31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Boruto dan Tantangan “Kids Jaman Now” di Era Serba Ada

Ozik Ole-olangbyOzik Ole-olang
February 2, 2018
inEsai

Google

15
SHARES

 

KIRANYA, atmosfer peralihan zaman yang dirasakan oleh penulis cerita kartun Boruto di Jepang dan di Indonesia tidak jauh berbeda. Perbedaan itu nyaris tak tampak, apalagi dengan sebuah istilah yang sempat muncul ke permukaan beberapa waktu lalu yang biasa dikenal orang dengan istilah “Kids Jaman Now”.

Bisa diperkirakan keadaan Jepang dan di Indonesia hampirlah sama. Hal ini ditunjukkan dengan kartun Boruto sebagai sebuah representasi dari ekspresi kebudayaan yang dirasakan oleh si penulis cerita.

Kartun Boruto adalah sebuah cerita manga lanjutan, atau generasi ke dua dari komik pendahulunya, yaitu Naruto. Boruto sebagai putra Naruto yang sudah menjadi hokage hidup di zaman yang sudah sangat berbeda jauh dari apa yang dulu bapaknya rasakan.

Bila pada masa kecil Naruto, meski memang belum terjadi perang antar Shinobi (sebutan untuk ninja dalam kartun tersebut), tetapi nyatanya waktu itu seluruh desa masih dalam hubungan yang kurang baik. Masing-masing memendam kekuatan untuk kelak dipersiapkan bila terjadi perang antardesa.

Apalagi ketika zaman Naruto masih kecil, desa tempat tinggalnya (Konoha) masih diliputi suasana ketakutan pasca kematian ayah Naruto (Minato) yang disebabkan oleh penyerangan monster Kyubi yang didalangi oleh Madara. Zaman Naruto kecil sungguh penuh dengan kisah konflik dan balas dendam sehingga semua Shinobi banyak yang berlatih keras menempa dirinya untuk menjaga diri dan desanya bila kelak konflik bergejolak kembali.

Lain halnya dengan di zaman Boruto yang sudah sangat dapat dikatakan damai, tentram, dan sejahtera. Sudah dapat dipastikan tidak ada permusuhan antar masing-masing desa. Namun di zaman Boruto inilah sesungguhnya ujian dan cobaan paling berat bagi diri Shinobi untuk dapat menemukan arah orientasi pergerakan praktis ideologinya.

Tapi bukan itu yang terpenting. Bila kita lihat secara majazi, kondisi antara zaman Naruto sampai Boruto sama persis seperti apa yang di negara kita terjadi.

Mulanya orang tua kita dulu hidup dalam kesengsaraan penjajahan dan penindasan sehingga mereka tidak boleh tidak pasti akan mengarahkan orientasi hidup mereka terhadap kemerdekaan dan kebebasan. Kemudian setelah kemerdekaan didapat dan Indonesia menjadi negara kesatuan yang sejahtera, lantas muncul kebingungan.

Kebingungan dalam hal orientasi apalagi yang harus dipilih oleh generasi bangsa dalam perjalanan hidup mereka. Merdeka sudah iya, tidak ada penjajahan, ditambah dengan pesatnya perkembangan teknologi yang membuat hidup serasa tanpa beban sama sekali.

Melalui representasi karya kartun yang berupa cerita Boruto ini, sesungguhnya apa yang dirasa dan ingin disampaikan penulis cerita sangatlah relevan dengan kondisi zaman sekarang. Di zaman yang modern di mana Boruto lahir dengan penuh keadaan damai, apakah masih diperlukan eksistensi Shinobi yang dalam hal ini dikenal dengan orang yang dapat menggunakan jurus atau jutsu luar biasa.

Urgensi macam apa lagi yang kemudian membutuhkan jutsu dan ilmu perninjaan di cerita Boruto itu bila dunia sudah diliputi dengan ketentraman. Seakan dunia Shinobi atau ninja sudah mencapai batas akhir kepunahan di era Boruto.

Jika digambarkan, dalam cerita manga tersebut, jutsu di zaman Boruto sudah hanya sekedar menjadi sebuah keahlian dan kreatifitas tanpa ada kontribusi dan orientasi yang kongkrit. Buat apa jutsu berlari secepat kilat kalau sudah ada kereta dan kendaraan lain. Buat apa jutsu petir toh listrik sudah banyak ditemui. Inilah tantangan Boruto sebagai “Kids Jaman Now” dalam cerita kartun tersebut.

Dalam dunia nyata seperti yang kita rasakan sekarang, munculnya istilah dan sebutan “Kids Jaman Now” menjadi sebuah teguran tersendiri baik bagi generasi penerus bangsa juga bagi para orang tua.

Munculnya istilah tersebut dapat mengindikasikan bahwa seakan sudah tidak ada lagi tindakan dan perilaku generasi bangsa yang dapat berkontribusi terhadap kemajuan peradaban, sehingga hal-hal yang senyatanya tidak penting bahkan tak bernilai sama sekalimereka jadikan tren dan gaya hidup.

Munculnya postingan-postingan aneh yang hanya mengejar popularitas tanpa integritas dan kualitas menjadi wabah akibat kurangnya orientasi atau pandangan hidup dalam diri generasi muda sebagai penerus bangsa. Akibatnya, mereka kurang mempunyai pikiran tentang perbuatan apa yang kiranya lebih bermanfaat untuk dilakukan.

Sehingga konstruk pikiran yang terbentuk adalah sudah tidak ada lagi yang perlu dilakukan di zaman yang penuh kejayaan ini dan akhirnya pemuda yang mengalami kebingungan orientasi hidup akan melakukan hal-hal tak bermanfaat. Dan parahnya, mereka memamerkan tindakan tersebut.

Oleh karena itu, dalam hikmah dan gagasan yang terdapat dalam kisah Boruto adalah bahwa sebisa mungkin pemuda sebagai generasi penerus bisa berpikiran dan menemukan orientasi hidup yang jelas sehingga akan berdampak pada perilaku dan tindakan yang lebih bermanfaat. Boruto dan kawan-kawannya sebagai penerus Naruto masih terus berusaha menemukan jati diri dan pandangan masa depan Shinobi di dunia mereka sekarang yang penuh perdamaian.

Kita sebagai genarasi Indonesia yang kelak akan menjalankan roda peradaban juga sepatutnya memikirkan hal tersebut mulai dari sekarang. Apa yang akan kita lakukan bagi masa depan kehidupan manusia kelak. Sebab perdamaian terkadang akan membawa pada keterlenaan, dan keterlenaan akan membawa kepada kelalaian, dan akhirnya kelalaian akan membawa kita kembali pada kegelapan.

Dengan terus mengarahkan diri kepada perilaku dan tindakan yang lebih membawa manfaat, setidaknya kita sudah tidak menyia-nyiakan perdamaian yang telah orang tua kita dulu perjuangkan. Sekian. (T)

Tags: Generasi Zaman NowIndonesiaJepangkartun
Previous Post

Cerita Ngurah dari Papua# Saya, Bunga Papua, dan Kita (3)

Next Post

Seni dan Kesehatan Jiwa – Dari Puisi Angga Wijaya hingga Karya Rupa di Rumah Berdaya

Ozik Ole-olang

Ozik Ole-olang

Pemuda asal Madura yang lahir di Lamongan dan berdomisili di kota Malang.

Next Post

Seni dan Kesehatan Jiwa – Dari Puisi Angga Wijaya hingga Karya Rupa di Rumah Berdaya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co