26 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Agus Nantika, Mural, dan Canvas Beton: Tidak Asal Coret, Tapi Kalau Ada Panggilan, Ia Siap Mencoret

Dede Putra WigunabyDede Putra Wiguna
January 11, 2025
inPersona
Agus Nantika, Mural, dan Canvas Beton: Tidak Asal Coret, Tapi Kalau Ada Panggilan, Ia Siap Mencoret

Agus Nantika, Founder Canvas Beton | Foto: tatkala.co/Dede

PELARIAN yang paling tepat saat menghadapi kekalutan ketika menyusun skripsi adalah kongko. Begitupula yang kami lakukan saat itu, di sela-sela kesibukan, kami maseliahan (refreshing) sejenak ke sebuah kedai kopi sekaligus tempat biliar di Kesiman, Denpasar.

Kala itu, Saya dan kawan saya Agus Nantika mencuri waktu senggang tatkala bimbingan dengan dosen telah usai. Kendati memperjuangkan gelar yang sama di kampus UPMI Bali, tetapi kami berbeda jurusan. Ia jurusan Pendidikan Seni Rupa, sementara saya jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia.

Agus Nantika, begitulah orang-orang kerap menyapanya. Nama lengkapnya I Wayan Agus Nantika Darma Putra. Pria kelahiran 13 Mei 1998 yang berasal dari Pedungan, Denpasar ini merupakan salah satu seniman muda yang berbakat. Ia beberapa kali terlibat dalam berbagai pameran seni lukis dan menginisiasi event seni berskala kecil. Selain itu, ia juga aktif melukis mural yang kini dijadikan usaha jasa olehnya–bernama Canvas Beton.

Hot Americano dan Ice Kopi Susu Gula Bali menemani perbincangan kami di kedai itu, obrolan tanpa sekat mulai mengalir setelah ia menyulut sebatang rokok, lalu dihisap perlahan sembari mengobrol. Kami berbincang-bincang tentang berbagai hal. Mulai dari kiat-kiat menyusun tugas akhir, lalu ngelantur ke krisis sampah, karya-karya seni lukis, hingga usaha yang diasuhnya kini–yaitu Canvas Beton.  

Lukisan mural yang ada di kedai itu juga dilukis olehnya bersama Canvas Beton. Dinding kedai itu terlihat begitu estetis karena berisi lukisan Wayang Kamasan yang dikemas dengan style modern, atau bisa disebut pula post-tradisi. Lukisan itu mampu merepresentasikan suasana dan karakter kedai itu, yaitu tempat biliar dan kedai kopi.

Mural karya Canvas Beton | Foto: dok. Agus Nantika

Canvas Beton merupakan jasa mural yang dibentuk dan dibangun oleh Agus Nantika. Ia tidak ingat pasti tanggal berapa usaha ini berdiri secara resmi, yang jelas Canvas Beton sudah ada sejak Juli 2023. Kini hampir 15 orang membersamai usahanya tersebut. Uniknya, tidak semua orang yang direkrut adalah pelukis. Baginya tidak harus andal ataupun pandai melukis, yang terpenting mau berkerja sama dan sudi belajar bersama.

“Di Canvas Beton tidak semuanya pelukis, tapi semuanya suka lukisan,” ujar Agus Nantika.

Agus Nantika menceritakan, tujuan dibentuknya Canvas Beton adalah untuk mewadahi anak-anak muda yang gemar melukis. Ia menggaet kawan-kawan, adik, dan kerabatnya yang memiliki talenta melukis. Meskipun tidak jago, baginya yang penting adalah mau belajar.

Semuanya berawal ketika Agus Nantika mendapatkan tawaran untuk melukis mural di sebuah tempat. Ia pun kemudian mengajak beberapa kawan dan kerabatnya untuk menyelesaikan mural tersebut. Akhirnya, tercetuslah ide untuk mendirikan Canvas Beton sebagai wadah berkesenian sekaligus membuka lapangan pekerjaan.

“Canvas Beton sebetulnya hanyalah wadah bagi mereka untuk mencurahkan ekpresi dalam berkesenian. Kemudian, kalau pun menjadi komersil, hasilnya juga akan dibagi secara adil untuk mereka. Jadi, mereka dibayar untuk menjalankan hobinya,” ungkapnya sembari menyeruput kopi yang masih panas itu.

Mural karya Canvas Beton | Foto: tatkala.co/Dede

Agus Nantika merupakan seniman muda yang berambisi besar, bisa dikatakan ia adalah salah satu mahasiswa yang kerap mencetuskan gebrakan-gebrakan di program studi Pendidikan Seni Rupa, UPMI Bali. Ia kerap terlibat menginiasi pameran-pameran seni bagi mahasiswa dan sempat melukis beberapa spot photogenic di kampus yang beralamat di Jalan Seroja itu.

Founder Canvas Beton itu merupakan lulusan SMK Negeri 1 Sukawati atau lebih dikenal dengan SSRI (Sekolah Seni Rupa Indonesia). SMK Negeri 1 Sukawati alias SSRI sudah terkenal banyak mencetak seniman hebat. Barangkali Agus Nantika akan menjadi yang selanjutnya.

Agus Nantika mengaku gemar melukis sejak kecil, orang tuanya sangat mendukung ketika ia melukis. “Mereka sangat bangga kalau anaknya pandai melukis. Mungkin itu juga yang menjadi penopang saya untuk konsisten di seni lukis. Karena di keluarga memang tidak ada yang menjadi pelukis, baru berawal dari saya. Mungkin juga orang tua paham mana kekuatan terbesar yang dimiliki anaknya,” ujarnya.

Tatkala tidak ada project di Canvas Beton, sehari-harinya ia tetap melukis dan sesekali berpameran. Tetapi belakangan ini, ia memang sedang sibuk-sibuknya melukis mural bersama Canvas Beton. “Jadi ya tetep ngelukis, karena tidak bisa selain itu, hahaha,” sahutnya dengan nada bercanda.

Agus Nantika juga berencana ingin membuka les melukis. Jadi semangat berkeseniannya bisa tersebar dan berkelanjutan, sekaligus menjadi cara untuknya agar bisa bertahan hidup di seni lukis.

Mural yang Dibuat oleh Canvas Beton | Foto: dok. Agus Nantika

Mural yang dibuat oleh Canvas Beton pun tidak asal coret, “biasanya kita akan komunikasikan dulu dengan klien, apa yang kira-kira ingin dilukis, kemudian kami sesuaikan kembali dengan suasana dan karakter tempatnya. Kemudian akan kami buatkan desain, setelah disetujui baru akan kami garap. Jadi ya ga asal coret,” ungkap Agus Nantika.

Semua terorganisir dan diatur sedemikian rupa olehnya. Bujetnya ditentukan oleh luas media, jumlah pelukis, kerumitan, dan dana yang dimiliki oleh klien. Jadi fleksibel, tidak mematok harga terlalu kaku. Kalau medianya tidak terlalu luas, pelukisnya juga akan lebih sedikit. Atau ketika bujet klien itu minim, diakali dengan menyederhanakan desain.

“Yang paling utama sebenarnya adalah bujet. Kalau bujetnya aman, serumit apapun bisa dibuat. Klien hanya cukup terima beres. Semua equipment disiapkan oleh Canvas Beton, termasuk konsumsi,” jelasnya.

Agus Nantika juga menjelaskan tentang lukisan mural yang ada di kedai ini. ia mengerjakannya hampir empat hari bersama Canvas Beton.

“Ini adalah Wayang Kamasan dengan tema peradaban modern. Dari penggunaan warna tetap dari pakem tradisi, tetapi pose wayang dibuat layaknya manusia modern atau peradaban kini. Ada yang bermain biliar, membawa handphone, bermain DJ, dan lain sebagainya. Jadi ini lukisan tradisi, tapi temanya peradaban baru,” paparnya.

Mural yang Dibuat oleh Canvas Beton | Foto: dok. Agus Nantika

Ia juga mengatakan, awalnya ada keraguan dari sang owner kedai, apakah boleh melukis Wayang Kamasan di tempat hiburan seperti ini?

Agus Nantika pun berpendapat, “kalau saya berpikir, tergantung tempatnya di mana. Karena kalau berbicara soal seni, ada seni sakral dan profan. Sakralitas jika sudah kehilangan satu persen kesakralannya, maka sudah tidak bisa disebut sakral lagi. Jadi ini menurut saya termasuk pengembangan seni, serta difungsikan sebagai hiburan semata, bukan bermaksud merendahkan tradisi.”

“Sama saja seperti orang membeli barong di pasar seni, meskipun menyerupai barong sakral, tetapi itu bukanlah barong sakral. Kalau mau yang sakral, harusnya langsung ke undagi, karena perlu melewati banyak rangkaian upacara dan penyucian. Jadi masalah boleh atau tidak, itu balik lagi selera dan cara memandang seni itu sendiri,” ungkapnya.

Canvas Beton adalah usaha jasa yang bersifat kekeluargaan, penghasilan dari satu project akan dibagi adil sesuai dengan porsi kerja dan kinerja masing-masing pelukis. Canvas Beton juga tidak pandang bulu dengan klien, apapun konsepnya, berapapun bujetnya pasti akan bisa dikomunikasikan sampai menemukan hasil yang terbaik. Selama setahun berjalan, mereka sudah melukis banyak tembok, mulai dari tembok sekolah, tembok kedai makan, tempat hiburan, dan lain sebagainya.

Jika Anda tertarik mempercantik tembok rumah, kantor, ataupun tempat usaha, segera hubungi Canvas Beton, akun Instagram mereka @canvasbeton. Mereka akan selalu siap mencorat-coret tembok Anda. Pastinya, dengan harga yang menyame. [T]

Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole

Garas Prahmantara dan Kawan-kawan Melukis Tempat Sampah di Denpasar Festival 2024, Jadi Live Mural yang Mengesankan
Khoirurisma Agustin: Ia Atlet Wushu, Sekolah Tata Busana, Ia Muslim, Kuliah Bahasa Bali
Putu Agus Gotawa: Seniman Muda yang Memiliki Mimpi Besar

Tags: MuralSeni RupaUniversitas PGRI Mahadewa IndonesiaUPMI Bali
Previous Post

“Brain Rot” pada Anak: Virus Era Digital

Next Post

Pasar Tradisional dengan Segala Kebaikannya

Dede Putra Wiguna

Dede Putra Wiguna

Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah. Kontributor tatkala.co

Next Post
Pasar Tradisional dengan Segala Kebaikannya

Pasar Tradisional dengan Segala Kebaikannya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

by Hartanto
May 25, 2025
0
Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

"Seniman adalah wadah untuk emosi yang datang dari seluruh tempat: dari langit, dari bumi, dari secarik kertas, dari bentuk yang...

Read more

AI dan Seni, Karya Dialogis yang Sarat Ancaman?

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 25, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

“Seni bukanlah cermin bagi kenyataan, tapi palu untuk membentuknya.” -- Bertolt Brecht PARA pembaca yang budiman, kemarin anak saya, yang...

Read more

Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

by Gede Maha Putra
May 24, 2025
0
Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

MUSEUM Bali menyimpan lebih dari 200 lontar yang merupakan bagian dari koleksinya. Tanggal 22 Mei 2025, diadakan seminar membahas konten,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran
Khas

Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran

JIMBARAN, Bali, 23 Mei 2025,  sejak pagi dilanda mendung dan angin. Kadang dinding air turun sebentar-sebentar, menjelma gerimis dan kabut...

by Hamzah
May 24, 2025
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co