10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Galungan dan Anggota Dewan: Kena “Todong”, Ada HP Mati, Ada Tenang Saja

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 2, 2018
inOpini

Foto: Van Amri

185
SHARES

HARI Raya Galungan dan Kuningan tentu saja disambut bahagia semua umat Hindu di Bali. Namun, tak begitu dengan sejumlah anggota Dewan, DPRD, DPD atau DPR. Meski tetap tampak bahagia di hari kemenangan dharma ini, banyak juga politikus itu ketar-ketir, cemas, dan gelisah, terutama ketika dana di kantong tak begitu banyak.

Jauh-jauh hari sebelum puncak Hari Galungan, anggota Dewan biasanya sudah diserbu banyak kupon. Antara lain kupon bazar, kupon lomba mancing, dan kupon turnamen meceki. Kupon itu biasanya ditodongkan atas nama kelompok, seperti sekaa teruna, subak, desa pakraman, atau organisasi masyarakat (ormas) yang menjamur belakangan ini.

Setelah itu, mendekati Galungan, datang telepon atau SMS, atau WA, atau BBM, dari orang-orang pribadi. Tentu saja meminta tunjangan hari raya (THR). Ada yang malu-malu, ada yang to the point.

“Ampura, Pak Dewan, Rahajeng Galungan, semoga semuanya sehat dan bahagia. Puniki, Pak, titiang bla-bla-bla…” begitu biasanya pembukaan SMS yang malu-malu, namun ujung-ujungnya tetap minta THR.

“Halo, Bos, ada dana? Sedang lacur neh, tak bisa bayar patungan daging babi,” demikian SMS yang to the point.

Biasanya orang-orang ini adalah orang yang dulu merasa ikut berjasa mengumpulkan suara pada saat pemilu untuk menaikkan si politikus ke kursi Dewan. Ada yang pengurus partai di tingkat bawah, ada yang orang biasa. Karena berjasa, orang ini merasa berhak untuk menodong si anggota Dewan. Bahkan ada yang melakukan aksi todongan bukan hanya pada saat Galungan, namun juga pada hari raya lain.

Sebagai anggota Dewan, jangan coba-coba untuk menolak permintaan mereka. Sekali saja ditolak, maka kampanye negatif bisa-bisa tersebar sepanjang masa. Dalam bahasa politik, itulah salah satu contoh bagaimana seorang politikus memelihara konstituen.

Mungkin karena selalu memikirkan “todongan” dari konstituen, banyak anggota Dewan tak bisa bekerja dengan maksimal untuk pembangunan daerah dan kepentingan masyarakat luas. Anggota Dewan jadi sibuk mengurus bansos, bahkan kadang sampai memboikot sidang. Mungkin karena harus memelihara konstituen dengan baik dan rutin itulah kadang membuat mereka tergoda untuk korupsi.

Maka, jangan heran, jika banyak anggota Dewan tampak berubah perilakunya terutama pada saat Hari Raya Galungan. Ada yang tiba-tiba asosial, ada juga yang tiba-tiba sosial.

HP Mati dan Rumah Kosong

Yang mudah dilakukan menjelang Hari Raya Galungan adalah mematikan HP. Padahal pada hari-hari biasa HP on 24 jam setiap hari. Tindakan matikan HP sebenarnya paling aman, meski akan mendatangkan banyak umpatan dari si penelepon.

Bayangkan bagaimana gelisahnya anggota Dewan jika HP aktif dan setiap saat menembangkan nada panggil, dan hampir semuanya berisi kata-kata permintaan bantuan dari yang paling halus hingga yang paling terus-terang.

Selain HP mati, rumah juga dikosongkan. Jika punya banyak rumah, anggota Dewan bisa tinggal di rumah lain yang tak begitu diketahui banyak orang. Jika hanya punya satu rumah, bisa tetap di rumah, tapi orang rumah selalu mengatakan pergi keluar daerah, padahal “bersembunyi” di kamar belakang.

Nanti, jika hari raya sudah berlalu, HP bisa dibuka dan cukup minta maaf saja. Atau jika sudah punya dana agak lebih, beberapa dari orang itu bisa dipanggil untuk diberi uang pengganti pengeluaran hari raya. Beberapa orang itu tentu saja orang-orang yang memang layak untuk diberi, baik karena alasan orang itu benar-benar miskin, atau alasan politik karena orang itu benar-benar dibutuhkan untuk mengamankan suara pada pemilu berikutnya.

Bagi-bagi Sembako, setelah itu “Menghilang”

Ada strategi yang cukup elegan untuk menghindari permintaan berlebihan dari konstituen atau orang-orang yang sok dekat dengan anggota Dewan. Yakni melakukan aksi bagi-bagi sembako jauh-jauh hari menjeolang Galungan. Sembako dibagikan kepada mayarakat miskin di daerah pemilihan.

Sembakonya bisa berupa mi instan, beras, dan sedikit lauk-pauk. Acaranya dibikin meriah, wartawan diundang untuk meliput (tentu dengan membayar advertorial). Setelah itu, terutama menjelang hari H, tokoh Dewan kita itu bisa “menghilang” dengan menerapkan strategi HP mati dan tugas keluar daerah.

Meski banyak yang mengumpat, tak apa-apa. Toh citra baik sudah terbentuk dengan berita bagi-bagi sembako yang sudah tersebar ke desa-desa di daerah pemilihan.

Menggelar “Open House”

Tentu tidak semua anggota Dewan menghindari konstituen saat Hari Raya Galungan. Ada juga anggota Dewan yang sebelumnya pelit, tiba-tiba menggelar pesta, atau semacam open house saat hari raya. Orang-orang boleh datang ke rumah anggota Dewan itu, makan sesukanya, minum seenaknya, dan pulangnya diberi amplop (isinya tipis atau tebal tidaklah terlalu penting).

Gelaran open house bisa dilakukan karena anggota Dewan itu memang kaya dan suka memberi. Tapi banyak juga open house digelar secara tiba-tiba karena mungkin merasa jumlah konstituennya kian hari kian menyusut. Sehingga perlu dilakukan gerakan material untuk menarik dukungan kembali , tentu agar kursi Dewan bisa diduduki kembali pada periode berikutnya.

Cemas Karena Tak ada yang Minta

Jangan memandang semua anggota Dewan itu pelit. Ada anggota Dewan yang justru cemas ketika pada Hari Raya Galungan dan Kuningan tak ada konstituen yang meneleponnya atau mendatangi rumahnya untuk meminta bantuan beli daging atau bantuan modal berjudi.

Prinsip anggota Dewan semacam ini adalah, “Semasih ada yang meminta bantuan, maka dukungan politik dipastikan akan tetap terpelihara,”

Maka, jika tak ada yang datang meminta bantuan saat hari raya, tokoh politik kita ini akan cemas dan gelisah. “Kenapa tak ada yang meminta? Jangan-jangan semua pendukung saya sudah “dipelihara” oleh politikus lain. Jangan-jangan tak ada lagi orang yang menggantungkan hidupnya kepada saya. Secara politik, ini bahaya,” begitu pertanyaan anggota Dewan itu.

Maka segala upaya akan dilakukan agar orang-orang meminta kembali kepada dirinya. Misalnya tiba-tiba ia menyuruh orang kepercayaannya menggelar tontonan besar-besaran. Begitu tontonan diumumkan, banyak konstituennya datang meminta dana karena anak-anak mereka ingin nonton. Dan politikus kita itu akan lega, ternyata masih banyak yang meminta kepadanya.

Tenang-tenang Saja

Dari semua itu tentu ada anggota Dewan yang tenang-tenang saja, baik pada hari-harib biasa maupun pada hari raya seperti Galungan. Dia tak perlu matikan HP, tak perlu tinggalkan rumah, tak perlu juga bikin pesta berlebihan. Orang yang datang minta THR diberi secukupnya, orang datang berkunjung dijamu sewajarnya. Karena anggota Dewan seperti ini memang sudah siap secara material maupun spiritual untuk menjadi politikus dengan segala resikonya. (T)

Tags: balihari raya galunganPartai PolitikPolitik
Previous Post

Galungan dan Hal yang Ditunggu: Diskon, Konvoi Motor dan Gebyar “BC-Leng”

Next Post

Memaknai Galungan, Benarkah Kita Sudah Menang?

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post

Memaknai Galungan, Benarkah Kita Sudah Menang?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co