30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dramaturgi Drama Modern Bahasa Bali Terus Dicari | Dari Lomba Drama Modern Bulan Bahasa Bali VII

Nyoman BudarsanabyNyoman Budarsana
February 16, 2025
inPanggung
Dramaturgi Drama Modern Bahasa Bali Terus Dicari | Dari Lomba Drama Modern Bulan Bahasa Bali VII

Teater Jineng Smasta | Foto: Bud

KETIKA menonton penampilan lima peserta pada Wimbakara (Lomba) Drama Bali Modern dalam ajang Bulan Bahasa Bali (BBB) VII-2025, muncul harapan besar akan lahirnya pemain-pemain teater atau kelompok drama berbahasa Bali yang mumpuni di Bali.

Bermain di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Jumat 14 Pebruari 2025, hampir semua peserta (dari nomor undi 6 hingga undi 10) itu berhasil  dengan gaya yang berbeda. Sejumlah peserta seperti menemukan dramaturgi teater bahasa Bali–yang tentu saja mereka cari dengan proses latihan yang cukup melelahkan.

Lima peserta yang tampil itu masing-masing memiliki keunggulan dan kekhasan. Mereka tak hanya menghibur, tetapi sepertinya bisa menjadi gambaran sebuah perkembangan seni drama modern berbahasa Bali di Pulau Dewata.

Lima peserta lomba yang tampil itu adalah, Teater Takhta, Teater Jungut Sari, SMA N 1 Kuta Utara, Teater Jineng Smasta, dan Komunitas Seni Wong Samar. Mereka mengangkat kisah yang sangat beragam.

Memang ada yang mengangkat kisah mirip-mirip, seperti kisah tentang sawah, tetapi gaya penyutradaraan yang ditampilkan sangat beda. Tokoh-tokoh yang ditampilkan juga berbeda, serta properti pendukung garapan itu juga beda, pastinya lebih kreatif. Bahkan, adanya kejutan-kejutan itu menjadi sebuah pembelajaran untuk perkembangan teater ke depan.

Dari kelima kelompok teater itu, Teater Jungut Sari dari SMA Negeri 1 Sukawati, tampil penuh pesona dengan penemuan bentuk-bentuk pemanggungan yang kreatif. Drama yang mengangkat judul “Medal Medil”.

Teater Jungut Sari dari SMA Negeri 1 Sukawati | Foto: Bud

Drama ini menampilkan lelakut—orang-orangan di sawah di atas panggung. Orang-orang sawah biasanya menggunakan daun-daunan kering, tetapi ini justru dimainkan oleh manusia. Manusia memerankan orang-orangnya sawah. Dan sungguh berhasil.

Kisah Medal-Medil ini menarik. Seorang tokoh, I Made Lempog, membidik burung tekukur di topi, di atas kepala I Pekak Regeg. Bukannya burung yang mati, melainkan I Pekak Regeg yang lunglai.

Untuk menutupi perbuatannya itu, mayat I Pekak Regeg dibuat menjadi lelakut bersanding dengan lelakut lain berjejer di sawah.

Teater Jineng Smasta menampilkan drama realis berjudul “Nini Kija Jani” yang mengangkat kegelisahan perginya Dewa Nini, dewanya padi akibat ulah manusia. Sang sutradara sangat kreatif, dimana tokoh padi, bikul (tikus), dan cetrung (nama burung) bukan menjadi tokoh realis, tetapi imajiner yang menggambarkan pemikiran, perasaan kondisi psikis dan fenomena yang sedang dialami masyarakat Bali—rakyat kecil yang semakin terdesak di tanah kelahirannya.

Sementara tokoh manusia, seperti Wayan Kayun, mempresentarikan sebagai penguasa, investor yang hanya mengeruk keuntungan di tanah Bali. Tokoh padi, bikul, dan cetrung tak kuasa melihat kerakusan manusia, sehingga melakukan demonstrasi agar tanah warisan itu tidak dijual.

Adegan ini digarap dengan pendramaan, dengan bangunan karakter dan sifat-sifat manusia dalam bentuk gerak dan kata-kata puisi.

Berbeda pula dengan penampilan teater dari SMAN 1 Kuta Utara. Sebagai penampil ketiga, teater asal Badung ini menampilkan jenis teater gerak dan suara dalam kata-kata puisi, yang estetis, dinamis, ritmis, dan mistis.

Penampilan teater dari SMAN 1 Kuta Utara | Foto: Bud

Suasana adegan bukannya menampilkan properti benda-benda mati, tetapi diwujudkan oleh para pemain teater itu sendiri dalam bentuk laku-gerak. Perubahan suasana diwujudkan melalui gerak tari, pola lantai dan nyanyian-nyanyian, juga kata-kata.

Teater ini mengangkat judul “Bhuana” yang menggambarkan, bumi lahir dari ledakan dan panas, tetapi dalam prosesnya, ia juga melahirkan kehidupan. Manusia lahir dari rahim Bumi, merangkak di tanah, belajar berjalan, lalu mulai memahami dunia di sekitar mereka.

Alam mengajari mereka mendengar, membaca arus, dan menghitung waktu, sehingga dari bahasa alam itu mereka menciptakan aksara menuliskan pemahaman mereka tentang dunia, merangkai ilmu pengetahuan, dan membangun peradaban.

Dewan juri Mas Ruscitadewi mengatakan, Lomba Modern Berbahasa Bali pada bagian kedua yang menampilkan lima peserta ini, seperti sebuah perayaan Drama Modern Bali. Sebab, berbagai jenis drama modern tampil secara maksimal, dengan kekuatan aktor, tata artistik, seperti musik atau suara, tata panggung dan busana.

Menurut Mas Ruscitadewi, tehnik penyutradaraan dalam membawakan karya sastra atau naskah yang bertema alam, semua tampil sukses dalam pemanggungannya, menampilkan tontonan yang menarik, juga bersifat tuntunan.

Penampilan teater pertama membawakan naskah yang berkarakter magis tragedi, melibatkan banyak pemain,  dengan dialog-dialog yang tumpah tindih antar pemain, sehingga terkesan kacau, kurang dan fokus, juga dalam pengadengannya.

Penampil teater kedua yang juga melibatkan banyak pemain tampil lebih artistik, dengan menguatan fokus-fokus adegan, ada kejutan-kejutan yang tak biasa menguatkan penampilannya. Sayang penutupnya masih terkesan biasa.

Penampil teater ketiga menampilkan jenis teater gerak dan suara dalam kata-kata puisi, yang estetis, dinamis, ritmis, dan mistis. Mengangkat tema dunia,  jenis teater yang diambil menjadikan alur pertunjukan relatif datar, pergantian adegan seperti terpotong-potong.

Penampil teater keempat, membawakan cerita bertema sawah, yang melibatkan banyak pemain yang dipentaskan secara apik dan estetik, pertunjukan drama ini pada dominan dengan tari, lagu dan musik yang memukau. Sayang ceritanya kurang kuat.

Penampil teater kelima yang juga membawakan cerita bertema sawah, mengangkat drama jenis realis dengan dialog-dialog realis yang ditampilkan di atas panggung besar. Sehingga terkesan lambat dan kedodoran.

“Jujur, lomba bagian kedua ini beda dengan lomba di bagian pertama. Kali ini, terasa seperti perayaan Drama Modern Bali karena berbagai jenis drama modern tampil secara maksimal, dengan kekuatan aktor, tata artistik, seperti musik atau suara, tata panggung dan busana,” kata Mas Ruscitadewi.

Tehnik penyutradaraan dalam membawakan karya sastra atau naskah yang bertema alam. “Secara umum semua penampilan sukses dalam pemanggungannya, menampilkan tontonan yang menarik, juga bersifat tuntunan,” paparnya.

Penampilan teater dari SMAN 1 Kuta Utara | Foto: Bud

Penampilan grup teater ini sangat membanggakan bagi perkembangan teater berbahasa Bali di Bali. Semuanya memiliki keunggulan, sehingga masing-masing teater memiliki kelebihan yang menjadi ciri khas masing-masing. Meski semua tampil bagus-bagus, namun yang akan memenangkan lomba ini adalah yang paling kreatif.

“Teater yang tampil hari sekarang ini, sangat kuat-kuat. Kami selaku juri pasti akan sulit memberikan juara,” imbuh Mas Ruscitadewi yang juga seorang sastrawan.

Walau demikian, Mas Ruscitadewi menyayangkan teater yang tampil di hari pertama itu tidak menonton penampilan teater pada hari kedua. Demikian, pula teater yang terakhir tidak menonton pertunjukan teater sebelunnya. Padahal, proses belajar teater itu pada saat menonton pertunjukan teater itu.

“Terlihat sekali orang yang sering menonton itu akan jauh mengalami perubahan. Orang yang sudah melihat penampilan temannya itu akan tampil beda. Orang yang menutup diri, tidak akan mendapatkan pelajaran,” imbuhnya.

Memang ada peserta yang menyajikan konsep penyutradaraan yang sedikit lemah, tetapi ada pula yang melebihi para senior dalam konsep penyutradaraan. Cerita yang diangkat pun diolah sangat kreatif, dan acting mereka penih penjiwaan. Mereka, tidak hanya menyanyi dan suara, tetapi memadukan semua unsur teater itu.

“Ini menjadi semangat kita kedepan, ada yang bisa menyentuh, dan semoga ini bisa diwariskan kepada adik-adiknya. Sevavm teater ini bagus sekali dipakai untuk memahani diri,” sebutnya.

Teater Jineng Smasta | Foto: Bud

Hal senada dikatakan dewan juri lainnya, Wayan Sugita. Ia mengakui penampilan para peserta lomba setingkat SMA dan SMK ini betul-betul memukau. Mereka yang tampil, seakan memahami apa itu teaeter. Hanya saja, mereka terkadang lemah dalam menyikapi tema dari lomba drama itu.

Dalam sebuah pertunjukan drama, menurutnya, tema menjadi sangat penting untuk menyampaikan isi dari pada garapan itu.

Misalnya mengtupas tema “Jagat Kerti – Jagra Hitha Samasta” kali ini, hampir sebagai besar mengangkat dunia persawahan.

“Terkadang sutradara itu lupa menyambungkan bagaimana pemuliaan bahasa, akrasa dan sastra itu. Itu menjadi kelemahannya yang tidak menyambung. Kalau masalah kemampuan, itu luar biasa kreatifnya,” kata seniman yang biasa memerankan Patih Agung ini. [T]

Reporter/Penulis: Budarsana
Editor: Adnyana Ole

Tema Kekinian dalam Drama Modern Berbahasa Bali, Dari Demokrasi Hingga Tanah yang Dijual
Kisah “Watugunung Runtuh” Mencair di Tangan Kokar Bali pada Pembukaan Bulan Bahasa Bali VII
Kebebasan Ekspresi dalam Lintas Semester dan Mata Kuliah | Dari Gelar Karya Mahasiswa Pendidikan Sendratasik UPMI Bali
Tags: Bahasa BaliBulan Bahasa Balidrama modern
Previous Post

Berbahasa Bali dengan Cara Berpikir Bahasa Indonesia: Arah Perubahan atau Kepunahan?

Next Post

Mencari Titik Terang di Goa Peteng, Gumi Delod Ceking

Nyoman Budarsana

Nyoman Budarsana

Editor/wartawan tatkala.co

Next Post
Mencari Titik Terang di Goa Peteng, Gumi Delod Ceking 

Mencari Titik Terang di Goa Peteng, Gumi Delod Ceking

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co