15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Geger Dalem Pemutih dan Pura Karang Boma

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
February 3, 2025
inTualang
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Geger Dalem Pemutih dan Pura Karang Boma

Pohon Sawa Kecik di Madya Mandala Pura Geger Dalem Pemutih

SETELAH persembahyangan di Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul, rombongan Toska melanjutkan perjalanan menuju Pura Geger Dalem Pemutih dan Pura Karang Boma di Wilayah Banjar Sawangan Desa Adat Peminge. Jarak tempuh dari Toska (SMA Negeri 2 Kuta Selatan) ke Pura Geger Dalem Pemutih sekitar 10 menit dengan berkendaraan jika tidak macet. Di Pura Geger Dalem Pemutih bertepatan dengan Hari Siwa Ratri, Soma Wage Dukut, 27 Januari 2025 adalah persis 42 hari setelah karya Ngenteg Linggih dilaksanakan. Saat rombongan Toska sampai di Madya Mandala yang asri Ratu Peranda sedang mapuja serangkaian upacara satu bulan pitung dina (42 hari) setelah ngenteg linggih. Kesempatan bagi rombongan Toska mategtegan mengatur napas sebagaimana layaknya pranayama untuk menenangkan diri, sambil menyiapkan sarana pamuspan.

Setelah berkoordinasi dengan Pemangku, persembahyangan Toska dimulai di Madya Mandala dengan pintu bebetelan tembus ke laut. Dalam benak saya terlintas bebetelan itu adalah pintu niskala yang menghubungkan sinyal laut lepas dan Pulau Nusa Penida. Sinyal laut lepas sebagai pertanda keterhubungan antara Dalem Segara (Hyang Baruna) dengan umat-Nya yang memuliakan laut ditandai dengan seringnya mulang pakelem di sekitar Pantai Geger demi hubungan harmonis sekala niskala. Sementara itu, Pulau Nusa Penida yang karakteristiknya mirip dengan wilayah geografi Gumi Delod Ceking seakan membangun komunikasi jarak jauh untuk saling menjaga dan saling terhubung antar penguasa di dua Kawasan itu.

Persembahyangan di Pura Geger Dalem Pemutih | Foto: Dok. Nyoman Tingkat

Di Madya Mandala Pura Geger Dalem Pemutih juga terdapat dua pohon, Pohon Sawa Kecik dan Pohon Kem. Oleh IB Agastya, dalam bukunya berjudul Segara Giri di bawah Pohon Sawa Kecik ini diperkirakan Dang Hyang Dwijendra menyurat karya sastra. Sementara itu, Pohon Kem sebagai pohon berduri yang langka dan biasanya berbuah pada musim hujan. Rasanya asam manis. Pohon Kem adalah tanaman khas di wilayah bukit yang dipercaya sebagai ramuan obat.

Jika di Madya Mandala terdapat Pohon Sawa Kecik dan Pohon Kem, di Utama Mandala Pura Geger Dalem Pemutih terdapat Pohon Juwet, tanaman khas Gumi Delod Ceking yang keberadaannya kian langka kini, seiring dengan beralih fungsinya lahan pertanian menjadi ladang pariwisata yang sangat rentan diserang isu dan membuat manusia peladangnya dagdigdug, tiadalah tenang kalau-kalau terjadi isu-isu miring pariwisata. Isu miring itu kini bisa datang dari sesama pengelola Kawasan dengan persaingan yang tidak sehat, yang seharusnya tidak perlu terjadi kalau Sapta Pesona diimani.

Terlepas dari risiko paceklik ladang pariwisata, secara ekolinguistik, Pohon Sawa Kecik, Kem, dan Juwet di area Pura Geger Dalem Pemutih dapat dibaca sebagai teks hidup yang berupaya melestarikan habitat tanaman yang kian langka dari hari ke hari. Oleh karena pohon itu berada di area Pura, pada akhirnya akan menjadi sakral sebagai mana Pohon Sawa Kecik yang dibusanai dengan kain poleng, identik dengan tugas Pecalang. Begitulah, Pura Geger Dalem Pemutih selain mengingatkan umat-Nya selalu terhubung ke atas dengan Sang Pencipta, juga mengingatkan untuk melestarikan tanaman sebagai kakek/nenek umat manusia sesuai dengan takdir penciptaan semesta. Mula-mula ada tumbuhan, lalu binatang, dan terakhir adalah manusia. Sangatlah rasional bila Tumpek Wariga tiba, mantra sesapa tetua Bali, “Kaki-kaki, dadong jumah, tiang mpanagarah buin selae dina Galungan, apang mabuah nged..nged…nged”. Sungguh pemuliaan buat Sang Tumbuh yang dijaga Dewa Sangkara.

Pura Dalem Karang Boma Sawangan Desa Adat Peminge | Foto: Dok. Nyoman Tingkat

Menarik pula di catat di Utama Mandala dengan Pelinggih Utama Gedong dan Meru Tumpang Tiga, Padmasana, Balai Sekaa Unen juga terdapat bak penampungan air hujan. Bak ini menjadi istimewa sekaligus penanda daerah yang berdanau di langit “madanu di langit” yang mengandalkan air hujan untuk memenuhi aneka kebutuhan. Seperti juga Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul dengan Pura Taman sebagai taman bejinya, Pura Geger Dalem Pemutih juga memiliki Taman Beji sekitar 200 meter dari Kawasan Pura terletak di pantai yang kalau air laut pasang sumber kelebutan tidak tampak. Pemedek disarankan malukat pada saat Purnama atau Tilem sore hari ketika laut surut sehinga dapat Tirta dari air kelebutan yang segar dan sejuk membasuh jiwa raga. Sumber Air Kelebutan ini diperkirakan terhubung dengan Air Kelebutan di Pura Taman Mumbul, yang sama-sama disucikan sebagai tempat malukat.

Begitulah rombongan Toska mengakhiri persembahyangan di Pura Geger Dalem Pemutih setelah mendapatkan Tirta dan Bija dari Jro Mangku untuk selanjutnya menuju Pura Karang Boma yang jaraknya sekitar 1 km dengan waktu tempuh sekitar 5 menit. Sebelum meninggalkan Pura Geger Dalem Pemutih, tak lupa memainkan kamera mengambil gambar dari segala sisi dengan pemandangan yang indah, kombinasi laut dan gunung, penataan yang artistik dan dukungan kuliner yang menggoda untuk sekadar ngopi berteman ombak tenang menyaksikan peselancar bermain ombak, senang berayun. Sungguh paduan yang serasi antara segara-giri tak ubahnya cinta sejati ibu dan ayah. Penuh kasih sayang sebagaimana kamus Pendidikan dioperasionalkan.

Tiba di Pura Karang Boma sekitar pk 10.00 Wita, kami harus sabar menunggu Jro Mangku yang juga ikut prosesi di Pura Geger Dalem Pemutih serangkaian upacara 42 hari pasca Ngenteg Linggih. Di tengah gerimis tipis, kami menunggu kehadiran Jro Mangku. Tidak berselang lama, Jro Mangku Gunung dan Jro Mangku Kodir datang berdua berboncengan. Kami mengiringi dari belakang setelah pintu masuk candi bentar dibuka kuncinya. Mengiringi Jro Mangku memasuki Utama Mandala di kedalaman melewati Jaba Tengah dengan Balai Panjang tempat para pelawatan barong distanakan saat Pujawali yang jatuh setiap Tumpek Landep. Oleh karena itu, masyarakat setempat menyebut Pura Karang Boma adalah Pura Barong-Barong. Barong dari berbagai daerah di Denpasar ke Pura ini ngaturang ayah napak pertiwi selain juga barong dari Desa Adat Peminge yang dijaga dan dirawat taksu-nya oleh sekaa unen masing-masing.

Sebagai Pura yang bertetangga dengan Pura Geger Dalem Pemutih, Pura Karang Boma di Banjar Sawangan ini memiliki kesamaan. Adanya Sekaa Unen yang ngungsung dari segi seni budaya komunal. Selain itu, posisinya juga di tebing tepatnya di bangkiang ngampan pada posisi kedalaman. Lalu, di Utama Mandala terdapat tanaman langka yang tidak diketahui namanya oleh Jro Mangku Gunung. “Seorang pendeta dari Karangasem, menyebutnya Pohon Menanga”, kata Jro Mangku Gunung menjelaskan.

“Kok aneh, di tempat kering berbatu, Pohon Menanga tumbuh ? Biasanya tumbuh di daerah gunung dan banyak air”, kata Sang Pendeta sebagai mana ditirukan oleh Jro Mangku Gunung.

Pohon Menanga di depan Gedong Utama Pura Dalem Karang Boma | Foto: Dok. Nyoman Tingkat

Keajaiban Pura Karang Boma yang berada di posisi di kedalaman tak ubahnya masuk ke goa dalam diri menelusuri tubuh aksara sebagai sumber bacaan yang tak pernah habis-habisnya. Di bawah Pura Karang Boma juga ada tempat malukat yang biasa digunakan sebagai Taman Beji-nya. Mirip dengan Taman Beji di Pura Geger Dalem Pemutih. Jika pujawali di Pura Geger Dalem Pemutih berdasarkan perhitungan sasih, tepatnya  Panglong apisan Purnama Kanem, maka pujawali di Pura Karang Boma berdasarkan perhitungan wuku, tepatnya pada Saniscara Kliwon Landep (Tumpek Landep).

Kini Pura Karang Boma diapit oleh villa milik investor di kanan kirinya. Jalan menuju Pura juga tampak hijau sebagai dampak pariwisata. Semoga tidak hanya sekadar menjadi taman mini dan tontonan gratis bagi wisatawan. Keberadaannya diharapkan saling mendukung dan hidup-menghidupi sebagaimana layaknya slogan SMA : Maju bersama hebat semua !

Begitulah perjalanan Toska di Pura Karang Boma diakhiri dengan nunas tirta dan bija sebagai lambang menerima waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kami berpamit sekaligus menyampaikan terima kasih kepada Jro Mangku Gunung dan Jro Mangku Kodir yang memberikan pelayanan kepada kami. Selanjutnya, Toska menuju Pura Gunung Payung sekitar 10 menit dari Pura Karang Boma Sawangan Desa Adat Peminge. Perjalanan ke Pura Gunung Payung disampaikan pada edisi selanjutnya. [T]

Penulis: I Nyoman Tingkat
Editor: Adnyana Ole

  • BACA artikel lain dari penulisNYOMAN TINGKAT
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Taman Mumbul dan Pura Ratu Ayu Dalem
Tradisi “Mendak Hujan” di Gumi Delod Ceking
Membaca Gumi Delod Ceking dari Tol Bali Mandara
Pura Gunung Payung di Gumi Delod Ceking
Tags: Gumi Delod Cekingkuta selatanPura GegerSMAN 2 Kuta Selatantirtayatra
Previous Post

Liong dan Barongsai, Hidup dan Kuat Setelah Sempat “Dimatikan” | Cerita Tercecer Imlek di Singaraja-Bali

Next Post

Kami, 23 Penyu Itu, Menuju Laut dengan Aman, Tapi Laut Barangkali Tidak Aman…

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Kami, 23 Penyu Itu, Menuju Laut dengan Aman, Tapi Laut Barangkali Tidak Aman…

Kami, 23 Penyu Itu, Menuju Laut dengan Aman, Tapi Laut Barangkali Tidak Aman...

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

by Hartanto
May 15, 2025
0
‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

Read more

Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

by Gede Maha Putra
May 15, 2025
0
Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

SIANG terik, sembari menunggu anak yang sedang latihan menari tradisional untuk pentas sekolahnya, saya mampir di Graha Yowana Suci. Ini...

Read more

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co