6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Gunung Payung

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
February 3, 2025
inTualang
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Gunung Payung

Makan bersama usai sembahyang | Foto: Nyoman Tingkat

PERJALANAN Tirtayatra Toska (SMA Negeri 2 Kuta Selatan) setelah bersembahyang di Pura Dalem Karang Boma menuju Pura Dang Kahyangan Gunung Payung Desa Adat Kutuh. Waktu tempuh dari Pura Dalem Karang Boma ke Pura Gunung Payung sekitar 10 menit dengan kendaraan melalui Jalan Alas Arum Nusa Dua Selatan. Jalannya mulus halus setelah hampir 30 tahun mangkrak.

Badan jalan ini sudah dibuka pada akhir zaman Orde Baru, tetapi baru diaspal  dua tahun lalu dengan lebar jalan 24 meter sehingga memungkinkan untuk membuat median jalan yang asri dan artistik sebagai taman. Taman jalannya belum optimal tetapi  tanda-tanda ke arah keasrian sudah terlihat. Maklumlah jalan ini menjadi jalan alternatif dari Nusa Dua menuju Pantai Pandawa dan Pantai Melasti. Dua kawasan pariwisata yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Namun, berkat kreativitas dan inovasi Bendesa Adat kedua desa, dua pantai ini menjadi ikon baru di Gumi Delod Ceking mengimbangi Nusa Dua dan GWK yang elitis.

Begitulah rekaman ingatan yang tidak pernah dimimpikan telah menjadi kenyataan kini. Benar kata WS Rendra dalam sajak Pulau Bali. “Di Bali : pantai, gunung, tempat tidur dan Pura, telah dicemarkan”. Seberapa pencemaran itu terjadi dapat dilihat dari banyaknya hamparan abian penghasil pangan diblokir, tak terkecuali tanah-tanah di seputar Pura, termasuk Pura Karang Boma yang dipepet investor. Bagaimana dengan Pura Dang Kahyangan Gunung Payung? Kawasan luarnya sudah dikuasai oleh investor dan telah mempekerjakan sebagian kecil tenaga kerja dari Desa Adat Kutuh.

Apa pun itu, pikiran ini terkadang dibawa hanyut oleh masa lalu. Tanah-tanah abian juwet, bekul, bangkuang sudah berpindah tangan ke investor. Kini pikiran menerawang tetapi tugas untuk menjaga dan merawat Pura Gunung Payung tidak akan berakhir. Seyogyanya dengan kedatangan investor, pengemong Pura Gunung Payung makin sejahtera dan bahagia.

Terbuai dalam lamunan masa lalu, tidak terasa sudah sampai di Jaba sisi Pura Gunung Payung. Banyak wisatawan yang berkunjung menikmati suasana Pantai Gunung Payung dengan open stage yang luas. Kaum bule umumnya berselancar, sedangkan wisatawan domestik hanya maseliahan, membuang mumet dari rumah yang makin sempit. Gunung Payung menawarkan keluasan cakrawala pandangan ke laut lepas dengan buih ombak putih.

Oleh karena pada Senin Wage Dukut, 27 Januari 2025 adalah Hari Siwa Ratri, banyak pemedek umumnya dari kalangan siswa bertirtayatra ke Pura Gunung Payung, di antaranya dari SMP Negeri 8 Denpasar, SMP Negeri 1 Bangli, di samping dari rombangan Toska dan Osaka (SMA Negeri 1 Kuta Selatan) yang datang dengan kesadaran diri tanpa ditemani guru. Rombongan Tirtayatra dilayani oleh Jro Mangku Nyatra bersama Jro Istri Niti.

Ngayah makidung sebelum persembahyangan | Foto: Nyoman Tingkat

Persembahyangan Toska di Pura Gunung Payung berlangsung dua kali, di Madya Mandala dan di Utama Mandala. Di Madya Mandala terdapat bebetelan menghadap laut lepas (Dalem Segara) dan Nusa Penida sebagaimana di Pura Geger Dalem Pemutih. Di area  ini tidak terdapat pohon istimewa, tetapi di samping kanan kiri bebetelan terdapat pohon Kamboja sebagaimana umumnya Pura-Pura di Bali. Namun, di Utama Mandala Pura Gunung Payung terdapat Pohon Awar-Awar, persis di depan Kubung Patirtan. Konon, di sanalah tempat Dang Hyang Nirartha menancapkan tangkai payung yang tiba-tiba muncul air sebagai obat dahaga setelah beliau berdarmayatra dari Pura Geger Dalem Pemutih dan Pura Dalem Karang Boma.

Pohon Awar-Awar di Utama Mandala Pura Gunung Payung juga tumbuh subur padahal tumbuhnya di atas batu. Sepertinya aura Kubung Patirtan itu sejuk, tis yang ramah menyambut akar Awar-Awar bertumbuh, seperti juga Pohon Menanga di Pura Dalem Karang Boma. Jika memerhatikan puja mantra Pemangku yang memimpin persembahyangan, tampaknya Pura Dalem Gunung Payung satu rangkaian perjalanan dari Pura Geger Dalem Pemutih dan Pura Dalem Karang Boma. Puja mantranya juga menggunakan Puja Stawa Dwijendra. “Om Dwijendra purwanem Siwam, Brahmanam purwantistanam, Sarwa  Dewa masarirem, Surya mertha pawitranam, Om Dwijendra dipata ya”.

Pemakaian kata “Dalem” yang dilekatkan pada nama Pura, dapat diartikan sebagai abdi, yang berbeda dengan konteks Pura Dalem Kahyangan Tiga. Jika tafsir itu benar, saya pikir berkaitan dengan sekaa unen sebagai representasi dari abdi dalem yang menopang seni budaya setiap pujawali digelar. Kehadiran sekaa unen dengan kekhasan seni budaya masing-masing selalu ditunggu para pemedek yang tangkil ngaturang bakti. Tempat pertunjukannya pun di alam di Madya Mandala (Jaba Tengah) dengan penonton tertib.

Sepengamatan saya, sejak kecil, kehadiran  sekaa unen membuat Pujawali menjadi ramai. Tercatat tiga sekaa unen yang rutin ngaturang ayah di Pura Gunung Payung, yaitu Sekaa Unen Banjar Pantigiri Kutuh, Sekaa Unen Jaba Bualu, dan Sekaa Unen Banjar Sawangan Peminge. Sekaa Unen Banjar Pantigiri  berupa Rangda Ratu Ayu diiringi penari legong juga sering diawali dengan tari lepas seperti Tari Gabor bahkan juga Tari Rangdu Natha, Tari Maskot Desa Adat Kutuh.

Sekaa Unen Jaba Bualu  dan Sawangan Desa Adat Peminge biasanya juga menambah semarak suasana Puja Wali. Pengiringnya banyak mableganjuran sepanjang jalan menuju Pura Gunung Payung. Sekaa Unen Jaba Bualu tampil mempersembahkan Tari Barong Rangda dengan iringan Penyandar, Telek, Jauk, Topeng Tua, Rarung dan Ratu Made, sedangkan Sekaa Unen Banjar Sawangan Peminge  mempersembahkan Barong Rangda, Telek, dan  Jauk. Klimaks dari persembahan itu adalah para pepatihnya kesurupan diakhiri dengan ngunying, ngurek, matebekan yang dalam Bahasa Inggris disebut Keris Dance. Sebuah teater yang tiada duanya di dunia, hanya di Bali satu-satunya. Sungguh tepat Bali sebagai Pulau Wali, tidak pernah surut mabanten. Baan enten artinya banguntersadar dari tidur. Dalam konteks Siwa Ratri inilah yang disebut jagra (melek) .

Pertemuan antar Sekaa Unen setiap Pujawali  seperti reuni akbar dalam ikatan persaudaraan yang mategul tanpa tali dalam persahabatan sejati. Mereka saling pinjam peralatan khususnya gamelan sehingga pujawali menjadi ajang mengintimkan persahabatan yang disebut tetawangan  atau braya. Pemedek yang sekaligus penonton mendapat tontonan dan tuntunan sekaligus bagi yang berkecerdasan.

Jika di Pura Geger Dalem Pemutih dan Pura Dalem Karang Boma memiliki taman beji tempat melukat, Pura Dalem Gunung Payung juga memiliki beji tempat melukat yang disebut Batu Kembar Sawang Nungkak. Letaknya di sebelah Selatan DI bawah Pura Gunung Payung sekitar 400 meter dari Pura, tepatnya di tepi Pantai. Ketika Bandesa Adat Kutuh dijabat I Made Wena (2014-2019) ada gagasan membuat pancoran di atas Batu Kembar untuk tempat melukat dengan menaikkan air laut. Sampai kini, ide itu belum terwujud.

Namun, umat yang percaya tetap menjadikan Kawasan Batu Kembar sebagai tempat malukat, biasanya saat Purnama atau Tilem saat laut surut. Berbeda dengan di Taman Beji Pura Geger Dalem Pemutih dengan kelebutan sehingga airnya tawar, Beji Pura Gunung Payung adalah laut dengan air asinnya. Ketika pujawali di Pura Gung Payung, juga nuur tirta ke Beji Batu Kembar Sawang Nungkak.

Seperti biasa, berpose di depan Pura | Foto: Nyoman Tingkat

Berdasarkan tradisi lisan yang berkembang, secara historis Pura Gunung Payung memiliki hubungan dengan warga Cina (Buda) di Kuta tanda toleransi bertemu melalui jalur laut. Dikisahkan Saudagar Cina yang perahunya konon dililit gurita raksasa di tengah laut, mereka berkaul bila selamat ikut nyungsung di Pura Gunung Payung. Oleh karena itu, di Kuta ada Jalan Gunung Payung dan Pura Gunung Payung  sebagai pesambhyangan tempat ngayat Ida Bhatara yang berstana di Pura Dang Kahyangan Gunung Payung di Desa Adat Kutuh, Gumi Delod Ceking.

Begitulah tradisi dimulai dari cerita dikisahkan berulang-ulang lalu menjadi dasar kepercayaan. Keyakinan yang pada akhirnya tersimpan rapi di bawah sadar para leluhur ditransformasi dari generasi ke generasi dan dirawat secara turun-temurun. Semua itu menjadi landasan bakti pada leluhur atas restu Ida Bhatara sebagai manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi. Itulah sebabnya warga Cina di Kuta selalu tangkil ngaturang sembah bakti di Pura Dang Kahyangan Gunung Payung setiap pujawali yang jatuh pada Purnama Sasih Kawulu ketika padi gaga beling saat pertanian diimani tempo doeloe. Kini padi gaga sudah tiada lahan menyempit, umat makin terjepit. Namun, pegemong Pura Dang Kahyangan Gunung Payung tidak boleh patah arang. “Tong ngelah karang sawah, karang awake tandurin”, pesan Ida Pedanda Made Sidemen.

Masih banyak yang perlu digali dari Pura Dalem Gunung Payung tetapi Toska harus melanjutkan perjalanan ke Pura Goa Gong setelah makan siang bersama di jaba sisi. Program makan siang bersama krama Toska disingkat Masimakrama Toska. Akronim berkearifan lokal Bali.   Perjalanan ke Pura Goa Gong dikabarkan pada edisi berikutnya.[T]

Penulis: I Nyoman Tingkat
Editor: Adnyana Ole

  • BACA artikel lain dari penulisNYOMAN TINGKAT
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Geger Dalem Pemutih dan Pura Karang Boma
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Taman Mumbul dan Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul
Tradisi “Mendak Hujan” di Gumi Delod Ceking
Membaca Gumi Delod Ceking dari Tol Bali Mandara
Pura Gunung Payung di Gumi Delod Ceking
Tags: Gumi Delod Cekingkuta selatanPura Gunung PayungSMAN 2 Kuta Selatantirtayatra
Previous Post

Masak Apa Hari Ini? | Cerpen Lanang Taji

Next Post

Kisah “Watugunung Runtuh” Mencair di Tangan Kokar Bali pada Pembukaan Bulan Bahasa Bali VII

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Kisah “Watugunung Runtuh” Mencair di Tangan Kokar Bali pada Pembukaan Bulan Bahasa Bali VII

Kisah “Watugunung Runtuh” Mencair di Tangan Kokar Bali pada Pembukaan Bulan Bahasa Bali VII

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co