21 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Acara
Cuplikan "Memanen Hujan Trailer" di Youtube

Cuplikan "Memanen Hujan Trailer" di Youtube

“Memanen Hujan”, Membagi Narasi Kecil Sebelum Ditelan Pesta Kembang Api Akhir Tahun.

tatkala by tatkala
December 17, 2018
in Acara
51
SHARES

Kalender tahun 2018 telah memasuki lembar terakhir, namun tidak banyak hujan yang turun tahun ini. Buku SD jaman dahulu yang mengatakan bahwa musim penghujan akan hadir ketika memasuki bulan yang berakiran “er” mungkin sudah tidak relevan. Hujan baru mulai turun memasuki bulan November, itupun hanya beberapa hari sekali hadir kemudian hilang. 

Hujan yang turunpun memicuberagam reaksi, mulai dari mengisi jok motor dengan mantel yang kemudian siapdikenakan ketika hujan turun, menepi untuk menghindarinya, mengambil payung kemudian menggunakan kesempatan ketika hujan untuk membuang sampah di selokan.Terpaksa harus terjebak kemacetan akibat air hujan menggenangi jalan raya ataubahkan bangun dini hari untuk menyelamatkan barang-barang dari genangan hujanyang masuk bertamu ke dalam rumah.

Setidaknya itu merupakan sekelumit cerita kasar ketika hujan turun di area perkotaan, ketika hujan menjadi momok yang bisa mengacaukan segala rencana yang disusun rapi.

Hal yang berbeda terjadi di belahan timur Bali, mereka menunggu hujan turun. Ketika di Tulamben, Kubu,Karangasem sebagai sebuah desa yang menjadi tujuan turis memiliki air bisadimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menjamu wisatawan yang hadir, di salahsatu dusun yang jaraknya hanya sekitar 8 km mereka harus bersabar, menandai purnama untuk bisa mengumpulkan air hujan demi memenuhi kebutuhan hidup mereka akan air. Ketika lumbung-lumbung air mereka kemudian kosong, maka bergantung pada air tangkian menjadi jalan keluar untuk tetap bisa bertahan.

Masuk lebih ke dalam ke sisiutara kaki Gunung Agung, situasi warga yang menunggu hujan turun juga terjadi. Lumbungair hujan seolah menjadi hal yang wajib dimiliki untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli air bersih.

Cerita-cerita dari bagian timur Bali tentang bagaimana warga menunggu hujan, bagaimana hujan tidak datang sepertibiasanya, apa yang mereka gunakan untuk menandai kapan hujan akan turun, hubungan hujan dengan profesi mereka dan bagaimana mereka bertahan dengan tetap menggantungkan kebutuhan airnya dari hujan secara turun-temurun. Narasi yang didapat dari sebuah perjalanan dan berhasil terkumpul, dirajut denganterburu-buru dan ala kadarnya oleh I Ni timpal kopi dalam sebuah video dan kumpulan tulisan berjudul “Memanen Hujan”.

Di tengah pesatnya kemajuan industripariwisata yang mengkonsumsi air bersih (air sungai dan atau air tanah) ternyata di beberapa wilayah di Bali masih kesulitan untuk mendapatkan akses akan ketersediaan air untuk kebutuhan hidup mereka. lalu seberapa layakkah air hujan tersebut untuk dikonsumsi ketika definisi air bersih layak minum membuatada istilah air mentah dan air matang. Serangkaian pertanyaan yang kemudianmembuat I Ni timpal kopi bersama Taman Baca Kesiman (TBK) dan Teater Kalangan membuatsebuah acara kecil akhir tahun bertajuk “Memanen Hujan”.

Narasi kecil warga tentang hujanyang berhasil di rajut (I Ni timal kopi) coba untuk dibicarakan dalam sebuahruang dialog (Taman Baca Kesiman) dan kemudian bagaimana hujan diterjemahkan dalam pertunjukan (Teater Kalangan).

Acara “Memanen Hujan” akan berlangsung pada tanggal 22 Desember 2018, di Taman Baca Kesiman Jalan Sedap Malam 234, Kesiman-Denpasar. Acara yang bertepatan dengan Hari Ibu akan dibuka pukul 16.00 dengan kegiatan mendongeng oleh Daivi C.

Pukul 18.00 acara akan dilanjutkan dengan screening video berjudul “Memanen Hujan”, yang kemudian dilanjutkan dengan obrolan tentang “hujan,air dan ceritanya” bersama Arya“Boby” Ganaris (aktivis lingkungan dan direktur manikaya kauci), Roberto Hutabarat (antropolog dan penggiat pertanian) dan Petra Schneider (ecodevelopment) yang dimoderator oleh Adi Apriayantha.

Setelah obrolan santai acara akan dilanjutkan dengan pementasan Teater Kalangan berjudul TU.BUHU.Jan. pada pukul 20.30.

Acara “memanen hujan” akan ditutup dengan penampilan akustik dari; Rimbahera, Ayik&Iam, Soul and Kith serta music selector Lokasvara.

Selain akan nada rilisan zine dari I Ni timpal kopi edisi 36 yang merangkum narasi dalam bentuk kumpulan tulisan dan bisa dibawa pulang.

“Memanen Hujan” mencoba merayakanmusim hujan yang tidak lagi bisa diduga dan membuka segala obrolan yang mungkin bisa dibangun dari Hujan yang turun. Jadi mari bergabung berbagi kisah sebelum gelegar kebisingan kembang api dan pesta akhir tahun menelan semua suara kecil.

Informasi serta rincian lebih lanjut mengenai kelangsungan acara, bisa menghubungi I Ni timpal kopi instagram @initimpalkopi

I Ni timpal kopi.

Tags: filmjurnalismejurnalisme wargaSeni
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Ulasan

Membongkar Produk Budaya yang Menjadi Landasan Kekerasan

Judul              : Kekerasan Budaya Pasca 1965Penulis            : Wijaya HerlambangPenerbit          : Marjin KiriCetakan          : Ketiga, Februari 2019ISBN               : 978-979-1260-43-5Halaman         : viii ...

November 20, 2019
Foto: Dok Komunitas Mahima
Opini

Teater Menyepi Tak Cuma Denpasar, di Bali juga, Jong! Tapi Tunggu Dulu…

MENELISIK apa yang  telah disampaikan oleh kawan saya, Santiasa Putu Putra dalam tulisannya di tatkala.co, 3 Januari 2017 dengan judul ...

February 2, 2018
Youtube
Esai

Bima di Samudera Raya Dewa Ruci – Renungan bagi Nusantara Hari ini

BANYAK Sahabat mengira-ngira riwayat Bima telah habis begitu si Tangguh itu ditenggelamkan ke kedalaman Samudera Raya. Duryodana beserta gerombolan Korawa ...

February 2, 2018
Dari Rumah, Menanti Kabar yang Tak Pasti/ Ayu Santika Dewi, SMAN Bali Mandara
Esai

Dari Rumah, Menanti Kabar yang Tak Pasti

Oleh: Ni Putu Ayu Santika Dewi -- SMAN Bali Mandara "Huh, bisakah kalian tidak mengganguku?" tegurku pada kedua adikku yang ...

March 30, 2020
Palng nama di Balai Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur
Perjalanan

Desa Sudimoro: Di Sini Jawa di Sana Madura, di Tengah-tengahnya Sawah Tebu

  BERADA di kampung orang, awalnya memang serasa sebagai orang terbuang. Sebagian besar orang seperti memandang sinis, layaknya mereka berkata ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In