28 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Youtube

Youtube

Saat Fidget Spinner Menyerang, Orang Tua pun Rogoh Dompet Demi Mainan Tak Dipahami

Eka Prasetya by Eka Prasetya
February 2, 2018
in Esai
10
SHARES

SEBUAH mainan baru kini sedang naik daun. Namanya fidget spinner. Jika di-Bahasa Indonesia-kan nama mainan ini adalah “pemintal gelisah”.

Seperti virus, mainan ini mewabah di kalangan anak-anak. Sebagian besar anak ingin memiliki mainan ini. Biar kekinian katanya. Anak-anak yang tidak punya, tentu merajuk biar dibelikan orang tuanya. Sampai ngambul jika perlu.

Akibatnya, mau tak mau orang tua memenuhi keinginan anaknya. Sering kali dompet orang tua dibuat meringis ketika membelinya. Harga sebuah spinner bisa mencapai Rp 120 ribu. Kebanyakan dijual pada kisaran harga Rp 70 ribu. Meski ada juga yang sebenarnya hanya Rp 20 ribu saja.

Seorang teman bahkan sempat ngerengkeng ketika anaknya minta dibelikan fidget spinner. Dia harus mengeluarkan uang Rp 210 ribu untuk membeli tiga buah mainan itu. Padahal beberapa hari sebelumnya, dia baru selesai melancong ke Jakarta dan mengabaikan mainan itu.

“Menyesal aku nggak beli waktu di Jakarta kemarin. Harganya cuma Rp 30 ribu. Di Buleleng beli Rp 70 ribu satu. Naskleng,” ujarnya.

Mainan ini benar-benar aneh. Bentuknya seperti cakram. Mainnya cukup dipentil-pentil begitu saja supaya mau berputar. Sungguh permainan yang sangat absurd. Nyaris tanpa seni, keindahan, apalagi ketangkasan.

Selama beberapa hari saya melakukan riset kecil-kecilan di YouTube. Berusaha mencari berbagai macam trik bermain fidget spinner. Hasilnya tidak ada yang signifikan.

Trik yang dimainkan hanya memindahkan spinner dari jari tengah, ke jari manis, jari kelingking, balik lagi dipindahkan ke jari tengah. Ada juga trik lain, seperti melemparkan spinner ke udara lalu menangkapnya lagi. Intinya permainannya pun sama, hanya pentil-pentil begitu saja biar berputar.

Ketimbang tutorial trik yang serius, saya justru lebih banyak menemukan parodi tentang fidget spinner. Barangkali mainan ini memang bukan mainan serius. Hanya untuk menghilangkan kebiasaan buruk, supaya tak terbiasa gigit jari.

Jauh lebih kreatif bermain yoyo. Yoyo menuntut sebuah ketangkasan dalam memainkan trik. Begitu banyak trik yang bisa dicoba saat memainkan yoyo. Kalau mau belajar, silahkan tonton YouTube.

Saking banyaknya trik dalam memainkan yoyo, permainan itu dikompetisikan. Tingkat kompetisinya bahkan sudah level dunia. Bukan sekadar kompetisi tarkam.

Yoyo bukan sekadar mengajarkan ketangkasan, namun juga kreatifitas. Yoyo berbahan kayu misalnya. Dengan sedikit kreatifitas tambahan, bisa dipasangi batu api. Ketika menyuntuh aspal, batu api itu bisa memunculkan percikan api. Selain itu harga yoyo – yang terbuat dari kayu – harganya tak sampai buat dompet meringis.

Percayalah, bermain yoyo jauh lebih mengasah saraf sensorik dan saraf motorik pada anak maupun dewasa. Ketimbang bermain fidget spinner yang hanya dipentil-pentil begitu saja biar bisa berputar. Dari pada pentil-pentil fidget spinner lebih asyik pentil-pentil yang lain. Eh! (T)

Tags: anak-anakpermainan
Eka Prasetya

Eka Prasetya

Menjadi wartawan sejak SMA. Suka menulis berita kisah di dunia olahraga dan kebudayaan. Tinggal di Singaraja, indekost di Denpasar

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Ilustrasi: Dok Putri Handayani
Cerpen

Magnet – [Cerpen Putri Handayani]

Mitosnya, cinta pertama itu tidak terlupakan. Aku setuju. Ini adalah kali pertama aku jatuh cinta di usia 26 tahun. Banyak ...

September 20, 2020
Kuliner Belebet yang dipamerkan di Twin Lake Festival Buyan-Tamblingan
Peristiwa

Yang Lucu dari Twin Lake Festival: Belebet Dikata Bantal, Terkecoh di Cerdas Tangkas

YANG menarik sesungguhnya dari Twin Lake Festival di Danau Buyan dan Tamblingan, Buleleng, 6-9 Juli 2017 adalah karena festival itu ...

February 2, 2018
Istimewa
Peristiwa

In Memoriam Agus Sadikin Bakti: Santailah ke Nirwana, Ingat “Menang Kalah Sehat”

SAYA tak ingat turnamen jenis apa itu. Yang jelas ada pertandingan sepakbola. Tempatnya di  Stadion Mayor Metra, sekira tahun 2002/2003. ...

February 2, 2018
Lukisan capung di dinding Kulidan Kithen
Ulasan

Tentang Capung – Pendidikan Ekologi dari Dinding Kulidan Kitchen and Space

Kulidan Kitchen merupakan tempat makan yang unik terletak di Jalan Salya, Guwang, Sukawati , Gianyar. Hidangan kentang goreng di sini ...

February 11, 2020
Esai

Maradona dan Bekuan Darah yang Mematikan

“Diego di hati kami, Italia dalam lagu kami” “Maradona, Naples mencintaimu namun Italia adalah rumah kami” Demikianlah tulisan spanduk-spanduk pendukung ...

December 2, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Moch Satrio Welang dalam sebuah sesi pemotretan
Kilas

31 Seniman Lintas Generasi Baca Puisi dalam Video Garapan Teater Sastra Welang

by tatkala
January 27, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
dr. Putu Arya Nugraha, penulis, yang juga Direktur RSUD Buleleng, divaksin, Rabu 27 Januari 2021
Esai

Berbagai Kekeliruan Tentang Vaksin

by Putu Arya Nugraha
January 27, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1363) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (312) Kiat (19) Kilas (193) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (330)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In