9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Perempuan, Kebebasan dan Pariwisata | Dari Talkshow “Hari Ibu” KCKB Buleleng yang Dihadiri Ni Luh Puspa

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
December 8, 2024
inKhas
Perempuan, Kebebasan dan Pariwisata | Dari Talkshow “Hari Ibu” KCKB Buleleng yang Dihadiri Ni Luh Puspa

Wamenpar Ni Luh Puspa dalam acara talk show KCKB Buleleng | Foto: tatkala.co/Son

SUASANA di Lovina Haven Resort itu, diselimuti rasa bahagia yang tumpah di mana-mana. Sekitar seratus orang hadir di sana, dan nyaris dipenuhi oleh ibu-ibu dengan pakaian endek bermotif. Dengan fashion yang agaknya tradisional tapi elegan, mereka saling bertegur sapa seusai mengisi daftar hadir nyambi membawa boneka dan tas kecil souvenir kegiatan. Lalu memilih tempat duduknya masing-masing.

Pertemuan itu merupakan acara Talkshow dalam Rangka Peringatan Hari Ibu dengan Tema “Perempuan Dalam Konteks Budaya Global”, diinisiasi oleh Komunitas Cinta Kain Bali (KCKB) Buleleng, Sabtu, 7 Desember 2024.

Acara itu menghadirkan Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, dan dua pembicara yang memiliki latar seniman dan akademisi—juga nyeni, Ayu Laksmi dan Sonia Piscayanti. Ruangan itu benar-benar membicarakan tentang peran perempuan di adat dan lebih luas lagi—tentang kebudayaan secara global.

Sonia, Ayu Laksmi dan dr. Igar dalam acara talkshow Hari Ibu yang digelar KCKB Buleleng | Foto: tatkala.co/Son

Dalam hal ini, dr. Igar Krisnandari Putri selaku ketua panitia kegiatan, menyampaikan acara tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen KCKB untuk mendukung peran perempuan dari berbagai aspek, khususnya dalam menghadapi tantangan, peran dan peluang di era globalisasi ini.

“Perempuan memiliki peran yang sangat penting tidak hanya sebagai penjaga budaya dan tradisi, tetapi juga agen perubahan yang mampu memberikan dampak positif di berbagai bidang, baik itu sosial, ekonomi, dan politik,” kata dr. Igar.

Oleh karena itu talkshow itu dihadirkan untuk menggali inspirasi, saling berbagi pelajaran dan pengalaman, dan saling mendorong terkait kemajuan perempuan di mata dunia.

“Moment ini menjadi satu pertemuan kita semua yang penting. Menjadi satu refleksi kita, perempuan, tentang budaya secara global,” kata dr. Idar.

Tentang peran perempuan, Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menguatkan bahwa perempuan memiliki pengaruh kuat terhadap kehidupan. Bahkan, katanya, berbicara tentang pembangunan nasional, tidak bisa diabaikan kontribusi perempuan khususnya di sektor pariwisata. Peran perempuan itu tidak hanya krusial dalam mendukung perekonomian tetapi juga pilar utama dalam menciptakan keseimbangan sosial dan budaya.

“Jadi kita ini menciptakan keseimbangan sosial dan budaya di berbagai destinasi wisata. Bali kalau tidak ada ibu-ibu penenun, siapa yang akan mengenal kain endek Bali? Jadi, kita harus merasa bangga bahwa perempuan itu memegang peranan yang luar biasa dalam menjaga budaya, perempuan, ibu-ibu atau perempuan Bali kalau tidak menari, siapa yang memperkenalkan keindahan? Kalau bukan ibu-ibu yang bukan bikin canang, siapa yang akan bikin canang di rumah?” ucap Ni Luh Puspa, melempar pertanyaan.

Ni Luh Puspa | Foto: tatkala.co/Son

Jadi, kata Ni Luh Puspa, begitu pentingnya peran perempuan dalam pembangunan nasional. Sejalan itu dengan semangat kesetaraan gender yang menjadi salah satu point dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable depelopment goals (SDGs)  yang turut ditekankan pada instruksi presiden pada tahun 2000 nomor 9, tentang pengaruh kesetaraan gender dalam pembangunan nasional.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh UN Tourism Global and Report on Women In Tourism tahun 2019, jumlah perempuan yang berkontribusi dalam sektor pariwisata melebihi 50% dibandingkan dengan laki-laki.

“Hal ini menujukkan gairah dan semangat perempuan untuk berperan aktif dalam pengembangan sektor pariwisata,” lanjut mantan wartawan Kompas TV itu.

Sampai di sini, ia juga menekankan di mana perempuan memegang peranan penting bagi kemajuan sektor pariwisata di Indonesia. Tercatat menurut hasil Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kemenparekraf, sebesar 54.27% tenaga kerja di sektor pariwisata adalah perempuan.

Perempuan, Bahasa dan Akar

Di Bali, di mata adat, perempuan tak bisa sekadar dianggap mesin untuk memutarkan bagaimana sebuah kebudayaan itu berlangsung, apalagi setelah menjadi ibu atau sebelum itu. Di mata hidup, perempuan juga merupakan manusia, yang dalam hal ini, setara untuk maju dalam ranah sosial sebagaimana laki-laki.

Ni Luh Puspa bersama ibu-ibu dari KCKB Buleleng | Foto: tatkala.co/Son

Dalam hal ini, sebagai perempuan yang sudah merasakan garam pahit manis dunia entertainment, Ayu Laksmi, penyanyi sekaligus aktris itu, telah memilih jalannya sebagai seorang seniman semasa mudanya.

“Wahana yang tepat bagi seorang perempuan, dalam hal ini kreatifitas, itu akan membawa perempuan akan lebih terhormat dan setara di mata hidup,” kata seniman multilanta itu.  “Kita juga jangan lupa pada akar traidisi kita. Di mana kita dilahirkan, dan bahasa apa yang diwariskan oleh sang ibu atau leluhur.”

Kemudian ia menekankan, di mana perempuan harus menentukan tujuan, mau berhenti atau jalan terus, secara personal yang mengetahui itu adalah diri sendiri.

Dalam konteks ini, ia memilih wahana seni, dan totalitas memilih hidup sebagai seniman. Tetapi seni itu juga luas, katanya. Ibarat wahana, ia telah memilih wahana musik. Tanpa ragu. Walaupun dengan karya-karya yang sederhana. Tetapi melalui musik, lanjut perempuan itu, ketika dianggap berhasil atau membuat kita terkenal oleh kebanyakan orang itu, ia tetap kembali kepada akar, di mana ia dibesarkan dan berkati. Tidak terlena.

“Oleh karena itu, saya mengambil karya-karya syair-syair itu, dari apa yang ada terdahulu. Karena masa depan itu masa lalu, kini dan nanti. Jadi, kita harus mau berlari ke masa depan, kita harus pegangan ke akar (identitas, tradisi atau budaya). Terlebih, saya teringat kepada satu kata yaitu selegang. Kata itu berasal dari ibu saya, dan saya selalu kembali kepada kata itu,” kata Ayu Laksmi.  

Fashion show ibu-ibu KCKB Buleleng | Foto: tatkala.co/Son

Sampai di sini, Sonia Piscayanti menyadari bagaimana seorang perempuan, yang menyadari tentang kata-kata tidak hanya berperan sebagai kata-kata (kosong), akan membawakkan bahasa lebih dari fungsi bahasa itu sendiri.

“Jika seorang ibu, mampu menggunakkan bahasa sebagai alat untuk melakukan lebih dari sekadar bertanya, tetapi kata-kata yang bertuah, kata-kata yang menciptakkan mimpi, menciptakkan daya, menciptakkan imajinasi menciptakan sebuah kekuatan. Maka, bayangkan, jika seorang ibu bisa mengubah dunia,” kata Sonia Piscayanti. Lalu tepuk tangan menghujaninya sesaat.

Sonia percaya bahwa dirinya dilahirkan oleh kata-kata jauh sebelum ia lahir di dunia ini. “Kata-kata ada ssebelum saya ada. Itu mengapa saya memolih menjadi dosen bahasa. Karena bahasa menjadikkan saya ada, dan dengan bahasa juga akan membawa ke mana pun diri saya pergi,” katanya.

“Tahukan ibu-ibu semua, bahwa kita lahir di sebuah dunia yang saat ini sangat kompleks. Bahwa saya ingin mengingatkan sejarah sedikit, bahwa sembilan enam puluh tahun lalu, di sebuah tempat di Yogjakarta perempuan-perempuan seluruh Indonesia, berkumpul untuk memperbaiki nasib perempuan secara nasional,” katanya.

Sonia sedang berbicara (atas) dan Ayu Laksmi sedang bicara (bawah) | Foto: tatkala.co/Son

Itulah yang kemudian, kata Sonia, kita tahu sekarang sebagai cikal bakal Hari Ibu. Sesungguhnya, sembilan puluh tahun yang lalu itu, dilakukan kongres perempuan pertama di Yogjakarta, yaitu dilakukan pada 22-25 Desember, yang kemudian kita peringati sebagai Hari Ibu.

Dalam hal ini, dosen sekaligus penyair itu ingin menegaskan, bagaimana perempuan turut memajukan pergerakan bangsa, saat itu, perempuan dari seluruh Indonesia berkumpul untuk menyuarakkan dirinya bahwa kita adalah salah satu pusat kekuatan nasional dan kita bukan hanya makhluk kedua, atau second gender we are equal. Perempuan lahir setara dan merdeka. Itulah yang kemudian harus disadari.

Sonia memaparkan bahwa kekuatan seorang ibu itu adalah karena secara alami dia telah dibekali kekuatan yang di atas rata-rata, dan rasa sakit yang diberikan Tuhan kepada perempuan yang melahirkan, itu melebihi rasa sakit yang bisa ditanggungkan oleh manusia. Tetapi perempuan bisa menanggung semua rasa sakit itu, dan melahirkan seorang anak ke muka bumi ini.

“Karena kekuatannya. Nah, potensi kekuatan itu jika dimanfaatkan oleh seorang perempuan, maka bayangkan, apa yang terjadi? Dia akan bisa mengubah dunia!” tegas Sonia Piscayanti. [T]   

Reporter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole

Acara KCKB Buleleng: Sebuah Usaha Menumbuhkan Kesadaran Perempuan
Ayu Windi dan Usaha Melestarikan Kain Tenun Tradisional
Mereka Menenun Zaman | Tentang Tenun Desa Jinengdalem dan Hal-hal yang Membuat Bimbang
Tags: Ayu LaksmiKadek Sonia PiscayantiKomunitas Cinta Kain BaliNi Luh PuspaPariwisataPerempuanPerempuan Bali
Previous Post

FGD Ibu-ibu Kantin: Hujan, Cuaca Buruk atau Berkah?

Next Post

Giri Prasta, Kambing, dan PR Bupati Badung Selanjutnya

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Giri Prasta, Kambing, dan PR Bupati Badung Selanjutnya

Giri Prasta, Kambing, dan PR Bupati Badung Selanjutnya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co