DI Ruang Panji Sakti Kantor PLN UP3 Bali Utara, Buleleng, Bali, bersama insan pers, bebera petugas berompi biru itu duduk dan berbincang agak formal. Di dinding selatan, tepatnya di pojok ruangan tersebut, terpasang foto-foto yang sepertinya merupakan para tokoh di perusahaan negara unit induk distribusi Bali itu.
Sesaat setelah hujan reda, seorang perempuan berhijab—dan juga berompi biru yang khas itu—memasuki ruangan bersama dua pria koleganya. Mereka bertiga duduk di kursi paling depan, di bawah foto presiden dan lambang negara yang tercantel di dinding.
Ialah Elashinta, perempuan berhijab dan berompi biru itu; perempuan yang akan “memimpin” acara temu media, Senin (16/12/2024) siang itu. Acara yang diselenggarakan PLN UP3 Bali itu bertujuan menyampaikan informasi terkait kesiap-siagaan kelistrikan menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) 2025.
Benar. Hari Natal dan tahun baru 2025 segera tiba, tinggal menghitung hari. Hampir semua orang tahu, ibadah dan perayaan yang jatuh setahun sekali itu memang selalu meriah. Dan tak hanya umat Kristiani saja yang sibuk menyambut dan mempersiapkannya, tapi juga banyak orang, pihak, termasuk PLN UP3 Bali Utara. “Ini sudah tugas kami,” ujar Elashinta, Manager UP3 Bali Utara.
Senada dengan hal tersebut, seminggu yang lalu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga menegaskan, sebagai bagian dari BUMN sektor energi, PLN siap mendukung arahan pemerintah untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat selama perayaan Nataru.
“PLN telah melakukan persiapan preventif dengan memastikan seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi andal sejak jauh-jauh hari,” ujar Darmawan dalam konferensi pers bersama Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga dan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Aloysius Simon Mantiri yang digelar di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2024), sebagaimana banyak dikutip oleh media.
Sebagai unit pelaksana pelayanan pelanggan energi kelistrikan di Buleleng dan Jembrana, di depan awak media, PLN UP3 Bali Utara juga berkomitmen memberikan kenyamanan kepada masyarakat selama perayaan Nataru dengan tidak akan memadamkan listrik saat ibadah dan perayaan berlangsung meski penggunaannya (beban puncak) diprediksi akan meningkat.
“Pasokan kami masih cukup,” ucap Elashinta meyakinkan. Dan, selain pasokan listrik aman dan andal, lanjut Ela, PLN UP3 Bali utara juga sudah menyiapkan 12 posko, 38 pegawai, dan 148 Tim Apel Distribusi (TAD). Pun berbagai peralatan pendukung, seperti genset, crane, serta stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) telah disiapkan di beberapa titik strategis. Masa siaga Nataru mulai berlangsung hari ini, 18 Desember 2024, hingga 8 Januari 2025.
Namun, fokus utama pengamanan suplai listrik adalah gereja, pelabuhan, dan lokasi prioritas lainnya di wilayah Buleleng dan Jembrana, seperti lapangan tempat perayaan tahun baru dan tempat-tempat pariwisata. Ini cukup beralasan. Mengingat, gereja adalah tempat sentral ibadah Natal sedangkan pelabuhan merupakan tempat keluar-masuknya orang-orang di hari liburan.
“Ada 15 gereja di Buleleng dan Jembrana yang mendapat pengamanan lokasi prioritas,” ujar Ela. Dan sampai sekarang, PLN UP3 Bali Utara juga telah mendistribusikan hal-hal tersebut untuk memastikan tidak ada kendala kelistrikan selama ibadah dan perayaan berlangsung.
Berdasarkan data PLN UP3 Bali Utara, di Unit Layanan Pelanggan (ULP) Negara, Jembrana, Bali, terdapat 7 lokasi siaga (6 gereja dan 1 lapangan perayaan tahun baru), 3 posko Yantek, dan 3 unit mobil dan 1 motor. Sedangkan di ULP Gilimanuk, ada 3 gereja plus satu ASDP Gilimanuk, 3 posko Yantek, dan 3 unit mobil.
Manajer UP3 Bali Utara Elashinta (kiri), ditemani Asisten Manajer Jaringan I Wayan Novidi Putra (tengah), dan Aisten Manajer Keuangan dan Umum Franky Fernandes (kanan) | Foto: tatkala.co/Jaswan
Sementara di ULP Seririt, Buleleng, terdapat 3 lokasi siaga (2 gereja dan 1 lapangan perayaan tahun baru), 4 posko Yantek, dan 4 unit mobil. Dan dari tiga ULP yang telah disebutkan, ULP Singaraja memiliki lokasi terbanyak, yaitu 5 lokasi siang (4 gereja dan 1 lapangan perayaan tahun baru), 1 posko Yantek, 3 unit mobil dan 1 motor. Sedangkan ULP Tejakula hanya terdapat 2 posko Yanten dan 2 unit mobil saja, tak ada gereja dan lapangan perayaan tahun baru.
“Artinya, PLN UP3 Bali Utara telah siaga di 19 lokasi dengan 12 posko Yantek, 15 unit mobil dan 2 unit motor, serta 1 pengaturan distribusi,” terang Ela percaya diri. Lebih detail ia menjelaskan, PLN UP3 Bali Utara juga menyiapkan material dan peralatan pendukung dengan 5 unit genset, 5 unit UGB, 24 unit mobil, 8 unit SPKLU, 2 unit crane, dan 14 unit motor.
Mengenai charging station (SPKLU), terdapat di 11 lokasi dengan 13 unit yang tersebar di Buleleng dan Jembrana, seperti di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali; di PLN Bali Utara; di parkiran Pantai Lovina; di Restoran Bidadari Jembrana; di Rest Area Yeh Leh; di Posko Yantek Tamblang; dan di beberapa tempat lainnya.
Selain persiapan menjelang Natal dan tahun baru 2025, PLN UP3 Bali utara juga tetap siaga bencana di tengah musim hujan akhir tahun. “Sejak Oktober kami sudah mulai siaga bencana,” kata I Wayan Novidi Putra, Asisten Manajer Jaringan, yang saat itu duduk menemani Elashinta di acara temu media siang itu. Putra juga menambahkan, bahwa di musim hujan penggunaan listrik (beban puncak) agak menurun.[T]
Reporter/Penulis: Jaswanto
Editor: Adnyana Ole