3 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Jelang Debat Pilkada Buleleng: PASS Kuasai Soal, SURYA Mungkin “Menyerang”

Made Adnyana Ole by Made Adnyana Ole
February 2, 2018
in Peristiwa
20
SHARES

JANGAN berharap membandingkan debat pasangan calon (paslon) kepala daerah di DKI Jakarta dengan debat di Pilkada Buleleng. Jauuuuuuh…

Debat Pilkada DKI sejak awal, bahkan sejak tahapan Pilkada belum dimulai, sudah punya “modal” untuk jadi seru. Sementara debat antarpaslon bupati/wakil bupati Pilkada Buleleng tampaknya masih terkesan malu-malu.

Lihatlah debat episode pertama di Hotel Melka, Lovina, Singaraja, 30 Januari 2017, yang disiarkan radio-radio di Buleleng. Sejak awal debat itu seperti bukan debat, tapi pentas monolog atau topeng pajengan. Paslon tampaknya masih asyik-asyik sendiri dengan program yang disusunnya, tanpa berusaha dengan mengulik-ulik program paslon lawan.

Namanya juga debat, masing-masing program ya harusnya diadu. Agar beradu, paslon harusnya menyerang program lawan. Selain untuk menunjukkan keunggulan program sendiri, paslon juga harusnya menunjukkan kelemahan program lawan. Itulah debat. Bukan giliran bicara.

Bahkan dalam waktu panjang kampanye, kedua paslon, Dewa Nyoman Sukrawan/Gede Dharma Wijaya (SURYA) dan paslon nomor urut 2 Putu Agus Suradnyana/Nyoman Sutjidra (PASS), tampaknya masih nahan-nahan diri dan malu-malu untuk saling mengkritisi program lawan. Setidaknya itu tampak dari pantauan berita-berita di media massa. Dan kondisi itu terbawa saat debat.

Dalam debat pertama, kedua paslon masih tampak kalem ketika menjawab pertanyaan yang dibacakan moderator. Seakan main monolog, masing-masing sibuk dengan “naskah” sendiri tanpa ada upaya main-main (atau serius) untuk menyinggung, menyindir, apalagi mematahkan program-program lawan.

Kondisi adem-ayem itu diperlembek dengan daftar pertanyaan dari panelis yang karakter  pertanyaannya seperti pertanyaan dosen kepada mahasiswa. Panjang dan beberapa terkesan abstrak, terutama bagi calon kepala daerah yang akan bekerja secara konkrit. Misalnya pertanyaan awal tentang kebudayaan:

“Bagaimana strategi Bapak dalam melestarikan kebudayaan Buleleng yang khas guna memperkuat jatidiri orang Buleleng sebagi bagian dari NKRI?”

Betapa abstraknya pertanyaan itu. Sebelum menjawab, harus dipikirkan dulu apa itu “kebudayaan Buleleng yang khas”, lalu memikirkan apa itu “jati diri”, kemudian menghubungkan lagi dengan kosa kata “bagian dari NKRI”.  Ketiga kalimat berhuruf miring yang diisi tanda petik itu adalah kalimat yang tak gampang untuk dibuat menjadi kongkrit dalam waktu yang cepat.

Jika pertanyaan ditujukan kepada mahasiswa mungkin mereka sudah punya modal definisi, dan memiliki waktu yang cukup panjang untuk menuliskan dalam kertas jawaban. Namun jika calon bupati yang diberi pertanyaan seperti itu dengan waktu hanya dua menit, tentu saja jawabannya tak memuaskan sehingga kecil memungkinkan munculnya persilangan pendapat dan pemikiran antarpaslon.

Selain itu, paslon SURYA sepertinya menyia-nyiakan kesempatan untuk “menyerang” program-program yang sudah dikerjakan paslon PASS selama memimpin Buleleng. Tim SURYA tampaknya abai menyiapkan data-data penting sebagai modal untuk memutarbalikkan klaim bahwa program-program yang disampaikan paslon petahana sudah sukses. Bahkan justru PASS sempat menyentil dengan pertanyaan bagaimana cara paslon SURYA meningkatkan fiskal daerah.

Jika, pada debat tahap kedua, 7 Februari 2017,  debat dibiarkan berlangsung dengan pola seperti pada debat pertama, paslon petahana akan tampak lebih unggul karena dengan gamblang bisa menjawab berbagai pertanyaan dari sejumlah persoalan yang sudah mereka kerjakan. Sedangkan paslon penantang akan tampak seperti paslon yang baru sebatas penyampaian cita-cita.

Apalagi, tema debat kedua ini sepertinya menguntungkan PASS selaku paslon petahana, yakni pembangunan ekonomi, pertanian, pariwisata, hukum dan politik untuk Buleleng. Dengan tema yang lebih konkrit semacam itu, paslon petahana akan dengan mudah menbeberkan contoh-contoh keberhasilannya. Apalagi, PASS dalam kampanyenya sejauh ini lebih banyak menggaungkan program pembangunan pertanian sehingga secara materi paslon itu akan tampak lebih siap.

Paslon SURYA selaku penantang bukan berarti tak akan siap. Dilihat dari program unggulannya, yakni masalah kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, paslon ini tentu juga sudah mengusai sejumlah materi, terutama di bidang pembangunan ekonomi. Namun jika paslon SURYA fokus kepada programnya tanpa ada niat untuk “menyerang” (baca: mendebat), maka PASS akan aman-aman saja.

Untuk itu, saya pikir dalam debat kedua ini PASS akan tampak menguasai soal sehingga akan dengan mudah menjabarkan prigram-programnya melalui jawaban. Dan paslon SURYA bukan berarti tak menguasai soal, namun karena belum punya contoh kerja, maka mungkin akan efektif dalam melakukan “serangan” terhadap program pembangunan (sesuai tema) yang sejauh ini sudah dilakukan petahana. Alat untuk “menyerang” bisa saja program sendiri jika dirasa lebih unggul, bisa juga dengan data-data tandingan.

Mudah-mudahan debat kedua berlangsung seru, setidaknya bisa ditonton dengan asyik. Jika bisa ditonton dengan asyik, tentu sosialisasi program dari masing-masing paslon bisa masuk dengan mudah ke dalam hati dan logika pemilih. Debat yang asyik juga bisa mengundang warga lebih tertarik untuk datang ke TPS sehingga jumlah golput bisa dikurangi.

Wisnumurti sebagai moderator pada debat kedua ini, serta para panelis, tentu saja lebih hebat dari penulis preview ini untuk menjadikan debat itu lebih bagus, lebih asyik, lebih menghibur, lebih memberi wawasan dan pengetahuan, kepada calon pemilih. (T)

Tags: bulelengdebat pilkadaekonomiPariwisataPembangunanPilkadaPolitik
Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi diolah dari gambar Google
Cerpen

Bagaimana Surat Pertama Ditulis | Cerpen Rudyard Kipling

by Juli Sastrawan
March 3, 2021
Mangga Gedong Gincu, Mirip Poh Lembongan. Sumber foto: Tribunnews.com
Opini

Poh Lembongan, Mangga Khas Nusa Penida — Riwayatmu Kini

Nusa Penida (NP) memiliki mangga yang khas. Orang NP lumrah menyebutnya dengan nama poh (mangga) lembongan. Sementara, orang Bali daratan ...

July 9, 2020
Kelas jurnalisme warga di lokasi pengungsian Gunung Agung
Acara

Tak Ada Kesejahteraan Tanpa Desa di Anugerah Jurnalisme Warga 2019

Tidak ada kesejahteraan tanpa desa. Demikian makna Jer Basuki Mawa Desa, tema yang diangkat Anugerah Jurnalisme Warga (AJW) tahun 2019 ...

May 27, 2019
Sejumlah pemuda dari Abang Batudinding, Kintamani, Bangli
Kilas

Rencana Pembangunan Kereta Gantung di Gunung Abang, Pemuda Abang Batudinding Bereaksi

Ini kabar baru. Mungkin sudah ada yang pernah mendengarnya, bahkan mungkin ada pihak yang sudah tahu sedetil-detilnya. Di kawasan Gunung ...

October 31, 2019
Foto-foto lukisan karya Bambang Heras
Esai

Tarian Visual Heras: Tinta, Imajinasi dan Peradaban

SEBAGAI medium literasi dan artistik, tinta telah digunakan lebih dari dua milenium silam. Pada tinta, gagasan dan jiwa manusia diurai, ...

September 24, 2018
Ulasan

Dua Kota Dua Ingatan | Memaknai Oposisi Biner pada Puisi “Orang-orang Gila”

Judul               : Dua Kota Dua IngatanPenulis             : Angga WijayaPenerbit           : BasabasiTahun terbit    : 2019Cetakan ke-     : PertamaISBN               : 9786237290001Tebal buku      ...

March 3, 2021

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jro Alap Wayan Sidiana memanjat pohon kelapa di Desa Les, Buleleng
Khas

Jro Alap, Kemuliaan Tukang Panjat Kelapa di Desa Les

by Nyoman Nadiana
March 2, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dr. I. Made Pria Dharsana. SH. M.Hum
Opini

Tergerusnya Demokrasi Indonesia

by I Made Pria Dharsana
March 3, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (157) Dongeng (11) Esai (1419) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (196) Opini (480) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (103) Ulasan (337)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In