BERAWAL dari coba-coba, Ketut Prameisti Adinda Divani (18) alias Dinda akhirnya menjadi duta generasi berencana (GenRe) Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI Bali) tahun 2025.
Itulah yang dialami oleh Dinda, mahasiswi semester II di program studi Bimbingan dan Konseling. Kala itu ia mengikuti pemilihan Duta GenRe UPMI Bali 2025 pada 14 Februari lalu. Auditorium Redha Gunawan, UPMI Bali menjadi saksi keberhasilannya saat menyabet gelar Winner Duta GenRe UPMI Bali 2025 (putri).
Dara kelahiran 26 Oktober 2006 asal Sesetan itu merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Dari pasangan I Made Sugita dan Ni Made Supadmi. Dinda mengaku tidak berniat ataupun berambisi untuk meraih gelar juara. Yang ada di pikirannya hanyalah sekadar mewakili program studi Bimbingan dan Konseling dalam ajang tersebut.
Pemilihan Duta GenRe UPMI Bali 2025 itu digelar oleh Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) Widyadari, UPMI Bali, yang memperebutkan gelar Winner, Runner Up I, Runner Up II, Duta Terfavorit (dari like Instagram), dan Duta Intelegensia.
“Dua! nomor dua! Dinda pasti menang!” Begitulah suporternya meneriakinya. Teriakan mereka menggelegar, mengalahkan pelantang suara pewara. Sudah seperti sekelompok orang ketika mendukung calon pejabat yang tengah berkampanye.

Ketut Prameisti Adinda Divani | Foto: dok. PIK-M Widyadari/Bagus
Saat itu, setelah serangkaian acara grand final dilaksanakan, dewan juri menepatkan Ketut Prameisti Adinda Divani dengan I Dewa Gede Widiatmika (program studi Sistem Informasi) sebagai pasangan Winner Duta GenRe UPMI Bali 2025.
“Jujur, saya sangat bangga sama diri sendiri, karena gak nyangka bisa sampai di titik ini,” ucap Dinda berbinar.
Meskipun digerayangi rasa gugup, tetapi Dinda sungguh beruntung, dewi Fortuna saat itu menyertainya.
“Sebelum tampil, saya harus memaksa diri untuk melawan demam panggung. Tapi, saat sudah berada di atas panggung, semua kegelisahan itu langsung sirna. Dalam pikiran saya hanya terbesit, ‘aku udah hebat sampai di titik ini, aku tampil untuk diriku sendiri, dan mereka yang ada di depanku pasti akan men-support’,” kata Dinda.
“Yang paling tidak disangka lagi adalah, banyak teman-teman yang datang untuk mendukung. Padahal, sebelumnya mereka bilang tidak bisa hadir. Jadi, saya kena prank dari mereka,” kata Dinda menggerutu.
“Awalnya sempat down, karena saat di panggung selama proses lima besar menuju tiga besar, tidak satupun yang datang mendukung. Tetapi, saat pengumuman winner, saya sangat terkejut. Tiba-tiba saja teman-teman saya hadir, duduk di kursi belakang, dan mereka meneriaki nama saya. Itu adalah momen yang mengharukan bagi saya,” ungkapnya.

Ketut Prameisti Adinda Divani dan Dewa Gede Widiatmika, Winner Duta GenRe UPMI Bali 2025 | Foto: dok. PIK-M Widyadari/Bagus
Acara hari itu dimulai tepat pukul 10.00 Wita, acara diawali dengan pembukaan secara formal. Setelah itu, dilanjutkan dengan opening dance yang ditampilkan oleh lima besar pasang finalis Duta GenRe UPMI Bali 2025. Kemudian, dilanjutkan dengan opening number dan sesi tanya jawab lima besar, pertanyaannya diberikan langsung oleh pewara berdasarkan nomor undian yang didapat para finalis, mereka pun satu per satu maju ke depan dan menjawab dengan lugas, singkat tapi padat.
Dari hasil sesi tanya jawab lima besar itu, terpilihlah tiga besar pasang finalis yang kembali bertarung di sesi tanya jawab tiga besar. Pada sesi tanya jawab selanjutnya, finalis putra dan putri mendapatkan pertanyaan yang berbeda antar kategori dan dilontarkan langsung oleh dewan juri. Agar tidak terjadi kecurangan, finalis putra atau putri yang tidak mendapat giliran menjawab, tampak menghadap ke belakang dan memakai headphone.

Ketut Prameisti Adinda Divani saat sesi tanya jawab tiga besar | Foto: dok. PIK-M Widyadari/Bagus
Alumnus SMA Negeri 5 Denpasar itu merupakan orang yang periang, ia memiliki berbagai kegemaran, mulai dari menari, travelling, dan nonton konser. Selain kuliah, ia juga terkadang mengambil kerja freelance ketika ada waktu luang, dan sehari-hari membantu ibunya menjual nasi campur di rumah.
Selain itu, sebagai seorang mahasiswa baru (maba) di kampus UPMI Bali, Dinda kini juga turut berpartisipasi aktif di beberapa organisasi mahasiwa, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PIK-M Widyadari.

Pemilihan Duta GenRe UPMI Bali 2025 | Foto: dok. PIK-M Widyadari/Bagus
Setelah berhasil di tingkat kampus, selanjutnya Dinda akan bertarung di tingkat kota Denpasar, dan akan bersaing dengan lebih banyak remaja dari seluruh institusi. Dinda bersemangat menyambut hal itu, dan ia berjanji akan lebih serius kali ini, tidak akan sekadar coba-coba lagi. Baginya ini adalah tanggung jawab yang sangat membanggakan.
“Untuk di PIK-M Widyadari sendiri, saya bersama teman-teman duta yang lain akan melaksanakan berbagai program kerja yang sudah kami rencanakan. Saya pribadi memiliki satu program kerja yang berkaitan dengan MYP (Meaningfull Youth Participation), yaitu mengadakan ‘AwFun Day (Awarness & Funny Day)’. Yang bertujuan mengajak para mahasiswa UPMI Bali untuk berkolaborasi dalam berbagai kegiatan, mulai dari expo, project, roadshow, dan campaign yang akan kami matangkan nantinya,” terang Dinda meyakinkan. [T]
Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole