8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bagaimana Rasanya Menjadi Seorang yang “Ga Enakan” atawa “People Pleasure”? — Perspektif Teori Reflektif

Ketut Citra KurniawanbyKetut Citra Kurniawan
February 16, 2025
inEsai
Bagaimana Rasanya Menjadi Seorang yang “Ga Enakan” atawa “People Pleasure”? — Perspektif Teori Reflektif

Foto ilustrasi: Citra Kurniawan

KETIKA kamu hidup dalam bayang-bayang kewajiban yang mengharuskan untuk menjaga perasaan orang lain, agar orang lain tidak kecewa dengan keputusan dan tindakanmu, bagaimana perasaanmu?

Dalam kehidupan yang penuh dengan lolongan, ada satu suara yang nyaris selalu terabaikan, yaitu “suara hati” yang selalu berbisik:

“Aku harus setuju, atau mereka bakalan kecewa!”

“Bagaimana kalau mereka menganggap aku egois?”

“Lebih baik aku saja yang mengalah!”

“Aku harus menjaga perasaan mereka!”

Dan masih banyak suara hati yang harus terabaikan demi kenyamanan orang lain. Dimana setiap senyum dipaksakan dan setiap kata “ya” adalah beban internal, rasanya seperti terperangkap dalam labirin tanpa pintu keluar.

 Ibarat berada di tengah konser, tapi lagu yang dimainkan bukanlah favoritmu, dan sayangnya kamu tak bisa keluar.  Setiap senyuman yang dipaksakan, setiap kata yang ditahan, seolah menjadi beban yang semakin berat, bak membawa ransel penuh batu di punggungmu.

Hidup menjadi serangkaian kompromi tak berujung. Seakan dunia ini panggung besar dan kamu adalah aktor yang selalu memainkan peran yang bukan milikmu. Bagaimana rasanya menjadi orang yang “ga enakan”?

Apakah itu seperti menjadi pahlawan yang melindungi perasaan orang lain, atau justru terjebak dalam lingkaran rasa bersalah yang tak pernah berujung? Apakah kamu salah satu orang yang ga enakan?

Kepribadian ga enakan atau “people pelasure” dalam bahasa Inggris merupakan suatu kondisi dimana seseorang merasa bahwa kebahagiaan orang lain adalah tanggung jawabnya; orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain; rela mengorbankan perasaan, kenyamanan, dan kebahagiaan mereka hanya demi menjaga perasaan orang lain.

Berdasarkan literatur yang ada, salah satu penyebab yang mendominasi orang menjadi ga enakan adalah karena pengalaman masa kecil yang mana sebuah pujian dan penghargaan hanya datang ketika mereka memenuhi harapan orang lain (ekspektasi) sampai di sini coba kamu ingat kembali dan pikirkan bagaimana pengalaman masa kecilmu yang membuatmu menjadi orang yang ga enakan?

Penyebab berikutnya adalah rasa takut dan cenderung tidak ingin mendatangkan konflik akibat dari tindakannya dan ketakutan adanya penolakan dari orang lain, sebagian besar dari mereka juga disebabkan oleh pengalaman bullying atau perundungan serta penolakan di lingkungan sosial (berusaha keras menghindari konflik untuk mendapatkan penerimaan dan merasa bahwa dengan menyenangkan orang lain akan mengurangi risiko dibully sehingga sebisa mungkin akan mengatakan “ya” meskipun bathinnya sebenarnya tidak setuju akan lisan yang sudah dilontarkan.

Ibaratkan sebuah pohon yang terus menerus ditiup angin kencang, tumbuh dengan akar yang lemah yang akan terombang ambing. Begitu pula seorang yang ga enakan memiliki kelemahan dalam mental dan cenderung tidak punya pendirian yang tegas.

Mereka terbiasa mengorbankan diri ibarat lilin yang meleleh untuk menerangi ruangan yang pada akhirnya akan perlahan-lahan mengikis keberadaan mereka sendiri.

Dampak jangka panjang menjadi seorang yang gak enakan atau people pleasure:ibarat sungai yang terus-terusan mengalir ke hulu, mereka yang mengutamakan orang lain akan berujung pada rasa lelah melawan arus keinginan dan kebutuhan mereka sendiri.

Mereka akan terjebak dalam lingkaran kebiasaan yang sama sekali tidak memberikan keuntungan baginya, kesehatan mental akan terkikis bak batu yang selalu dihantam oleh ombak. Senantiasa merasa depresi dan cemas bahkan frustasi yang berpotensi meledak kapan saja.

Analoginya seperti sebuah balon yang terus menerus diisi udara yang sisa menunggu untuk meledak. Perasaan rendah diri, merasa tidak berharga daripada orang lain dan selalu membandingkan serta bertolok ukur pada penilaian orang lain. Bak lilin yang meleleh, menerangi namun perlahan menghilang dan meninggalkan bayangan dari siapa mereka sebenarnya.

Tentunya, kamu ingin keluar dari zona ini lalu bisa berdiri di atas kaki mu sendiri kan? Mau sampai kapan seperti ini? 

Terkadang kita dihadapkan oleh keadaan antara ga enakan dan profesionalitas yang menjadi sebuah keharusan. Sifat tidak enakan ini harus kita singkirkan ketika kadarnya berdampak negatif bagi kita (nyusahin diri sendiri). Coba ingat lagi apa tujuan kamu berlari sampai detik ini? Ada cita-cita dan tujuan hidup yang harus kamu kejar. Sehingga kamu harus fokus terhadap apa yang menjadi tugasmu.

Tugas kita bukanlah mengkhawatirkan penilaian orang lain terhadap kita, berhentilah memikirkan validasi orang lain untuk kita, ingat sekali lagi jalankan apa yang menjadi tugas kita.

Di dunia ini, kita tidak bisa mengontrol semua orang untuk menyukai kita, sehingga dengan “berani tidak disukai” merupakan sebuah keputusan yang baik untuk keluar dari zona ini. Teori lain menyatakan, universe (dunia) ini terdiri dari berbagai tingkatan frekuensi, ketika frekuensinya sama, maka posisinya akan sejajar dan cenderung akan berkumpul.

Lalu apa hubungannya? Jangan paksakan orang yang tidak sefrekuensi dengamu untuk tetap berada denganmu, biarkan frekuensimu menemukan orang-orang yang sefrekuensi denganmu yang memiliki motto hidup yang sekiranya sejalan dan mendukung kamu untuk bertumbuh.

Dimisalkan ada teman yang memintamu untuk menemani ke suatu tempat sedangkan kamu punya kerjaan yang lebih penting yang tidak bisa ditinggalkan, di sini lah kebijaksanaan kamu diuji, sehingga perlu mempertimbangkan skala prioritas mana yang harus kamu utamakan. Pikirkan dampak dan kemungkinan jika kamu meninggalkan pekerjaanmu demi menyetujui ajakan temanmu tadi.

Di posisi ini kamu wajib tegas dan kesampingkan dahulu prasangka buruk terhadap respon temanmu ketika kita menolaknya. Jelaskan penolakanmu dengan kalimat yang baik, menyejukkan yang sekiranya mereka dapat mengerti akan keadaan mu.

Kesimpulannya adalah, kesampingkan rasa tidak percaya dirimu, kamu berharga dan setara, berhenti mengharapkan validasi positif semua orang, berhenti berharap untuk bisa diterima oleh semua orang, mungkin hal ini kesannya egois tapi inilah nyatanya dunia, karena orang-orang yang tepat dan sefrekuensi denganmu akan menerima kamu apa adanya tanpa harus mengorbankan perasaanmu.

Sayangi dirimu, keluarlah dari circle jika kamu merasa circle itu sudah tidak worth it dan toxic bagi dirimu.

Ingatlah, kamu berharga, kamu punya tujuan hidup yang harus dicapai. Meski tidak mudah, kamu harus bisa berdiri di kakimu sendiri, sekalipun akan banyak hal-hal yang tidak kamu harapkan dari respon mereka. Selagi tidak merugikan orang lain maka bersikaplah “bodo amat”.

Jadikan pengalaman sebagai guru berharga dalam hidup. Jadilah versi terbaik dari dirimu, apapun masalah yang terjadi ingatlah bahwa “sebuah pelaut hebat tidak lahir dari laut yang tenang” Tetap menjadi baik sesuai dengan porsi yang seimbang karena sesuatu yang berlebihan itu tidaklah selalu bagus. The last but not least: kesempurnaan hanya milik Tuhan. [T]

Penulis: Ketut Citra Kurniawan
Editor: Adnyana Ole

Buku, Gaya Hidup, dan Keterasingan…
Meninggalkan “Ngayah”, Melupakan Identitas
Berlari, Sebuah Filsafat Hidup
Tags: gaya hidupmilenial
Previous Post

Senandung “Gas Blues” untukMu Tuhanku

Next Post

Atletnya Berprestasi, Sarana Panjat Tebing Buleleng Diperbaiki dengan Hibah 1 M

Ketut Citra Kurniawan

Ketut Citra Kurniawan

Lahir di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Tinggal di Denpasar. Hobinya membaca, menulis dan mendengarkan musik.

Next Post
Atletnya Berprestasi, Sarana Panjat Tebing Buleleng Diperbaiki dengan Hibah 1 M

Atletnya Berprestasi, Sarana Panjat Tebing Buleleng Diperbaiki dengan Hibah 1 M

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co