11 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Alexis dalam Debat Pilkada DKI, Malvinas dalam Debat Pilkada Buleleng

Made Adnyana Ole by Made Adnyana Ole
February 2, 2018
in Peristiwa
127
SHARES

SOAL esek-esek masuk dalam dunia politik itu biasa. Bahkan ada yang nyeletuk, selain sulit pisah dengan nafsu kekuasaan, dunia politik susah juga bercerai dengan nafsu seks.

Celetukan itu mungkin berlebihan, karena nafsu seks bukan monopoli milik politikus. Namun politikuslah yang punya kesempatan lebih banyak untuk mengatur kehidupan manusia lain agar menjadi lebih baik dan lebih sejahtera sekaligus terbebas dari dosa-dosa (yakni kesempatan membuat undang-undang saat jadi DPR dan kesempatan membuat program pembangunan saat menjadi bupati/walikota/gubernur/presiden). Maka, dengan itu, seks dalam dunia politik menjadi bahan yang selalu lebih menarik digosipkan ketimbang gambar porno yang tersimpan di HP teman atau film bokep yang ditonton diam-diam kamar kos tanpa tuan rumah.

Begitulah kita maklum saat kehebohan terjadi ketika dalam debat Pilkada DKI muncul kata Alexis dari bibir cagub Anies Baswedan, lalu diikuti dengan munculnya nama-nama tempat lain dari kalimat tanggapan cagub Basuki/Ahok. Kehebohan muncul karena nama-nama tempat yang selama ini berhubungan dengan “dunia malam yang remang”, yang biasanya dipercakapkan secara bisik-bisik, tiba-tiba diperdebatkan secara terbuka.

Ini mirip terjadi dalam debat Pilkada Buleleng, 30 Januari 2017, di Lovina, Singaraja. Nama yang berhubungan dengan prostitusi muncul dalam debat, yakni Malvinas. Dan bikin kaget juga, karena baru tahu ternyata Malvinas adalah kependekan dari “Malu-malu tapi Ganas”. Sungguh kreatif siapa pun dulu yang bikin nama itu.

Kata Malvinas, “Malu-malu tapi Ganas”, muncul dari pasangan calon (paslon) Bupati/Wakil bupati Buleleng nomor urut 2, Putu Agus Suradnyana/Nyoman Sutjidra. Paslon itu mengatakan mereka sudah berani menutup Malvinas (saat menjadi bupati/wakil bupati periode pertama),
yang disebutkan sebagai sumber peredaran narkoba dan penyebaran HIV/AIDS di Buleleng. Pernyataan itu muncul saat menjawab pertanyaan moderator tentang program pemberantasan narkoba di Buleleng.

Malvinas memang sebutan untuk sebuah tempat prostitusi di sekitaran Desa Pengulon dan Celukan Bawang, Buleleng barat. Nama kompleks pelacuran itu memang cukup legendaris di Bali Utara. Selain Malvinas, sesungguhnya ada sejumlah nama tempat yang sama, yang juga cukup terkenal namun dibicarakan secara bisik-bisik. Jika nama-nama “tempat remang” di desa-desa lain juga muncul dalam perdebatan, mungkin debat Pilkada Buleleng itu bakal seru.

Debat itu tampaknya memang tak punya niat untuk jadi seru. Paslon nomor urut 1, Dewa Nyoman Sukrawan/Gede Dharma Wijaya, sebagai paslon penantang, tampaknya juga tak melakukan serangan terhadap paslon petahana dengan menggunakan isu prostitusi. Padahal, sebelumnya paslon nomor 1 sempat menyinggung soal tempat minum-minum (maksudnya: kafe remang-remang yang mungkin sepupuan dengan tempat prostitusi). Menurut paslon nomor 1, tempat-tempat minum itu harus diawasi. Jika diketahui sebagai sumber peredaran narkoba, izinnya dipertimbangkan, bila perlu ditutup.

Tapi perdebatan soal narkoba, HIV/AIDS, seks dan prostitusi (yang sebenarnya saya tunggu-tunggu) hanya cukup sampai di situ. Ada sesi saling saling tanya saling jawab pada segmen debat akhir yang bisa dijadikan kesempatan untuk mempertanyakan kembali masalah itu. Tapi masalah narkoba, AIDS dan prostitusi tak muncul dalam sesi saling tanya saling jawab itu.

Untuk bicara kompleks prostitusi dan kafe remang-remang, paslon tak seperti Malvinas yang Malu-malu tapi Ganas, melainkan mungkin benar-benar merasa malu. Padahal, ketika moderator bertanya soal pemberantasan narkoba dengan melibatkan desa pakraman, kedua paslon sudah berada pada jalur yang benar dengan menyinggung kafe remang-remang dan kompleks prostitusi.

Karena, memberantas narkoba bukan sekadar menangkap dan menghukum pengguna atau pengedar yang sebenarnya tugas penegak hukum, melainkan bagaimana kreativitas pejabat ekskutif membuat kebijakan, regulasi dan program kerja, untuk menata pergaulan anak muda sekaligus menyelamatkan mereka dari sihir dunia remang dan dunia gelap gulita. Sebab dari dunia gelaplah lebih banyak muncul barang-barang gelap.

Dan memang sepantasnya desa pakraman di wilayah Malvinas menyatakan terima kasih kepada Bupati Putu Agus Suradnyana karena kompleks itu ditutup. Penutupan itu sudah pasti membuat sejumlah hal terselamatkan, bukan hanya mengurangi tempat peredaran narkoba dan penyebaran HIV/AIDS, tapi menjauhkan anak-anak dari “tempat bermain yang berbahaya”.

Namun tetap ada sejumlah pertanyaan menggantung dari debat tentang Malvinas di acara debat Pilkada Buleleng. Antara lain, kenapa hanya Malvinas yang ditutup, padahal masih ada “Malvinas” lain di tempat lain? Setelah Malvinas ditutup, apa yang dilakukan untuk menanggulangi dampak dari penutupan itu? Sebab, ada kabar tak enak: setelah Mavinas dibubarkan, eh, para penghuninya masuk kos-kosan dan rumah-rumah warga. (T)

Tags: bulelengnarkobaPilkadaSeksualitas
Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Pementasan Mahabrata – Asmara Raja Dewa, Garapan Teater Koma di Taman Izmail Marzuki,
Ulasan

Teater Koma, Brodway-ne Jakarta, Nok!

  KAMIS, 22/11/2018. Jakarta dan segala macam intervensinya menyeruak di kepala saya, ketika mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Dalam perjalanan menuju ...

November 23, 2018
Kelas jurnalisme warga di lokasi pengungsian Gunung Agung
Acara

Tak Ada Kesejahteraan Tanpa Desa di Anugerah Jurnalisme Warga 2019

Tidak ada kesejahteraan tanpa desa. Demikian makna Jer Basuki Mawa Desa, tema yang diangkat Anugerah Jurnalisme Warga (AJW) tahun 2019 ...

May 27, 2019
Esai

Hari Raya Galungan dan Kesehatan Kita

Judul tulisan ini memang rada aneh dan lucu. Lazimnya kesehatan itu dikaitkan dengan kebiasaan merokok, olah raga, ras atau lingkungan. ...

July 21, 2019
Foto: Ari Antoni
Opini

“Homo Ludens”: Permainan adalah Pendidikan Itu Sendiri

DI dalam kehidupan manusia bermain adalah hal yang menyenangkan. Manusia dari kecil sampai dewasa selalu terlibat dalam perkara permainan, tak ...

February 2, 2018
Foto: Ole
Opini

Orang Bali Senang Berputar-putar

KALAU seseorang dinilai bicara panjang lebar tetapi tak ada isinya, lazimnya orang itu disebut mengumbar omong kosong. Orang macam begini ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Suasana upacara ngusaba kadasa di Desa Kedisan, kintamani, Bangli
Khas

“Ngusaba Kadasa” ala Desa Kedisan | Dimulai Yang Muda, Diselesaikan Yang Muda

by IG Mardi Yasa
April 10, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gde Suardana
Opini

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

by Gde Suardana
April 10, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1455) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (342)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In