10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kelak Apakah Jokowi Tak Berkenan Dikenang Sebagai Penyair?

Riki Dhamparan PutrabyRiki Dhamparan Putra
February 2, 2018
inOpini
photo by : ricky

photo by : ricky

15
SHARES

Fakta, tak berselang lama setelah Presiden Jokowi meluncurkan “kabinet kerja”nya pada akhir Oktober 2014 lalu, saya juga mengumumkan peluncuran buku puisi saya yang kedua, Mencari Kubur Baridin (Akar Indonesia, Yogyakarta, 2014). Sepintas, kedua hal ini tidak terkait untuk dihubung-hubungkan, meskipun sama-sama diumumkan agar diketahui masyarakat. Ruang, kapasitas dan tujuan antara keduanya sangat berlainan. Jokowi yang Presiden, meluncurkan sebuah produk struktural dengan tujuan-tujuan struktural untuk mempermudah kerjanya sebagai presiden. Sementara saya yang Penyair, meluncurkan sebuah produk budaya dengan tujuan-tujuan budaya untuk bersama masyarakat Indonesia memahami kecemasan-kecemasan, mitologi, absurditas, visi, mimpi dan harapan-harapan terdalam dari dirinya sebagai manusia persona maupun sebagai manusia masyarakat atau manusia budaya. Titik temu yang mungkin antara buku saya dengan kabinet Pak Jokowi adalah pada kegiatan menemukan kembali bahasa.

Kabinet Presiden Jokowi, seperti slogan yang didengungkannya, diluncurkan untuk memastikan pemerintah hadir melayani masyarakat. Walaupun Pak Jokowi tampaknya lupa, bahwa kalimat “pemerintah hadir” dan “melayani masyarakat” dalam slogan tersebut adalah dua frasa yang kerap bertentangan dalam realitasnya, ia pede saja. Presiden Jokowi tentu sadar, bahwa “kehadiran pemerintah” dalam suatu ruang masyarakat, kerap menjelma ungkapan yang korup. Yang pada moment tertentu berpotensi untuk menjadi kegiatan represif. Akibatnya dalam kenyataan cenderung mereduksi (bahkan mendestruksi) arti kata “melayani” itu sendiri.

Hal ini terjadi bukan saja karena tingginya tingkat inkonsistensi, tetapi juga karena ada prosedur kerja di dalam birokrasi pemerintah yang cenderung berkhianat kepada kata itu sendiri. Contoh, kata melayani masyarakat di bidang keamanan sering melompat artinya menjadi “86”. Kata melayani masyarakat di bidang perizinan, sering melompat artinya menjadi “pelicin”. Kata melayani masyarakat di bidang perhubungan, UKM, pembinaan kesenian, sering melompat artinya menjadi “proposal dan anggaran”. Kata melayani masyarakat di bidang perbankan dan asuransi kesehatan, melompat artinya pertengkulakan. Jarak yang tercipta akibat adanya inkonsistensi antara makna dasar dan makna yang diterapkan dari kata melayani itulah yang disebut slogan. Prosedur birokrasi, kalau demikian adalah salah satu pangkalbala dari munculnya budaya slogan di kalangan pemerintahan.

Dalam riwayat birokrasi kita, jarang sekali terjadi lembaga pemerintah mengevaluasi kata-kata yang telah menggelembung menjadi slogan. Yang terjadi malahan mereka meningkatkan aspek kesloganannya, dan ketakbermaknaannya. Harus saya akui, rupanya kabinet Jokowi bukanlah “perintis” dalam rantai persloganan kabinet pemerintahan ini. Malahan menjadi bagian dari proses yang hakikatnya destruktif bagi perkembangan bahasa itu. Ini bisa terlihat dari pernyataan-pernyataan kekecewaan pada pemerintah Jokowi – JK pada saat seratus hari – dua ratus hari – tiga ratus hari – dan hingga hari ini terhadap kinerja kabinetnya.

Masalah kita terkait persloganan ini cukup jelas. Yakni masalah bahasa. Satu-satunya cara yang bisa ditempuh Jokowi untuk keluar dari rantai persloganan itu – dalam cara pandang kita – adalah menemukan kembali bahasa. Itu berarti kita menuntut pemerintahan Jokowi (terus menerus) agar melakukan apa yang dijanjikannya untuk kita masyarakat Indonesia. Sebab eksistensi makna bahasa dalam politik, dibangun di atas keterkaitan antara harapan, janji dan pembuktian atas janji itu. Pada saat Jokowi berjanji (dan bahkan bersumpah), sesungguhnya ia sedang membangun daya hidup bahasa. Apabila ia tidak melaksanakan janji yang sudah dikatakannya itu, bahasa itu pun menjadi padam eksistensinya. Maka kita namakan slogan, karena di dalamnya terdapat pengelabuan, pembohongan, dan iming-iming yang menghancurkan arti kata harapan yang dibangun manusia dengan susah payah dalam masa yang sangat lama. Slogan tidak hanya destruktif terhadap sebuah kata, tetapi juga durhaka kepada proses waktu, leluhur, generasi demi generasi, serta darah yang mungkin tumpah untuk menegakkan makna kata itu.

Barangkali, itulah beda yang tajam antara penyair dengan Pak Jokowi dalam posisinya selaku politisi yang telah menjadi Pemimpin Bangsa. Walaupun penyair adalah tipe profesi yang sepenuhnya mengabdikan diri pada kegiatan menemukan bahasa, penyair tidak bisa dituntut karena memang ia tidak memberi janji. Penyair, menghargai kehidupan melalui rasa hormat dan penjagaan kepada capaian bahasa pendahulunya dalam usahanya melakukan “refreshing” (baik melalui kalanguan, eksplorasi, kontekstualisasi maupun aktualisasi) di jagat bahasa. Dengan cara demikian, penyair mendorong terciptanya kesinambungan budaya sambil tetap mengidamkan “hidayah” yang disebut karakter otentik.

Pak Jokowi, tentu tak perlu menjadi penyair untuk mencapai ke-otentikan itu. Namun ia perlu “refreshing” seperti penyair, terlibat dalam suka duka masyarakatnya dan tunai membayar utang-utang bahasanya. Apakah Pak Jokowi tidak berkenan jika suatu kali kami kenang sebagai Penyair (maaf) – Presiden Yang Otentik? Jika berkenan, temukanlah kembali kami: puisi itu, bahasa itu. (T)

Tags: BahasaJokowiPenyair
Previous Post

Revitalisasi (Reklamasi) Teluk Benoa, Proletar Melawan Hegemoni

Next Post

Pidato Bekas Mahasiswa: Skripsi Penting bagi Tukang Print

Riki Dhamparan Putra

Riki Dhamparan Putra

Lahir di Padang, pernah tinggal di Bali, kini di Jakarta. Dikenal sebagai sastrawan petualang yang banyak penggemar

Next Post

Pidato Bekas Mahasiswa: Skripsi Penting bagi Tukang Print

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co