1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tips Minta Uang SPP kepada Ortu bagi Mahasiswa Telat Tamat

Yoga PermanabyYoga Permana
February 2, 2018
inKuliner
29
SHARES

 

BULAN Januari sampai awal Februari ini adalah bulan yang paling gawat bagi para mahasiswa. Tentu karena bulan-bulan itu biasanya tenggat mahasiswa bayar SPP.

Bagi mahasiswa semester awal, SPP bukan masalah gawat. Biasanya mereka akan sangat mudah minta uang SPP pada orang tua (ortu), karena ortu juga sedang semangat-semangatnya men-suport untuk bisa sukses dalam kuliah.

Tapi bagaimana dengan para “mahasisa”. “Mahasisa” adalah istilah bagi mahasiswa yang telat tamat. Harusnya minimal semester 8 sudah angkat kaki dari kampus sembari memegang ijazah dan mengantongi gelar di belakang nama. Tapi, mahasisa, adalah mahasiswa yang masih wara-wiri di kampus (lebih sering sebenarnya di nongkrong kantin), padahal teman seangkatan sudah angkat koper.

Nah, para mahasisa yang masuk pada level semester 9, atau 10, apalagi sampai semester 14, tentu akan uring-uringan di bulan Januari dan Februari ini. Mahasisa pastilah sangat galau melihat pemberitahuan tentang tagihan pembarayan uang kuliah atau lebih dikenal dengan SPP/UKT/BKT dan lain sebagainya.

Istilah-istilah ini tentu tidak asing buat mereka. Seperti hantu, tiba-tiba datang meneror membuat jantung dan kantong seperti di-dor.

Tetapi istilah-istilah tersebut tidaklah lebih meyeramkan daripada ketegangan saat menagih uang kepada orang tua. Apalagi setelah bayar kost atau keperluan kemasiswaan lainnya.

Tapi tenang, inilah tips bagai mahasisa bagaimana menagih uang kepada orang tua agar semuanya berjalan lancar, aman, damai dan mahasisa bisa melanjutkan nongkrong di kantin, eh salah, maksudnya melanjutkan perkuliahan sebagaimana mestinya.

Tips pertama tentu siapkan mentalmu. Tapi ingat, mental harus lebih tebal dari pada wajah, mental yang jauh lebih tebal dari mental saat bertemu dosen pembimbing.

Tips kedua: gunakan komunikasi tulis melalui SMS/WA, karena jika tips ini gagal, dan terpaksa harus menelepon bersiaplah ke dokter THT. Siapa tahu Anda akan mengalami tuna rungu akut.

Tips ketiga: mulailah percakapan WA dangan bertanya keadaan orang tua! Contohnya: “Pak/Buk, seger?”, “Pak/Buk, sehat?”, Pak/Buk, saya sayang Bapak/Ibu”, dan sejenisnya.

Tips ini sangatlah penting. Tujuannya tentu untuk membuat hati orang tua senang. Atau bisa ditambah basa-basi sedikit dengan mengucap salam Om swastyastu/Assalamualaikum misalnya.

Mendapat pertanyaan seperti itu, mungkin orang tua bertanya-tanya kenapa anaknya tumben bertanya dengan penuh perhatian. Padahal sebelumnya jangankan bertanya kabar, jawab SMS pun males-malesan. Maka itu siapkan sedikit retorika, naikkan ego orang tua.

Bilang ke orang tua bahwa bagaimana pun orang tua punya peran penting bagi kesuksesan anaknya. Bilang juga terima kasih karena jika tak ada orang tua, kau tak akan bisa jadi apa-apa. Setelah kondisi agak normal, dan detak jantungmu sudah teratur, maka mulailah menyampaikan apa yang diinginkan. Jangan lupa minta maaf karena sudah membuat orang tua susah-payah mengurus biaya pendidikanmu.

Jika orang tua memiliki penyakit jantung atau penyakit akut lainnya, ada baiknya bertanya dulu apakah minggu ini sudah kontrol ke dokter atau belum. Jika jawabannya belum, tolong segera batalkan niat secepatnya untuk melakukan tagihan!

Tips keempat: jika sudah tahu bahwa orang tua tidak dalam kondisi ekonomi yang baik. Bertanyalah di mana tempat pinjam uang dengan bunga yang rendah. Atau bertanyalah apakah masih ada barang atau warisan yang bisa digadaikan. Dengan begini kejelasan apakah SPP akan terbayarkan akan lebih akurat.

Atau jika orang tua sudah tak sanggup, bahkan untuk meminjam uang alias ngutang sekali pun di tentangga, atau di LPD desa adat, maka berjanjilah kau sendiri yang akan membayarnya nanti. Jangan lupa isi embel-embel: utang dibayar saat sudah mendapat pekerjaan. Nah, soal kapan kau akan bekerja, itu urusan nanti.

Jika tidak ada balasan atau respon, berusahalah untuk sabar dan coba lagi. Atau coba lebih serius dengan menjelaskan dengan agak hati-hati kenapa kau masih tetap bayar SPP padahal kuliah sudah seharusnya selesai. Cobalah member alasan dengan kata-kata menyentuh, bahwa ada “sesuatu yang sulit dijelaskan” kenapa kau telat tamat dan harus bayar lagi SPP.

Katakan juga bahwa bukan hanya kau sendirian yang belum tamat, masih banyak teman-temanmu yang juga harus bayar SPP lagi akibat skripsi tak kelar-kelar. Meski misalnya sudah 99 persen teman seangkatanmu telah lebih dulu meninggalkanmu kesepian di kampus. .

Tips kelima: jika semua upaya melalui SMS atau WA gagal, maka pulanglah. Di rumah kau pasang wajah sedih seakan-akan ditinggalkan pacar. Duduk terus di teras sambil bengong dan pasang tatapan mata kosong. Bila perlu tak makan-makan untuk menunjukkan bahwa kau tak enak makan akibat ada masalah besar.

Jika ditanyai orang tua, berupayalah membuat matamu berkaca-kaca. Lalu minta maaf pada orang tua. Minta maaf saja dulu, bila perlu berkali-kali minta maaf, tanpa menyampaikan apa masalahmu. Dan katakan pada orang tua bahwa dirinya benar-benar tak berguna dan hanya menyusahkan orang tua.

Lalu, pada saat orang tuamu mendesak, maka sampaikan pelan-pelan bahwa kau masih perlu membayar uang SPP agar kuliahmu tak putus. Nah, orang tua mana yang tega melihat anaknya sesdih itu, seputus-asa itu, sefrustrasi itu.

Begitulah tips bagi mahasisa alias mahasiswa yang telat tamat. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, berdoalah terus. Bila perlu puasa tujuh hari tujuh malam, terutama jika bekal memang benar-benar habis.

Jika semua itu gagal, segeralah kemasi barang-barangmu. Jangan lupa pamitan kepada teman-teman, kepada pacar (jika punya) dan kepada pemilik kost utamanya, bilang saja semua sudah berakhir. Dan katakan bahwa kau pulang kampung untuk membangun desa.

Catatan Penting: Tips ini memang ngawur. Tapi penting untuk diikuti jika kau ingin tetap wisuda. Boleh saja tips ini diabaikan, syaratnya: segeralah wisuda. Wisuda adalah satu-satunya alasan untuk tidak lagi mengikuti tips ngawur semacam ini! (T)

Tags: kampusmahasiswaPendidikan
Previous Post

Ketika Panggung Bukan Tujuan Pentas, Tapi Tujuan bagi Pertanyaan

Next Post

Nyoman Wirata# Puisi: Aku Memungut Bendera dan Air Mata Seekor Elang

Yoga Permana

Yoga Permana

Mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa Inggris, Undiksha, Singaraja. Suka menonton bola, suka musik, teater dan sastra. Bergabung dengan Komunitas Mahima dengan konsentrasi musikalisasi puisi dan teater. Kini mulai belajar menulis.

Next Post

Nyoman Wirata# Puisi: Aku Memungut Bendera dan Air Mata Seekor Elang

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co