10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Uang Baru Bikin Mata Biru, Uang Kuno Bikin Hati Tergetar

Gde Nyana KesumabyGde Nyana Kesuma
February 2, 2018
inKhas

Foto: koleksi penulis

24
SHARES

ADA kata-kata kiasan, “Matanya biru saat melihat uang!” Artinya, semua tahu. Seseorang dilukiskan begitu senang melihat uang, saking senang, matanya pun digambarkan hingga biru. Siapa yang seperti itu? Ayo, ngaku!

Nah, bagaimana jika melihat uang kuno? Uang kepeng misalnya. Ah, matanya langsung redup. Apalagi menemukan uang kepeng di kuburan. Jangankan memungutnya, melihat pun sepertinya tak akan berani.

Dulu, sampai akhir tahun 1970-an, uang kepeng masih bisa dibelanjakan, misalnya untuk membeli es lilin atau gula-gula. Anak-anak, ketika itu banyak yang berebut jika menemukan uang kepeng di jalannan, atau pada bekas sesajen di sekitar pelinggih.

Kini, uang kepeng, tak memiliki nilai ekonomi. Uang itu masih tetap dibutuhkan di Bali, tapi bukan untuk dibelanjakan, melainkan untuk sarana upacara. Dulu, uang kepeng meadan, atau uang kepeng dengan gambar khusus, misalnya gambar tokoh Arjuna (Pis Rejuna), dipercaya memiliki kekuatan magis untuk menarik perhatian lawan jenis. Kini, banyak material sudah bisa digunakan menarik perhatian lawan jenis, sehingga Pis Rejuna seakan sudah jadi mitos semata.

Meski tak membuat mata jadi biru, memandang uang kuno bisa membuat hati tergetar. Benda-benda itu masih dipercaya memiliki kekuatan magis dan mistis, sehingga saat melihatnya seolah ada sebuah masa lalu yang bolong dan membuat kita ingin memasukinya lebih dalam.

Tak percaya? Berkunjunglah ke stand pameran uang kepeng koleksi Dewa Putra Hartawan dalam rangka menyambut HUT Kota Gianyar yang ke-246 di Lapangan Astina Gianyar. Stand itu banyak memberikan edukasi dan pemahaman terkait dengan uang.

I Dewa Nyoman Putra Hartawan

I Dewa Nyoman Putra Hartawan yang lahir di Br. Tengah Kangin, Peliatan, Ubud, Gianyar pada tanggal 30 Maret 1971 adalah seorang kolektor uang yang pernah beredar di nusantara dan aktif sebagai seorang dosen luar biasa di jururan Arkeologi Univesitas Udayana. Pria yang berumur 46 tahun ini mulai menekuni mengkoleksi uang kurang lebih dari 20 tahun silam. Berawal dari rasa ingin tahu yang sangat kuat untuk mengetahui kenapa belanja atau menginginkan sesuatu harus membayar dengan uang.

Rasa ingin tahunya terjawab ketika ia menekuni dan mempelajari katalog, pedoman-pedoman, dan beberapa buku-buku yang menjelaskan terkait dengan uang. Menurutnya, uang yang beredar di nusantara pertamakali adalah “uang emas dan uang perak” yang dimulai sekitaran awal abad ke-9. Pada jaman Bali Kuno, masyarakat di Bali telah menggunakan uang sebagai alat pembayaran yang sah.

Dewa Hartawan juga telah menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Uang Kepeng Cina Dalam Ritual Masyarakat Bali”. Buku tersebut telah dua kali dicetak, pertama tahun 2011 dan yang kedua tahun 2013. Pak Dewa, begitu dia disapa, hanya memamerkan koleksi uang kepengnya saja di stand pameran HUT Kota Gianyar.

Jika berkunjung ke pameran atau kebetulan lewat, dengarlah lebih banyak penjelasan Pak Dewa. Menarik sekali ketika kita bisa mengetahui sejarah perjalanan uang di nusantara, termasuk banyak uang yang konon katanya mempunyai kekuatan magis, seperti uang kepeng arjuna, bulan, sangket, jaring. Yang namanya koleksi, ya, hanya dijadikan koleksi. Tak unsur lain yang ia inginkan, apalagi berniat untuk memikat lawan jenis dengan uang kepeng Arjuna.

Uang Kepeng Dicetak Lagi

Uang kepeng adalah uang yang sering dijadikan sarana upacara yadnya di Bali, uang kepeng kuno sekarang ini sudah sangat sulit ditemukan.

Namun kini banyak uang kepeng dicetak kembali. Dewa Hartawan mengatakan, ketika uang kepeng kuno sulit ditemukan dan uang kepeng semakin bertambah keperluaannya untuk upacara, maka itulah yang menyebabkan banyak uang kepeng cetakan baru yang beredar.

Koleksi uang kepeng Dewa Hartawan

Uang kepeng cetakan tersebut ada dicetak oleh pengerajin dari Bali maupun dari luar Bali. Jika ditinjau, uang kepeng yang menjadi koleksi Dewa Hartawan lengkap dengan keterangan jamannya dan tahun peredarannya. Ia juga bisa menerangkan langsung terkait dengan uang kepeng yang kita punya agar kita tahu tahun peredarannya, karena ia telah menekuni bidang tersebut dengan mempelajari pedoman-pedomannya.

Dewa Hartawan juga bernaung dibawah komunitas kolektor mata uang di Bali, komunitas tersebut bernama Komunitas Numastik Bali. Banyak kolektor-kolektor mata uang di Bali yang sering berbagi pengetahuan dengan beliau, pertemuan sering kali dilaksanakan di kediaman beliau di Br. Tengah kangin Peliatan. Tak ada ruang khusus untuk berbagi pengetahuan akan tetapi itu tidak menjadi batas pemisah bagi mereka para koleltor mata uang Nusantara.

Jadi sebagai generasi muda yang kurang memikirkan tentang perjalanan uang menjadi alat pembayaran yang sah dan hanya menikmatinya saja, stand pameran uang kepeng Dewa Putra Hartawan memberikan wawasan pengetahuan tentang semua itu.

Stand Dewa Putra Hartawan telah di buka dari tanggal 17 April 2017 sampai tanggal 25 April nanti. Jadi jangan sia-siakan kesempatan untuk berkonsultasi atau berbagi pengetahuan terkait dengan perjalan mata uang yang pernah beredar di Nusantara. (T)

Tags: GianyarPameransejarahuang
Previous Post

“Majejahitan” dan “Matanding”, Pewarisan Kesadaran Estetika Manusia Bali

Next Post

Oi, Band Kosong Satu, Dengarkan Iwan Fals tentang Fanatisme Panjang-Lebar

Gde Nyana Kesuma

Gde Nyana Kesuma

Lahir di Denpasar 19 Maret 1994. Tinggal di Banjar Yehtengah, Kelusa, Payangan, Gianyar. Lulusan Undiksha jurusan Pendidikan Bahasa Bali ini punya hobi main voli, namun kini merasa senang belajar menulis.

Next Post

Oi, Band Kosong Satu, Dengarkan Iwan Fals tentang Fanatisme Panjang-Lebar

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co