16 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Garas Prahmantara dan Kawan-kawan Melukis Tempat Sampah di Denpasar Festival 2024, Jadi Live Mural yang Mengesankan

Dede Putra WigunabyDede Putra Wiguna
December 24, 2024
inKhas
Garas Prahmantara dan Kawan-kawan Melukis Tempat Sampah di Denpasar Festival 2024, Jadi Live Mural yang Mengesankan

Garas dan kawan-kawannya saat melukis mural di Denpasar Festival 2024 | Foto: tatkala.co/Dede

BERKALENG-kaleng cat, bertangkai-tangkai kuas, serta beberapa gelas-gelas plastik setia menemani empat pemuda itu. Mereka sudah berjam-jam berada di tengah lapangan Puputan Badung untuk menggoreskan kreativitasnya. Mereka adalah Garas Prahmantara dan kawan-kawannya.

Jika Anda sempat berkunjung ke Denpasar Festival 2024, khususnya di areal Panggung Musik dan Panggung Budaya di Lapangan Puputan Badung, Denpasar. Anda akan menemukan tempat sampah berupa box besar bergambar mural di tiga titik. Mural tersebut dikerjakan oleh Garas dan kawan-kawannya, tepat saat hari pembukaan Denpasar Festival 2024.

Hari itu, Minggu, 22 Desember 2024, Garas dan kawan-kawannya tampak sibuk melukis mural, dari satu kotak ke kotak yang lain. Kala itu, saya tengah berkunjung ke Denpasar Festival 2024, saat festival tahunan kota Denpasar itu dibuka. Ketika berjalan-jalan di seputar areal Lapangan Puputan Badung, saya melihat empat orang pemuda tengah sibuk melukis sebuah kotak besar. Awalnya, saya mengira itu adalah sebuah photobox, kemudian terlintas dalam pikiran saya kalau mereka sedang melakukan live mural, namun kegiatannya tidak tercantum di agenda resmi Denpasar Festival 2024.

Ternyata, itu bukanlah sebuah photobox ataupun live mural, melainkan lukisan yang sedang dikejar waktu. Sang konseptor mural, Garas Prahmantara mengatakan, “Awalnya ini mau jadi surprise gitu. Kalau dari kemarin bisa dikerjakan, pagi hari pasti sudah selesai, agar saat hari pembukaan bisa dilihat oleh para pengunjung. Tapi karena situasi hujan yang gak karuan, mau gak mau malah jadi live mural. Jadinya bonus buat para pengunjung, bisa menyaksikan live mural gratis, hahaha!” Ia mengucapkan itu dengan sedikit tertawa.

Tempat sampah bergambar mural di Denpasar Festival 2024 | Foto: tatkala.co/Dede

Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan masih sukar untuk dibendung, apalagi saat ada perhelatan festival, pasti sampah-sampah akan berceceran di mana-mana. Salah satu faktornya adalah karena tidak ada tempat sampah yang memadai, atau bahkan terlampau jauh jaraknya dari lokasi acara.

Problematika tersebut tentu menjadi perhatian khusus bagi panitia penyelenggara Denpasar Festival 2024. Menyikapi krisis sampah yang tengah masif menjadi perbincangan belakangan ini, perhelatan Denpasar Festival yang ke-17 kali ini punya cara unik untuk mengelola sampah, yaitu dengan menyediakan tempat sampah besar di tiga titik seputar areal festival, yang tentunya amat mudah dijangkau oleh para pengunjung.

Kotak-kotak besar itu tidak hanya sekadar tempat sampah biasa, tetapi juga menjadi salah satu spot yang menarik untuk dilirik, karena berisi mural yang mencuri perhatian. Tak sedikit pula para pengunjung yang mengabadikan diri dengan berswafoto di depan tempat sampah itu.

Keberadaan tempat sampah itu menjadi menarik karena terdapat mural berupa kartun bertemakan sampah dan peduli lingkungan. Selain menjadi suatu karya seni yang bagus, petugas kebersihan juga tidak terlalu penat berkeliling membersihkan sampah, karena sudah terkumpul dalam satu titik. Para pengunjung juga tak perlu khawatir jika tempat sampahnya penuh, karena ada tiga box besar yang siap menampung segala sampah mereka.

Tentu ini menjadi salah satu solusi agar para pengunjung lebih tertib membuang sampah pada tempatnya. Mengingat tempat sampah yang disediakan amat begitu besar, tidak mungkin jika tidak bisa dilihat oleh pandangan mata.

Garas Prahmantara saat melukis mural di Denpasar Festival 2024 | Foto: tatkala.co/Dede

Garas Prahmantara menceritakan, “Proses pengerjaan mural ini termasuk mendadak, H-1 saya baru diinfo untuk mural di sini. Jadi saya langsung cari beberapa teman untuk membantu, kemudian kita langsung pikirkan konsepnya di lokasi setelah melihat medianya. Ternyata medianya begitu unik, tempat sampah. Bagi saya ini sangat menarik, dan ini pertama kalinya saya melukis tempat sampah!”

Pria lulusan Arsitektur di Universitas Warmadewa ini juga menjelaskan kendala utama dalam pengerjaan mural ini adalah hujan yang tidak menentu. Menurutnya, jika dikerjakan dari H-1 seharusnya mural ini bisa jadi lebih cepat, tetapi karena cuaca yang tidak bersahabat, jadi terpaksa terselesaikan lebih lama, bahkan sampai acara telah berlangsung.

“Ini juga hitam putih karena waktunya terbatas, kalau dapat waktu lebih, ini bisa dibuat berwarna,” ujar Garas sembari menggores kuasnya di tempat sampah itu.

“Satu box ini menghabiskan waktu kurang lebih tiga jam, jadi hari ini harus segera kami selesaikan semuanya. Sayangnya karena kemarin terkendala hujan, jadinya agak lebih lambat pengerjaannya. Mau gak mau harus ditunda dulu karena hujan, untungnya hari ini hujan hanya sebentar di pagi hari, jadi semoga bisa selesai lebih cepat,” ucapnya dengan penuh harap.

Dalam satu hari, Garas dan kawan-kawannya berhasil menyelesaikan tiga box dengan total melukis 12 sisi. Mereka mengerjakannya sampai larut malam, bahkan sampai hari berganti. Mereka juga mengalami insiden yang tidak terduga, yaitu ketumpahan cat saat melukis. Tetapi, Mereka tak kehabisan akal begitu saja, dengan daya kreativitasnya, mereka mampu mengatasi semua itu dengan sigap. Tumpahan cat itu bisa menjadi seni yang indah di tangan mereka.

Garas menjelaskan, inti dari konsep mural yang dibuatnya adalah bagaimana menarik orang agar mau membuang sampah dengan tertib. Selain itu, ia juga merasa bangga bisa terlibat dalam Denpasar Festival tahun ini. “Walaupun banyak hambatan yang dilalui, jujur saya merasa senang dan bangga bisa terlibat di festival sebesar ini, sekaligus menjadi ajang untuk memperkenalkan karya ke masyarakat,” ujar Garas.

Tempat sampah bergambar mural di Denpasar Festival 2024 | Foto: tatkala.co/Dede

Denpasar Festival memang selalu menjadi pesta rakyat yang ramah keluarga. Terutama di hari libur, banyak para pengunjung yang datang untuk menikmati akhir pekan bersama teman, pacar, maupun keluarga. Mereka memanfaatkan waktu untuk bersenang-senang di perhelatan tahunan kebanggaan Denpasar itu. Apalagi di penghujung bulan Desember dipenuhi dengan banyak liburan. Mulai dari libur pasca rapotan, libur natal, hingga libur tahun baru.

Oleh karena itu, tentu saja volume pengunjung ke Denpasar Festival 2024 bisa dipastikan akan padat setiap harinya. Meskipun curah hujan terkadang tidak bersahabat, tak lantas menyurutkan semangat mereka untuk menikmati festival di akhir tahun. Selain itu, akibat dari ramainya pengunjung yang datang, tentu volume sampah yang dihasilkan perhari dari festival tersebut juga akan melonjak.

Pastinya hal tersebut telah diprediksi oleh panitia penyelenggara. Salah satu upaya pengelolaannya adalah dengan menyiapkan tiga box sampah besar di areal Lapangan Puputan Badung. Selain itu, tempat sampah normal yang lainnya juga disiapkan di berbagai sudut festival, mulai dari Kawasan Catur Muka, seputar Jalan Veteran, hingga seputar kawasan Gajah Mada Heritage.

Bagi Anda yang ingin berkunjung, Anda masih bisa menyambangi Denpasar Festival 2024 sampai tanggal 25 Desember nanti. Akan ada berbagai pertunjukkan budaya, pertunjukan musik, UMKM lokal, kuliner, fesyen, dan masih banyak lagi. Tetapi yang paling penting dari kunjungan Anda adalah, ingat jangan nyampah ya! [T]

Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole

Denpasar Festival: Semangat Warga di Antara Hujan dan Fenomena Solstis
Rentet, Rejang Amustikarana dan Damar Kurung | Sajian Ebano Bali di Denpasar Festival 2021
Gegulakan Gusta Dalam Membaca Layangan Ciptaannya | Diskusi Layang-layang Denpasar Festival 2021
Pameran Buku Ala Kadar – Catatan Kecil untuk Denpasar Festival 2016

Tags: denpasar festivalMuralSeni Rupa
Previous Post

Kantin Sela Pohon di Kampus Unnes Semarang, Sebuah Space untuk Bernapas dan Berpikir

Next Post

Karya Ngenteg Linggih Pura Geger Dalem Pemutih

Dede Putra Wiguna

Dede Putra Wiguna

Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah. Kontributor tatkala.co

Next Post
Karya Ngenteg Linggih Pura Geger Dalem Pemutih 

Karya Ngenteg Linggih Pura Geger Dalem Pemutih

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

by Hartanto
May 15, 2025
0
‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

Read more

Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

by Gede Maha Putra
May 15, 2025
0
Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

SIANG terik, sembari menunggu anak yang sedang latihan menari tradisional untuk pentas sekolahnya, saya mampir di Graha Yowana Suci. Ini...

Read more

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co