10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Memuja Tuhan dan Logika Untung dan Rugi

Mas RuscitadewibyMas Ruscitadewi
April 16, 2025
inEsai
Memuja Tuhan dan Logika Untung dan Rugi

Foto ilustrasi" Dok tatkala.co

KEBERADAAN, Kemahakuasaan, Kemahasegalaan Tuhan diyakini, disetiai, diimani oleh umat beragama. Umat Hindu menyebutnya sebagai srada. Yang disebut mahluk hidup, adalah mahluk yang berjiwa raga, yang terikat oleh napas (udara/bayu).

Kuaalitas mahkuk hidup sangat ditentukan oleh kualitas napas yang menjiwaragainya.

Selain unsur napas/bayu/udara, ada unsur ruang/akasa, yang membingkai mahkluk, dan unsur pertiwi/tanah/ material padat, unsur apah/air/zat cair, dan unsur teja/api/temperatur yang menjadikan bentuk, sifat, dan fungsi sesuatu mahluk.

Bentuk keyakinan manusia, di Indonesia khususnya, disebut agama. Agama yang konon diyakini, dijiwaragai manusia di Bali disebut agama Hindu.

Walaupun mengaku beragama Hindu, yang disebutkan berasal dari India, tetapi sebagian besar warga Bali (juga Indonesia bahkan dunia) meyakini dan mengimani, berbagai manisfestasi Tuhan dalam bentuk, sifat dan fungsinya, sebagai Sanghyang (Sang Keilahian/spirit/esensi tanpa tubuh), Dewa (sinar/terang,cahaya) Bhatara (pelindung/aktivitas/perbuatan) dalam sifat dan fungsinya sebagai:  leluhur/asal muasal/kawitan, guru/pembimbing/pendamping/pembantu, manusia untuk mencapai kesentausaan (kepuasan, kebahagian, rasa syukur lahir dan batin).

Hyang (aksara Bali: ᬳ᭄ᬬᬂ; aksara Jawa: ꦲꦾꦁ; aksara Sunda: ᮠᮡᮀ; Osing: Iyang) adalah sebutan keilahiah dalam  agama pribumi di Jawa dan Bali khususnya, yang juga dimaknai spirit/esensi.

Dewa (Dewanagari: देव; IAST: Deva) berasal dari akar kata dev  dalam  bahasa Sanskerta yang berarti ‘sinar atau “terang”,

Bhatara berasal dari kata “bhatr” yang berarti pelindung. Bhatara berarti “pelindung” atau aktivitas yang ilahi, sinar atau terang. Tuhan maupun manifestasinya.

“Kawitan”  berasal dari bahasa Sansekerta “wit” yang berarti asal mula/awal mula atau garis keturunan/leluhur, lebih jauh dan luas bisa berati Tuhan

Leluhur Bali masa lalu, meyakini, mengimani secara lahir batin bahwa tumbuh-tumbuhan adalah saudara tertua, binatang adalah kakak dan manusia adalah yang terkecil.

Alam Bali ternyata telah terlalu sama memanjakan si anak bungsu, sehingga lupa menghargai dan menghormati yang lebih tua, kakak-kakaknya (Pohon dan Binatang) sebagai leluhur/kawitan. Tidak adanya rasa hormat pada yang lebih tua, leluhur, berarti juga telah kehilangan rasa hormat pada dirinya sendiri.

Hilangnya keyakinan, iman diri, sementara karakter manusia sebagai mahluk sosial menjadikan manusia kehilangan eksistensinya (tak percaya diri).

Rasa rendah diri yang ditutupi akan membuat seseorang tak nyaman. Rasa tak nyaman yang ditutupi, dipelihara, dibiakan akan membuat rasa tak aman, tanpa rasa aman, sulit rasanya seorang manusia bisa mendapatkan kebahagiaan.

Sebagai manusia biasa yang punya segala keterbatasan, rasa tak nyaman sering kita tutupi, dengan pikiran kata dan tindakan berlebih (melampaui kapasitas diri) yang mengingkari satya (kejujuran, kebenaran)

Misalnya kita berencana bertemu kakek nenek yang sangat kita hormati, karena keadaan, situasi dan kondisi yang tidak mengijinkan, kita hanya menelpon, melakukan videocall.

Suatu ketika pikiran, kata-kata dan perbuatan kita masih bersepakat, ada saatnya pikiran dan kata-kata kita tak bisa disatukan dengan perbuatan.

Kunci sebagai manusia berjiwa raga sebagai mahluk sosial adalah perbuatan, yang bisa dicerap indria, dan dirasakan oleh diri sendiri dan akan dirasakan juga oleh orang lain, dah lingkungan.

Saat kita tak bisa melakukan perbuatan yang kita yakini dan imani, pikiran yang tajam dan cerdas berusaha beragurmen, mencari pembenaran.

Pada saat pikiran kita merasa benar dengan argumentasinya, tetapi jiwa dan raga kita belum bersepakat, ada rasa tak nyaman yang mengganjal. Untuk menghilangan ganjalan di hati, si cucu, mengirimkan kakek neneknya makanan dan kain.

Kakek-Nenek menghargai pemberian sang cucu, sang cucu pun merasa nyaman.

Di saat yang lain, mungkin sang cucu tak punya uang untuk mengirimkan kakek neneknya makanan dan kain,   hanya bisa menelpon tetangga sebelah rumah kakek nenek untuk menyampaikan kabar, kakak neneknya senang menerima kabar dari cucunya, dan si cucu merasa nyaman, aman dan bahagia karena tahu kakek neneknya nyaman aman dan bahagia.

Hubungan cucu dengan kakek neneknya sesungguhnya serupa dengan hubungan seorang manusia dengan Tuhan yang  yang diyakini dan dimaninya.

Jika kakek nenek adalah manusia dengan kemanusiannya yang berjiwaraga dengan segala jenis kebutuhan yang membuatnya nyaman, mrasa aman dan bahagia, maka Tuhan adalah Maha Segala, Maha Nyaman, Maha Aman, Maha Bahagia, dan Maha itu sendiri.

Inti sebuah hubungan adalah  kenyaman yang menciptakan rasa aman dan bahagia.

Kemajuan pengetahuan  ternyata tidak membuat manusia merasa nyaman, aman dan bahagia, karena hanya difokuskan pada logika (perhintungan-perhitungan) bukan rasa.

Di Bali juga makin berkembang terstruktur dan masif karena terorganisasi oleh sistem sosial keyakinan pada Tuhan, dalam segala manifestasi, didasarkan pada logika manusia/hitung-hitungan.

Melakukan upacara besar (jumlah orang, biaya) akan diberikan hasil yang besar, mengajarkan meyakini Tuhan pada lebih banyak orang akan mendapatkan fee besar, dan lain-lain.

Logika untung rugi, fee dan sejenisnya ini kini dengan semangat dan tanpa malu-malu terus digiatkan, dan dikembangbiakkan oleh orang mengaku dan diakui sebagai pemimpin agama.

Kini Tuhan  dan  segala manusfestasinya (leluhur, manusia, pohon, binatang, tanah, air, api, udara dan ruang kosong) hanya dijadikan obyek semata, tanpa penghormatan, penghormatan dan penjagaan.

Manusia tak lagi menghormati dirinya sendiri, menghormati kemanusiaannya.

Kalau ada niat, kemauan dan usaha belum terlambat untuk kembali menyadari keberadaan diri sebagai manusia, agar tak terombang-ambing oleh keadaan situasi dan kondisi , agar tak mudah menjadi kambing hitam.

Jadi kalau benar, tujuan hidup beragama (khususnya beragama Hindu Bali) bertujuan untuk mencapai kebahagian lahir batin, dunia hakerat, mari sadari kembali diri kita sendiri.

Tenangkan diri sejenak, pusatkan konsentrasi di hulu hati/Padma Hrdaya/ Puri Atma/rumah Atman/Brahnan yang terhubung langsung dengan Paratman/Tuhan. Telisik segala hal yang sudah, sedang dan akan kita lakukan. Termasuk segala bentuk keyakinan pada Tuhan yang telah, sedang dan akan kita lakukan.

Jika ada yang salah di masa lalu, mari terima kesalahan, minta maaflah pada diri, pada leluhur, dan semuanya.

Manusia yang tak sempurna, yakinilah  Tuhan Yang Maha Sempurna pasti tahu ketidaksempurnaan umatnya. Meminta maaf pada Tuhan dan diri tak perlu  diketahui oleh orang lain, cukup dari hati yang paling dalam yang berkesadaran.

Kalaupun ingin melakukan permintaan maaf dengan media/sarana, lakukan kejujuran akan keadaan, situasi dan kondisi dengan media yang ada yang membuat kita merasa nyaman, sehingga tercipta rasa aman dan bahagia.

Tuhan Maha Sempurna, memuja Tuhan, adalah usaha kita dalam hidup untuk lebih menyempurnakan diri, dengan menghormati, menghargai, menjaga leluhur, manusia, binatang, pohon, dan alam dengan setia, jujur,  riang gembira agar tercipta rasa nyaman, aman, dan damai.

Salam,

Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru. [T]

Kesiman Denpasar,14/04/2025

Penulis: Mas Ruscitadewi
Editor: Adnyana Ole

  • BACA JUGA:
Kelapa, Kepala, Warna dan Permainan Makelar
Bali, Label dan Ogoh-ogoh

Kembang Rampe dan Kebodohan yang Dipelihara

Harmonisasi Material-Spiritual | Sebuah Renungan

Virus, Masker dan Minyak – [Sebuah Renungan]

Tags: KetuhananTuhan
Previous Post

”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

Next Post

Nostalgia dan Modernitas “Kumpul Bocah”: Perjalanan Abadi dari Vina Panduwinata ke Maliq & D’Essentials

Mas Ruscitadewi

Mas Ruscitadewi

Sastrawan, dramawan, pecinta anak-anak. Penggagas berbagai acara seni-budaya di Denpasar termasuk Bali Mandara Nawanatya yang digelar pada setiap akhir pecan selama setahun.

Next Post
Nostalgia dan Modernitas “Kumpul Bocah”: Perjalanan Abadi dari Vina Panduwinata ke Maliq & D’Essentials

Nostalgia dan Modernitas “Kumpul Bocah”: Perjalanan Abadi dari Vina Panduwinata ke Maliq & D’Essentials

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co