MALAM semakin larut. Aku masih tetap setia membelai tombol keybord pada laptop kesayangannku. Namun sayang, kondisi laptopku agak sedikit sakit. Sebab harus dicolok listrik dulu baru bisa on.
Malam itu, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan dengan laptopku. Mulai dari urusan kantor hingga urusan kampus. Aku adalah seorang mahasiswi yang kesehariannya bekerja di salah satu stasiun radio swasta lokal. Sehari-hari aku disibukkan oleh pekerjaan kantor juga tugas kuliah.
Apalagi kini aku adalah mahasiswa semester akhir di salah satu sekolah tinggi swasta di Singaraja, Buleleng, Bali. Sebagai mahasiswa semester akhir aku mempunyai tugas yang harus diselesaikan sebelum studiku berakhir. Harus menyusun skripsi sebagai syarat bisa lulus dan diwisuda dan namaku diisi gelar.
Dan malam itu (entahlah hari apa, aku lupa, mungkin terlalu sakit untuk diingat), aku sedang mengerjakan skripsiku ditemani Om-ku dan juga ditemani special someone lewat chat WA.
Ide pun mengalir, jari-jemari dengan lincahnya menari di atas keybord laptop menyusun kata demi kata.
Pokoknya lagi mood banget! Sejenak kulirik HP-ku yang sedang diinfus (di-cas). Sepi. Kayak kuburan. Si dia juga ikutan gak ada. Tapi gak apalah, yang penting skripsiku selesai kukerjakan. Beginilah kalau hubungan dengan jarak yang agak jauh (istilah lumrahnya LDR). Saat ngerjain skripsi pun harus tetap sambil chat.
Jika HP sepi, galau bisa muncul. Mood bisa kabur.
Saking asyiknya mengerjakan yang namanya skripsi, sembari nunggu chat dari special someone, aku pun tidak fokus ketika ditanya Om-ku. Semua pertanyaan dari si Om, aku iyakan saja. Dan aku juga tidak memperhatikan pertanyaan terakhir yang ditanyakan kepadaku oleh si Om. “Cuk yang ini bisa dicabut kan?”
Dan kujawab “he-eh” sambil menganggukkan kepala. Dengan cepat cuk listriknya dicabut dan “blek”, layar monitor laptopku tiba-tiba gelap alias mati.
Dan parahnya skripsiku belum ku-save. Aku sempat berteriak sedikit tapi berusaha untuk tetap tenang. Kunyalakan kembali laptopku berharap pekerjaaku bisa di-recovery. Dengn sabar aku menunggu karena on-nya pun cukup lama. Maklum kan laptopnya lagi sakit.
Saat laptop siap digunakan, aku coba buka kembali skripsiku yang tadi kukerjakan. Dan….. tidak ada. Kebayang kan bagaimana sakitnya hatiku ketika skripsiku “hilang”. Akhirnya kucoba mengerjakannya kembali dari awal.
Ahhh… andai saja dosenku seperti Om Ole (kepala desa tatkala.co) yang bilang “Apa itu skripsi? Daripada nyekripsi mending nulis buat tatkala.co”.
Tapi sayang, nyatanya tidak seperti itu. Skripsi ya harus dikerjakan. Itu syarat lulus. Sepandai apa pun kamu nulis, jika skripsi tak selesai, ya tetap gak lulus.
Tapi dengan pengalaman yang menyakitkan hati malam itu, aku akhirnya menulis juga di tatkala.co ini. Tentu saja, karena nulis di sini tak untuk lulus, tapi untuk menghilangkan galau, hehehehe. Ya hitung-hitung juga sebagai ajang refresh otak tatkala lagi LDR (Lelah Dilanda Revisi). Kanggoang deen be. (T)
Dari pengalaman itu saya jadi selalu ingat tips mengerjakan skripsi dengan laptop sakit.
- Selalu tekan Ctrl+S saat selesai mengerjakan satu kalimat. Jangan sampai lupa ya
- Save file skripsi di banyak tempat seperti flash disk termasuk drive email.
- Jangan terlalu fokus mengerjakan sesuatu, perhatikan juga lingkungan sekitar.
- Pastikan tidak mati lampu atau tidak kehabisan pulsa listrik.
- Ketika laptop tiba-tiba mati, ingat point 1. DE ENGSAP MECIK CTRL+S