2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Napoleon, Lady Diana, dan Ahok

HartantobyHartanto
February 2, 2018
inOpini

Ilustrasi diolah dari sumber-sumber gambar di Google

11
SHARES

SALAH satu karya musik Ludwig van Beethoven yang saya sukai, selain Moonlight Sonata – adalah Eroica, symphony No.3 in E flat major (op, 55). Karya yang diselesaikan Beethoven pada Agustus 1804 ini — menurut Ferdinand Ries, sahabat Beethoven – semula bertajuk Sinfonia Grande Intitolata Bonaparte del Sigre. Ia, kata Reis, sangat kagum pada Napoleon Bonaparte. Oleh karenanya, tambah Reis, Beethoven khusus mencipta Eroika untuk ‘hero’ kebanggaannya.

Memang, sebelumnya, karya ini hendak didedikasikan pada Napoleon Bonaparte. Namun, Beethoven kecewa karena Napoleon mengangkat dirinya sendiri menjadi kaisar Perancis. Ia, lantas merobek judul tersebut dan menggantinya menjadi “Sinfonia Eroica composta per festiggiare il sovvenire de un grand uomo”. (Simfoni Eroika ini ditulis untuk mengenang seseorang yang agung). Eroica, pertama diperdengarkan ke publik pada 7 April 1805 di Theater an der Wiendi, Wina.

Saat merobek judul pada partitur itu, Beethoven berkata ; “Ternyata Napoleon Bonaparte hanyalah manusia biasa”. Kemarahan Beethoven tidaklah lama, ia kemudian menulis surat pada Breitkopf & Härtel – penerbit musik yang berbasis di Wiesbaden (kantor pusat), Leipzig dan Paris – bahwa karyanya itu sebenarnya bertajuk “Bonaparte”. Beethoven akhirnya menyadari, bagaimanapun juga Napoleon tetaplah manusia biasa. Maka, ambisi yang mewarnai prestasi Napoleon adalah hal yang wajar saja. Namun, bagaimanapun juga, saya tetap mengaggumi sikap kritis Beethoven terhadap ambisi kekuasaan Napoleon.

Kekecewaan Beethoven terhadap tokoh idolanya, tentu tak jauh berbeda dengan perasaan tiap individu yang mengidolakan Ahok saat ini. Ahok, mantan gubernur DKI –‘petarung politik’ ulung yang acap sendirian — juga menjadi idola banyak orang. Tokoh yang tegas dan jujur ini, semula juga dikagumi keharmonisan hubungannya dengan istrinya Veronika Tan, Meski Ahok, terlihat jelas waktunya banyak tersita oleh kesibukannya sebagai gubernur.

Selama menjadi pejabat, ia betul-betul menjadi pelayan masyarakat. Jarang sekali terlihat Ahok berkumpul bersama keluarga. Saat liburan hari raya pun, ia memilih pulang kampung dengan penerbangan kelas ekonomi. Bukan rekreasi ke luar negeri bersama keluarga, seperti kebanyakan pejabat di ‘negeri sebelah’. Saya kurang paham, apakah dengan kegiatannya menjadi pelayan rakyat, membuat perhatiannya pada keluarga sedikit terganggu? Tentu adalah kurang sopan jika saya ingin tahu hal itu.

Demikian juga dengan berita gugatan cerai Basuki Cahaya Purnama pada Veronika Tan, adalah kurang sopan jika saya ingin menelisik lebih dalam. Pasalnya, perceraian itu adalah wilayah privat. Bagi saya, berita tentang gugatan cerai itu memang mengagetkan. Sama mengagetkan ketika Lady Diana Princess of Wales meninggal dalam suatu kecelakaan yang tragis 31 Agustus 1997. Putri Diana dan pacarnya Dodi Al Fayed tewas dalam kecelakaan mobil di sebuah terowongan di ibukota Prancis itu. Putri Diana akhirnya dimakamkan dalam sebuah upacara pemakaman di Westminster Abbey pada 6 September, 1997.

Saat Lady Diana menikah dengan Pangeran Charles pada 29 Juli 1981, gaun putih dengan trail panjang megah mungkin yang menjadi fokus jutaan mata yang menyaksikan pernikahan Diana dan Charles kala itu via televisi yang disiarkan di 74 negara. Perkawinan megah abad itu, menjadi fokus seluruh dunia. Diana Spencer yang merupakan guru TK dianggap sebagai sosok ideal untuk mendampingi Charles karena sosoknya sebagai perempuan yang baik hati.

Lebih lanjut, berbagai aktifitas kehidupan Lady Diana kemudian menjadi mode yang di-copy tanpa seleksi. Gaya potongan rambut Princess of Wales ini pun selanjutnya menjadi model yang cukup populer di seluruh dunia saat itu. Gaun panjang juga menjadi mode bagi pengantin yang hendak melaksanakan upacara pernikahan. Lady Di lantas menjadi idola bagi masyarakat dunia, sebagai putri kerajaan yang fantastis seperti bayangan kita tentang Cinderela atau cerita-cerita 1001 malam. Kisah kasih kedua mempelai, tentu saja membuat muda-mudi dan calon pasutri di seluruh dunia terpana.

Namun, anganan bahwa Pangeran Charles dan Lady Diana sebagai pasangan yang harmonis, akhirnya runtuh juga. Banyak pihak menyesalkan peristiwa perceraian itu. Dunia dikagetkan dengan perceraian Lady Diana dan pangeran Charles pada 28 Agustus 1996. Usia pernikahan mereka hanya berusia 15 tahun. Publik ikut bersedih. Diduga, Pangeran Charles lebih mencintai pacar lamanya Camilla Parker Bowles dibanding Lady Diana yang memberinya 2 orang putra, Pangeran Wiliam dan Pangeran Harry. Pangeran Charles akhirnya menikahi Camilla 9 April 2005.

Beethoven kecewa pada Napoleon, penggemar pasangan Lady Diana dan Pangeran Charles yang kecewa pada akhir kisah pasangan kerajaan Ingrris ini, juga penggemar Ahok yang kecewa dengan berita yang sedang merebak tentang gugatan cerainya – adalah bukti kegaguman mereka yang luar biasa terhadap tokoh-tokoh di atas. Kekaguman yang berlebihan itu, membuat para penggemar menuntut kesempurnaan berlebihan pula. Sebaiknya, mari kita biarkan Ahok dan Bu Vero berproses dalam penyelesaian problem rumah tangga mereka. Saya percaya, baik Ahok maupun Bu Vero sudah punya pilihan yang terbaik bagi kedua belah pihak, dan anak-anak mereka. Kita tak bisa menuntut lebih dari batas-batas kemampuan mereka.

Kendatipun demikian, apapun yang menjadi keputusan mereka berdua – hal itu tak akan mengurangi rasa hormat dan kekaguman saya pada sosok Basuki Cahaya Purnama. Bagi saya, dia tetap salah satu putra terbaik yang dimiliki bangsa ini. Oleh karenanya, saya ingin menyitir kata-kata Beethoven saat merobek judul partitur Eroika tersebut. “Bagaimanapun juga, Ahok tetap manusia biasa”. Ah….dari pada saya berharap dan menuntut hal-hal yang berlebihan dari pasangan Ahok dan Vero, sebaiknya saya nikmati saja karya Beethoven, Eroika. (T)

Tags: AhokKeluargakemanusiaantokoh
Previous Post

Jomblo Jangan Resah, Perayu Ulung pun Bisa Tak Laku-laku

Next Post

Kreatif? Masa, Sih? – Sing Pules Ake Gara-Gara Ngae Tulisan Ne!

Hartanto

Hartanto

Pengamat seni, tinggal di mana-mana

Next Post

Kreatif? Masa, Sih? - Sing Pules Ake Gara-Gara Ngae Tulisan Ne!

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co