18 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Parade Puisi Brutal dari Tierra del Fuego

Bayu Wira HandyanbyBayu Wira Handyan
November 24, 2024
inUlas Film
Parade Puisi Brutal dari Tierra del Fuego

(Kiri ke kanan) Alexander MacLennan (Mark Stanley), Segundo (Camilo Arancibia), dan Bill (Benjamin Westfall). (Dok. Film Affinity).

PADANG rumput membentang. Domba-domba berbaris tak berujung. Puluhan orang bekerja di bawah matahari, di tengah angin yang berembus kencang. Mereka menggali tanah, menanam kayu, dan memasang kawat.

Tiba-tiba salah satu pekerja berteriak. Kawat yang ia pasang melawan dan berbalik arah. Seorang pria berseragam tentara berwarna merah khas Kerajaan Inggris dengan kudanya mendekat.

“Di tempat ini orang tanpa satu lengan tidak ada artinya, kau mengerti?” Belum sempat pertanyaan itu dijawab, pria penunggang kuda menarik pelatuk revolvernya. Asap mesiu menguar, suaranya bergema di udara.

Pria tersebut adalah Alexander MacLennan (Mark Stanley) dan itu adalah adegan pembuka Los Colonos (The Settlers). Berlatar Cile tahun 1901, Felipe Galvez Haberle menjadikan debut film panjangnya ini parade mencekam dengan rasialisme, kolonialisme, dan genosida sebagai bahan bakar utamanya.

Galvez Haberle adalah orang Cile dan ia tahu pasti bahwa negaranya dibangun di atas darah dan lumpur dosa oligarki. Ia merekam itu semua dan mempresentasikannya dengan rapat, tanpa memberikan penonton jeda untuk mencerna kekacauan apa yang terjadi di ujung dunia sana 123 tahun silam.

Poster Los Colonos (The Settlers) | Dok. Film Affinity

Tierra del Fuego, kawasan yang terletak di ujung selatan Patagonia yang membentang dari Cile hingga Argentina, menjadi latar utama yang digunakan oleh Galvez Haberle. Namun alih-alih membungkus bentang alam Patagonia dengan gaya ala mooi indie, ia menghadirkan pemandangan dengan suasana melankolis dan mencekam.

Adegan demi adegan dalam Los Colonos dibingkai oleh Simone D’Arcangelo (Director of Photography) dengan komposisi simetris dan statis. Memperlihatkan bahwa para kolonialis Eropa itu, bahkan, mengendalikan kehidupan di tempat yang oleh Jose Menendez (Alfredo Castro)—taipan Spanyol yang menjadi tuan tanah di Patagonia—disebut sebagai pelabuhan kelaparan dan teluk tak berguna.

Los Colonos terdiri dari tiga babak: El Rey del Oro Blanco (Raja Emas Putih), El Mestizo (Si Darah Campuran), dan El Chanco Colorado (Si Babi Merah). Tiga babak Los Colonos mengantarkan penonton secara bertahap menuju keserakahan, kekejaman, dan genosida yang dilakukan oleh kolonialis di Cile pada Selk’nam, salah satu suku asli Amerika Selatan yang terakhir bertemu dengan penjajah Eropa.

Genosida itu berawal dari keinginan Menendez, yang juga kerap disebut sebagai “Raja Patagonia”, untuk menentukan batas wilayah miliknya dan membangun jalur perdagangan ke Atlantik. Ia memerintahkan MacLennan dan Bill (Benjamin Westfall)—koboi Texas—yang kemudian mengajak Segundo (Camilo Arancibia)—seorang mestizo—yang mengenal wilayah itu dengan baik.

Mark Stanley sebagai Alexander MacLennan dalam Los Colonos (The Settlers) | Dok. Buenasuerte

Dalam perjalanan menentukan batas milik Menendez, mereka bertemu dengan Selk’nam. Tuan tanah haus darah yang memerintahkan trio tersebut sebelumnya telah berpesan, dengan kata-kata yang samar, untuk membunuh siapapun yang menghalangi jalan mereka.

***

Genosida Selk’nam adalah plot utama film. Topik yang oleh Galvez Haberle disebut sebagai “hal tabu yang tak ingin dibicarakan oleh Cile” ini ia temukan pada suatu surat kabar independen. Dua belas tahun lamanya Los Colonos mengendap di kepala Galvez Haberle. Ia mencoba untuk melupakannya, tetapi kisah tragis pembantaian Selk’nam tak bisa lepas dari pikirannya.

Kehidupan gemah ripah loh jinawi Selk’nam harus berakhir karena tanah-tanah leluhurnya yang subur dirampas oleh para penjajah demi kepentingan pertanian, peternakan, dan eksploitasi sumber daya alam—terutama emas. Mereka yang tidak terbunuh, meninggal karena kelaparan, penyakit, atau kondisi lain yang didapatkan di kamp pengungsian.

Pembantaian itu membuat populasi Selk’nam menurun drastis. Dari sekitar 4.000 orang pada tahun 1850-an menjadi sekitar 100 orang pada tahun 1930. Saat ini mungkin hanya tersisa sekitar 3.000 Selk’nam yang tersebar di Cile dan Argentina. Bahasa mereka diyakini telah hilang dan yang tersisa sekarang adalah keturunan campuran Selk’nam. Mereka baru diakui sebagai satu dari sebelas suku asli Cile pada 5 September 2023.

Bentang alam Patagonia, latar utama Los Colonos (The Settlers) | Dok. Buenasuerte

Lebih dari seratus tahun sejak genosida Selk’nam berakhir, konflik yang melibatkan masyarakat adat dengan Pemerintah Cile masih terus terjadi. Saat ini wilayah adat Mapuche di selatan Cile tengah berada di bawah pendudukan militer. Wilayah mereka dieksploitasi secara ugal-ugalan. Puluhan Mapuche menjadi tahanan politik.

Gabriel Boric, Presiden Cile (2022-2026), yang hanya lebih tua lima bulan dari Gibran Rakabuming Raka dan mengaku sebagai seorang sosialis libertarian, masih menggunakan undang-undang antiterorisme era Augusto Pinochet untuk mengkriminalisasi perjuangan Mapuche mempertahankan tanah adat mereka. Kekerasan dan pemenjaraan digunakan untuk menumpas perbedaan pendapat. Cile menolak untuk mengambil tindakan terhadap kerusakan hutan, danau, sungai, atau bekas eksploitasi sumber daya alam lainnya.

Tidak di Cile, tidak di sini, masyarakat adat menjadi asing di tanah airnya sendiri. [T]

Suitcase (2023) dan Suku Kurdi yang Masih Terdiskriminasi
Europe by Bidon (2022): Nasib Baik Tak Ada yang Tahu
Utopia di Padang Beton dalam Fantasy Is a Concrete Jungle
In the Shadow of the Cypress (2023) dan Post-Traumatic Stress Disorder
Film “2 Kumbang (Bugs)”: Menguak Sisi Gelap Media Sosial, Mulai dari Cara Mudah Mendapatkan Uang, hingga Dampak Buruknya bagi Anak
Black Rain in My Eyes (2023): “Kebohongan” Seorang Penyair kepada Putrinya yang Buta
In the Forest One Thing Can Look Like Another (2023): Yang Tampak dan yang Tak Tampak
Tags: filmresensi film
Previous Post

Ketika Gianyar Kawinkan Gelar Jegeg Bagus Bali 2024, Tetap Semangat Menjaga Warisan Hidup

Next Post

Ketut Suariani, Peramu Loloh Cemcem dari Desa Aan

Bayu Wira Handyan

Bayu Wira Handyan

Biasa-biasa saja

Next Post
Ketut Suariani, Peramu Loloh Cemcem dari Desa Aan

Ketut Suariani, Peramu Loloh Cemcem dari Desa Aan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Manusia Tikus”, Gen Z yang Terjebak di Kolong Kasur

by Petrus Imam Prawoto Jati
June 17, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

ADA satu istilah yang lagi rame di China sana, shǔ rén alias “manusia tikus”. Bagi sidang pembaca yang belum tahu,...

Read more

Kriteria dan Syarat Sosok Pemimpin di Suku Baduy

by Asep Kurnia
June 17, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

KRISIS kualitas kepemimpinan nasional sedang terjadi dan melanda secara dahsyat, moralitas dan tingkat keamanahan seorang pemimpin yang terpilih menunjukan kurva...

Read more

Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

by Lintang Pramudia Swara
June 16, 2025
0
Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

BEGITU enigmatik dan diabolis, saya rasa Han Kang memberi tawaran segar di kancah sastra dunia. Sejak diumumkan sebagai pemenang Nobel...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025
Khas

Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025

TIDAK ada Petruk dalam Drama Gong Banyuning, Singaraja, yang bakal pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Tentu saja. Yang...

by Komang Puja Savitri
June 16, 2025
Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja
Persona

Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja

SETIAP Minggu pagi, Taman Kota Singaraja menjelma menjadi panggung kecil bagi berbagai aktivitas. Ada anak-anak berlarian, ibu-ibu berbincang sambil menemani...

by Arix Wahyudhi Jana Putra
June 16, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co