MUSIK saat ini sudah jadi bagian hidup setiap orang. Dalam kondisi terbaik dan terpuruk musik adalah pelipur bahagia atau pelipur lara. Vibrasi musik bisa mengalahkan bising tak karuan yang masuk telinga. Musik juga menyelipkan pesan sosial, kultur, lingkungan bahkan promosi daerah sekalipun.
Dengan kekuatan seperti itu, Muara Senja, sebuah band asal Nusa Lembongan, mengolah potensi daerahnya di Lembongan untuk digarap dalam musik. Mereka terpincut suasana Lembongan, lengkap dengan iklim dan cuacanya, lalu diramu dalam lagu.
Lagunya yang berjudul LembonganKu, yang sudah dirilis dalam video klip, mencerminkan kupas tentang Lembongan secara gamblang. LembonganKu diciptakan atas dasar militan personil band Muara Senja. Band besutan Mangut Apol berserta sahabatnya Thansil (vokal) dan Teguh Palguna (kajun) mengusung genre musik akustik.
Mangut menceritakan lagu tersebut digarapnya itu berdasar dari kebanggan Muara Senja terhadap pulau tercintanya, “Bahwa kami benar- mencintai Lembongan,” katanya.
Artistik Lembongan sendiri lebih pas dan cocok terasa dengan musik akustik. Disamping itu, karena belum ditemukan sahabat yang bisa memainkan musik elektrik sehingga belum bisa dibentuk sebagai format band yang lebih besar.
Secara pribadi Mangut pernah berkecimpung bersama band saat berada di Buleleng. Nama band itu AARock n Roll.
Berbicara prestasi dalam bermusik, Mangut meraih pencapaian lumayan bagus sekira tahun 2011. Ia bersama AARock N Roll mewakili Bali Nusa Tenggara ke Sumatra, tepatnya di Riau dalam kancah musik terakbar Soudrenalin.
Angan-angan Mangut yang belum terealisasi mengajak sahabat yang bisa diajak main full band di Lembongan. Memilih jalur sebagai musisi, Mangut mengidolakan musisi top, antara lain Robi Navicula serta Barasuara, sementara di luar negeri ia mengidolakan Stickey Fingers, Angus dan Julias Stones.
Progres ke depan, Muara Senja mengajak pendengar untuk belajar menghargai alam melalui karyanya. Alam adalah ibu pertiwi senantiasi memberikan penghidupan melalui musik membagikan pesan agar masyarakat khususnya di Lembongan mencintai pulau dan mau menjaga alamnya.
Sejauh ini, Muara Senja baru meluncurkan dua lagu dan semua lagu ditulis oleh Mangut sementara arasemen secara kroyokan atau bersama-sama menggarap menuangkan ide. Titik berkarya belum puas pada pencapaian yang diraihkan sampai saat ini. Kegelisahan terus tercambuk untuk melakukan terobosan berkreasi dan akan ada beberapa lagu yang siap digarap, salah satunya ditulia oleh vokalis Thansil.
Respon dari pendengar yang menikmati lagu mereka sangat positif. Apalagi motivasi lebih banyak datang dari sahabat, kerabat, teman-teman Lembongan. “Mereka memberi dukungn agar kami tetap berkarya tetap setia pada isi lingkungan, sosial, dan pesan itu ditebarkan hingga ke luar pulau,” kata Mangut. (T)