9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jokowi Vs Prabowo di Pilgub Bali dan Lain-lain Logika Aneh

Made Surya HermawanbyMade Surya Hermawan
February 2, 2018
inOpini

Ilustrasi hasil olahan dari sejumlah sumber di Google

69
SHARES

 

MELIHAT beberapa postingan di media sosial menjelang Pilgub Bali 2018, saya temukan banyak logika aneh — jika tak boleh disebut sesat logika. Memang, sebagian postingan, terutama dari tim pendukung salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, adalah sebuah upaya untuk mempengaruhi warga pemilih.

Mempengaruhi sih boleh saja. Kampanye itu juga sah saja bahkan memang diatur dalam undang-undang. Tapi ya cobalah menggunakan logika yang setidaknya bisa diterima akal. Kampanye kan juga bagian dari pendidikan politik.

Jokowi dan Prabowo

Logika yang aneh adalah menghubungkan Pilpres dengan Pilgub Bali, dan masuknya nama-nama yang punya kans besar menjadi calon presiden 2019, yakni Jokowi dan Prabowo.

Misalnya ada yang mengatakan “Jika mau Jokowi presiden 2019, maka pilih KBS-ACE” atau “Jika mau Prabowo presiden 2019, maka pilih Mantra-Kerta”.

Berpikir dengan logika semacam itu tentu saja tidak cukup logis. Maka, jangan terkecoh oleh logika macam itu.

Bali punya contoh nyata, tahun 2013, Mangku Pastika-Sudikerta menang Pilgub Bali mengalahkan Puspayoga-Dewa Sukrawan. Dalam hal ini, Mangku Pastika-Sudikerta ketika itu diusung oleh dua partai besar, yaitu Demokrat dan Golkar. Sedangkan Puspayoga-Dewa Sukrawan diusung oleh PDI-P.

Setahun berselang, ketika Pilpres 2014, Jokowi-JK yang diusung PDI-P dan koalisinya menang di Bali mengalahkan Prabowo-Hatta yang saat itu diusung oleh Gerindra, Golkar, dan koalisinya.

Apabila logika di awal kalimat benar, maka harusnya Jokowi-JK kalah di Bali ketika itu, dan Jokowi tidak menjadi presiden. Nyatanya, ketika itu Jokowi menang di Bali dan menjadi presiden. Jadi, untuk konteks Bali, Hubungan Pilpres dan Pilgub yang menggunakan logika macam itu, bukan suatu yang relevan.

Jokowi dan Prabowo, dalam konteks Pilgub Bali saat ini, sengaja digunakan atau ingin dicitrakan sebagai figur kunci oleh para elit partai atau simpatisannya untuk mengeruk suara. Para elit dan simpatisan macam begini bisa dikatakan belum move on. Ingin membawa konteks 2014 ke 2018. Ingin mengarahkan pilihan politik konstituen. Ingin mengarahkan pendukung Jokowi ke KBS-ACE dan pendukung Prabowo ke Mantra-Kerta.

Dan, yang paling bahaya, itu sama dengan ingin membatasi pilihan pemilih. Tujuannya, tentu agar menang. Namun, ini tentu bukan suatu hal yang bisa dikatakan cerdas. Ini mungkin suatu logika yang inguh.

Padahal, ini bukan Pilpres. Konteks Pilpres dan Pilgub tidak bisa dilinierkan begitu saja. Apalagi peta politik saat ini sangat dinamis. Partai koalisi di pusat belum tentu sejalan dengan di daerah. Contoh nyata, Golkar dan Nasdem yang sedari awal mengatakan Jokowi dua periode ternyata mengusung Mantra-Kerta di Pilgub Bali.

Simpulannya, siapapun calon gubernur dan wakil gubernur yang dipilih saat ini, tidak menjadi gambaran bahwa pemenangnya akan membawa Jokowi atau Prabowo menjadi presiden di 2019. Dalam hal ini, gunakan kebebasan memilih, siapapun. Karena konteks Pilkada dan Pilpres adalah pilihan figur. Bukan macam logika silogisme jika p maka q dan jika q maka r, lalu simpulannya jika p maka r. Bukan begitu.

Logika Perut

Selain logika aneh tentang hubungan Pilpres dan Pilgub, ada juga berkembang logika perut, bahwa jika tak memilih calon gubernur tertentu maka kita akan mekenta alias kelaparan.

Jangan tertipu dengan logika semacam itu. Pilgub bukan hanya soal perut. Selama ini, dengan gubernur-gubernur sebelumnya, apakah mayororitas dari kita mekenta? Begini, sebagai orang Bali, apakah kita rela untuk soal makan kita dipengaruhi orang lain? Apakah kita rela hanya untuk makan saja kita mengandalkan gubernur?

Bukannya orang Bali itu mandiri. Contoh nyata, orang tua (kakek dan nenek) di Bali, mayoritas malu meminta uang kepada anak-anak mereka. Mereka lebih memilih tetap bekerja semampu mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka daripada harus meminta ke anak-anak mereka.

Bahkan, ketika diberi uang oleh anaknya pun, ada dari mereka yang menolak. Itu lah mental orang Bali yang harus kita tiru. Saya rasa, orang Bali tidak memiliki mental peminta-minta macam logika pada kalimat pertama di atas.

Logika Kedaerahan

Logika kedaerahan adalah logika paling sering dipakai mempengaruhi warga pemilih dalam Pilkada. Bukan hanya pada Pilgub 2018 ini, pada Pilgub sebelumnya pun logika kedaerahan masih dianggap ampuh untuk menjaring pemilih. Padahal itu bisa dikata itu adalah logika primitif.

Maka, jangan diperalat oleh semangat memilih kedaerahan. Bahwa orang Badung harus memilih KBS-ACE karena Ketua Tim Pemenangan KBS-ACE adalah Bupati Badung. Atau bahwa orang Badung harus memilih Mantra-Kerta karena Sudikerta dari Badung.

Lalu, orang Denpasar harus memilih Mantra-Kerta karena Rai Mantra adalah Walikota Denpasar. Orang Gianyar harus memilih KBS-ACE karena Cok Ace adalah mantan Bupati Gianyar dan tokoh Puri Ubud. Orang Buleleng harus memilih KBS-ACE karena Koster dari Buleleng. No, Pilgub bukan sekat kabupaten. Bukan batas kedaerahan.

Mari beranjak, memilih berdasarkan figur, rekam jejak, program dan inovasi. Orang Buleleng bebas kalau mau memilih Mantra-Kerta, pun orang Denpasar bebas kalau mau memilih KBS-ACE. Toh asas pemilu kita adalah kebebasan memilih. (T)

Tags: JokowiLogikaPilkada BaliPrabowo
Previous Post

Catatan Harian Sugi Lanus# Benar Majapahit Islam?

Next Post

Ketika Panggung Bukan Tujuan Pentas, Tapi Tujuan bagi Pertanyaan

Made Surya Hermawan

Made Surya Hermawan

Lahir di Denpasar, 7 Oktober 1993, tinggal di Kuta, Bali. Lulusan Jurusan Pendidikan Biologi Undiksha, Singaraja, 2015. Gemar mendengar cerita politik dan senang berorganisasi. Setleah menamatkan studi pascasarjana di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang, ia mengabdikan ilmunya dengan jadi guru.

Next Post

Ketika Panggung Bukan Tujuan Pentas, Tapi Tujuan bagi Pertanyaan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co