22 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sepeda Motor, Kemacetan dan Polusi Udara

Satria AdityabySatria Aditya
September 11, 2023
inEsai
Sepeda Motor, Kemacetan dan Polusi Udara

Ilustrasi tatkala.co

SEPEDA MOTOR adalah kendaraan umum yang sangat fleksibel, murah dan juga hemat biaya mulai dari service dan jenis BBM-nya. Maka dari itu, motor adalah pilihan alternatif berkendara jarak jauh dan dekat di beberapa negara.

Banyak orang menggunakan motor, bahkan negara yang paling banyak menggunakan motor bukanlah India atau Indonesia yang kita tahu sangat banyak bunyi-bunyian klakson seperti yang ada di media sosial.

Negara yang pling banyak menggunakan sepeda motor itu adalah Thailand dengan presentase 87%, disusul Vietnam dengan presentase 86% dan Indonesia selilih 1% dengan Vietnam yaitu 85%.

Bahkan, India berada pada peringkat 6 dengan presentase 47% penduduk menggunakan sepeda motor.

Sepeda motor dapat dibeli kapan saja dan dimana saja. Di dealer resmi, di showroom atau di makelar-makelar yang sering berjualan motor bekas di marketplace Facebook.

“Dijuwal vario 110cc minus STNK dan BPKB”. Begitu sering tertera di deskripsi penjualan.

Bapak-bapak, Ibu-ibu bahkan sampai anak-anak sekarang semua memakai sepeda motor. Bahkan saya sering melihat dalam 1 keluarga, bapak, ibu, kakek, nenek sampai 3 anaknya memakai sepeda motor.

Ini mungkin yang menyebabkan presentase sepeda motor di Indonesia mencapai 80% lebih.

Belum lagi, jika keluar untuk bekerja kita sering dihadapi dengan kemacetan di jalanan, entah itu pagi hari, siang hari, sore hari atau malam hari. Kita selalu dihadapi dengan kemacetan. Terlebih lagi di kota-kota besar seperti Jakarta dan tempat saya tinggal sekarang, Denpasar.

Beberapa waktu lalu, saya sempat ngobrol dengan salah satu kawan di Jembrana. Hari itu, tepat saya pulang kampung dan menyinggahi kakak Emboeng lalu mencicipi kopi yang sangat enak di rumahnya.

Kami ngobrol panjang lebar, tentang menjadi guru, teater sampai pada akhirnya sampai di obrolan bahwa pemotorlah yang membuat kemacetan di jalan.

Saya sempat bingung, kenapa pemotor? Padahal, menurut saya, yang membawa mobillah yang sering membuat kemacetan di jalan. Karena bentuk-bentuk mereka yang besar dan tidak bisa menyalip lincah seperti para pemotor lain. Padahal kami juga lebih sering berpergian menggunakan sepeda motor.

“Pemotor itu yang membuat kemacetan, De. Karena kenapa, pemotor itu jika sudah menyalip dan berhenti karena macet, mereka diamnya tak beraturan. Itu sebenarnya yang menyebabkan macet,” kata Kak Emboeng.

“Padahal kitab bisa nyalip di segala arah, Kak?” tanya saya.

“Coba lihat yang bawa mobil, mereka jalannya terarah. Jarang terlihat pengendara mobil yang berhenti sembarangan di jalanan yang macet,” sambungnya.

Setelah itu baru saya berpikir, memang benar. Kitalah sebenarnya yang paling menyebalkan di jalan. Belum lagi, ibu-ibu yang kadang ragu, entah menyalip atau tidak, entah ngebut atau tidak. Begitu pula bapak-bapak yang sudah tidak sepantasnya lagi membawa motor.

Kualitas Udara yang Semakin Buruk

Di Indonesia, kualitas udara semakin buruk. Langit-langit gelap bukan karena mendung sekarang, tetapi karena polusi udara dari kendaraan bermotor. Saking banyaknya pengendara motor yang ada di Indonesia membuat emisi karbon semakin meningkat pesat dari 2021 sampai hari ini.

Sangat bisa dibedakan kualitas udara saat pandemic dulu. Langit cerah, kebisingan hampir tak terdengar dan orang-orang yang sadar akan kesehatannya. 2021, semua itu semakin tak terurus. Polusi kian merebak, jalanan kian ramai dan macet.

Apakah itu musibah? Mungkin menurut saya tidak. Karena berdiam diri pula tak terlalu menguntungkan bagi kita. Namun, yang saya sayangkan saja, orang-orang yang dulunya ikut menanam, berbagi dan menyadarkan diri mereka seperti sudah melupakan itu semua.

Dari data IQAir kualitas udara di Indonesia sudah mencapai 138 AQI US. Dari data itu, pengukuran dibedakan menjadi beberapa jenis warna. Warna-warna tersebut juga sebagai pembeda bagi kualitas udara yang ada di beberapa negara yang memang polusi udaranya sudah sangat parah. Berikut adalah pembagian warna dan nominal AQI untuk kualitas udara dari baik hingga berbahaya;

Sekarang, Indonesia sedang ada dalam status tidak sehat bagi kelompok sensitif

Lalu, bagaimana dengan kualitas udara yang ada di berbagai provinsi yang ada di Indonesia? Saya mengira Jakarta adalah yang paling parah, ternyata Sampit, Kalimantan Tengah menjadi kota paling berpolusi di Indonesia. Kualitas udara di sana sudah mencapai 186 AQI US, pada legenda AQI di atas sudah mencapai taraf tidak sehat. Disusul kota Depok, Cileungsir, Jakarta dan Tanggerang Selatan.

Solusi untuk Masyarakat

Mungkin ada beberapa solusi yang paling tepat untuk mengurangi dampak polusi udara, karena jika berharap dari pemerintah saja, hal-hal ngawur dan tidak masuk akal akan terjadi lagi. Seperti penyiraman jalan yang tak berguna apa-apa selain menghilangkan panas di jalanan dan membuat ban motor dan mobil cepat kempes.

Menambah transportasi publik adalah salah satu hal yang sering digaungkan beberapa komunitas dan orang-orang di sosial media. Mungkin ini masih awam bagi masyarakat kita, tapi transportasi publik seperti bus dan kereta mungkin dapat ditambah jalur pemberhentiannya dan juga armada-armadanya. Agar, masyarakat tak perlu sesak-sesak untuk menaiki bus kota yang kadang over capacity.

Lantas untuk mengurangi jumlah kematian karena kelebihan berat badan dan tubuh yang kurang fit di zaman sekarang, jalan kaki adalah solusi bagi orang-orang yang bekerja dengan duduk selama berjam-jam. Ini menjadi salah satu pencegah penyakit yang dapat kita lakukan dengan sangat simple.

Apalagi, jika berjalan pagi, kita mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk memulai bekerja pada ruangan ber-AC selama berjam-jam itu.

Lantas, jika semua itu tak dapat dilakukan, maka solusi terpenting adalah selalu berpergian memakai masker kemanapun. Karena polusi udara di Indonesia dapat membuat kita cepat terserang penyakit pernafasan.

Bahkan dari data pada IQAIR 7 juta orang meninggal karena polusi udara yang kian buruk. Begitu pula setalah keluar rumah atau setelah bekerja, usahakan selalu mencuci badan atau hanya mencuci kaki dan tangan agar debu-debu dari luar tak juga menjadi penyakit di dalam rumah. [T]

Manusia, Predator Puncak yang (Mencoba) Bertahan Hidup
Air, Tirtha (Patirtan), Toya (Patoyan), & Beji dalam Tradisi Jawa Kuna
Jika Hendak Melihat Masa Lalu Kota Singaraja, Kayuhlah Sepeda, Pelan Saja…
Tags: polusisepeda motortransportasi
Previous Post

Etnopedagogi Langit: Melihat Arah Pendidikan Anak lewat Astrologi Jyotisa

Next Post

Pasar Bertingkat dan Perubahan Gaya Hidup Masyarakat

Satria Aditya

Satria Aditya

Alumni Universitas Pendidikan Ganesha. Kini tinggal di Denpasar, jadi guru

Next Post
Pasar Bertingkat dan Perubahan Gaya Hidup Masyarakat

Pasar Bertingkat dan Perubahan Gaya Hidup Masyarakat

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor
Persona

I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor

“Nu medagang godoh?” KETIKA awal-awal pindah ke Denpasar, setiap pulang kampung, pertanyaan bernada mengejek itu kerap dilontarkan orang-orang kepada I...

by Dede Putra Wiguna
May 21, 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co