31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Habis KKN Terbitlah Cinta Segitiga, LDR, atau Cinta Bubar Jalan Graaakkk…

Satia GunabySatia Guna
February 2, 2018
inOpini

Suasana perpisahan mahasiswa KKN Undiksha di Desa Sai, Pupuan, Tabanan. (foto koleksi penulis, hanya sebagai ilustrasi)

2.6k
SHARES

MASA KKN (Kuliah Kerja Nyata) kini sudah usai. Acara perpisahan di balai desa atau di lapangan umum sudah digelar dengan meriah, penuh canda sekaligus haru. Namun, setelah KKN bubar, apakah drama percintaan antarmahasiswa atau mungkin antara mahasiswa dan pengurus/anggota sekaa teruna di desa, ikut bubar?

Mungkin drama cinta yang sempat terjalin di tengah sejuk suasana desa itu ikut bubar tanpa bekas, semacam cinta sebulan. Tapi sepertinya lebih banyak yang terus bersambung seperti kisah drama Korea, drama Mandarin, atau drama Thailand. Atau bisa saja mengalahkan drama serial “Ganteng-Ganteng Serigala” dan “Anak Jalanan”.

Apalagi, sesungguhnya drama cinta masa KKN bukan sekadar drama biasa. Ini realita cinta yang berkesan dan tentu akan berkepanjangan. Cinta itu tak akan ada habisnya, tak seperti air, tak seperti tanah, cinta itu abadi bagi yang merasakannya.

Memang banyak perayaan dilakukan setelah drama KKN usai, perayaan secara bersama dan terbuka, dan tentu saja ada perayaan diam-diam yang dilakukan satu pasang manusia saja. Perayaan terbuka dilakukan oleh berbagi pihak, dari berbagai oknum. Ah seperti penjahat saja mengatakan oknum, tapi memang penjahat, penjahat cinta tentu saja.

Semua orang yang menjalin cinta merupakan penjahat, yang mengurung diri mereka pada sebuah keterikatan. Yang jomblo mungkin merayakan pesta besar, yang LDR (long distance relationship) mungkin merayakan dengan saling mendengar suara lewat kabel-kabel cinta, dan yang berada pada cinta berbagai segi, mungkin segitiga, segi empat, jajaran genjang, kerucut, tabung (hehe), atau mungkin sedang menjalankan beberapa misi rahasia.

Lalu, apa kabar cinlok (cinta lokasi) saat KKN? Masihkah terus berlanjut atau berpisah di sebuah pertigaan lalu melambaikan tangan bahwa drama telah usai lalu kembali ke rumah masing-masing. Atau berlanjut menjadi LDR atau mungkin berlanjut menjadi cinta segitiga yang tak kunjung bisa diringkas jadi dua segi.

Yang LDR apakah kuat menjaga hati menjaga tahta yang disimpan di hati? Yang terikat cinta segitia, trik dan simulasi macam apa yang akan dijalankan? Akankah pelaku cinta segitiga berubah menjadi ninja yang siap mengatur strategi malam, siang dan pagi. Berkamuflase ke sana ke mari untuk mendapatkan kesenangan hati?

Dan yang sudah berpacaran lama dengan kekasih sebelum KKN apakah masih bertahan atau kandas di tengah jalan? Berapa ribukah pasangan lama yang pisah setelah KKN? Berapa ribukah pasangan yang mengutuk drama KKN tersebut? Pertanyaan ini ditujukan untuk siapa, ya untuk artis dalam drama KKN ini.

Perpisahan dan berbagai macam pesta di tempat KKN memang seakan menunjukkan bahwa drama cinta sudah selesai. Namun ternyata perjalanan cinta sesungguhnya masih merayap di segala penjuru. Ada sejumlah jenis cinta yang terjadi setelah cinlok saat KKN.

Cinta Segitiga

Usai KKN jamak muncul cinta segitiga. Di satu sisi, pelaku masih mempertahankan pasangan yang sudah terjadi sejak lama, di sisi lain masih merawat dengan diam-diam cinta pada pasangan cinlok. Ah, cinta memang menyenangkan apalagi dijalani bertiga. Karena berdua tak kuat menopang cinta maka bertiga tentu lebih kokoh. Logika macam apa itu?

Nah, saat ini, saat ketika desa KKN sudah ditinggalkan, pelaku cinta segitiga mungkin sedang menjalankan berbagai misi akhir-akhir ini. Misi untuk bertemu si B, lalu bertemu si A. pengaturan waktu yang ciamik dari pelaku cinta segitiga mulai dari makan dengan si A jam segini dan makan dengan si B jam segitu.

Pelaku cinta segitiga sudah menyiapkan jadwal pertemuan yang matang bagi dirinya. Sangat mengagumkan. Tapi yang gagal menjalani cinta segitiganya akan mendapatkan penyesalan yang amat teramat sakit. Karena bisa saja dua burung kesayangan akan lepas sekaligus. Bukan satu. Tapi dua-duanya.

Pelaku cinta segitiga tinggal menunggu waktu. Karena ada pepatah “Sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai maka lambat laun akan tercium juga”. Tapi walaupun ada pepatah seperti itu masih banyak cinta segitiga yang bertahan lama. Mungkin jadwal yang diatur sangat apik dan tepat sasaran, jadi cinta segitiga tak bisa dihentikan. Atau mungkin “bangkai” tak pernah berbau busuk, tapi haruuuuuuummmm terus.

Cinta segitiga tercipta dari cinlok, seperti metamorfosis saja. Cinlok tahapan pertama, lalu bermetamorfosis menjadi cinta segitiga, atau menjadi saksi bisu putusnya sebuah hubungan lama. Atau lebih tepatnya seperti evolusi Pokemon. Dari cinlok yang kekuatannya masih rendah, hingga berevolusi menjadi cinta segitiga yang kekuatan dan bahayanya lebih besar.

Handphone dari pasangan cinta segitiga biasanya akan sangat sibuk, lebih sibuk dari handphone pemadam kebakaran. Kenapa? Karena akan ada banyak panggilan yang masuk dan silih berganti. Cinta segitiga sangat lazim ditemui di tempat KKN. Topik ini menduduki peringkat pertama yang ditemui dalam drama percintaan di tempat KKN.

Cinta Baru Bersemi

Cinta jenis ini tentu saja pelakunya para jomblo. Hai, para jomblo, sudahkah punya pacar seusai berjuang sekuat daya saat KKN? Tak perlu dijawab. Karena ternyata setelah KKN banyak jomblo yang sudah mengganti statusnya di facebook, BBM, dan line menjadi berpacaran.

Wow, wow, wow. Sangat membantu sekali ya KKN itu bagi para jomblo. Tapi tak sedikit pula jomblo yang ternyata bertahan dengan predikat jomblonya. Mungkin karena merasa nyaman sendiri, atau yang mungkin karena kalah saat persaingan di medan perang KKN melawan jomblo yang lain, atau melawan saingan yang sudah punya paacar namun lebih piawi dalam merayu.

Ah, jomblo sungguh malang nasibmu jika begitu. Bagi para jomblo yang kalah saing mungkin langsung ke rumah dan meratapi nasibnya. Atau langsung ke kampus untuk mengerjakan tugas, meski pun kuliah tahun ajaran baru belum dimulai.

Tentu berbeda dengan jomblo yang telah berhasil mendapatkan pujaan hati di tempat KKN. Mungkin mereka akan melakukan perayaan-perayaan, seperti halnya memperkenalkan pacarnya ke teman-temannya. Lebih bergairah untuk ke kampus, selalu mengucapkan kata kunci ini, “Terima kasih KKN, engkau telah mempertemukan aku dengan dia”.

Masa-masa KKN akan sangat berharga bagi para jomblo yang mendapatkan tambatan hatinya. Mungkin mereja akan mengukir nama mereka di sebuah batang pohon: WAYAN KOPLING LOPE LUH BUNTEK.

Bersambung jadi LDR

LDR juga menjadi topik panas seuasai KKN, siapa yang LDR seusai KKN? Mungkin pasangan segitiga yang sudah tak dekat lagi, atau para mahasiswa KKN yang terjerat cinta dengan pemuda ataupun pemudi (sekaa teruna) di desa tempat KKN. Mereka yang terjerat LDR akan sangat amat merasa rindu dengan tempat KKN. Bukan tentang kebersamaan bersama kawan-kawan, bukan tentang keindahan desanya, bukan pula tentang kegiatan yang dilakukan bersama anak didik. Tapi kenangan manis yang dirasakan bersama tambatan hati yaitu asli pemuda atau pemudi di desa itu.

Atau mungkin pula terjerat LDR bersama anak tuan rumah yang ditinggali saat KKN. Karena sudah merasa nyaman bersama keluarga sang pemuda atau pemudi muncullah benih-benih cinta antara mahasiswa dengan pemuda atau pemudi di sana. Jenis cinta ini memang belum terlalu banyak ditemukan, tapi pasti ada. Maka dari itu ini menduduki peringkat ketiga hot topic usai KKN.

Cinta Bubar Jalan

Usai KKN, hot topic yang juga biasa didengar adalah cinta yang sudah terjalin lama sekali, mungkin sejak SMP, akhirnya bubar. Jika ini terjadi, berbagai macam kutuk ditujukan untuk KKN yang menciptakan cinlok dan hal-hal lain yang menyebabkan cinta menjadi bubar. Tak sedikit pasangan lama yang kandas ditengah jalan akibat KKN. Yang sudah komat-kamit menyatakan janji setia dan menunggu kepulangan, akhirnya tak bisa bertahan dari serangan cinlok KKN dan kalah di medan perang.

Banyaknya peserta KKN yang putus dari pasangan lamanya menjadi sebuah the big hot topic. Ada yang mengelak, ada yang terbakar api cemburu, ada yang beradu mulut dan banyak yang berpisah secara tragis setelah KKN usai. Pasangan yang dahulunya terlihat baik-baik saja, akhirnya kandas di tengah jalan.

Tapi di sisi lain, ada juga mahasiswa yang memilih untuk membubarkan cinlok yang diperoleh saat KKN dan tetap mempertahankan cinta lama. Namun, apa pun itu, cinta yang bubar tetap menimbulkan sakit hati, jika tak sakit di pihak cinta lama, maka sakit itu akan terasa pada pelaku cinta lokasi.

Cinta Tak Retak

Nah, tepuk tangan harus ditujukan kepada pasangan yang tak tergoda cinlok, tak tergoda setan cinta, tak tergoda rayuan lawan jenis saat KKN. Cinta pasangan yang sudah terjalin lama tetap utuh. Cinta mereka tanpa ada sedikit pun retak. Gading pun tak ada yang tak retak, tapi cinta mereka tidak retak sama sekali. Pasangan ini tentu akan merayakan perpisahan KKN dengan sangat suka-cita, karena bisa mempertahankan kesucian cinta mereka sekaligus bisa menjalankan KKN dengan sukses.

Yang telah sukses bertahan dan menepis segala terjangan cinta lokasi serta setia terhadap pasangan, maka berpestalah. Mungkin mereka mengamalkan mantra cinta yang ampuh sebelum drama KKN itu tercipta. Seperti penggalan puisi “Melodia” karya Umbu Landu Paranggi “Cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan”. Uuhh romatis sekali.

Ini bukan sombong ya. Cinta jenis inilah yang terjadi pada saya, penulis artikel ini. He he he

Cinta dan KKN tak Bersalah

Drama cinta seperti apa pun yang terjadi saat KKN atau usai KKN, tentu saja hal itu muncul karena perilaku mahasiswa KKN itu sendiri. Jangan sekali-kali menyalahkan cinta atau menyalahkan program KKN.

Yang terjerat cinlok sampai cintalah berantakan, kecewalah. Namun cinta tak kan bisa disalahkan ia hanya partikel kecil yang tak dapat bicara. Di sisi lain, jomblo yang sudah mendapatkan pasangan di KKN, selamat menjalani berbagai macam pesta dan perayaan, tentunya pertemuan juga.

Lalu untuk yang LDR seminggu atau dua minggu sekali mungkin bisa singgah ke desa tempat KKN untuk sekadar meramu rindu yang sudah datang menggebu-gebu. Dan yang sedang menjalankan cinta segita, selamat menjalankan misi rahasia dan pengaturan jadwalnya. Bersiaplah “bau bangkai” itu akan tercium juga pada nantinya. (T)

Tags: cintakampusKKNmahasiswa
Previous Post

Mengurus Hidup, Merawat Mati, di Bali

Next Post

Nanoq da Kansas# Igau, Rumah Lukisan, Menempuh Waktu

Satia Guna

Satia Guna

Lelaki pendiam yang selalu bikin kangen, terutama dikangeni teman-temannya di Komunitas Mahima. Suka main teater, suka menulis puisi, esai dan cerpen. Kini juga melukis.

Next Post

Nanoq da Kansas# Igau, Rumah Lukisan, Menempuh Waktu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co