MENGUNJUNGI Korea Selatan adalah dambaan hampir sebagian besar anak muda. Negara yang terkenal dengan Drama Korea dan K-Pop itu menjadi impian kaum milenial, generasi Z, dan Alpha. Alam yang indah, kuliner yang nikmat, dan “oppa – oppa” Korea menjadi daya pikat Negeri Ginseng tersebut.
Tidak terkecuali bagi Kinan yang berusia 12 tahun. Gadis yang bernama lengkap Kinanti Inara Aysha ini sejak lama bercita-cita mengunjungi Korea Selatan. Saat ini Kinan duduk di kelas VII SMP Negeri 3 Kota Surakarta, Jawa Tengah. Kota di mana mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Republik Indonesia saat ini Gibran Rakabuming Raka dibesarkan dan bersekolah.
Kinan yang lahir di Kota Purwokerto, Jawa Tengah pada 1 April 2012 ini mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Ayahnya Bagus Krestiono, dan ibunya Sekar Hapsari Widhareta mendukung cita-cita Kinan sepanjang untuk peningkatan prestasi belajarnya.
Kinan dengan 2 Medali yang diraih di Korea Selatan | Foto: Dok. Penulis
Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Keinginan Kinan untuk berkunjung ke Korea Selatan mendapat angin segar ketika memperoleh kabar, bahwa sekolahnya akan mengikuti International Mathematical Science Creativity Competition (IMSCC) di Korea Selatan pada tanggal 19 Oktober 2024.
Tak ingin membuang kesempatan emas, Kinan segera mendaftar ikut kompetisi itu. Berbekal ilmu matematika dan bahasa Inggris yang ia kuasai, Kinan yakin dapat bersaing dalam kompetisi matematika dan kreativitas sains itu. Apalagi selama ini Kinan juga mengikuti kursus matematika dan bahasa Inggris di luar jam pelajaran sekolah.
Kinan pun mencari teman untuk menjadi partner dalam kompetisi internasional itu. Beruntung ia mendapat teman sekolahnya, Anna Mithsy Masayu Pakiding. Anaknya lincah dan cerdas. Kinan dan Mithsy memutuskan untuk mengambil kompetisi dalam kategori Invention and Maker.
Langkah-langkah persiapan mereka lakukan. Hampir setiap hari Kinan dan Mithsy melakukan latihan dan presentasi karya robotik mereka. Tiada kata lelah, tak ada kata menyerah. Mereka semangat berlatih di bawah bimbingan para guru di SMP Negeri 3 Kota Surakarta.
Dilepas PJ Walikota
Peserta Kompetisi Internasional Matematika dan Kreativitas Sains dari SMP Negeri 3 Kota Surakarta bukan hanya Kinan. Tercatat ada 13 delegasi yang terdiri dari 26 siswa. Mereka mengikuti kompetisi dalam tiga kategori, yaitu Invention and Maker, Mechatronic II, dan Steam: AI to the 4D Space.
Delegasi dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kota Surakarta, Kucisti Ike Retnaningtyas Suryo Putro. Para peserta kompetisi juga didampingi oleh para guru mereka, yaitu Hana Hapsari sebagai guru Bahasa Inggris, Iskandar Fanani guru Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta Veronica Amalia Niken Resanti sebagai guru Matematika.
Delegasi SMP Negeri 3 Kota Surakarta dilepas PJ Walikota, Dhoni Widianto | Foto: Dok. Penulis
Setelah segala persiapan dipandang cukup, para peserta dan guru pendamping melakukan audiensi dengan PJ Walikota Surakarta, Dhoni Widianto. Selain berpamitan, mereka juga memohon doa dan dukungan dari PJ Walikota.
Dhoni Widianto selaku PJ Walikota secara resmi melepas delegasi untuk berangkat ke Korea Selatan. Harapannya tentu saja agar para peserta kembali ke Tanah Air dengan membawa hasil terbaik yang dapat membanggakan bagi sekolah dan Kota Surakarta.
Dua Medali
Tiba saat kompetisi dimulai pada tanggal 19 Oktober 2024, berbagai perasaan berkecamuk dalam diri Kinan. Tak terkecuali dengan partnernya Mithsy. Betapa tidak. Ini adalah kali yang pertama bagi Kinan mengikuti kompetisi di luar negeri. Apalagi pesertanya bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari negara-negara lain seperti Hongkong, Swedia, Oman, Mongolia, dan Filipina.
Delegasi SMP Negeri 3 Kota Surakarta siap berkompetisi di Gwacheonn National Science Museum, Korea Selatan | Foto: Dok. Penulis
Kinan mencoba untuk tampil tenang bersama Mithsy. Karya robotik hasil kerja mereka berdua segera dipresentasikan. Kinan sempat cemas ketika ada masalah error di robotiknya. Namun ia tetap tenang dan fokus untuk melanjutkan presentasi dan menjelaskannya di hadapan dewan juri.
Usaha tidak pernah mengkhianati hasil, begitu kata pepatah. Kinan dan Methsy berhasil meraih dua medali dalam kompetisi internasional itu. Medali pertama berupa Special International Award. Sedangkan medali kedua berupa Encouragement Award.
Tentu saja Kinan sangat bangga dan gembira. Jauh-jauh ia terbang ke Korea Selatan dengan membawa pulang dua medali Kompetisi Internasional Matematika dan Kreativitas Sains. Tak sia-sia ia belajar dan latihan presentasi hingga larut malam.
Bukan hanya Kinan, delegasi SMP Negeri 3 Kota Surakarta yang lain juga mendapat medali dalam kompetisi itu. Teman satu delegasi Kinan ada pula yang meraih medali Gold Award, Silver Award, dan Bronze Award. Sungguh prestasi yang patut disyukuri oleh keluarga besar SMP Negeri 3 Kota Surakarta.
Berwisata
Bukan hanya mengikuti kompetisi Internasional. Kinan dan seluruh delegasi SMP Negeri 3 Kota Surakarta juga tidak melewatkan kesempatan yang baik untuk berwisata di Korea Selatan. Beberapa objek wisata andalan di Korea Selatan dikunjungi.
Kinan berpose di depan Gyeongbokgung Palace, Korea Selatan | Foto: Dok. Penulis
Salah satu objek wisata yang Kinan kunjungi adalah Gyeongbokgung Palace, sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul. Arsitekturnya begitu indah dan menawan. Tidak ketinggalan Kinan pun menyewa Hanbok, pakaian tradisional Korea Selatan untuk berfoto. Harga sewa Hanbok sebesar 33 ribu Won, mata uang Korea Selatan. Sedangkan harga payungnya 3 ribu Won.
Selain itu, Kinan juga mendatangi Namsan Tower, yaitu sebuah menara observasi dan komunikasi yang terletak di Gunung Namsan, Seoul. Menariknya objek wisata ini adalah ketika wisatawan meletakkan “Gembok Cinta” di bawah menara. Terdapat ribuan Gembok Cinta yang diletakkan menara itu. Wisatawan membeli gembok seharga 16 ribu Won.
Tidak cukup hanya mengunjungi objek wisata, Kinan juga mencicipi kuliner khas Korea Selatan. Makanan pertama yang ia buru adalah Toppoki, seharga 3 ribu Won. Lantas Ramyeon dengan harga 4 ribu Won, dan Corndog 3 ribu Won. Sedangkan untuk minuman, Kinan mencoba Peach Tea seharga 1,5 ribu Won.
Kinan di Namsan Tower, Korea Selatan / Foto: Dok. Penulis
Terbayar sudah impian Kinan untuk dapat pergi ke Korea Selatan. Ia telah menginjakkan kaki di negara yang selama ini hanya ia saksikan lewat Drama Korea dan berita televisi. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Selain mengikuti kompetisi, Kinan juga berwisata.
Kinan telah membuktikan, bahwa ia berhasil membawa pulang dua medali. Tentu saja ini akan sangat membanggakan bagi dirinya, kedua orang tuanya, sekolahnya, Kota Surakarta, dan pastinya membanggakan bagi bangsa dan negara Indonesia.[T]