29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Parade Puisi Brutal dari Tierra del Fuego

Bayu Wira HandyanbyBayu Wira Handyan
November 24, 2024
inUlas Film
Parade Puisi Brutal dari Tierra del Fuego

(Kiri ke kanan) Alexander MacLennan (Mark Stanley), Segundo (Camilo Arancibia), dan Bill (Benjamin Westfall). (Dok. Film Affinity).

PADANG rumput membentang. Domba-domba berbaris tak berujung. Puluhan orang bekerja di bawah matahari, di tengah angin yang berembus kencang. Mereka menggali tanah, menanam kayu, dan memasang kawat.

Tiba-tiba salah satu pekerja berteriak. Kawat yang ia pasang melawan dan berbalik arah. Seorang pria berseragam tentara berwarna merah khas Kerajaan Inggris dengan kudanya mendekat.

“Di tempat ini orang tanpa satu lengan tidak ada artinya, kau mengerti?” Belum sempat pertanyaan itu dijawab, pria penunggang kuda menarik pelatuk revolvernya. Asap mesiu menguar, suaranya bergema di udara.

Pria tersebut adalah Alexander MacLennan (Mark Stanley) dan itu adalah adegan pembuka Los Colonos (The Settlers). Berlatar Cile tahun 1901, Felipe Galvez Haberle menjadikan debut film panjangnya ini parade mencekam dengan rasialisme, kolonialisme, dan genosida sebagai bahan bakar utamanya.

Galvez Haberle adalah orang Cile dan ia tahu pasti bahwa negaranya dibangun di atas darah dan lumpur dosa oligarki. Ia merekam itu semua dan mempresentasikannya dengan rapat, tanpa memberikan penonton jeda untuk mencerna kekacauan apa yang terjadi di ujung dunia sana 123 tahun silam.

Poster Los Colonos (The Settlers) | Dok. Film Affinity

Tierra del Fuego, kawasan yang terletak di ujung selatan Patagonia yang membentang dari Cile hingga Argentina, menjadi latar utama yang digunakan oleh Galvez Haberle. Namun alih-alih membungkus bentang alam Patagonia dengan gaya ala mooi indie, ia menghadirkan pemandangan dengan suasana melankolis dan mencekam.

Adegan demi adegan dalam Los Colonos dibingkai oleh Simone D’Arcangelo (Director of Photography) dengan komposisi simetris dan statis. Memperlihatkan bahwa para kolonialis Eropa itu, bahkan, mengendalikan kehidupan di tempat yang oleh Jose Menendez (Alfredo Castro)—taipan Spanyol yang menjadi tuan tanah di Patagonia—disebut sebagai pelabuhan kelaparan dan teluk tak berguna.

Los Colonos terdiri dari tiga babak: El Rey del Oro Blanco (Raja Emas Putih), El Mestizo (Si Darah Campuran), dan El Chanco Colorado (Si Babi Merah). Tiga babak Los Colonos mengantarkan penonton secara bertahap menuju keserakahan, kekejaman, dan genosida yang dilakukan oleh kolonialis di Cile pada Selk’nam, salah satu suku asli Amerika Selatan yang terakhir bertemu dengan penjajah Eropa.

Genosida itu berawal dari keinginan Menendez, yang juga kerap disebut sebagai “Raja Patagonia”, untuk menentukan batas wilayah miliknya dan membangun jalur perdagangan ke Atlantik. Ia memerintahkan MacLennan dan Bill (Benjamin Westfall)—koboi Texas—yang kemudian mengajak Segundo (Camilo Arancibia)—seorang mestizo—yang mengenal wilayah itu dengan baik.

Mark Stanley sebagai Alexander MacLennan dalam Los Colonos (The Settlers) | Dok. Buenasuerte

Dalam perjalanan menentukan batas milik Menendez, mereka bertemu dengan Selk’nam. Tuan tanah haus darah yang memerintahkan trio tersebut sebelumnya telah berpesan, dengan kata-kata yang samar, untuk membunuh siapapun yang menghalangi jalan mereka.

***

Genosida Selk’nam adalah plot utama film. Topik yang oleh Galvez Haberle disebut sebagai “hal tabu yang tak ingin dibicarakan oleh Cile” ini ia temukan pada suatu surat kabar independen. Dua belas tahun lamanya Los Colonos mengendap di kepala Galvez Haberle. Ia mencoba untuk melupakannya, tetapi kisah tragis pembantaian Selk’nam tak bisa lepas dari pikirannya.

Kehidupan gemah ripah loh jinawi Selk’nam harus berakhir karena tanah-tanah leluhurnya yang subur dirampas oleh para penjajah demi kepentingan pertanian, peternakan, dan eksploitasi sumber daya alam—terutama emas. Mereka yang tidak terbunuh, meninggal karena kelaparan, penyakit, atau kondisi lain yang didapatkan di kamp pengungsian.

Pembantaian itu membuat populasi Selk’nam menurun drastis. Dari sekitar 4.000 orang pada tahun 1850-an menjadi sekitar 100 orang pada tahun 1930. Saat ini mungkin hanya tersisa sekitar 3.000 Selk’nam yang tersebar di Cile dan Argentina. Bahasa mereka diyakini telah hilang dan yang tersisa sekarang adalah keturunan campuran Selk’nam. Mereka baru diakui sebagai satu dari sebelas suku asli Cile pada 5 September 2023.

Bentang alam Patagonia, latar utama Los Colonos (The Settlers) | Dok. Buenasuerte

Lebih dari seratus tahun sejak genosida Selk’nam berakhir, konflik yang melibatkan masyarakat adat dengan Pemerintah Cile masih terus terjadi. Saat ini wilayah adat Mapuche di selatan Cile tengah berada di bawah pendudukan militer. Wilayah mereka dieksploitasi secara ugal-ugalan. Puluhan Mapuche menjadi tahanan politik.

Gabriel Boric, Presiden Cile (2022-2026), yang hanya lebih tua lima bulan dari Gibran Rakabuming Raka dan mengaku sebagai seorang sosialis libertarian, masih menggunakan undang-undang antiterorisme era Augusto Pinochet untuk mengkriminalisasi perjuangan Mapuche mempertahankan tanah adat mereka. Kekerasan dan pemenjaraan digunakan untuk menumpas perbedaan pendapat. Cile menolak untuk mengambil tindakan terhadap kerusakan hutan, danau, sungai, atau bekas eksploitasi sumber daya alam lainnya.

Tidak di Cile, tidak di sini, masyarakat adat menjadi asing di tanah airnya sendiri. [T]

Suitcase (2023) dan Suku Kurdi yang Masih Terdiskriminasi
Europe by Bidon (2022): Nasib Baik Tak Ada yang Tahu
Utopia di Padang Beton dalam Fantasy Is a Concrete Jungle
In the Shadow of the Cypress (2023) dan Post-Traumatic Stress Disorder
Film “2 Kumbang (Bugs)”: Menguak Sisi Gelap Media Sosial, Mulai dari Cara Mudah Mendapatkan Uang, hingga Dampak Buruknya bagi Anak
Black Rain in My Eyes (2023): “Kebohongan” Seorang Penyair kepada Putrinya yang Buta
In the Forest One Thing Can Look Like Another (2023): Yang Tampak dan yang Tak Tampak
Tags: filmresensi film
Previous Post

Ketika Gianyar Kawinkan Gelar Jegeg Bagus Bali 2024, Tetap Semangat Menjaga Warisan Hidup

Next Post

Ketut Suariani, Peramu Loloh Cemcem dari Desa Aan

Bayu Wira Handyan

Bayu Wira Handyan

Biasa-biasa saja

Next Post
Ketut Suariani, Peramu Loloh Cemcem dari Desa Aan

Ketut Suariani, Peramu Loloh Cemcem dari Desa Aan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co