepi diri bisa diawali dengan persiapan-persiapan. Persiapan itu haruslah matang, supaya didapatnya Sepi itu, bukan malah kesepian. Ada juga yang tidak tahu bagaimana caranya menyongsong Nyepi. Maka dalam tulisan ini akan saya berikan metode Nyepi ala Cangak, beginilah caranya.

Pertama, makan dan minumlah secukupnya. Makan secukupnya ini dilakukan sebelum matahari terbit setelah melakukan tawur kasanga. Setelah semua ogoh-ogoh diarak oleh yang suka minum arak, siap-siapkan diri untuk menyongsong sepi. Jangan makan dan minum berlebihan, tidak lucu jika sedang serius menyepi tiba-tiba perut sakit dan kepala pusing.

Kedua, mandilah yang bersih. Ini gunanya agar bau badan tidak menyebar kemana-mana. Jadi ini bisa bermanfaat bagi diri sendiri, tidak akan diganggu oleh bau badan. Selain itu, badan bisa lebih segar karena selama sehari penuh akan didiamkan. Jangan lupa pakai deodorant. Siapa tahu, nanti datang bidadari untuk memberikan anugerah.

Ketiga, kuncilah kamar rapat-rapat. Fungsinya adalah untuk meminimalisir gangguan dari yang ingin mengganggu atau tidak sengaja mengganggu. Ini juga berguna untuk menciptakan suasana yang hening. Jadi proses Nyepi bisa aman terkendali.

Keempat, berikan pesan kepada yang lain bahwa akan mabrata. Point yang keempat ini sangatlah penting, agar jangan digedor-gedor. Mana bagus saat diam mengolah nafas tiba-tiba jadi sesak karena kaget pintu digedor.

Kelima, matikan segala jenis alat komunikasi. Sebelum melakukan ini, bagi yang punya pacar, silahkan kabari terlebih dahulu pacarnya. Agar tidak timbul kecurigaan setelahnya. Jadi Nyepi pun bisa lebih khusuk. Bagi yang tidak punya pacar, point kelima ini bisa menjadi solusi untuk tidak narsis. Contohnya foto selfie saat Nyepi.

Keenam, jangan taruh makanan atau pun minuman di kamar. Ini akan sangat membantu, sebab meminimalisir keinginan untuk melanggar. Karena segala jenis pelanggaran umumnya dilakukan karena ada kesempatan.

Ketujuh, sediakan alas duduk yang nyaman. Kalau bisa jangan di kasur, sebab kasur itu godaan paling hakiki. Kan saat Nyepi tidak boleh tidur. Namanya majagra.

Kedelapan, siapkan diri untuk ngembak geni. Point kedelapan ini, sangat penting untuk diperhatikan. Karena menyelesaikan sama pentingnya dengan memulai dan menjalani. Menyelesaikan Nyepi jangan buru-buru. Pelan-pelan saja. Kalau ingin mulai makan, minumlah terlebih dahulu. Akan sangat baik jika yang diminum adalah yang manis-manis. Gunanya untuk membiasakan kembali fungsi tubuh dengan makanan serta minuman. Itu gunanya yang manismanis, asal yang manis-manis itu bukan kenangan, apalagi sama mantan. Jangan!

Delapan langkah itu saja sepertinya cukup. Itu berdasarkan pada permenungan ala Cangak. Maka akan sangat penting untuk diperhatikan satu persatu. Kalau bisa, jangan dilanggar. Nanti kena kartu merah.

CANGAK SEBELUMNYA:

  • Swastyastu, Nama Saya Cangak
  • Pemimpin dan Pandita
  • Aturan Mati
  • Muka Gua
  • Siapa yang Tahu?

Oh iya, Nyepi berbeda dengan Galungan. Jadi tidak ada yang namanya manis Nyepi, karena perhitungan waktu keduanya berbeda. Setelah Nyepi bernama ngembak geni, artinya membuka api. Sedangkan setelah Galungan disebut Manis Galungan karena perhitungannya adalah lima hari dimulai dari Umanis, Paing, Pon, Wage dan Kliwon. Begitu seterusnya kembali ke Umanis. Galungan terjadi tepat pada Kliwon, makanya sehari setelah Galungan adalah hari Umanis. Ini juga penting diingat, jangan lupa. Ok?

Sekian dulu panduan Nyepi ini, sebab saya pun harus menyiapkan segala sesuatunya. Terutama menyiapkan badan agar siap diajak diam. Apalagi kaki Cangak saya yang mungil ini berisi tahi lalat. Konon bagi yang kakinya begitu, pastilah tidak suka diam. Inginnya hanya jalan-jalan saja.

Memang beberapa hari ini, kaki Cangak saya sudah gatal untuk jalan-jalan, apalagi setelah melihat kondisi penghuni telaga yang menyedihkan seperti ini. Hati Cangak saya yang lembut ini merasa terenyuh. Sungguh sangat ingin saya membantu mengentaskan penderitaan semua makhluk.

Lalu apa yang bisa kita dapatkan dari Nyepi? Nah, itu tergantung cara menjalani. Kalau saya pribadi, yang saya dapat adalah sebuah rumus. Rumusnya adalah “penghargaan diam, sama menariknya dengan penghargaan gerak”. Itu saja. [T]B

Tags: baliHari Raya Nyepihindupanduanrenungantips
IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Net
Ulasan

La La Land: Tentang Fantasi, Mimpi Dan Romantisme Warna-Warni

Judul Film: La La Land Sutradara : Damien Chazelle Penulis : Damien Chazelle Bintang : Ryan Gosling, Emma Stone, J.K. ...

February 2, 2018
Foto koleksi Kardian Narayana
Esai

Sejumlah Kuliah Gratis dari Gunung Agung – Yang Terbaru “Hujan Lapili”

  KITA di Bali memang sering mendengar istilah-istilah yang berkaitan dengan aktivitas gunung berapi. Tapi yang biasa didengar, misalnya ketika ...

February 2, 2018
Foto hanya ilustrasi
Peristiwa

Tes Guru di Karangasem: Menanti Balasan dari Gadis yang Sudah Lama “Ditembak”

HARAP-HARAP cemas, mungkin itu yang sedang dirasakan sekitar 1.200 pelamar yang ikut tes untuk dikontrak jadi guru kelas dan guru ...

February 2, 2018
Opini

Takut “Leak”, Takut “Ngadol Duwe” – Bali Lestari oleh Rasa Takut

SETIAP orang pasti pernah merasakan takut, tidak peduli tua atau muda. Rasa takut adalah salah satu emosi dasar sama seperti ...

February 2, 2018
Kaum milineal main asyik main game [Foto dok penulis]
Esai

“Gamers”, Idaman Kaum Milineal…

Saat saya kecil, saya sangat suka sekali bermain Play Station (PS). Saya selalu menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain PS. Ini ...

December 13, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In