10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Festival Makan Duren di Buleleng: Promosi Buah Tempatan, Bolehlah Nyontek Upin-Ipin

Kardian NarayanabyKardian Narayana
February 7, 2018
inLingkungan
Festival Makan Duren di Buleleng: Promosi Buah Tempatan, Bolehlah Nyontek Upin-Ipin
372
SHARES

BICARA tentang acara festival, masyarakat Buleleng pasti tak asing dengan acara Buleleng Festival, Twin Lake Festival, Lovina Festival, Pemuteran Festival, Buleleng Bali Dive Festival, dan festival-festival lain yang di buat di setiap kecamatan di Buleleng. Kali ini akan ada Festival baru “Festival Makan Duren”

Semua ini berawal saat saya mendapatkan pesan whatsapp dari koordinator liputan tempat saya bekerja, yang isinya mengirimkan link berita tentang Buah Naga Kuning. “Ini menarik, bisa diliput jika sudah panen.” Saya hanya menjawab, “Oce”.

Saya membaca link berita, dan langsung ingat dengan Robin seorang wartawan media cetak, yang sempat bercerita tentang pertemuannya dengan seorang pensiunan notaris yang kini memilih mengisi masa pensiunnya dengan bertani. Saya langsung bertamu ke rumahnya, dan mengatakan saya dapat tugas liputan buah naga kuning.

Pembicaraan pun berlanjut dengan membahas tentang festival buah, dan akhirnya Robin dan istrinya mengajak saya ke rumah pesiunan notaris yang jadi petani, di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan.

Pertama kali ke rumah petani pensiunan notaris ini, saya langsung berpikir, “Wah, ini pasti petani elite, pantesan aja”.

Perkenalan pun dimulai, seperti biasa dimulai dengan percakapan basa-basi dan syukurnya tidak busuk. Oh ya saya perkenalkan nama petani pensiunan notaris ini, I Made Arnaja. Huruf J dalam nama Arnaja di baca Y, ini ejaan lama. Jadi, jika dibunyinakan namanya jadi Arnaya.

Made Arnaja menjelaskan tentang kebunnya, yang dia beri nama Rama Shinta Farm. Dari percakapan yang berlangsung dari sore hingga malam satu kalimat yang diucapkan cukup menempel di kepala saya.

Ia berkata: “Semua ini sudah saya bangun lebih dari sepuluh tahun, tiga tahun terakhir saya mulai serius bertani, untuk mengisi waktu pensiun, walaupun saya sudah pensiun saya tidak mau menjadi barang tua yang rongsok dan tak berguna, sekarang saat saya mengabdi terutamanya untuk desa kelahiran saya”

Obroloan berlanjut sampai membahas lebih serius tentang pengembangan lahan pertaniannya menjadi agrowisata, mengembangkan desa dan akhirnya berkeinginan membuat Festival Makan Duren. Secara tidak langsung Robin yang diminta membantu pak made dan keluarga mewujudkan acara tersebut, mengajak saya untuk gabung dalam tim FESTIVAL MAKAN DUREN (FMD).

Proses pemerasan otak pun dimulai, grup WA pun di buat, untuk membahas tentang FMD, dari grup dan akhirnya bertemu di Hotel Aston Denpasar, keputusan pun diambil Festival Makan Duren 2018 akan di gelar Minggu 4 Maret 2018.

Belah duren menjelang Festival Makan Duren di Tajun

FESTIVAL MAKAN DUREN, dikonsep dengan istilah yang kami para panitia menyebutnya festival rekreasi. Seluruh peserta bagi kami adalah keluarga. Dalam Festival Makan Duren ini, peserta akan kami ajak berekreasi di kebun agrowisata Rama Shinta Farm. Selayaknya berekreasi keagrowisata, kami akan menyiapkan para pemandu (yang kami istilahkan volunteer), satu volunteer akan mendampingi 25 peserta. Volunteer akan bertugas menjelaskan secara terperinci tentang acara.

Seluruh peserta rekreasi akan kami ajak berkunjung ketiga lokasi pertama lokasi makan durian sepuasnya ditengah perkebunan durian (buah durian local desa tajun). Kedua lokasi edukasi tentang buah naga, (dari cara menanam hingga merawat dan panen). Ketiga lokasi FUN GAME, peserta akan kita ajak bermain yang menyenangkan dan menghibur. Kami mengharapkan peserta yang datang benar-benar berekreasi di kebun agrowisata. Seluruh lokasinya adalah lahan perkebunan.

FESTIVAL MAKAN DUREN, kami rancang sedikit ekslusif, bagi yang ingin ikut dalam acara, kami kenakan tiket masuk seharga Rp. 150.000 per orangnya. Dengan Rp. 150.000, peserta akan mendapatkan souvenir berupa topi “Pak Tani”, tas kegiatan, makan siang, welcome drink, makan duren sepuasnya, edukasi tentang buah naga, fun game dan bibit tanaman.

Selain itu kami juga menyiapkan bazar kuliner tradiosnal dan modern, bazzar buah, live music, live karikatur dan lelang buah. Acara lelang buah ini merupakan bagian dari pengalangan donasi yang akan nantinya kita sumbangkan ke warga Desa Tajun yang membutuhkan. Ohh ya… tiket kami jual hanya untuk 300 orang.

Kenapa lokasinya di Desa Tajun? Tidakkah Kejauhan?

Banyak alasan yang mendasari lokasi Festival Makan Duren dilaksanakan di Desa Tajun. Pertama, salah satu lokasi Agrowisata Rama Shinta berada di Desa Tajun.

Kedua, kami ingin mengenalkan Desa Tajun. Bagi umat Hindu pada umumnya mengenal, karena di Desa Tajun ada pura sungsungan jangat Pura Bukit Sinunggal, bagi umat lain, yang kami ingin kenalkan suasana alam Desa Tajun sangat sejuk dan merupakan salah satu daerah penghasil buah-buahan di Buleleng.

Ketiga, kami ingin mengajak para pengunjung untuk pergi kedesa, jangan mainnya ke kota aja biar ngak kampungan. Keempat, yang ini agak terdengar sedikit lebay, kami ingin membantu pemerintah untuk mengembangkan pariwisata dan pertanian di Buleleng.

Festival Makan Duren benar-benar kami rancang sebagai Festival Rekreasi, dan cukup berbeda dengan festival-festival yang telah ada di Buleleng selama ini. Durian adalah buah yang sangat eksotis, kulitnya tajam, baunya menyengat, buahnya manis. Buah ini banyak yang suka dan banyak juga yang tidak suka. Festival ini, kami khususkan untuk para pecinta durian, jika benar-benar suka, ayo datanglah dan nikmati.

Festival ini sedikit menyontek di film kartun dari Malaysia, Upin dan Ipin. Di film itu Upin dan Ipin itu, buah durian menjadi sumber cerita. Jika ada yang pernah nonton, pasti ingat dengan episode hantu durian dan raja buah.

Malaysia sampai segitunya memperkenalkan potensi buah tempatan (buah lokal), terutama potensi durian yang mereka miliki, sampai menjadi cerita di film kartun yang cukup dikenal di Indonesia. Di Episode itu jelas ceritakan tentang kualitas durian negeri jiran. Nah, sekarang di Buleleng ada Festival Makan Duren, kenapa mesti ragu untuk ikut? (T)

Tags: buah lokalbulelengfestivalFestival Makan Duren
Previous Post

Tak Habis Pikir, Kenapa Teman Saya ini Sibuk-sibuk Raih Doktor?

Next Post

“Mobile Legends” dan Ihwal Remeh-temeh yang Sangat Mengkhawatirkan

Kardian Narayana

Kardian Narayana

Hobinya serabutan, dari teater, menari, musik, pramuka, fotografi, film, hingga dunia tulis-menulis. Kini bekerja agak tetap menjadi video jurnalis di sebuah TV nasional

Next Post
“Mobile Legends” dan Ihwal Remeh-temeh yang Sangat Mengkhawatirkan

“Mobile Legends” dan Ihwal Remeh-temeh yang Sangat Mengkhawatirkan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co