30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mengenal Politik Uang Dalam Demokrasi Elektoral di Indonesia

Muhammad Riyan Fitria RamdlanibyMuhammad Riyan Fitria Ramdlani
January 22, 2025
inEsai
Mengenal Politik Uang Dalam Demokrasi Elektoral di Indonesia

Muhammad Riyan Fitria Ramdlani

PADA awal dan akhir tahun 2024 Indonesia berhasil menyelenggarakan hajatan demokrasi lima tahunan. Tanggal 14 Februari 2024 untuk pemilihan presiden dan 27 November 2024 untuk pemilihan kepala daerah serentak tingkat kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia. Bagi para calon pemimpin, pemilu dijadikan sebagai ajang kompetisi untuk meraih simpati masyarakat agar mau memilihnya sebagai pemimpin mereka. Sedangkan bagi masyarakat sebagai pemilik hak pilih (voter), pemilu dijadikan sebagai sarana partisipasi aktif untuk memilih pemimpin yang mereka kehendaki. Selain itu, pemilu juga mereka jadikan sebagai bentuk penghukuman terhadap para pemimpin dengan tidak memilihnya kembali apabila dalam perjalanannya sang pemimpin mengecewakan publik.

Van Ham dan Lindberg (2015) menerangkan, meskipun hampir semua negara di dunia saat ini menyelenggarakan pemilu multipartai, tetapi tidak semua rezim mampu meningkatkan kualitas pemilu, terutama dalam menjamin prinsip pemilu yang bebas dan adil.

Politik Uang dalam Sistem Proporsional Terbuka

Pengalaman pemilu di Indonesia banyak dinodai oleh maraknya praktik yang merusak tatanan demokrasi. Hal ini sejak diperkenalkannya sistem pemilu proporsional terbuka yang diadopsi pada 2009. Sistem proporsional terbuka adalah sistem dimana pemilih mencoblos partai politik ataupun calon legislatif yang bersangkutan secara langsung. Perolehan suara terbanyak caleg secara personal dalam satu partai menjadi ciri khas sistem proporsional terbuka. Dalam sistem ini, para calon legislatif (caleg) melakukan strategi dan model kampanye yang mengutamakan ketokohan dirinya dibanding kampanye berbasis partai. Tujuannya agar caleg lebih menonjol dibandingkan dengan pesaing internal dari dalam partai sendiri. Dalam upaya mendapatkan suara, para caleg akan berusaha secara maksimal untuk memastikan pemilih mencoblos namanya.

Persaingan internal ini memaksa mereka terperangkap dalam lingkaran setan politik uang. Burhanuddin Muhtadi (2024) menyebutkan pemilih Indonesia yang terlibat dalam praktik jual beli suara antara 25 persen dan 33 persen dari total pemilih yang ada. Pemilu Legislatif 2014 misalnya. Saat itu jumlah total pemilih dalam negeri yang terdaftar sekitar 187 juta orang. Artinya, jika kisaran antara 25 persen dan 33 persen berarti sekitar 47 juta hingga 62 juta pemilih ditawari uang sebagai imbalan atas suara yang mereka berikan. Pada pemilu 2019, total daftar pemilih tetap mencapai 192 juta orang. Sedangkan pada pilpres dan pilkada terbaru 2024 yang diselenggarakan secara serentak pada Februari dan November tahun lalu, total pemilih yang terdaftar mencapai sekitar 204 juta orang. Jika menggunakan estimasi tertinggi, satu dari tiga orang Indonesia yang memiliki hak pilih secara pribadi terpapar politik uang. 

Besarnya biaya politik yang dikeluarkan tidak menjamin kandidat memenangkan pemilu. Seperti pengakuan dari mereka yang gagal menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada pemilu 2024. Salah satu kandidat dari Partai Golkar, Dito Ariotedjo, mengaku mengucurkan dana lebih dari Rp 10 miliar. Kandidat lainnya dari PDI-P, Masinton Pasaribu mengaku mengeluarkan dana hingga Rp 6 miliar hanya untuk mencetak alat peraga kampanye seperti spanduk dan baliho. Angka yang disebutkan Masinton belum termasuk alokasi politik uang dalam bentuk amplop yang dibagikan kepada calon pemilih.

Sistem Pelembagaan Partai Politik

Banyak pihak menyoroti bahwa sistem proporsional terbuka menciptakan dampak negatif seperti sarat dengan politik uang. Abdussamad (2023) misalnya, menengarai suburnya praktik politik uang dalam pemilu karena penerapan sistem proporsional terbuka. Menurutnya sistem ini telah mengebiri peranan partai politik yang digantikan oleh kekuatan peran individual kandidat. Padahal, perlu juga diperhatikan bagaimana pelembagaan partai politik dan sistem kepartaian berperan sebagai peserta pemilu.

Menurut Krouwel (2006), pelembagaan partai politik dapat dipahami dari aspek sejarah dan pengelolaannya. Menurutnya terdapat empat karakteristik tipe partai politik: elektoral, ideologikal, genetik, dan organisasional yang dapat mengungkap persoalan politik uang di Indonesia. Saat ini, partai politik di Indonesia cenderung hadir hanya saat pemilu dan menghilang setelahnya, tanpa menjalankan fungsi pendidikan politik, kaderisasi politik, serta memperjuangkan kepentingan publik.

Pasca pemilu 2019 dan 2024, oposisi melemah karena semua partai berlomba masuk pemerintahan, menunjukkan ciri partai kartel yang bergantung pada sumber daya negara. Selain itu, partai politik juga sering dimiliki oleh elite konglomerat yang menjadi penentu kebijakan partai, baik dalam hal pengisian jabatan struktur partai.

Penyebab Utama Politik Uang

Sistem pemilu proporsional terbuka dengan suara terbanyak bukanlah penyebab utama maraknya praktik politik uang dalam pemilu. Secara sistemik, sistem pemilu berfungsi sebagai tata cara kompetisi untuk mengonversi suara menjadi kursi, sekaligus membentuk sistem kepartaian yang terwujud setelah pemilu.

Kualitas aktor politik, baik partai maupun kandidat, lebih ditentukan oleh tingkat pelembagaan partai politik. Karakteristik partai politik di Indonesia masih cenderung bersifat elitis dan oligarkis. Demokrasi internal belum berjalan dengan baik, rotasi kepemimpinan berlangsung sangat lambat, dan partai politik seringkali hanya digunakan sebagai kendaraan politik tanpa kerangka nilai ideologis yang membedakan satu partai dengan lainnya. Kehadiran partai lebih terlihat sebagai “floating party,” yang hanya aktif pada saat pemilu.

Partai politik saat ini lebih menonjolkan dimensi elektoral semata, yaitu berfokus pada perebutan kekuasaan. Eksistensi partai politik biasanya hanya tampak pada atribut kampanye, dengan mengandalkan kandidat untuk menggalang suara. Dalam praktiknya, keinginan untuk terus berkuasa dalam sistem politik Indonesia menyebabkan partai politik cenderung menjelma menjadi partai kartel atau firma bisnis, demi memastikan keberlanjutan penguasaan sumber daya. Hal ini turut mengaburkan batas antara kubu pemerintah dan oposisi.

Persaingan internal partai yang sengit, sering dianggap sebagai dampak negatif dari sistem suara terbanyak, sesungguhnya mencerminkan bahwa partai politik telah sejak awal mengasingkan dirinya dari proses pelembagaan. Sebaliknya, partai politik memanfaatkan situasi tersebut untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas para kandidat. Semakin aktif kandidat dalam menggalang suara, meskipun melalui cara-cara pragmatis, semakin besar keuntungan yang diraih partai. Pada akhirnya, kandidat yang terpilih tetap berada dalam kendali partai politik melalui mekanisme fraksi di parlemen. [T]

Referensi:

Abdussamad, G.M.A., Faralita, E., & Sulastri (2023). Korupsi Politik Terlahir dari sistem pemilihan umum menggunakan sistem proporsional terbuka di Indonesia. Wasaka Hukum, 11 (1), 62-77.

Krouwel, A. (2006). Party Models in R.S. Katz & W. Crotty (Eds), Handbook of Party Politics. Sage Publications.

Kualitas Calon Legislatif di Balik Biaya Politik Mahal. https://www.tempo.co/kolom/biaya-politik-mahal-calon-legislatif-817114

Diakses pada 16 Januari 2025

Muhtadi, Burhanuddin. 2024. Kuasa Uang: Politik Uang Dalam Pemilu Pasca Orde Baru. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Van Ham, C. dan S. Lindberg. 2015. “Vote Buying is A Good Sign: Alternate Tactics of Fraud Africa 1986-2012”. Working Paper No. 3, The Varieties of Democracy Institute.

Penulis: Muhammad Riyan Fitria Ramdlani
Editor: Adnyana Ole

Politik Uang Mengotori Demokrasi, Sampah Baliho Mengotori Bumi
Politik Uang Tampaknya Masih Tumbuh Subur Pada Pemilu 2024
Bali Dalam Politik: Pola Kampanye Semu Calon Pejabat Publik Dilihat Dari Perspektif Dramaturgi Erving Goffman
Tags: pemiluPilkadaPolitikpolitik uang
Previous Post

Hujan, Pariwisata, dan Sampah Kiriman

Next Post

Kebebasan Ekspresi dalam Lintas Semester dan Mata Kuliah | Dari Gelar Karya Mahasiswa Pendidikan Sendratasik UPMI Bali

Muhammad Riyan Fitria Ramdlani

Muhammad Riyan Fitria Ramdlani

Dosen Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Next Post
Kebebasan Ekspresi dalam Lintas Semester dan Mata Kuliah | Dari Gelar Karya Mahasiswa Pendidikan Sendratasik UPMI Bali

Kebebasan Ekspresi dalam Lintas Semester dan Mata Kuliah | Dari Gelar Karya Mahasiswa Pendidikan Sendratasik UPMI Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co