PERSOALAN manusia tidak jauh dari uang, hampir seluruh kasus yang melibatkan orang-orang hebat, hakim, jaksa, anggota parlemen, menteri, gubernur, bupati, walikota, profesor, pengacara, polisi, tentara, dan seterusnya sumber masalah yang menimpa mereka salah satunya adalah uang.
Uang yang bukan haknya mereka miliki, jadilah masalah. Terkena operasi tangkap tangan KPK, dan terciduk oleh aparat lainnya. Banyak yang bersemboyan uang adalah simbol kesuksesan. Untuk para hedonis, uang adalah kunci yang dapat membuka semua ”pintu-pintu” penghalang. Buat orang bijak, ilmu pengetahuan sebagai kunci emas yang dapat membuka segala lorong dan pintu kehidupan.
Ceramah, petuah, dan pedoman agama saat ini banyak dianggap angin lalu, yang penting uang meskipun sudah banyak contoh para pesohor yang tertangkap dan dipenjarakan, lagi-lagi karena uang. Money, it’s a hit, Don’t give me that do goody good bullshit. Demikian penggalan lirik lagu “Money” dari group rock asal Inggeris Pink Floyd.
Uang tetap harus diikhtiarkan, diusahakan, dan diperoleh untuk hidup dan kehidupan. Hukum wajibnya kita bekerja, dan berikhtiar mencari rizki. Seperti di sampaikan dalam AlQuran, “Dialah yang menjadikan untuk kamu bumi yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 15).
Dalam surat Hud ayat 6; “Dan tidak ada satupun makhluk bergerak (bernyawa) di muka bumi melainkan semuanya telah dijamin rizkinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediaman dan tempat penyimpanannya. Semua itu (tertulis) dalam Kitab yang nyata.” Demikian kewajiban kita untuk selalu bekerja dan berusaha, agar kita dapat beribadah dengan baik dan khusyu bila segala kebutuhan hidup kita tercukupi dan terpenuhi.
Ada dua hal yang umumnya dicari oleh manusia dalam kehidupan ini, yang pertama ialah kebaikan (al-khair), dan yang kedua ialah kebahagiaan (as-sa’adah). Dua hal tersebut yang harus dipenuhi oleh manusia yang menginginkan kehidupan yang sempurna dan luar biasa. Jika dua hal tersebut terpenuhi dalam setiap perjalanan hidup manusia, jelas akan membuat manusia merasakan ketenteraman lahir dan batin.
Hanya saja, untuk mewujudkan kedua hal tersebut memang bukanlah sesuatu yang mudah. Masing-masing orang mempunyai pandangan yang berbeda ketika memahami hakikat keduanya. Perbedaan inilah yang mendasari munculnya bermacam ragam gaya hidup manusia. (http://mgt.unida.gontor.ac.id/memaknai-kehidupan-yang-fana-dengan-gaya-hidup-islami/ )
Hidup selalu mengalami perubahan, dari satu keinginan sederhana sampai yang paling kompleks membawa manusia untuk selalu berbuat memenuhi berbagai kebutuhannya. Keinginan manusia yang semakin kompleks, mendorong untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Salahnya lebih besar keinginan daripada kebutuhan mereka, sehingga banyak rambu yang dilanggar demi tercapainya keinginan yang mungkin semu. Seperti disampaikan dalam lirik lagu “Money” (Pink Floyd), Money, it’s a gas, Grab that cash with both hands and make a stash, New car, caviar, four star daydream. (uang, itu gas, rebut uang itu dengan kedua tangan dan buat simpanan, mobil baru, kaviar, lamunan dan berangan-angan) ingin punya ini, ingin punya itu.
***
Setiap orang membutuhkan uang, mulai dari anak-anak sampai orang lanjut usia butuh uang untuk hidup dan kehidupan. Tidak sedikit dan hampir semua kejahatan konon bersumber dari uang. Tentang uang banyak sudah dituliskan baik dalam artikel ilmiah, buku, dan tidak sedikit lagu yang bercerita tentang uang.
Dalam menjalani hidup ini, semua manusia pasti ingin menggapai kesuksesan. Manusia dianugerahi oleh Tuhan naluri, dorongan yang menjadikannya gemar memperoleh sesuatu yang kadang belum tentu ada manfaatnya untuk kehidupan. Idealnya pemenuhan kebutuhan hidup inilah yang dikedepankan, bukan keinginan semata yang biasanya akan menimbulkan keburukan, bukan suatu kebaikan untuk hidupnya.
Perlu kita sadari dalam hidup dan kehidupan kita sebagai makhluk yang lemah ada takdir Illahi, ”You can’t always get what you want kau tidak bisa selalu mendapatkan apa yang kau inginkan. No, you can’t always get what you want, You can’t always get what you want, But if you try sometime you find, You get what you need” (lirik lagu Rolling Stone).
Jika seseorang bertanya kepada kita tentang siapa orang-orang terbaik, tentu kita harus menjawab pertanyan itu berdasarkan petunjuk Rasulullah SAW. Beliau telah menyebutkan kelompok orang-orang terbaik sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadits.
Pertama, orang terbaik adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Kedua, orang terbaik adalah orang yang paling baik sikapnya terhadap keluarganya. Ketiga, orang terbaik adalah orang yang paling bisa diharapkan kebaikannya dan paling sedikit keburukannya. Keempat, orang terbaik adalah orang yang memberikan makanan kepada orang lain. Kelima, orang terbaik adalah orang yang paling baik dalam membayar hutang. Keenam, orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.(https://darulfalah.sch.id/smp/jadilah-manusia-yang-bermanfaat-bagi-orang-lain/ )
Pada suatu ketika melintas di hadapan Rasulullah dan para sahabat, seorang laki-laki yang dikenal sebagai orang yang giat bekerja. Kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti dilakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah, maka alangkah baiknya.” Kemudian Rasulullah menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu fi sabilillah.” (HR Thabrani).
Subhanallah, Allahu Akbar, bekerjalah dengan sungguh-sungguh dengan berharap pada Ridho Allah semata. Jangan mencuri “sesen pun” walau kita kekurangan. Pintu surga itu, dapat kita buka dengan kerja keras, ibadah kita. “Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.” (QS. Al-Insyiqaq :6). [T]
Penulis: Ahmad Sihabudin
Editor: Adnyana Ole
BACA artikel lain dari penulis AHMAD SIHABUDIN