24 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (7): Indikator Menilai Alam, Uyung dan Yuyu Telah Hilang?

Jero Penyarikan Duuran BaturbyJero Penyarikan Duuran Batur
December 4, 2023
inEsai
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (7): Indikator Menilai Alam, Uyung dan Yuyu Telah Hilang?

Ritual ngantukang Ida Bhatara (Bakti Patetami) pada Ngusaba Kadasa yang menggunakan ikan danau.

KARYA Agung Danu Kerthi tahun 2023digelar atas keyakinan bahwa alam semesta harus dijaga manusia. Maka daripada itu, lebih jauh saya menilai ritual yang memutar ekonomi Bali nyaris Rp2 miliar ini sebagai momentum menilai kualitas lingkungan. Mengapa saya berpendapat demikian? Saya akan menjelaskan.

Ada beberapa hal yang mengindikasikan bahwa Karya Agung Danu Kerthi berperan sebagai media memeriksa kualitas lingkungan Bali. Indikator yang paling jelas dapat diperiksa pada bahan-bahan upacara, misalnya pada piranti ritual tawur labuh gentuh dan mapaselang.

Tawur labuh gentuh digelar dengan berbagai kurban binatang. Beberapa di antaranya adalah binatang yang tergolong langka, misalnya pitu (monyet berwarna hitam), penyu, kijang, dan menjangan. Panitia secara khusus harus bersurat ke otoritas terkait untuk mendapatkan dan menggunakan binatang-binatang tersebut sebagai piranti upacara.

Beberapa jenis tumbuhan upakara yang digunakan melengkapi bagia, pulakerti, dan panyegjeg juga mulai langka. Tanaman yang mulai langka misalnya pilasa (palasa; Butea monosperma), sakasti, dan nyuh madan (beragam jenis kelapa). Pohon tiblun yang hidup di kawasan Kaldera Batur juga mulai terancam keberadaannya. Panitia pun harus bergerilya mencari tumbuhan-tumbuhan tersebut agar upacara lengkap paripurna.

Saya yakin, sebagian dari anda akan mengerutkan dahi dan tidak sepakat terhadap pendapat bahwa kurban binatang langka adalah media melestarikan alam. Anda mungkin mengatakan pendapat saya sebagai pembenaran, pembualan, atau mungkin “kamuflase kreti” (baca: kamuflase hijau). Bagaimana mungkin praktik ritual yang mengorbankan binatang atau tumbuhan langka justru bertujuan untuk melestarikan alam? Saya sangat maklum apabila ada yang bertanya demikian.

Mari kita berpikir terbalik. Ketika binatang atau tumbuhan tercatat sebagai piranti ritual, bukankah artinya keberadaan mereka harus selalu ada? Bagi saya, binatang dan tumbuhan tersebut bukan sekadar menjadi kurban. Melalui kebudayaan, kita berupaya melegitimasi eksistensi mereka sebagai penduduk bumi yang memiliki hak sama seperti halnya manusia.

Amanat terdalam dari pengorbanan mereka adalah pesan keberlanjutan ekologi. Manusia Bali idealnya memikirkan upaya agar tumbuhan dan binatang langka tetap lestari pada siklus ritual berikutnya. Lima tahun, sepuluh tahun, seratus tahun, atau seribu tahun ke depan binatang dan tumbuhan tersebut tidak boleh punah dari muka bumi.

Olahan caru kijang pada Karya Agung Danu Kerthi 2023

Lalu bagaimana kondisi terkini Danau Batur dan Gunung Batur pasca-Karya Agung Danu Kerthi 2023? Jawaban paling nyata saya temukan ketika pelaksanaan upacara mapaselang. Upacara itu salah satunya menghadirkan peran biota-biota air, baik dari danau, sungai (tukad), dan laut (sagara).

Pada saat itu, biota-biota danau seolah menjadi diplomat yang menyuarakan kondisi Danau Batur. Bagi saya, merekalah yang paling tepat bersuara atas kondisi danau terbesar di Bali ini. Merekalah “tuan rumah” yang sesungguhnya dari Danau Batur, bukan manusia yang tinggal di darat, yang membaca kondisi alam atas data-data hasil uji laboratorium.

Seperti dugaan kita, mereka bersuara lantang! Ketika kami memanggil mereka untuk menjadi kurban, beberapa dari mereka memilih absen. Saya berharap mereka hanya jengkel dan memilih bersembunyi sejenak sembari memberi alarm terkait kualitas danau kita. Saya benar-benar berharap mereka tidak punah.

Kala itu, bangsa ikan yang kami dapatkan dari danau adalah gerang danu (sejenis ikan gupi), kraca (jenis siput danau yang kecil), serta penduduk danau kekinian seperti ikan nila, mujair, dan ikan red devil. Sejarah harus mengetahui dan mencatat bahwa yuyu (ketam danau; suku Gecarcinucoidea), ikan nyalian (Rasbora sp.), dan uyung (sejenis siput danau) tidak ditemukan di danau untuk melengkapi kurban Karya Agung Danu Kerthi 2023.

Sebelum tahun 2010, saya masih dengan mudah menjumpai biota-biota tersebut di danau. Jukut uyung (sup olahan uyung) masih sering tersaji pada panci hitam legam di dapur saya. Mereka adalah olahan rakyat yang banyak dijual di pasar. Saya masih mengingat rasa nikmat kala menyeruput kuahnya, termasuk suara khas yang keluar ketika menyedot daging dari cangkangnya yang mungil.

Pada kisaran waktu yang sama, apabila saya mandi atau berendam di danau, yuyu masih sering ditemui. Mereka biasanya bersembunyi di antara rekahan batu atau kain yang tersangkut di bebatuan. Kehadiran mereka sering membuat saya waspada, memantau anggota tubuh agar tidak dicapit. Capitan mereka tentu bisa menimbulkan masalah besar.

Ketika almarhum kakek saya mengajak ngedengin angas (menjebak ikan pada jebakan sejenis tambak di tepi danau), ikan nyalian juga masih berseliweran di danau. Kadang kala mereka ikut nimbrung terperangkap sau (jaring tangkap) kami yang berongga kecil. Ikan nyalian adalah sasaran paling mudah ketika saya dan teman-teman mencari ikan di sela-sela odalan Pura Jati. Nyalian yang diolah seadanya adalah hidangan yang kami santap di atas batuan rejeng dengan beragam bentuk di dekat dunungan (tenda). Batuan rejeng di sekitar dunungan kami memang berbentuk unik-unik. Kami pun berimajinasi bebas pada bentuk itu. Bagi kami ada yang bentuknya mirip buaya, ular, atau kura-kura. Kala itu kami belum dikuasai bentuk-bentuk semacam banteng, garuda, atau beringin.

Saya benar-benar berharap absennya uyung, yuyu, dan nyalian pada Karya Agung Danu Kerthi 2023 bukan sebagai tanda kepunahan mereka. Semoga mereka hanya kebetulan tidak menyahut ketika kami memanggil. Semoga mereka hanya marah pada kami yang jarang perhatian pada hidup dan kehidupan mereka. Semoga mereka hanya langka seperti halnya ikan kuyuh dan simbuh yang kini semakin sulit ditemukan. Namun yang pasti, kemungkinan terburuk tentang kepunahan uyung, yuyu, dan nyalian Danau Batur ada di depan mata. Mereka bisa menyusul kepunahan ikan bedu (ikan betok; Anabas sp.). Beruntung saya masih memiliki kerangka yang diawetkan oleh almarhum kakek. Jika tidak ada warisan kakek, saya hanya akan tahu namanya di dalam Rajapurana Pura Ulun Danu Batur sebagai kelengkapan ritus yang kini perannya juga sudah diganti ikan lain. Sebagai informasi, nyalian juga banyak disebut sebagai piranti ritual pada Rajapurana Pura Ulun Danu Batur.

Menunggu Bhatara Pasupati Turun Kembali?

Saya ingin berandai-andai sekali lagi. Apa jadinya jika binatang atau tumbuhan upakara—sebagaimana disinggung sebelumnya—tidak didapatkan dalam suatu penyelenggaraan upacara? Menurut bahasa sastra yang simbolis, ketika piranti upacara tidak lengkap maka ritual tersebut tidak selesai (tan siddha ikang karya). Upacara yang tidak siddha mustahil akan siddhi (berhasil guna).

Sesuatu yang tidak memiliki ke-siddhi-an, tetapi memantas-mantaskan diri seolah berdaya guna, berdekatan dengan hipokrisi. Ritual seperti itu tidak akan mampu membangun refleksi dan edukasi. Ritual seperti itu hanya akan menjadi rutinitas yang menghambur-hamburkan sumber daya. Ketidak-siddhi-an itu tidak akan melahirkan kesucian (suddha), lebih-lebih kebijaksanaan (sadhu). Sebab, manusia yang semestinya menjadi sadhaka dunia telah kehilangan tongkat penuntunnya. Mahkotanya runtuh ke ceruk kehinaan.

Pada lontar-lontar yang kita sakralkan, fenomena semacam ini erat dengan narasi “ida bhatara ninggal kadaton”. Para dewa binasa. Mereka moksa ke alam Sunia, berduyun-duyun meninggalkan “Gunung Agung”. Mereka mungkin kembali ke Mahameru di dwipa antah-berantah. Pada kondisi itu, Nusa Bali akan kembali mengambang di lautan penderitaan akibat mutu lingkungan yang nyungsep.

Mungkin pada saat itu Bhatara Pasupati akan kembali terusik, kemudian bangun dari samadhi-nya. Setelah bangun, Hyang Jagatkarana akan turun ke Balidwipa Mandala membawa “gunung”. Orang bijak menunggu momentum heroik itu. Namun, di tengah krisis kepercayaan pada segala hal sebagaimana yang dipertontonkan elit negeri belakangan ini, siapakah Bhatara Pasupati yang kita tunggu untuk turun?

Suara gaib membisiki saya, “Tokoh tak selalu jatuh dari langit, kadang ia dibuat dari kayu legam sisa kebakaran di Bukit Abang!” (bersambung)

Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (1) : Mengulang Pemuliaan Danau 104 Tahun Lalu
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (2): Bersatunya Air Suci dari Tiga Pulau di Danau Batur
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (3) : Pasu Yadnya Pengingat Manusia
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (4): Soliditas Hulu-Hulu
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (5): Konektivitas dan Solidaritas Hulu-Hilir
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (6): Melasti dan Narasi Kekerabatan yang Memudar
Tags: Danau Baturdanu kertihGunung BaturPura Batur
Previous Post

Luh Wisaeni, 20 Tahun Menjual Mengguh Khas Desa Les, Tejakula

Next Post

Konstruksi Media pada Etnis Jawa–Banyumas: Marginalisasi Peran

Jero Penyarikan Duuran Batur

Jero Penyarikan Duuran Batur

Memiliki nama lahir I Ketut Eriadi Ariana. Pemuda Batur yang saat ini dosen di Prodi Sastra Jawa Kuna Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Senang berkegiatan di alam bebas.

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

Konstruksi Media pada Etnis Jawa–Banyumas: Marginalisasi Peran

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mars dan Venus: Menjaga Harmoni Kodrati

by Dewa Rhadea
May 24, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DI langit malam, Mars dan Venus tampak berkilau. Dua planet yang berbeda, namun justru saling memperindah langit yang sama. Seolah...

Read more

“Storynomics Tourism”: Tutur Cerita dalam Wisata

by Chusmeru
May 24, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

BANYAK pertimbangan wisatawan berkunjung ke satu destinasi wisata. Selain potensi alam dan budayanya, daya tarik destinasi wisata terletak pada kelengkapan...

Read more

Sujiwo Tejo, Kim Nam Joon, dan Najwa Shihab: Siapa yang Didengar, Siapa yang Ditiru?

by Stebby Julionatan
May 23, 2025
0
Sujiwo Tejo, Kim Nam Joon, dan Najwa Shihab: Siapa yang Didengar, Siapa yang Ditiru?

DALAM dunia pendidikan, kemampuan berbicara bukan hanya tentang menyampaikan kata-kata, melainkan juga menyangkut kepercayaan diri, daya pikir kritis, dan keterampilan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran
Khas

Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran

JIMBARAN, Bali, 23 Mei 2025,  sejak pagi dilanda mendung dan angin. Kadang dinding air turun sebentar-sebentar, menjelma gerimis dan kabut...

by Hamzah
May 24, 2025
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co