“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami, selain maaf dan air matamu, guru.”
Kalimat di atas adalah kutipan renungan diri yang dibacakan oleh Komang Amelia Putri perwakilan siswa kelas IX pada acara Pelepasan Siswa Kelas IX SMPN 2 Sawan Tahun Ajaran 2024/2025, Kamis, 5 Juni 2025. Acara pelepasan yang sederhana, tetapi sungguh penuh makna.
Ungkapan maaf yang menusuk hati. Suasana haru sedih menguar dari 296 siswa kelas IX yang tertunduk di bawah rindang pohon di pinggir lapangan. Luapan rasa penyesalan tumpah membanjiri lapangan olahraga SMPN 2 Sawan.
Ya, permohonan maaf dan ucapan terima kasih yang memang patut mereka sampaikan dari lubuk hati yang paling dalam kepada bapak/ibu guru. Selama tiga tahun mereka telah dibimbing, dibina, dengan sabar dan penuh kasih sayang. Pengetahuan, keterampilan, dan nilai karakter yang ditanamkan adalah cahaya yang akan menerangi langkah mereka selanjutnya.

Siswa Kelas IX Mengikuti Upacara Mapamit di Pura Widya Saraswati SMPN 2 Sawan

Kepala SMPN 2 Sawan, Ni Nyoman Kartikawati, S.Pd., Memberikan Sambutan
Rasa cinta, kasih sayang, dan keterikatan emosional yang kuat selama tiga tahun bersama siswa kelas IX membuat Kepala SMPN 2 Sawan, Ni Nyoman Kartikawati, S.Pd., merasakan satu hal terberat dalam hidupnya.
“Sebenarnya melepas kalian adalah hal yang berat bagi ibu. Namun, ini merupakan suatu tanggung jawab. Ibu wajib melepas kalian karena kalian harus melangkah ke jenjang berikutnya,” kata Kasek Kartikawati penuh haru.
Sebagai kepala sekolah sekaligus orang tua siswa di sekolah, Nyoman Kartikawati, berpesan agar siswa kelas IX selalu menjadi anak-anak yang baik seperti yang sudah didapatkan di sekolah dan menjaga nama baik SMPN 2 Sawan di manapun berada. Ia pun dengan tulus mendoakan siswa kelas IX agar senantiasa meraih sukses dalam mengarungi luasnya samudra pendidikan dan kehidupan.
“Doa terbaik, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa memberikan anugerah, kerahayuan, bagi kalian semua dalam mencapai cita-cita sehingga kalian dapat meraih kesuksesan di masa mendatang,” kata Kasek Kartikawati penuh harap.

Ketua Komite SMPN 2 Sawan (kiri) Menerima dengan Bahagia 296 Siswa Kelas IX yang Dilepas oleh Kepala SMPN 2 Sawan

Made Sukrana, S.Pd., Guru Purnabakti Memberikan Kesan dan Pesan

Guru Purnabakti dan Pindah Tugas Menerima Cindera Mata
Kesuksesan siswa kelas IX menyelesaikan seluruh tahapan kegiatan belajar di SMPN 2 Sawan tidak terlepas dari peran tenaga pendidik dan kependidikan. Maka dari itu, Kasek Kartikawati, tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru dan pegawai atas segala pengabdian dan pembinaan yang telah diberikan kepada anak-anak.
Sementara itu, Ketua Komite SMPN 2 Sawan yang juga Bhabinkamtibas Desa Bungkulan, Bripka I Putu Harisandy Mahayuda, S.H., mengatakan kepada siswa kelas IX, jika acara pelepasan ini adalah momen akhir, titik klimaks mereka di sekolah. Walaupun acara sederhana, tetapi penuh makna.
“Semoga ke depan kalian menjadi calon-calon tunas bangsa yang memberikan manfaat bagi bangsa dan negara, juga terutama untuk diri sendiri dan keluarga,” harapnya.
Upacara Mapamit
Sebelum acara seremonial pelepasan di lapangan, seluruh siswa kelas IX melakukan upacara mapamit di padmasana, di Pura Widya Saraswati. Upacara ini menandai berakhirnya masa Brahmacari atau menuntut ilmu di jenjang SMP. Seluruh rangkaian upacara mapamit yang juga sering disebut upacara samawartana ini diikuti dengan penuh khidmat oleh seluruh siswa.

Luh Putwi Santiani Menerima Apresiasi sebagai Juara Umum I Berdasarkan Nilai Ijazah

Hormat Siwa kepada Guru atas Segala Ilmu dan Bimbingan yang Telah Diberikan
Selain sebagai simbol transisi pendidikan dari jenjang SMP ke jenjang yang lebih tinggi, kegiatan ini sebagai bagian dari upaya sekolah membangun karakter keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai individu yang beragama, mereka diharapkan senantiasa menjalankan dharma (kewajiban) dengan baik untuk mencapai kehidupan yang baik pula.
Pelepasan Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Acara pelepasan siswa kelas IX turut dirangkaikan dengan pelepasan 3 guru purnabakti, yaitu Ni Luh Wiryani, S,Pd., Made Sukrana, S.Pd., dan Luh Sumeradi, S.Pd. Juga pelepasan guru pindah tugas, yaitu Made Widioka, S.Pd.
Mengampu mata pelajaran Seni Budaya kemudian Seni Prakarya menyesuaikan dengan pedoman kurikulum yang baru, Ni Luh Wiryani, S.Pd., menjadi guru di SMPN 2 Sawan sejak tahun 1987—2025. Made Sukrana, S.Pd., mengabdikan diri menjadi guru Agama Hindu sejak tahun 2003—2025. Selama 22 tahun menjadi guru, Ia pun sempat mengampu mata pelajaran Bahasa Bali mengisi kekurangan guru muatan lokal. Luh Sumeradi, S.Pd., yang selama menjadi guru di SMPN 2 Sawan mengampu mata pelajaran Matematika, mulai mengajar sejak tahun 1988—2025.

Duet Wakasek Kesiswaan dan Korbid Kesiswaan, Ketut Suwara, S.Pd.B., dan Kadek Budi Muliyawan, S.Pd., Membawakan Lagu Karadang

Ketut Ayu Prity Shinta Menyanyikan Lagu Kejar Mimpi
Sementara itu, Made Widioka, selama 10 tahun (2015—2025), telah mengabdikan dirinya sebagai guru IPS di SMPN 2 Sawan. Per tanggal 19 Mei 2025, Ia dipercaya oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng mengemban tugas baru sebagai Kepala SMP Negeri Satu Atap 2 Kubutambahan.
“Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan selamat memasuki purnabakti kepada tiga guru. Terima kasih atas segala kebersamaan kita selama ini. Juga ucapan selamat saya berikan kepada salah satu guru hebat SMPN 2 Sawan, Bapak Made Widioka,” kata Kasek Kartikawati.
Mewakili guru purnabakti, Made Sukrana mengucapkan terima kasih kepada warga sekolah atas suasana penuh kekeluargaan selama bergabung menjadi keluarga besar SMPN 2 Sawan. Baginya suka duka selama menjadi guru kini telah menjadi kenangan indah yang akan mewarnai hari-harinya ke depan.
Rasa terima kasih juga disampaikan Made Widioka atas pengalaman yang diperoleh selama bertugas di SMPN 2 Sawan. Pengalaman yang sangat berarti baginya untuk menunaikan tugas-tugas sebagai pimpinan di sekolah yang baru. Ia pun berharap di hari mendatang bisa bergabung kembali menjadi bagian keluarga besar SMPN 2 Sawan.

Pelukan Hangat Kepala SMPN 2 Sawan, Ni Nyoman Kartikawati, S,Pd., Melepas Anak-anak Didiknya yang Terkasih
“Terima kasih untuk semua kenangan dan pengalaman selama sepuluh tahun bisa menjadi bagian keluarga besar SMPN 2 Sawan. Semoga ini bukan menjadi kesempatan terakhir, suatu saat saya akan kembali lagi ke sini dengan versi terbaru sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid,” kata Made Widioka, lulusan Program Guru Penggerak Angkatan 9 ini.
Apresiasi, Hiburan, dan Video Kenangan
Suasana haru yang menyelimuti sejak awal dimulainya acara bercampur bahagia setelah acara dilanjutkan dengan pemberian apresiasi, hiburan, salam-salaman, dan pembuatan video kenangan.
Apresasi diberikan kepada tiga siswa terbaik berdasarkan nilai ijazah. Juara umum I diraih oleh Luh Putwi Santiani, juara umum II diraih oleh Putu Ari Putra Wirawan, dan juara umum III diraih oleh Ketut Dea Dewanti. Prestasi yang diraih adalah buah semangat, dsiplin, dan kerja keras siswa selama menempuh pendidikan di SMPN 2 Sawan. Keberhasilan siswa ini pun menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus berjuang dan meraih cita-cita.
Riuh suasana terbangun ketika secara spontanitas ada siswa dan guru yang menyumbangkan suara emasnya. Dengan penuh penghayatan, Ketut Ayu Prity Shinta, siswa kelas VIII A, menyanyikan lagu Kejar Mimpi—dipopulerkan oleh Maudy Ayunda. Suara merdunya menggema, melayang tinggi, seperti doa dan harapan semua peserta acara.
Suasana semakin pecah ketika duet Wakasek Kesiswaan dan Korbid Kesiswaan, Ketut Suwara, S.Pd.B., dan Kadek Budi Muliyawan, S.Pd., membawakan lagu pop Bali, lagu hit Yan Srikandi, Karadang. Irama musik koplo pada lagu ini yang cepat dan penuh energi membuat siswa menikmati keseruan—bergoyang dan berteriak bersama.

Pembuatan Video Kenangan dalam Suasana Penuh Kebersamaan dan Kebahagiaan
Acara salam-salaman kembali membuat suasana menjadi haru. Secara bergantian siswa mengambil tangan guru kemudian disentuhkan ke dahi. Ini memiliki makna mendalam, yaitu menghargai dan menghormati guru sebagai sosok yang memberikan ilmu dan bimbingan.
Tak ingin siswa terus larut dalam keharusedihan, drone lalu diterbangkan. Semua siswa kompak melambaikan tangan dengan penuh senyum bahagia. Tak hanya itu, mereka lantas menuju ke tengah lapangan menyusun formasi I Love Spendusa. Sungguh video kenangan yang berkesan dan bermakna di penghujung hari-hari mereka di SMPN 2 Sawan.

Guru, Pegawai, dan Ketua Komite SMPN 2 Sawan dalam Jalinan Rasa Kekeluargaan
Kata pepatah klasik, “di mana ada pertemuan, di sana ada perpisahan”. Namun, jika hati saling terikat, maka hubungan emosional—merasa dekat dan saling peduli—akan terus terbangun dengan kuat. Keterpisahan dan kebersamaan ditentukan oleh emosi, bukan oleh keberadaan fisik. Seperti yang ditegaskan oleh Joko Pinurbo dalam puisinya yang berjudul Perjalanan Pulang, “Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan.”
Jadi, walaupun sudah berada di tempat yang berbeda, rasa kekeluargaan—yang tertanam kuat sejak sekolah ini didirikan pada tahun 1984—senantiasa membuat kebersamaan itu selalu ada. Semoga dan semoga. [T]
Penulis: Komang Sujana
Editor: Adnyana Ole