27 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Supriya Roy di Puri Maskerdam, Karangesem

Supriya Roy di Puri Maskerdam, Karangesem

Dongeng Ibu: Rabindranath Tagore dan Perempuan Pemilik Rental Mobil Singaradja

Sugi Lanus by Sugi Lanus
February 2, 2018
in Esai
10
SHARES

 

SENIN, 18 September 2017, di Puri Maskerdam, Karangesem, hadir Ibu Supriya Roy— salah satu peneliti terbesar pemikiran dan arsip-arsip Tagore—dalam rangka peringatan 90 tahun kunjungan Tagore ke Bali. Beliau senantiasa memperkenalkan saya di depan para peneliti India sebagai anak beliau. Sayapun memanggil beliau dengan sebutan ‘Ibu’. Beliau memang “memperanak” saya dengan memberi banyak data dan arsip langsung berupa softcopy tentang Tagore, baik buku-buku beliau yang dicetak dan beredar luas di India dan di Amazon, juga arsip-arsip lainnya yang disimpan di Visva-Bharati.

Ibu Supriya dikenal luas di Santiniketan sebagai ‘penjaga’ arsip-arsip dan tulisan tangan Rabindranath Tagore. Ibu melewatkan masa mudanya dan sebagian umurnya bekerja di Rabindra-Bhavana, Tagore Memorial Museum, Archives and Research Centre of Visva-Bharati, selama tiga dekade, bahkan lebih, tanpa kenal pensiun. Karena kekaryaannya dan kepakarannya, Ibu dikenal sebagai satu pakar senior terbaik dalam menulis berbagai aspek karya dan kehidupan Tagore.

Dalam kunjungannya ke Bali yang singkat ini, saya sangat menyayangkan beliau tidak sempat berpidato atau bercerita di depan publik akademia atau pencinta sastra di Bali secara lebih luas. Atau, mungkin juga tidak perlu? Kunjungan ini membuat Ibu, finally, menjejak di titik-titik dimana Tagore dan rombongan kunjungi di Bali tahun 1927.

Ibu sangat fasih membicarakan desa-desa di Bali yang dikunjungi Tagore. Bahkan punya dongeng menarik tentang rental mobil di Bali tahun 1927. Ketika kami sama-sama menjadi pembicara di Hanoi, Vietnam, beberapa tahun lalu, setelah acara formal membacakan paper masing-masing, saat makan siang, ada yang tak saya sangka-sangka, Ibu bercerita tentang kisah Rabindra dan Suniti di tahun 1927 berjumpa seorang perempuan pemilik rental mobil di Singaradja.

Suniti — lengkapnya Suniti Kumar Chatterji https://en.wikipedia.org/wiki/Suniti_Kumar_Chatterji — salah satu satu ahli bahasa terbaik India di masa itu, yang ikut rombongan Tagore ke Bali dan Jawa, punya catatan khusus 2 halaman khusus tentang perempuan pemilik rental mobil Singaraja ini.

Pemilik rental mobil di Singaraja ini, terhitung pengusaha perintis pertama jasa rental mobil di masa awal pariwisata Bali ini, sebelum saya dengar dongengan Ibu, telah saya intip arsip-arsipnya dan cari tahu keluarganya di Kampung Kajanan, Singaraja, tapi temuan saya tidak sepenuhnya memuaskan, saya hampir tidak jadi menulisnya.

Ibu kemudian memberikan 2 halaman tentang pemilik rental mobil tahun 1920-an ini ke saya, dan ini mendorong kembali menulis tentang pengusaha perempuan pemilik rental pertama di Bali ini — jadilah artikel 20 halaman saya tentang pemilik rental mobil ini. Berkat 2 halaman ‘dongeng’ ini, kisah perempuan pertama Bali ini jadi menarik, lebih kaya, lebih ada greget, karena, ternyata, ia mengejar rombongan Tagore dari Singaraja ke Kintamani, setelah tahu kalau penyewa mobilnya adalah tokoh luar biasa penting dari India.

Bisa kita bayangkan bagaimana seorang pengusaha perempuan terkaya di East Indie, — di tahun 1927, di mana perempuan Bali di kala itu masih sangat terbelakang — , ia telah mengejar rombongan Tagore dengan mobil dan supir pribadinya menyusuri berkelok-kelok tikungan dari Singaraja, Sangsit, lalu tembus ke Pasangrahan Kintamani, demi mengejar dan bertemu sang pemenang Hadiah Nobel.

Di samping Suniti punya catatan khusus soal perempuan pemilik rental Singaraja ini, belakangan saya mengikuti berbagai tulisan Suniti yang sangat harum namanya di India sampai kini, saya menemukan artikel Suniti tentang Gedong Kirtya yang dibacakannya sebagai pidato di pertemuan Asiatic Society — yang tidak lain sebuah jejaring sosial para pemikir dan peneliti India ketika itu yang paling berpengaruh.

Suniti menjelaskan secara sangat rinci tentang isi Gedung Kirtya, dan kemungkinan apa saja yang bisa dikerjasamakan antara Asiatic Society di India dengan Gedong Kirtya. Dari sini saya melihat, ternyata, Gedong Kirtya semenjak tahun 1927, kemudian 1931, telah berkerjasama dengan pihak peneliti dan pakar-pakar India, melakukan riset lontar dan mantra-mantra Hindu di Bali, yang kemudian dikaji dan dibandingkan komposisi dan isinya, dicek gramatika Sanskritnya, serta di kemudian hari, ada 5 naskah penting lontar Bali diteliti secara sangat serius, 3 diantaranya dijadikan kajian disertasi peneliti India yang sangat serius.

Kembali ke kisah perempuan pemilik rental mobil Singaraja tersebut, ternyata bukan hanya Suniti dan Tagore yang mencatat perempuan pemilik rental ini, ada sekian buku-buku tentang Bali, juga koran-koran terbitan berbagai negara, yang terbit di era tahun 1920-1940 sering menulis secara singkat ‘dongeng’ perempuan pengusaha sukses ini.

Ibu selalu tersenyum lebar kalau membicarakan perempuan pemilik rental mobil ini. Saya perhatikan, berkali-kali, foto-foto perempuan pemilik rental mobil ini, yang saya temukan lewat pencarian di berbagai arsip, memang wajahnya yang terkesan keras dan dagunya yang sedikit terangkat, menggurat keberanian, jiwa kewirausahaan yang tangguh, dan juga tersembunyi selera humornya yang baik, misteri, sesuai dengan apa yang dibahas beberapa penulis dan jurnalis, juga oleh Suniti.

Senin itu, di Tirta Gangga, saya dan Ibu kembali senyum-senyum membahas pemilik rental mobil dari Singaraja itu. Kisah pemilik rental mobil dari catatan Suniti ini, walaupun serupa sampiran sajak belaka, buat kami seperti punya daya pukaunya sendiri, tersusun rapi dalam lipatan-lipatan samping ratusan halaman tulisan tangan dan catatan tangan Suniti lainnya, tentang berbagai ungkapan Bali yang dipelajari Suniti selama kunjungan, juga tentunya catatan-catatan serius lainnya terkait lontar dan mantra yang sangat-sangat informatif dan inspiratif ia sarikan dari berbagai diskusi dan pertemuan dengan para ‘pedondos’ (demikian Tagore menulis untuk menulis ‘pedanda’) selama kunjungan Tagore dan Suniti ke Bali di tahun 1927.

Sebagai perempuan, yang menjadi pengusaha di jaman itu, apalagi pengusaha yang berurusan dengan automotif, tampaknya, ia telah ‘membuka jalan’ bagi para pemilik dan dunia rental mobil di Bali, salah satu “kontributor besar” cikal-bakal kepariwisataan di Bali. Yang anehnya, mungkin sebagian besar, bahkan pelaku rental mobil sekarang, juga kesejarahan dunia pariwisata di Bali yang demikian hip dan jreng, tidak mencatat dan melupakan jiwa kewirausahaan perempuan pebisnis perintis rental mobil ini. (T)

Tags: baliBudayaindiaPariwisataRabindranath TagoreSingaraja
Sugi Lanus

Sugi Lanus

pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Sumber ilustrasi: print screen google
Opini

Jika Film Horor Indonesia Seperti “Bokep” – Bukan Salah Setan!

APA yang terbayang di pikiran anda ketika mendengar kata “horor”? Hmm, hantu atau setan? Ya, bisa jadi. Kepanikan, ketakutan, atau ...

February 2, 2018
Kilas

“Street Art”, Jalan Kreatif Seniman Muda – Pameran Komunitas Djamur di Bentara Budaya

  Boleh dikata Street Art atau “seni jalanan” adalah bentuk ekspresi kesenian yang direpresentasikan di “jalanan” atau ruang publik di ...

February 2, 2018
Esai

Guru Ketut Sukarya, Pahlawan Tanpa Satyalencana dan Tanda Jasa Lainnya

  PAGI itu Ketut Sukarya seorang pensiunan guru yang kini hidup berhana di daerah Punagayu, Banjar Saren Kaler, Desa Nongan, ...

February 2, 2018
Soe Hok Gie. (Ilustrasi dari Google)
Esai

Idola Itu Bernama Soe Hok Gie – Catatan Seorang Fans

Empat tahun lalu, untuk pertama kalinya, saya mengenal sosok Soe Hok Gie justru tidak dari catatan hariannya, akan tetapi dari ...

December 18, 2018
Foto-foto: koleksi penulis
Perjalanan

Tualang Banyuwangi (1) – Bertaruh Nyawa di Kawah Ijen

BAGIKU, perjalanan menuju gunung adalah salah satu mood swing terbaik dalam hidup. Perlahan, kau bisa merasakan udara panas berganti jadi ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dr. I. Made Pria Dharsana. SH. M.Hum
Opini

Hilangnya Peran Notaris Dalam Pendirian PT UMKM

by I Made Pria Dharsana
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1413) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In