25 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Pasien, Guru Yang Sempurna

Putu Arya Nugraha by Putu Arya Nugraha
March 1, 2019
in Esai
120
SHARES

Pasien, sesungguhnya lebih “tinggi” ketimbang dokter. Orang sakit sudah ada sebelum dokter ada.

Maka, apapun yang lebih dahulu ada, ialah guru kita. Mirip dengan, kita ada setelah kedua orang tua kita, maka mereka adalah guru-guru kita. Walau kita lebih pintar atau cakep dibanding mereka, orang tua tetaplah guru-guru kita. Jika tak ada pasien maka takkan pernah ada dokter. Sama ceritanya dengan takkan pernah malam jika tak ada siang. Setidaknya keduanya imbang dan setara.

Calon-calon dokter dari Eropa perlu datang ke Indonesia untuk belajar penyakit tropis macam malaria, demam berdarah hingga rabies. Di sana mereka punya referensi-referensi terbaik dari penulis-penulis ilmiah terbaik, namun tak berjumpa sekali saja seorang pengidap malaria, mereka hanyalah pengamat, bukan dokter.

Buku-buku ilmiah terhebat pun lahir dari penderitaan paling tragis pasien-pasien di muka bumi ini. Bukan dari kekuatan fantastik imajinasi manusia. Ia merupakan realitas yang kemudian diaksarakan dari sel-sel yang mengkerut kelaparan, serat-serat saraf yang hangus meradang atau tulang belulang yang lumer menguap, juga sumsum tulang yang kerontang dan antibodi yang kebingungan.

Setiap penderitaan dari jiwa dan badan manusia, bahkan hingga detik-detik menjelang kematiannya telah bersemayam dalam kitab-kitab suci ilmu kedokteran yang sakral. Maka, pasien seharusnya tak sekadar guru, namun satu sekolah paling tinggi ilmu kehidupan itu sendiri, guru dan semua materinya. Pantaslah setiap dokter perlu bersemangat dengan hati riang saat akan bergegas ke rumah sakit karena akan menemui guru-guru kehidupannya.

Begitukah? Ya, setiap ototnya yang kita raba adalah pelajaran anatomi yang rumit. Setiap desah nafasnya yang kita dengar tiada bukan adalah ilmu fisiologi yang begitu penting. Atau kala kita tatap pandangan matanya yang kosong di sana tersembunyi ilmu kejiwaan yang penuh misteri. 

Pasien, tepatlah ia disebut guru, karena telah mengajarkan kita satu  nilai maha mulia, yakni keadilan. Ia memastikan dokter untuk melayani dengan kebaikan hati yang sama  untuk pasien gadis cantik yang keindahannya telah menutupi segala sakitnya atau juga untuk pasien tua ringkih, beraroma pesing, yang bahkan napasnya hanya diwakili oleh nafas-nafas pengantarnya.

Cuma pasienlah yang membuat dokter dalam perang dunia dapat bersikap sama yaitu untuk prajurit yang terluka baik kawan maupun musuh. Juga mengaliri jiwa-jiwa kita akan nilai simpati empati yang humanis.

Pada setiap kedua alis matanya yang mengernyit sebagai tanda nyeri, kita sepenuh hati mengatasinya demi menghadirkan senyum kemudian. Dalam siksa nafasnya yang kian mencekik kita antarkan oksigen kesejukan. Dan saat tangis anak-anak yang begitu pedih menyayat, kita disempatkan berlari pulang dalam angan memeluk buah hati kita yang kita doakan selalu sehat.

Saat seeorang dokter ada di hadapan seorang pasien. Maka ia pun akan bertanya apa saja kepada gurunya itu untuk mendapatkan suluh yang dapat membawanya pada satu diagnosis. Tanpa mau berbicara, entah dengan metode apa saja, seorang dokter takkan pernah sampai pada tujuannya itu dengan mudah. Hanya seorang guru yang dapat membimbing kita menuju sebuah tujuan, walau guru itu sedang sekarat.

Bayangkanlah jika tak ada satu pun seorang dokter di bumi ini, orang-orang sakit akan selalu ada. Keadaan ini merujuk pada satu gagasan yang jauh lebih universal dan natural, setiap hal yang ada dalam kondisi alamiahnya maka ialah sumber pengetahuan dan kebijaksanaan itu.

Dari dalamnya kita mohon izin menjadi murid-murid yang akan mengeruk segala harta karun sains dan passion. Jika pasien adalah alamiah maka dokter itu artifisial, ia yang tumbuh dengan cemerlang dari derita yang berserakan. Pasien telah membawa dokter menjadi insan cerdas dan bijaksana! [T]

Baca Juga:

  • Dokter dan Sepotong Filsafat
Tags: doktergurukesehatanpasienPendidikan
Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Sumahardika
Esai

Lima Tahun Kalangan, Setelahnya Adalah Apa?

Mari berandai-andai jika suatu saat sebuah kelompok teater sudah tak lagi memproduksi pertunjukan, masihkah bisa kita sebut sebagai kelompok teater? ...

February 13, 2021
Instalasi Panggung Monolog Rupa Nyoman Erawan "DASA MUKA" (2017) [Foto Dewa Purwita Sukahet]
Puisi

Puisi-puisi IGA Darma Putra # Pendiam, Tertahan, Jelaga

Pendiam dalam gelap hitam tanpa cahaya ruang kosong tak berteman sendiri saja selamanya? kembali dengar suara itu memanggil lagi samar ...

March 24, 2020
Opini

Balada Cinta dalam Sepotong Rekaman

Seorang teman tampak asik memainkan gadged miliknya. Selang beberapa lama, dia memulai pembicaraan. “Bro, tahu Hanna Annisa?” Saya jawab, “Tidak, ...

July 4, 2019
Photographer: Helmi Fithriansyah. Diambil dari http://bola.liputan6.com
Esai

Bali United Bangkitkan Gairah Sepak Bola Masyarakat Bali

SEJAK resmi pindah homebase ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, klub yang awalnya bernama Persisam Putra Samarinda resmi ...

February 24, 2018
Esai

Sastra, Membawa Tuhan untuk Kita Semua

Hanya lewat sastra dan seni kita dapat becanda dengan Tuhan. Hanya dengan filsafat kita jadi kaya pandang. Seberapa perlunya dengan ...

May 18, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Iin Valentine | Teater Kalangan
Esai

Mencari Titik Temu antara Lintasan Teater dan Sekitarnya

by Iin Valentine
February 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1410) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In