18 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Seni Menjawab Pertanyaan Kapan Nikah Ala Imlek

Julio SaputrabyJulio Saputra
January 29, 2025
inEsai
Seni Menjawab Pertanyaan Kapan Nikah Ala Imlek

Ilustrasi tatkala.co | Satya Saputra

PERAYAAN Tahun Baru Imlek menjadi momen penuh kebahagiaan. Keluarga berkumpul bersama seteah lama tidak berjumpa, makan bersama setelah lama tidak makan makanan khas hari raya, bagi-bagi angpau warna merah meski isinya tidak selalu warna merah tapi ya okelah, sama-sama pakai baju baru branded dengan gambar shio yang menjadi pusat perhatian di tahun yang baru, sambil diwarnai dengan suasana merah yang diyakini penuh keberuntungan.

“Banyak ong. Merah ong, emas lagi ong. Saya suka, saya suka,” kata Meimei di Upin Ipin.

Namun suasana suka cita tersebut harus diusik dengan salah satu tradisi yang tak pernah absen setiap tahunnya, yaitu pertanyaan wajib keluarga besar: “Kapan nikah?”

Bagi sebagian orang, pertanyaan tersebut bisa saja terasa biasa-biasa aja. Namun bisa juga sangat menganggu. Seketika kata Haiyaaa berubah menjadi Haissuuuu. Tapi jangan khawatir. Pertanyaan tersebut bisa dianggap sebagai sebuah tantangan, sehingga menjawabnya memerlukan seni dengan sentuhan khas hari raya yang tetap sopan, dan bisa saja menghibur.

Gunakan Angpao sebagai Jawaban

Angpao menjadi salah satu elemen yang selalu dinantikan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Amplop merah yang didalamnya berisikan sejumlah uang tersebut menjadi simbol kepedulian dan rasa saling mengasihi antar sesama, di samping melambangkan kemakmuran. Ya, semakin makmur, semakin banyak juga jumlah uang yang ada di dalamnya. Yang wajib memberikan angpao adalah orang yang sudah menikah.

Biasanya angpao diberikan oleh para orang tua kepada anak-anaknya, oleh Om dan Tante kepada keponakan-keponakannya. Harapannya, setiap anak yang mendapat angpao dapat melewati tahun dengan selamat, dengan lancar jaya, tanpa kesulitan, tanpa hambatan.

Nah, elemen angpao ini bisa digunakan sebagai bahan candaan ketika mendapat pertanyaan “Kapan nikah?” Misalnya begini:

“Nikahnya nanti aja de, kalau dapat angpao yang banyak dari Om/Tante!”

“Nunggu angpao dulu nih dari Om/Tante buat modal nikah!”

“Mau nabung angpao dulu Om/Tante. Makin banyak angpao, makin cepet nikah. Sini angpaonya!”

“Nanti nikah Om/Tante mau ngasi angpao berapa hayoooo?”

“Gimana nih kalau aku nikah nanti, Om/Tante siap ngasi angpao spesial, nggak?”

“Nunggu angpao dari Om/Tante buat DP gedung dulu nih. Jadi bantu dipercepat prosesnya ya!”

Jawaban ini dapat meringankan suasana setelah mendengar pertanyaan yang barangkali terasa berat tanpa perlu merasa terpojokan. Siapa tahu, Om dan Tante justru memberi lebih banyak angpao lagi. Mantap itu. Banyak angpao, banyak ong laaahhhh.

Ajak Berdoa Bersama

Perayaan Tahun Baru Imlek selalu tentang doa-doa baik. Karena itulah, ucapan-ucapan saat Imlek bukan sekadar kata-kata, tapi juga menyisipkan harapan-harapan positif agar diberkati keberuntungan, kemakmuran, kebahagian, dan kesejahteraan lahir batin. Namun, jika yang didapat adalah pertanyaan “kapan nikah?” ketimbang doa dan harapan baik, maka pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan meminta doa dan restu kepada mereka-mereka yang bertanya. Sederhana sih, “Doain aja ya”. Jawabannya bisa jadi begini.

“Doain ya Om/Tante supaya cepat dapat pasangan yang terbaik!”

“Nah mumpung Imlek boleh nih Om/Tante sekalian berdoa supaya jodohku cepet nyampenya!”

“Semoga tahun ini ya Om/Tante mohon dibantu doanya!”

Jawaban-jawaban tersebut secara sederhana memang terkesan “Doain aja ya”, namun dapat menjaga makna dan suasana perayaan Tahun Baru Imlek yang penuh suka cita. Tidak ada salahnya meminta doa kepada para kerabat dan sanak famili. Siapa tahu doanya cepat dikabulkan oleh para dewa dewi dan leluhur di atas sana.

Gunakan Filosofi Shio dan Keberuntungan

Tidak semua shio beruntung setiap tahunnya. Tahun Baru Imlek hanya menjadi momen spesial bagi beberapa shio tertentu, terutama dalam urusan jodoh dan cinta.

Mereka-mereka yang beruntung diyakini akan mengalami peningkatan relasi pertemanan menuju lebih intens, dari teman menjadi lebih dari seorang teman, yang awalnya dekat kemudian semakin rapat dan semakin hangat, sampai kemudian berujung di pelaminan dan menjadi pasangan hidup. Ada juga yang diyakini memiliki daya tarik yang semakin meningkat, sehingga orang-orang sekitar semakin terpikat, banyak yang berminat, dan jodoh pun akhirnya didapat.

Nah, filosofi shio dan keberuntungan ini bisa dicoba untuk menjawab pertanyaan “Kapan nikah?” yang dilontarkan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Bisa jadi begini:

“Shioku tahun ini masih belum beruntung Om/Tante. Jadi masih disuruh nunggu dulu. Tahun depan mungkin tahunku ya!”

“Kata shioku sih tahun ini jodohku masih tersesat di tulang rusuk orang lain Om/Tante. Jadi harus sabar dulu!”

“Katanya sih shioku hokinya tahun depan cocok Om/Tante. Nah tahun depan semoga cocok buat aku ya!”

Meski sangat jarang shio menjadi topik pembicaraan saat berkumpul bersama di Tahun Baru Imlek, namun tidak ada salahnya dicoba, berhubung jawaban-jawaban di atas kental dengan nuasanya Imleknya. Siapa tahu, kekuatan shio benar adanya, dan jodoh kita akan datang sesuai tahunnya.

Jawab dengan Simbol-simbol Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek juga dikenal dengan simbol-simbol yang khas dan autentik, mulai dari dekorasi, hiasan-hiasan, warna dan ornamen, hingga makanan-makanan tertentu yang menyiratkan makna dan doa. Simbol-simbol tersebut juga bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan “Kapan nikah?” saat berkumpul bersama. Jawabannya tentu akan terkesan kreatif karena tidak semua orang bisa terpikirkan untuk menjawab dengan cara seperti itu. Nah, seandainya nanti ada yang menanyakan tentang rencana pernikahan, silakan dijawab seperti ini:

“Santai dulu Om/Tante. Lampion merah masih menerangi jalanku menuju jodoh terbaik!”

“Jodohku kaya jeruk mandarin nih Om/Tante. Manisnya ada, tapi masih di pohon orang lain!”

“Ini lagi nyari jodoh yang mirip kue keranjang Om/Tante, yang manis, lengket, dan nggak bisa lepas!”

“Jodohku kayanya lagi nari barongsai Om/Tante. Jadi harus sabar nunggu dia selesai keliling!”

“Jodohku mirip lampion, Om/Tante. Menyala dengan terang tapi diterbangin angin kenceng banget. Jadinya masih nyasar sampai sekarang.”

Jawaban-jawaban seperti di atas selain kental dengan suasana perayaan Tahun Baru Imlek, tentu saja dapat membuat suasana menjadi lebih cair dan penuh tawa bersama, entah sambil mengupas jeruk mandarin, atau menikmati kue keranjang.

Jawab dengan Candaan Seputar Imlek

Bercanda juga dapat menjadi cara untuk menjawab pertanyaan “Kapan nikah?” yang dilontarkan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Namun agar tetap menjaga suasana hari raya, ada baiknya candaan yang dikeluarkan masih berkaitan dengan Imlek, atau berkaitan dengan orang-orang Tionghoa. Misalnya begini:

“Jodoh itu kaya isi angpao Om/Tante, susah ditebak!”

“Lagi sama-sama nyari yang bisa diajak Imlek, Om/Tante. Kalau saya sendiri yang Imelek tapi dia Imerem kan ga sejalan.”

“Tunggu aku kaya raya mirip pengusaha Cina dulu ya, Om/Tante. Baru nikah, biar istriku bahagia terus.”

Cara-cara seperti di atas juga dapat mencairkan suasana tanpa mengurangi makna dari perayaan Tahun Baru Imlek. Obrolan bisa berlanjut tanpa beban.

Pertanyaan “Kapan nikah?” adalah tradisi kecil dari perayaan Tahun Baru Imlek. Percayalah, pertanyaan tersebut dilontarkan sebagai bentuk perhatian dari anggota keluarga dan sanak famili. Tidak perlu meras baper atau terpojok, jawablah dengan santai sambil berkelakar soal imlek untuk mencairkan suasana. Ingat, momen perayaan Tahun Baru Imlek adalah untuk bersenang-senang dan berbagi kebahagian.

Selamat Imlek 2025. Gong Xi Fa Cai. Semoga jodoh dan angpao datang di waktu yang tepat. [T]

Penulis: Julio Saputra
Editor: Adnyana Ole

Menabur Doa pada Ramalan Ular Kayu | Cerita Imlek dari Klenteng Ling Gwan Kiong Singaraja
250 KK Hindu Bali Asli di Desa Kayuputih Punya Tradisi Imlek | Ceritanya Mirip Dongeng
Perayaan Imlek di Klenteng Ling Gwan Kiong: Kelincahan Barongsai, Sukacita Warga Singaraja
Gong Xi Fa Cai | Di Singaraja, Imlek Terasa Hening, Makna Terasa Melimpah
Tags: Hari Raya ImlekImlek
Previous Post

Belajar dan Jalan-jalan: Dari Bandung ke Palu, Dari Internet ke Ragam Kuliner

Next Post

Demokrasi dan Tantularisme

Julio Saputra

Julio Saputra

Alumni Mahasiswa jurusan Bahasa Inggris Undiksha, Singaraja. Punya kesukaan menulis status galau di media sosial. Pemain teater yang aktif bergaul di Komunitas Mahima

Next Post
“Tajen”: Dari I Pudak, Marakata, hingga Geertz

Demokrasi dan Tantularisme

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Manusia Tikus”, Gen Z yang Terjebak di Kolong Kasur

by Petrus Imam Prawoto Jati
June 17, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

ADA satu istilah yang lagi rame di China sana, shǔ rén alias “manusia tikus”. Bagi sidang pembaca yang belum tahu,...

Read more

Kriteria dan Syarat Sosok Pemimpin di Suku Baduy

by Asep Kurnia
June 17, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

KRISIS kualitas kepemimpinan nasional sedang terjadi dan melanda secara dahsyat, moralitas dan tingkat keamanahan seorang pemimpin yang terpilih menunjukan kurva...

Read more

Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

by Lintang Pramudia Swara
June 16, 2025
0
Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

BEGITU enigmatik dan diabolis, saya rasa Han Kang memberi tawaran segar di kancah sastra dunia. Sejak diumumkan sebagai pemenang Nobel...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025
Khas

Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025

TIDAK ada Petruk dalam Drama Gong Banyuning, Singaraja, yang bakal pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Tentu saja. Yang...

by Komang Puja Savitri
June 16, 2025
Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja
Persona

Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja

SETIAP Minggu pagi, Taman Kota Singaraja menjelma menjadi panggung kecil bagi berbagai aktivitas. Ada anak-anak berlarian, ibu-ibu berbincang sambil menemani...

by Arix Wahyudhi Jana Putra
June 16, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co