18 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Spesies Bapak Pongah | Etnosentris di Parade PKB 2022

Jong Santiasa PutrabyJong Santiasa Putra
June 13, 2022
inKhas
Spesies Bapak Pongah | Etnosentris di Parade PKB 2022

Suasana di luar arena parade Pembukaan PKB 2022 | Foto: Jong

Di parade selalu ada seorang ibu bersama tiga orang anaknya, duduk di bawah pohon, berteduh. Ada seorang pedagang es menjajakan minumannya, ia membawa es berwarna kuning, putih, ungu dan berbagai warna lainnya. Ada sekelompok polisi dan tentara sedang mengatur  penonton,  sekelompok fotografer tengah asik memburu momen. Tentu saja para peserta parade dengan riasan yang super duper wow, bersiap-siap untuk berjalan. Mereka duduk, mengobrol, merokok, kalau ada yang meminta foto, mereka akan berpose memberi kesempatan pengunjung untuk mengambil foto dirinya.

“Yen, sekali foto 5 ribu, meh be liu san maan bati uli tuni to (kalau sekali foto 5 ribu, sudah banyak dapat untung dari tadi),” ujar seorang kawan yang saya temui di sana, bersama rombongannya mewakili kontingen Kabupaten Jembrana dalam Parade Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB)– XLIV, di Jalan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Minggu 12 Juni 2022.

Dari pukul 13.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita, saya mengikuti parade. Saya berkeliling dari satu titik ke titik lainnya. Hanya berjalan-jalan sambil membawa alat perekam dan sesekali  mengabadikan gambar. Ramai banget warga menonton, apalagi di dekat podium kehormatan. Mereka duduk, di bawah pohon bersama keluarga, bersama teman, atau bersama kekasihnya. Di tengah keramaian dan kehiruk pikukan itu saya memperoleh beberapa catatan yang menarik, saya ingatkan lagi catatan ini sangat bersifat subjektif, dari sudut pandang saya sebagai warga kota yang suka jalan-jalan.

Turis saat parade pembukaan PKB | Foto: Jong

Pertama, PKB 2022 yang hampir keseluruhan acaranya dilaksanakan secara langsung, merupakan satu bentuk euforia yang ditunggu-tunggu warga. Mengingat selama 2 tahun terakhir pandemi, warga kangen ramai-ramai, kangen menyantap lumpia, es kelapa muda di lapangan sambil melihat sajian kesenian secara gratis. Keramaian di parade merupakan satu kebangkitan bersama untuk kehidupan di Bali, apalagi di beberapa titik pariwisata di Bali sudah terlihat aktifitas para guide, agen wisata dan turis yang memenuhi pedestrian. Ah senang, hidup akan kembali lagi.

Saya membayangkan semua agen pariwisata memberi porsi lebih ke PKB, menjadwalkan perjalanan tamunya  untuk mengunjungi Art Centre secara massive. Tentu ini menjadi baik, orang-orang setidaknya akan memposting video, foto,  terkait PKB. Dapatlah marketing secara gratis lagi. Lintas dunia maya dan lintas benua. Seperti kita, yang biasanya dapat es kopi gratis dari kedai kopi baru yang sedang promo, jika kita posting kopi plus dengan kalimat menarik. Semacam “Ayo ke kedai kopi tempo, kopinya enak, cocok untuk mengawali hari” kemudian isi hastag #kopidenpasar #kopihot #kopisusu dan lain sebagainya.

Para turis dan tamu juga diharapkan demikian lah ya, usai menonton lalu posting isi kalimat dan hastag. “Come on enjoy in PKB” #Baligood #artinBali #Performingartlove #lovebali dan lain lain.

Sungguh Diakui, Pesta Kesenian Bali Penting Bagi Bali

Kedua,  ada satu spesies manusia di parade yang saya jumpai. Spesies ini pongah – etnosentris terhadap kesenian wilayahnya. Biasanya spesies ini berupa bapak-bapak, dengan hape lengkap berstabilizer ala-ala, semacam tongsis. Saya menemukan spesies ini di setiap kontingen, karena saya sempat diam di satu titik lalu melihat setiap kontingen lewat dengan barisan paradenya. Bapak-bapak spesies ini selalu hadir di tengah barisan, menerobos para penari, memasuki celah sempit pemain gambelan, serta dengan sengaja mendekatkan kameranya ke arah pemain atau penari.

Ia tidak menghirauan barisan akan amburadul, atau penari akan singkuh, yang paling penting hapenya itu merekam dengan jelas.

Saya mulai berspekulasi aneh-aneh, mungkin ada satu alasan yang sangat mendorong keiinginan bapak itu. Mungkin saja dia bertugas menyiarkan aktifitas parade untuk warga kabupaten yang tidak bisa datang ke Kota Denpasar. Jadi bak reporter profesional bapak spesies ini merekam dengan cekatan, ia takut kehilangan momen sedikitpun. Bila perlu (jika diizinkan) pastilah dia naik ke panggung dengan pongah, untuk merekam statemen Mendagri.

Tanggung jawab moralnya tinggi, dedikasinya jangan dipertanyakan, ia mampu menembus barikade tentara atau polisi yang sedang mengarahkan warga untuk membuka jalan. Saya saja beberapa kali ditegur, tapi karena melihat saya memakai nametag Media dengan desain PKB, saya tidak jadi ditertibkan, dan dipersilahkan untuk berjalan. Lain dengan bapak – bapak yang tadi saya ceritakan, dia memiliki wewenang penuh atas langkahnya sendiri. Sing ngeruang nyen pokokne, yang penting grup WA banjar, atau group WA keluarga, atau Group WA sanggar mendapat kirimin update-an terbaru dari kota.

Peserta parade PKB menunggu giliran | Foto: Jong

Ketiga, paradenya tidak isi fragmen seperti PKB sebelum-sebelumnya. Saya melihat hanya kontingen ISI Denpasar sebagai pembuka, yang mempertunjukan fragmen cerita di depan podium kehormatan. Sementara kontingen lain hanya berjalan begitu saja. Tapi ada satu kontingen yang memodifikasi terma fragmen dengan aturan yang hanya boleh berjalan itu, yaitu kontingen dari Kabupaten Jembrana. Mereka menunjukan pementasan singkat, tapi tidak diam, melainkan sambil tetap berjalan.

“Iya strateginya agar tetap ada satu adegan, tapi tidak diam. Makanya ada tangga yang berjalan, itu untuk mensiasati agar tokoh yang berbicara tidak diam, tapi jalan bersama tangga bergerak,” ujar Putu Arista, koreografer muda yang mendapat kesempatan untuk menggarap tari dari kontingan Jembrana.

Wah saya takjub atas idenya itu, pintar juga mencari celah aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah. Sebab saya mendengar desas-desus, kalau ada fragmen pasti setiap kontingen melebihi waktu yang sudah ditentukan, sehingga parade berlangsung lama, sementara acara pembukaan di Art Centre harus segera dilaksanakan. Daripada daripada, akhirnya tidak diadakan fragmen saat parade.

Selain itu kontingen Jembrana melakukan fragmennya  dua kali. Pertama di depan podium, keduanya di perjalanan menuju akhir, sebelum kantor DPR kalau saya tidak salah ingat. Ini penting untuk saya sampaikan, karena orang-orang yang tidak punya kedudukan tinggi, jabatan, tidak punya koneksi, tidak memiliki undangan khusus untuk duduk di podium utama, memiliki juga kesempatan melihat garapan. Nah contohnya manusia seperti saya ini, yang  bukan termasuk orang penting, kan bisa lihat juga, nanti – di akhir.

Peserta parade PKB menunggu giliran | Foto: Jong

Saat tahu Jembrana akan menampilkan fragmennya menjelang akhir, orang-orang langsung berkumpul, untuk melihat. Ada yang siaga dengan gawainya, ada yang terkesima menonton sambil menggendong anaknya, ada yang berbisik-bisik berkomentar dengan temannya.

“Kami kurang puas saat di depan podium, jadi diulang sebelum akhir, udah jauh-jauh ke Denpasar, kan sekalian sajalah,” ujar Putu Arista, saat saya jumpai usai parade.

Parade selesai, orang-orang bergegas pulang, atau langsung menuju Art Centre untuk menonton pembukaan. Saya sendiri melengos pulang ke rumah, tiba-tiba ada pesan WA di gawai :

Mama : Kamu lagi di PKB kan, foto dong penarinya.

Lalu saya teringat bapak-bapak spesies unik yang saya ceritakan di atas, memang keberadaannya cukup penting, bagi orang-orang seperti mama saya. Ada demand – ada barang! [T]

Tags: Pesta Kesenian Bali 2022
Previous Post

Sungguh Diakui, Pesta Kesenian Bali Penting Bagi Bali

Next Post

Taman Penasar Widya Sabha, Denpasar Selatan | 30 Remaja Eksplorasi Geguritan

Jong Santiasa Putra

Jong Santiasa Putra

Pedagang yang suka menikmati konser musik, pementasan teater, dan puisi. Tinggal di Denpasar

Next Post
Taman Penasar Widya Sabha, Denpasar Selatan | 30 Remaja Eksplorasi Geguritan

Taman Penasar Widya Sabha, Denpasar Selatan | 30 Remaja Eksplorasi Geguritan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

by Hartanto
May 18, 2025
0
Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

SELAMA ini, kita mengenal Pablo Picasso sebagai pelukis dan pematung. Sepertinya, tidak banyak yang tahu kalau dia juga menulis puisi....

Read more

“Study Tour”, Bukan Remah-Remah dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 18, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KONTROVERSI seputar pelarangan study tour sempat ramai menjadi perbincangan. Beberapa pemerintah daerah dan sekolah melarang siswa, mulai dari TK hingga...

Read more

Rasa yang Tidak Pernah Usai

by Pranita Dewi
May 17, 2025
0
Rasa yang Tidak Pernah Usai

TIDAK ada yang benar-benar selesai dari sebuah suapan terakhir. Kadang, bukan rasa yang tinggal—tapi seseorang. Malam itu, 14 Mei 2025,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co