31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pameran Buku Ala Kadar – Catatan Kecil untuk Denpasar Festival 2016

Jong Santiasa PutrabyJong Santiasa Putra
February 2, 2018
inOpini

Sumber ilustrasi: facebook

6
SHARES

MOBIL Pusling (perpustakaan keliling) Perpustakaan Kota Denpasar tampak parkir di bawah tenda putih. Sejumlah buku tampak bersusun kurang rapi di dalam mobil tersebut. Dari buku anak-anak hingga filsafat ada di sana, tapi tempatnya acakadul, jadi cukup sulit untuk mencari buku yang diinginkan.

Tenda sebelahnya sejumlah meja panjang berbungkus kain putih, satu di antaranya berbaris buku fotokopian, bersampul plastik, koleksi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Denpasar. Buku yang dipamerkan seluruhnya berbahasa Belanda dan Inggris (merupakan hasil riset orang Belanda saat tiba di Bali).

Di pojok meja satu spanduk berukuran kecil berisi keterangan tentang perpustakaan terpasang sekenanya. Juga tampak sejumlah origami burung warna-warni tergantung di atas atap tenda.

“Kok buku yang dipajang tidak ada terjemahannya, Pak?” tanya saya kepada petugas stan yang saat itu mengenakan jas endek berwarna merah marun.

“Iya, terjemahannya ada di Perpustakaan Nasional, Jakarta. Kalau mau ke sana saja lihatnya,” jawabnya sambil tertawa.

“Lalu buat apa buku ini dipamerkan, kan pengunjung tidak mengerti bahasanya, Bapak memang bisa bahasa Belanda, bisa terjemahin ini?” tanya saya sambil menyodorkan satu halaman buku yang menampilkan gambar acara ngaben di Denpasar.

“Susah bahasa Belanda, kayak guten tag, guten morgen, susah, Dik,” jawab petugas sejurus tertawa lebar (maksudnya agar lucu)

“Itu bahasa Jerman, Pak, saya belajar sedikit dulu saat kuliah,” sambar saya dengan ketus.

Heniiiiing……

Sederhana dan kurang persiapan begitulah kesan saat saya berkunjung ke stand yang berada di depan Pura Jagatnatha tersebut. Sepertinya stand (sekali lagi) Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Denpasar memilih menyunyi sendiri dari kemeriahan Denpasar Festival (Denfest) ke-9, pada 28-31 Desember 2016 itu.

***

Sementara di pameran kuliner, beberapa stan benar-benar mempersiapkan segalanya dengan matang, Kuliner nasi tekor contohnya begitu memukau dengan pernak-pernik kelampauannya. Saat memesan makanan di sana, saya jamin pengunjung langsung merasakan atmosfer masa lalu yang pekat. Dindingnya bedeg bambu warna coklat, tempat duduknya kayu berumur, gelas bercorak hijau putih, ceret air tanah liat, dan sejumlah tumpukan kayu ditata sedemikan rupa menguatkan kesan dapur tempo dulu. Ciamik.

Ada pula stan fashion yang berlomba menyusun produknya sedemikian cermat, tidak tanggung-tanggung lemari display berlampu LED digotong pemiliknya, agar terlihat menarik di mata calon pembeli. Warna-warni produk endek, baju, kamen, keben, kerajinan perak, serta sejumlah produk lainnya menambah suasana festival menjadi kian semarak.

Belum lagi segala hiburan yang disajikan panitia, mulai dari pementasan musik, operet, hingga tarian tradisional pun turut andil dalam rangka meriuhkan suasana beberapa hari sebelum pergantian tahun.

Tanda tanya besar nyangket di kepala saya, kok stan Perputakaan Kota Denpasar terkesan ala kadarnya? Kok tidak ditempatkan di area utama? Kok begitu saja? Kok tidak megah? Kok tidak aeng? Dan pertanyaan kok lainnya.

Padahal keberadaan perpustakaan yang menghadirkan koleksi buku terlebih lagi buku yang berkaitan langsung dengan sejarah kota Denpasar sangat penting. Agar masyarakat tahu hakikat, asal-muasal, seluk-beluk kotanya sendiri. Apalagi jika penyajiannya keratif, menarik dan inovatif tentu pengunjung jadi senang, Pulangnya tak hanya bawa oleh-oleh manusiawi tapi juga asupan gizi untuk ilmu pengetahuan otaknya.

Saya sudah bertanya kepada petugas yang menjaga stand saat itu, kenapa display-nya tidak ditata meriah dan wah. Tapi petugas hanya menjawab sekedarnya bahwa jika ingin melihat koleksi yang lebih lengkap, langsung saja datang ke kantor arsip.

Kenapa ya sang penjabat tidak melihat kesempatan ini sebagai ajang promosi untuk meningkatkan minat baca dan mencerdaskan. Juga bentuk penyeimbang dari kegiatan hura-hura tahun baru yang menyeret manusia ke budaya hedonisme. Ingat sekali lagi..! Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara yang di-survey terkait budaya membaca dan menulis lho. Miris nok. Nyakit keneh ..!

Saya berandai beberapa hal menjadi pejabat di institusi tersebut, tentu stan yang saya tampilkan tidak sembarangan, berkonsep, matang, dengan konten yang sesuai.

  1. Sejumlah buku koleksi terkait sejarah kota Denpasar akan hadir di rak-rak etalase pameran
  2. Buku berbahasa Belanda berikut terjemahannya akan saya usahakan, bagaimana pun caranya, kendati harus ke Perpustakaan Nasional, sebab ini untuk kepentingan bersama.
  3. Film-film dokumenter Bali Tempo Dulu akan diputar secara beruntun dengan menggunakan TV atau LCD proyektor.
  4. Foto Denpasar/Bali Tempo Dulu tentu juga ambil andil, lumayan untuk mempercantik dinding ruang pameran.
  5. Salah satu peninggalan Kota Denpasar yang dianggap paling mewakili kota ini, semisal keris saat perang puputan, akan saya hidupkan lewat teknologi video mapping.
  6. Akan saya display pula buku/lontar tua yang asli, tentu display ini menggunakan kotak khusus, agar tak mudah dijangkau pengunjung.
  7. Akun Sejarah Bali yang terkenal di dunia Instagram itu, saya ikut sertakan dalam pameran ini, untuk membuat konten sejarah Denpasar dengan konsep kekinian.
  8. Seluruh ruang pameran disulap menjadi rumah orang Denpasar zaman dahulu, beralas tanah, berdinding bedeg, beratap jerami atau duk, serta kelengkapan lainnya.
  9. Terakhir ada photobooth untuk berswafoto yang kemudian di-uploud dengan hastag #denfest #sejarahdenpasar #perpusdenpasar (ini dilombakan, yang paling menarik dan kreatif dapat bingkisan)
  10. Saya buat desain pamflet yang jenaka, kreatif serta menarik, misalnya pamflet bentuk bunga Jempiring, agar pengunjung tak bosan membaca pamflet yang biasanya berisi tulisan dan warna-warna paduan yang tak karuan.
  11. Pameran stan ini saya usulkan untuk berada di pusat keramaian, di Jalan Gajah Mada atau di area Patung Catur Muka. Ini penting lho, tempat menentukan keberhasilan promosi.

Saya tidak muluk-muluk, konsep pameran yang matang, kreatif dan menarik akan mendatangkan pengunjung yang banyak serta mencerdaskan. Usulan-usulan di atas bisa diwujudkan dengan mudah, apabila orang yang menjabat di instansi terkait memiliki cara pandang yang luas dan fleksibel.

Saya berani berkata seperti ini sebab sebelum pindah ke Bali saya sempat menjadi tim Museum Etnografi, Departemen Antropologi, FISIP, Unair. Setiap pameran kami akan selalu mendebat konsep dan konten hingga matang, sebab itu adalah harga mati untuk diperdebatkan.

Kendati ada acara lain yang menonjolkan pameran buku dalam pelaksanaannya, tapi apa salahnya menggunakan kesempatan yang ada sebagai ajang mencerdaskan warga Denpasar.

Nah, anggoang monto gen neh, yen be jadi walikota mare cang ngidang ngae kene asane!? Hahahaha. Minta dukungannya, nggih… (T)

Tags: Bukudenpasardenpasar festivalPameran
Previous Post

Cara Sejumlah Orang Bali Menyingkir dari Keriuhan Tahun Baru

Next Post

Bakar-Bakar Uang: Perspektif Klise Pesta Kembang Api

Jong Santiasa Putra

Jong Santiasa Putra

Pedagang yang suka menikmati konser musik, pementasan teater, dan puisi. Tinggal di Denpasar

Next Post

Bakar-Bakar Uang: Perspektif Klise Pesta Kembang Api

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co