BUPATI Buleleng Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Gede Supriatna setidaknya akan melakukan 6 hal pada 100 hari mereka menjadi pemimpin Kabupaten Buleleng.
“Program dan kebijakan prioritas dimaksud menjadi bagian penting bagi kami dalam mewujudkan langkah nyata dan realistis dalam membangun kabupaten buleleng yang lebih maju, adil dan sejahtera. Sebagai bentuk komitmen jangka pendek kami juga telah menyusun rencana kerja 100 hari pertama Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, dengan menyasar berbagai elemen masyarakat,” kata Sutjidra saat menyampaikan pidatonya dalam acara serah terima jabatan dengan Pj. Bupati Ketut Lihadnyana di Gedung DPRD Buleleng, Rabu, 5 Maret 2025.
Enam hal itu adalah:
- Menyiapkan pakaian seragam sekolah gratis kepada siswa baru tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang berasal dari keluarga kurang mampu;
- Memberikan fasilitas ambulace jenazah dan penitipan jenazah gratis bagi masyarakat kurang mampu;
- Pelestarian, pembinaan dan pementasan kesenian legendaris asli buleleng dalam setiap kegiatan pemerintahan dan kegiatan penunjang pariwisata di kabupaten buleleng;
- Pemberian stimulus pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB P-2) sebesar 90% kepada wajib pajak yang termasuk dalam lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B);
- Penertiban dan fasilitasi tempat kepada pedagang bermobil di Pasar Anyar Singaraja;
- Mempercantik kawasan kota singaraja dengan pemasangan lampu hias di jalan protokol, pertokoan dan kantor di kawasan kota Singaraja.
Acara serah terima jabatan di Gedung DPRD Buleleng itu berlangsung lancar.
Sutjidra datang dengan wakilnya, Gede Supriatna, bersama istri mereka. Suara pelan dari tabuh selisir oleh Komunitas Karya Remaja mengantarkan mereka ke tempat duduk yang empuk.
Yang kemudian disusul dengan Tari Panyembrama oleh beberapa penari yang anggun gerakannya itu menyambut mereka.
Keanggunan itu membuat semua orang kembali merefleksikan dirinya di kursi agung dalam lima tahun ke depan bersama bupati anyar, seperti apa Buleleng akan dibawa oleh pasangan Sutjidra dan Supriatna.
Sutjidra, memandang yakin ada banyak permasalahan pembangunan daerah yang harus ditangani di Buleleng segera, katanya. Seperti aksesibilitas pendidikan, kesehatan, jaringan infrastrukur.
Terus lagi, penurunan kemiskinan, stunting, kesempatan kerja, penguatan sektor ekonomi, pelestarian budaya, dan sejumlah persoalan mendesak lainya yang segera perlu ditangani.
“Untuk menyikapi permasalahan tersebut, dalam 5 tahun ke depan, kami memberikan prioritas pembangunan pada lima bidang,” kata Sutjidra saat berpidato.
Sampai di sini, ia melanjutkan beberapa bidang yang dianggapnya sangat penting untuk ditinjau kekurangannya. Antara lain bidang sandang, pangan dan papan. Juga bidang kesehatan dan pendidikan. bidang tenaga kerja, sosial, bantuan sosial dan jaminan sosial tenaga kerja.
Selain itu juga bidang adat, agama, seni, tradisi dan budaya. Bidang infrastruktur, umkm, pariwisata dan lingkungan hidup.
Kemudian disebutkan juga isu kemiskinan di kabupten dengan luas wilayah 1.366 km2 atau 24,25% dari luas wilayah pulau Bali itu, dengan jumlah penduduk sekitar 827 ribu atau terbanyak di Bali.
Sutjidra menyoroti betul jumlah kemiskinan di Buleleng tahun 2024 dengan persentase 5,39% yang disertai pengangguran sebesar 3,6% itu, bukan hal yang spele. Harus segera di sapu.
Maka, ia dan wakilnya akan lebih tilik menyapu kesenjangan sosial ekonomi masyarakat melalui program kerja yang mengarah pada penyelesaian masalah-masalah kesejahteraan di masyarakat.
Selain semua itu, pada awal pemerintahannya ada 6 hal yang dikerjakan dengan segera. Ya, seperti disebutkan pada tulisan awal ini. Nomor 6 pemasangan lampu hias. Apakah itu berkaitan dengan kemiskinan? [T][Son]
Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole
- BACA JUGA: