Benar dugaan banyak orang, Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV tahun 2022 ini semuanya dilaksanakan secara luring (luar jaringan) atau offline. Bukan daring (dalam jaringan) alias online sebagaimana dilaksanakan tahun sebelumnya.
Walau dilaksanakan secara langsung atau luring, tetapi pembatasan pengunjung masih berlaku. “Selain undangan sebanyak 300 orang, penonton yang bisa masuk maksimal 4.000 orang dari 8000 kapasitas panggung dengan tetap memberlakukan Prokes, mendapatkan vaksin 3 kali dan memiliki aplikasi PeduliLindungi,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Provisni Bali Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, di sela-sela rapat persiapan publikasi PKB XLIV, Selasa (10/5/2022).
Sejumlah acara seperti pembukaan dan penutupan akan disiarkan juga secara langsung di TVRI dan Bali TV, juga disiarkan lewat kanal youtube. Untuk itu, warga penonton yang kangen terhadap keramaian PKB tetap bisa ke Taman Budaya Denpasar, dan bisa juga menonton sembari duduk-duduk di rumah.
PKB XLIV mengangkat tema “Danu Kerthi – Huluning Amreta” memuliakan air sumber kehidupan yang tetap berlangsung sebulan penuh, mulai Minggu 12 Juni- Minggu 10 Juli 2022
Yang istimewa lagi, PKB) XLIV tahun 2022 ini digelar berbarengan dengan pelaksanaan 2 event besar, yaitu Bali World Cultural Celebrations (Perayaan Kebudayaan Dunia di Bali) dan Jantra Tradisi Bali sebuah kegiatan apresiasi budaya dengan memberi kesempatan profesi pengobatan dan permainnan.
Arya Sugiartha mengatakan, PKB merupakan wahana dan ruang kreativitas seni budaya, sebagai implementasi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. PKB sebagai festival seni terbesar di Provinsi Bali bersifat kolosal, merakyat, bereputasi internasional, merupakan momentum untuk pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan seni tradisi, klasik dan kesenian rakyat.
“Untuk PKB tahun ini melibatkan 16.150 seniman dan 200 sanggar, sekaa dan komunitas seni,” ucapnya disela-sela rapat persiapan publikasi PKB XLIV, Selasa (10/5)
Materi pokok adalah Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni). Pelaksanakan PKB tahun 2022 ini dilaksanakan secara langsung atau dipentaskan di panggung bukan melalui virtual.
“Karena itu, pawai pembukaan PKB yang sudah dirancang dengan Peed Aya dengan melakukan syuting, kini berubah menjadi pawai live (langsung),” ucapnya.
Pawai pembukaan berlangsung di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, tanggal 12 Juni 2022 pukul 14.00 – 16.30 Wita. Pawai dilepas oleh Gubernur Bali ditandai dengan pemukulan Gong Beri disambut dengan kebyar Gong Gede dan Semar Pagulingan.
Peserta Pawai sebanyak 25 grup dari Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota, Lembaga Pendidikan, Instansi Pusat dan Daerah, BUMN/BUMD, dan Komunitas/Yayasan seni. Para peserta pawai ini sebagai partisipasi murni. Mereka memakai biayai sendiri.
Pembukaan PKB rencannya dilakukan oleh Presiden RI Jokowi di panggung terbuka Ardha Candra. Acara pembukaan diisi Tari Baris Anak-anak “Bandana Manggala Yudha” dan Rekasadana Sendratari “Catur Kumba Mahosadhi”, mengangkat kisah Ratu Ayu Mas Membah, garapan kolaborasi ISI Denpasar dengan Sanggar Seni Usadhi Langu.
Partisipasi luar daerah dating dari Daerah Yogyakarta, Papua, Batak, Lombok Sasak, dan Betawi. Para partispan ini memang datrang dariu daerahnya buka tinggal di Bali. Sementara partipan luar negeri tidak ada karena kondisi yang masih belum memungkinkan.
“Khusus untuk parade gong kebyar, bukan tampil mebarung seperti dulu. Missal Tabanan berhadapan dengan Gianyar, atau Badung tampil dengan Denpasar. Sekarang, masing-masing kabupaten menamp[ilkan semua sekaanya, sehingga satiu malam bisa tampil 3 sekaa gong kebyar dari satru kabupaten,” bebernya.
Penampilan gong kebyar secara baru ini untuk menghindari gong kebyar yang tampil jor-joran, bukan mementingkan tekni bermain. Dulu, penampilan yang wah diutamakan, bukan kualitas teknik memainkan gamelan.
“Sekarang ini kami coba dengan yang baru, sehingga murni menyajikan teknik dan merasakan angkihan gending. Cara ini juga untuk meminilisasi biaya. Awalnya seniman tak setuju, tetapi setelah dicoba bagus juga,” tambah.
PKB kali ini juga menampilkan Gong Kebyar Legendaris mebarung. Gong Kebyar Gladag (Kota Denpasar) tampil bersama Gong Kebyar Pinda Gianyar, Gong Kebyar Perean Kangin (Tabanan) dengan Gong Kebyar Peliatan (Gianyar), dan Gong Kebyar Sibang Gede (Badung) tampil dengan ISI Denpasar.
“Bali sesungguhnya banyak memiliki gong kebyar legendari, tetapi masih jarang yang ikut. Sebut saja di Kabupaten Buleleng ada banyak gong kebyar legendaris, tetapi tidak mengikuti mebarung pada PKB kali ini,” ujarnya.
Ada lomba terdiri dari lomba bleganjur tingkat remaja, barong ket, taman penarasar, gender wayang, desain dan peragaan busana kerja adat Bali (berpasanga, desain dan peragaan busana casual (berpasangan), desain dan peragaan busana pengantin modifikasi.
Ada lomba membuat kerajinan beruk berbahan batok kelapa, mesatwa Bali tingkat dewasa pria, ngawi geguritan tingkat remaja dewasa, seni lukis wayang klasik (remaja), mewarnai (anak-anak), karya tulis berita kisah (wartawan) dan opini PKB tahun 2022 (untuk umum)
Kandarupa (pameran) terdiri dari Pameran Industri Kerajinan (IKM Bali Bangkit), Pameran Seni Rupa Serangkaian Pesta Kesenian Bali XLIV dengan tema DANU-HULU-MANU (Susastra Lelaku Air Cipta Rupa). Jenis karya yang disajikan Dua Dimensi (Lukisan Klasik/Tradisi Bali dan Prasi), Tiga Dimensi (Patung). Peserta merupakan seniman Bali terpilih. Kurator memilih seniman melalui pengamatan karya, kunjungan langsung ke studio atau sanggar/ komunitas, serta mempertimbangkan capaian kreativitas dan pengalaman pameran.
Target peserta, 100 seniman lintas generasi (termasuk yang berpartisipasi dalam Bali Kandarupa 2021), merangkum beragam gaya/stilistik seni rupa tradisi, juga mengeksplorasi turunan tematik yang berkembang selama ini, dengan tetap mengacu muatan pesan Danu-Hulu-Manu.
Pameran karya seni rupa dari berbagai macam style, gaya meliputi: Gaya Batuan, Gaya Pengosekan,Gaya Padangtegal,Gaya Penestanan,Gaya Kerambitan,Gaya Nagasepaha,Gaya Singapadu,Gaya Nyuh Kuning,Gaya Ubud,Gaya Keliki,Gaya Kamasan,Gaya Tegallalang,Gaya Sukawati,Gaya Mas,Gaya Peliatan,
Untuk Kriya loka (lokakarya) mengangkat topik jogged bumbung, seni lukis wayang klasik, masatwa bali, kain tebiun tradisional bali, kerajinan berok. Sementara Widtya tula (serasehan) mengangkat topik tari (pertunjukan dan ritus air), karawitan (bunyi banyu dan Prakempa), seni lukis (toya dan stilistika), sastra denga topik tirtha adicitra sastra, arsitektut (perundagia tapa tirtha), desain dan media (penanda banyu bening)
Penerima Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni) diberikan kepada 9 seniman yang mengabdikan keahlian seni yang dimiliki untuk kepentingan masyarakat Bangsa dan Negara. Penghargaan akan diserahkan oleh Gubernur Bali pada saat Penutupan PKB XLIV Tahun 2022.
Penutupan PKB dilaksanakan secara langsung (live) di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu (Radite Pahing, Pahang), 10 Juli 2022 pukul 19.00 WITA. Pada saat penutupan diserahkan hadiah Pemenang Wimbakara (Lomba). Gubernur Bali lalu menutup secara resmi PKB XLIV 2022, dilanjutkan dengan Peluncuran PKB XLV Tahun 2023. Lalu didiisi dengan Rekasadana Sendratari “Tirtha Mahottama”, mengangkat kisah keutamaan air sebagai sumber (awal) sampai akhir kehidupan, garapan kolaborasi SMKN 3 Sukawati dengan Sanggar Kokar Bali.[T]