17 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Foto: Mursal Buyung

Foto: Mursal Buyung

Sekar Sumawur: Dialog Kosong tentang Jalan Seribu Tanda Tanya

IGA Darma Putra by IGA Darma Putra
February 2, 2018
in Esai
51
SHARES

 

BUKAN rahasia jika langkah selalu meninggalkan jejak-jejak. Bagi pemiliknya, jejak hanyalah segala sesuatu yang telah dilahap waktu. Berbeda bagi pencari jejaknya, langkah adalah panutan. Bukannya tidak ada konsekuensi dari pencarian untuk menemukan. Segalanya mesti dibayar dengan entah apa. Mungkin dengan tempuh, membayar jarak. Dengan jawab membayar tanya. Dengan karya membayar sastra. Diam membayar gerak. Makan membayar lapar. Mati membayar hidup, dan seterusnya sampai tidak lagi ada hutang. Sayangnya, segala usaha pembayaran hanya melahirkan hutang-hutang lainnya yang tidak dapat dibayar tuntas.

Jalan sedang menunggu para pejalan, sebab jalan ini masih terlalu lengang. Tapi siapa akan menyerahkan dirinya pada jalan setapak yang dikelilingi ribuan tanda tanya? Biar saja jalan ini lengang, sebab memang demikian adanya. Jalan tidak diadakan hanya untuk segala jenis kenangan yang mesti diingat, tapi juga untuk dilupakan. Tetapi, mengingat atau melupakan, mana yang lebih gampang?

Ini hanya salah satu jalan. Kebanyakan orang lebih memilih menjadi petualang tanpa menginjakkan kaki di tanah. Membiarkan roda-roda menggilas kesempatan kaki menempuh jarak, sampai tulang-tulangnya layu. Dari atas putaran roda, mereka berkata ‘lihatlah betis buyut-buyut yang kekar karena kerja’. Sementara keturunannya seperti Kala, memakan segala sesuatu tanpa bertanya.

Jalan yang kesepian, atau karena pejalan yang sedang masuk ke dalam kesunyian? Semua gerbang tertutup, mesti dibuka. Agar cahaya terlihat dan jalan lebih terang. Pada saatnya tinggal memilih, dimana jalan keluar dari labirin yang menyesatkan juga membingungkan.

Jalan ribuan tanda tanya, mesti dijawab. Satu per satu tanpa ada satupun pertanyaan tertinggal. Jelas itu sulit. Tapi bukannya tidak mungkin. Selalu ada kemungkinan yang ditemukan ketika kaki mulai melangkah. Kemungkinannya adalah berhasil atau tidak mencapai tujuan.

Jalan ini seperti lorong waktu. Mungkin telah banyak yang menempuhnya diam-diam. Lorong waktu yang ditempuh, menghasilkan bayangan masa lalu, juga masa depan. Begitulah pejalan, ada sesuatu yang ditinggalkannya dibelakang, untuk meraih sesuatu di depan. Keduanya dibawa pada masa sekarang.

Mari ucapkan selamat pagi kepada matahari. Selamat malam kepada rembulan. Petik keduanya, lalu jadikan kedua mata. Matahari mata kanan, rembulan mata kiri. Jalan gelap akan lebih terang. Ada masa, keduanya tidak dapat diandalkan menjadi penerang. Jika keduanya tenggelam, yang terbit adalah bintang. Bintang itu bernama: Teranggana.

Siapa Teranggana? Dia melihat tanpa terlihat. Dia mendengar tapi tidak terdengar. Pada aroma dia turut, tapi hidung tidak tahu siapa dia. Jangan putus asa, dia katanya memang tidak dapat dipikirkan. Pikiran tidak mampu mencapainya. Berjalan saja, sampai kita juga menjadi dirinya. Saat itu tanyakan lagi, siapa Teranggana?

Sampai adalah tujuan. Dimana tujuan? Entahlah. Seperti bulir hujan menyatu dengan laut, atau arus sungai dilebur gelisahnya. Mana yang lebih tabah antara ikan atau karang? Ikan tidak bertanya tentang laut, karang tidak bertanya tentang ombak. Ikan tetap berenang, karang tetap diam. Pejalan mestinya tetap berjalan. Sampai atau belum, tidak ada yang tahu. Tidak juga pejalan.

Semuanya seperti delusi. Matahari tenggelam di laut, atau ia hanya pura-pura tenggelam. Matahari konon tidak pernah tenggelam, tapi mata selalu menipu. Biarkan saja alam menulis kehendaknya, dan manusia menjadi pembaca.

Kini tempuh saja jarak, sampai kita berhenti bertanya. Bertanya tentang ruang, bertanya tentang waktu. Juga pertanyaan atas pertanyaan-pertanyaan lainnya. Jalan ini memang penuh tanya. Terakhir, selamat jalan kepada pejalan, saya masih disini membayar hutang. (T)

Tags: filsafatpetualanganrenungan
IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Foto: Widnyana Sudibya
Kilas

“Makotek” Desa Munggu, Dari Tradisi ke Atas Panggung

Makotek adalah tradisi khas milik Desa Munggu, Badung. Tentang tradisi itu sudah banyak ditulis dan dibicarakan hingga ke luar negeri. ...

July 2, 2019
Esai

Yang Kita Cari Adalah Hening

Hening itu dalam hati masing-masing. Hening itu dalam pikiran masing-masing. Hening itu pada diri masing-masing. Hening itu pada lingkungan masing-masing. ...

March 19, 2019
Alit Juliartah (penulis) di sela-sela bekerja di kapal pesiar
Khas

Surat Kecil Pekerja Kapal Pesiar dari Tengah Laut: Kemungkinan-kemungkinan Nasib yang Kami Terima

Sejak Covid-19 alias virus corona merebak ke setiap penjuru bumi, saat itulah bak badai menghampiri dan mengejutkan semua pihak termasuk ...

March 21, 2020
Esai

Liburan Sekolah Tanpa Musim Kopi

Keceriaan semasa musim kopi pernah mengisi hari-hari indah anak-anak di kaki Gunung Batukaru. Pada saat liburan sekolah misalnya, selama satu ...

July 10, 2019
Khas

Dalang Banyuning # Melacak Jejak Sejarah Seni Rupa dari Museum Buleleng [1]

Saya teringat dengan kata salah seorang sahabat yang ahli di bidang aksara tentang permuseuman bahwa "museum adalah cerminan bangsa" sambil ...

January 19, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

MISIONARIS DE VROOM DIBUNUH DI BULELENG | Tragedi Kristenisasi di Bali

by Sugi Lanus
January 17, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1348) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In